Connect with us

Metro

Wana Artha Life Tidak Hadir Dalam Sidang BPSK

Published

on

Sidang pada hari ini, Senin, 19/04/2021 di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) antara Perkumpulan Pemegang Polis Wana Artha (P3W) sebagai pemohon tidak dihadiri oleh PT Adisarana Wana Artha sebagai termohon.

Nasabah atau konsumen asuransi yang tergabung dalam P3W dari berbagai wilayah Indonesia akan terus berjuang tanpa mengenal lelah dengan berbagai upaya yang dilakukan dengan segenap hati untuk menyuarakan hak-haknya sebagai pemegang polis yang menjadi korban gagal bayar dari perusahaan asuransi jiwa adisarana wana Artha kepada Negara yang berkewajiban melindungi hak-hak P3W sebagai warga negara.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sudah lebih dari satu tahun sejak bulan Pebruari 2020 sampai bulan April 2021, para nasabah tidak bisa mencairkan uang premi yang sudah jatuh tempo maupun nilai Manfaat Tunai yang diberikan setiap bulan dan sampai saat ini juga manajemen PT Adisarana Wana Artha sangat sulit untuk berkomunikasi dengan pemegang polis.

Sehingga kami pemegang polis jadi bertanya-tanya apa yang disembunyikan dari pihak manajemen PT Adi Sarana Wana Artha sehingga menutup diri sampai tidak mau berkomunikasi dengan kami yang sudah mempercayakan uang premi yang sudah kami titipkan kepada PT Adisarana Wanaartha.

Untuk itu, P3W mengambil langkah dengan tetap mengedepankan itikad baik dalam menyelesaikan masalah ini dengan memohon bantuan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) supaya dengan mediasi ini masalah dapat diselesaikan dengan baik.

Dengan permohonan P3W ke BPSK maka diharapkan pihak pelaku usaha Wana Artha Life dapat menemui P3W untuk memberikan penjelasan dengan bukti-bukti fakta yang jelas dan benar, karena selama ini pihak Wana Artha Life selalu beralasan uang premi kami tidak dapat dikembalikan dengan alasan uang premi pemegang polis diblokir , disita, dan sekarang dirampas Negara sebagai penggantian kerugian uang Negara.

Menyikapi hal seperti ini maka ketua P3W yaitu Johanes Buntoro Fistanio mengatakan bahwa hal ini sangat mengiris hati para nasabah. “Hal ini sangat mengiris hati kami para nasabah yang tergabung dalam P3W, kenapa harus kami masyarakat/konsumen yang selalu menjadi korban? Saat ini sudah terlalu banyak anggota kami yang menjadi korban atas peristiwa ini. Ada yang anaknya harus putus pendidikannya, ada yang kehilangan rumah tinggalnya, ada yang tidak mampu lagi berobat bahkan ada yang meninggal karena ketidak-berdayaannya,” ungkapnya dengan sedih.

“Kami ini pemegang polis yang tidak ada hubungannya dengan kasus Jiwasraya, karena kami sangat yakin 100% uang premi kami adalah hasil kerja keras dan jerih payah pemegang polis selama usia produktif dan bukan hasil dari kejahatan atau korupsi,” katanya dengan tegas.

Sehingga dengan demikian, Perkumpulan Pemegang Polis wana Artha (P3W) sangat berharap BPSK sapat menolong dalam menyelesaikan masalah saat ini dan sangat berharap ada secercah harapan sehingga ada jalan keluarnya.

Continue Reading

Metro

Evan Alex Chandra Praktisi teknologi dan industri kreatif Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Praktisi teknologi dan industri kreatif, Evan Alex Chandra, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 dengan tema besar “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” Kehadirannya memberi sudut pandang segar mengenai pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam memperkuat daya saing industri kreatif Indonesia.

Dalam pemaparannya, Evan Alex Chandra menyampaikan bahwa teknologi AI bukan ancaman, melainkan evolusi alami dari cara manusia bekerja—sebagaimana peralihan era mesin tik ke komputer yang mempercepat produktivitas dan membuka peluang baru bagi generasi kreator.

“AI bisa membantu, sama seperti komputer menggantikan mesin tik,” tegas Evan.
“Dulu, banyak yang takut menggunakan komputer, tetapi kini kita semua bergantung padanya. Hal yang sama sedang terjadi dengan AI—ia bukan untuk menggantikan kreator, tetapi untuk memperkuat kemampuan mereka, mempercepat proses kreatif, dan memberikan ruang lebih luas untuk inovasi.”

Evan juga menekankan bahwa di era Kreativitas 5.0, kolaborasi antara manusia dan teknologi menjadi kunci utama. AI dapat digunakan untuk melakukan riset tren secara cepat, mempercepat proses desain, menyederhanakan pekerjaan administratif, serta membuka akses menuju pasar global melalui optimasi digital

Sesi ini mendapatkan sambutan antusias dari para peserta, mulai dari pelaku industri kreatif, pemimpin bisnis, komunitas digital, hingga akademisi. Diskusi berjalan dinamis, menggambarkan tingginya minat dan kesiapan sektor kreatif untuk memanfaatkan teknologi sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi.

“Evan Alex Chandra berharap Industri AI justru tumbuh semakin besar, dan sebetulnya tidak perlu khawatir kalo misalnya AI akan menghilangkan pekerjaan. Saya melihatnya AI itu bisa membantu orang orang mendapatkan pekerjaan baru, atau seengga-engganya, bisa mempunyai karir yang baru lah.”ujar Evan Alex Chandra

Road to Rapimnas 2025 yang diinisiasi Kadin Indonesia menjadi wadah strategis dalam merumuskan rekomendasi dan arah kebijakan bagi percepatan transformasi ekonomi kreatif nasional. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Evan Alex Chandra memperkuat optimisme bahwa Indonesia mampu menjadi pusat inovasi di kawasan.

Continue Reading

Metro

Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 yang mengusung tema “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” acara ini di selenggarak pada hari Minggu (30/11/2025), yang bertempat di Residence Room The Park Hyatt Jakarta. Dengan pengalaman luas di industri sinema dan konten kreatif Tanah Air, Indra memberikan perspektif mendalam mengenai bagaimana teknologi AI membuka peluang besar bagi percepatan proses kreatif.

Acara Road to Rapimnas ini dihadiri oleh para pemimpin Kadin Indonesia, pelaku industri kreatif, sineas, kreator digital, akademisi, serta berbagai pemangku kepentingan yang ingin melihat Indonesia tampil sebagai pusat kreativitas Asia. Diskusi berlangsung interaktif dan menggugah banyak perspektif baru tentang peluang integrasi teknologi dalam industri kreatif.

Dalam paparannya, Indra menegaskan bahwa teknologi AI bukanlah ancaman, melainkