Connect with us

Politik

KONFERENSI PERS TIM PENGGALANGAN OPINI DAN MEDIA BAMSOET (TIM 9)

Published

on

Jakarta – Melawan Politik Suka-Suka Rezim Airlangga dan Testimoni mengenai Akal-Akalan Materi Rapat Pleno Persiapan Munas.

Rencana Musyawarah Nasional (Munas) X Partai GOLKAR di Jakarta tanggal 3-6 Desember 2019, terus-menerus dicemari dan dinodai oleh intrik dan jurus politik akal-akalan dari kubu Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, yang juga calon ketua umum incumbent. Telah terjadi manipulasi substansi AD/ART Partai Golkar, peraturan organisasi, dan konsensus berorganisasi yang lazim berlaku di tubuh Partai Golkar.
Peristiwa terkini, Rapat Pleno DPP Partai Golkar pada Rabu, 27 Nobember 2019, yang dipimpin Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di Aula Kantor DPP Partai Golkar dengan agenda penjelasan materi Munas, diwarnai oleh akal-akalan dari kubu Airlangga Hartarto, yang berakibat pada “Tidak Disahkannya Materi Munas oleh Rapat Pleno DPP”.

Menyikapi jurus politik akal-akalan dari rezim politik Airlangga selama ini, dan yang teraktual peristiwa Rapat Pleno DPP Partai Golkar pada Rabu, 27 November 2019, yang sarat anomali (keanehan), maka Tim Penggalangan Opini dan Media Bamsoet menyampaikan PERNYATAAN SIKAP, yang dalam hal ini disampaikan melalui testimoni para Pengurus Pleno DPP yang mengikuti Rapat Pleno tersebut.

1. Intrik dan jurus akal-akalan politik dari rezim Airlangga untuk memuluskan dirinya terpilih kembali dalam Munas X. Rezim Airlangga mengeluarkan berbagai keputusan organisasi secara sembarangan melalui cara-cara yang cacat mekanisme dan substansi, yakni yang sungguh-sungguh bertentangan dengan AD/ART Partai Golkar.

Akibat tata kelola organisasi yang amburadul ini, tata kelola organisasi Partai Golkar pun menjadi berantakan, mulai dari pusat hingga ke daerah.

2. Akibat ketidakberesan kepemimpinan rezim Airlangga, pada akhir Agustus 2019 (memasuki satu tahun sejak Rapat Pleno terakhir digelar pada 27 Agustus 2018), sebanyak 141 Pengurus Pleno DPP Partai Golkar melakukan Mosi Tidak Percaya kepada kepemimpinan Airlangga.

Pasca peristiwa Mosi Tidak Percaya, pelaksanaan Rapat Pleno DPP baru bisa terealisasi pada 5 November 2019, dan kemudian pada Rapat Pleno 27 November dalam rangka persiapan Munas.

3. Politik akal-akalan rezim Airlangga juga terlihat selama proses rekruitmen dan penetapan Caleg pada Pemilu Legislatif 2019, di mana seharusnya mekanisme rekruitmen itu mutlak ditempuh melalui mekanisme organisasi, tetapi malah diputuskan secara tertutup dan sepihak oleh rezim Airlangga. Cacat mekanisme, cacat prosedural, dan cacat substansi Caleg ini terjadi secara hampir merata dari pusat hingga ke daerah-daerah. Pasca Pemilu 2019, penetapan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR RI hingga DPRD Kabupaten/Kota pun dilakukan secara tidak bermartabat, dalam hal ini tidak mengindahkan spirit kebersamaan dan soliditas di lingkungan internal Partai Golkar.

4. Rezim Airlangga melakukan pencopotan dan atau penonaktifan kepemimpinan ketua-ketua partai di sejumlah provinsi (DPD I), yang kemudian memicu konflik dan keterbelahan partai hingga ke kabupaten/kota (DPD II). Pada saat ini, tercatat sedikitnya 8 (delapan) DPD I dan puluhan DPD II dipimpin oleh Plt. Ketua. Yang paling mencolok adalah penonaktifan 6 dari 9 DPD II di Bali, dan

4 dari 10 DPD II di Bengkulu yang telah memicu perpecahan atau keterbelahan partai. Sebagaimana ketentuan Peraturan Organisasi (PO) menyatakan Plt. Ketua sebagai karateker wajib menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa dalam waktu dua bulan terhitung sejak tanggal penetapan dan hanya dapat diperpanjang satu kali. Tetapi konyolnya ada Plt. Ketua yang sudah ‘berusia’ lebih dari satu tahun, yakni DPD I DKI Jakarta sejak tanggal 31 Agustus 2018. Begitupun dengan DPD I Bali berdasarkan SK tanggal 4 Desember 2018, serta DPD I Jambi pada tanggal 31 Mei 2018. Plt. Ketua DPD I DKI Jakarta dan Jambi bahkan telah berganti masing-masing satu kali.

5. Rezim Airlangga pun tidak menjalankan kewajiban-kewajiban organisasi sebagaimana konsensus yang berlaku selama ini, di antaranya pemberian bantuan untuk pembiayaan rutin bulanan kepada DPD I dan DPD II. Padahal, hal tersebut berlangsung secara permanen pada era kepemimpinan ketua umum-ketua umum sebelum Airlangga. Selain itu, komitmen Airlangga untuk melanjutkan penyelesaian fisik Kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta, sampai kini tidak pernah terealisasi dan seperti diingkari begitu saja.

6. Rapat Pleno 27 November 2019 telah melanggar ketentuan AD/ART Partai Golkar, karena agenda rapat dan pembahasannya dilaksanakan dengan cara-cara yang sangat manipulatif. Rapat Pleno tersebut terasa sangat intimidatif, akibat hadirnya para petugas keamanan internal partai berseragam loreng yang jumlahnya cukup banyak. Padahal, para petugas berseragam loreng itu bukan Pengurus Pleno DPP.

Tidak ada urgensinya para petugas berloreng itu berada dalam forum rapat pleno yang sifatnya tertutup. Rezim Airlangga sangat mungkin telah terkena sindrom paranoid, dihantui bayangan ketakutan yang berlebihan, sehingga mengizinkan para petugas berloreng itu berada dalam ruangan rapat pleno.

Atas kondisi ruangan sidang yang tidak nyaman akibat kehadiran para petugas berloreng, protes sudah disampaikan, tetapi tidak ada tanggapan sama sekali dari Sdr Airlangga selaku pimpinan rapat.

7. Pengurus Pleno DPP merasa dipaksa dan atau dijebak untuk menyetujui ‘keputusan’ yang dirancang oleh Panitia Pengarah (SC) dan Panitia Pelaksana (OC) terhadap materi rapat yang bersifat sangat sumir dan penuh dengan akal-akalan. Draft materi Munas tidak diberikan kepada peserta rapat pleno, sehingga penjelasan materi tersebut seperti peristiwa mendongeng.

8. Airlangga Hartarto selaku pimpinan rapat pleno tersebut tidak mampu menjawab satu pun pertanyaan dan interupsi dari hampir semua penanya, termasuk pertanyaan mengenai penggunaan keuangan Partai, baik yang berasal dari APBN maupun sumber lainnya. Akibatnya, rapat pleno tersebut terkesan sebagai rapat yang tidak serius, yang materi rapatnya bersifat akal-akalan, rapat yang tidak sehat dan penuh intrik.

Terkesan kuat, rapat pleno dilakukan hanya untuk menggiring keputusan yang tidak dimengerti oleh Pengurus Pleno DPP, sebab telah ‘diputuskan’ secara sepihak oleh kubu Airlangga yang mendominasi komposisi kepanitiaan Munas. Pembahasan dan penetapan materi Munas, termasuk Tata Cara Pemilihan Pimpinan Partai sebagaimana konsensus yang berlangsung menjelang pelaksanaan Munas.

Continue Reading
8 Comments

8 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Politik

Dwi Rio Sambodo Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Gelar konsolidasi Pemenangan

Published

on

By

Jakarta – Dwi Rio Sambodo Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan dan mencalonkan kembali sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta di Dapil 4 (Matraman, Cakung dan Pulogadung) mengadakan konsolidasi pemenangan di wilayah Kecamatan Matraman Acara dihadiri dengan antusias tim pemenangan, relawan dan warga sekitar.Minggu.(7/1/2024)

Dwi Rio Sambodo Caleg DPRD DKI Jakarta di Dapil 4 (Matraman, Cakung dan Pulogadung) menjelaskan bahwa dirinya berharap Ganjar-Mahfud menang di Pilpres 2024.

Kemudian memastikan bahwa kita memiliki sosok pemimpin yang memiliki history, latar belakang, rekam jejak yang membumi dan jelas. Bukan hanya memiliki visi dan misi tetapi memiliki orientasi dan aksi yang memang menggigit sesuai dengan logika dan rasionalitas yang telah Ganjar-Mahfud utarakan kepada kita semua.

Untuk itu maka perlu ada langkah-langkah tahapan pemenangan. Salah satunya adalah mengkonsolidasikan seluruh tim dari level yang paling tinggi sampai level yang paling rendah.

Dengan demikian maka kepastian untuk dukungan para pemilih kita itu bisa didapatkan dan kita bisa pastikan kemenangan Ganjar-Mahfud. Kita sebagai tim pemenangan yang masuk legislatif baik itu saya maupun Pak Dedi Rahmadi itu bergotong royong termasuk juga say meyakinkan kepada tim pemenangan guna memastikan suara kebawah apa fungsi, manfaat dan gunanya.

Misalnya saya melanjutkan sebagai Anggota DPRD Jakarta kembali yaitu menuntaskan beberapa harapan dan masalah yang diadukan oleh warga yang mungkin kemarin belum selesai.

Hal-hal yang selesai sebagai role model penanganan masalah atas aduan rakyat atau warga baik bidang pertanahan, pendidikan, sosial, lingkungan, kesehatan dan sebagainya,” tutupnya Dwi Rio Sambodo.

Continue Reading

Politik

DEKLARASI DUKUNGAN WARGA KETURUNAN TIONGHOA KEPADA CAPRES CAWAPRES PRABOWO – GIBRAN DAN PERESMIAN RUMAH PEMENANGAN GERAKAN NASIONAL CINTA PRABOWO (GNCP)

Published

on

By

Jakarta – Relawan Gerakan Nasional Cinta Prabowo (GNCP) adalah suatu organisasi relawan yang dibentuk atas ide dan prakasa langsung oleh Bp. Aries Marsudiyanto, S.E., M.M. pada tahun 2016 dan saat ini dipimpin Ketua Umum yaitu Bp. Handoko, S.E. dengan beranggotakan yang menyebar di seluruh plosok tanah air bergabung dengan satu tujuan yaitu Prabowo Presiden tanpa melihat latar belakang Politik, Suku, Ras dan Agama.

Pada tanggal 9 Desember 2023 Relawan Gerakan Nasional Cinta Prabowo (GNCP) telah meresmikan Rumah Pemenangan di Jl. Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Rumah Pemenangan Gerakan Nasional Cinta Prabowo (GNCP) ini adalah salah satu alat perjuangan yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan diantaranya deklarasi, kegiatan sosial, diskusi dan kegiatan positif lainnya untuk meraih simpati masyarakat dalam menentukan pilihan dan memenangkan pasangan capres dan cawapres
Prabowo – Gibran.

Bersamaan peresmian Rumah Pemenangan Relawan Gerakan Nasional Cinta Prabowo (GNCP) dilaksanakan pula kegiatan deklarasi dukungan capres dan cawapres Prabowo – Gibran oleh warga keturunan tionghoa dengan kesungguhan hati dan kesukarelaan dengan menyatakan:

1. Dukungan secara penuh dan siap memenangkan Prabowo – Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024.

2. Dukungan terhadap Prabowo – Gibran dikarenakan sosok figure yang mempunyai
toleransi tinggi dengan tidak membedakan Suku, Agama, Ras dan Golongan sehingga tercipata rasa aman, nyaman, dan damai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Menolak berbagai macam praktek Black Campign guna menghindari konflik dan narasi negatif seperti Fitnah, Ujaran kebencian, hoaks yang berpotensi merusak Demokrasi.

Continue Reading

Politik

Siti Rahmayanti Badjeber Ketua Millenial Srikandi DPP Hanura : Mendukung Memenangkan Capres-cawapres Ganjar Mahfud

Published

on

By

JAKARTA, 19 Oktober 2023. Massa pendukung Capres-Cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD baik itu dari Partai Hanura, Perindo, PPP dan PDIP serta para relawan mengantarkan Ganjar – Mahfud untuk pendaftaran pasangan Pilpres 2024 di KPU RI Jalan Imam Bonjol, Jakarta. Partai Hanura mengerahkan ribuan massanya yang datang dari Jabodetabek dan Luar Pulau Jawa sebagai bentuk dukungan untuk pasangan Ganjar-Mahfud.

Setelah kegiatan pendaftaran Capres-Cawapres dari Ganjar-Mahfud di KPU RI, rekan-rekan media berkesempatan untuk mewawancarai CALEG DPR-RI DAPIL 3 No. Urut 2. Fraksi HANURA, Siti Rahmayanti Badjeber yang juga sekaligus Ketua Millenial Srikandi DPP Hanura.

Siti Rahmayanti Badjeber Caleg DPR RI Partai Hanura menjelaskan bahwa konvoi dukungan Partai Hanura untuk mendukung pendaftaran Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud di KPU RI ini bagus sesuai rencana semua planningnya bagus.

Tadi kita jalan dari Tugu Proklamasi sampai kita ke KPU semuanya Alhamdulillah lancar. Hari ini meriah sekali, semua Ketum hadir Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Kita dukung 1.000% Ganjar-Mahfud. Hanura, Perindo, PPP dan PDIP itu sangat bersatu semuanya kita dukung Pak Ganjar di Pilpres 2024.

“Harapan kita Pak Ganjar dan Pak Mahfud menang dan dari saya sendiri kaum milenial kita pasti akan tegak lurus membantu Bapak Mahfud karena slogannya Pak Mahfud tegak lurus kita anti korupsi. Saya Caleg DPR RI Dapil III Jakarta Utara, Barat, dan Kepulauan Seribu dengan nomor urut 2.

Saya sendiri milenial saya mau mengajak milenial terkait jangan apatis terhadap politik, karena mereka tidak mengerti. Tapi dengan adanya kita mengajak milenial untuk gabung berpolitik pasti mereka ada niatan untuk mendukung,” harapnya Siti Rahmayanti.

Continue Reading

Trending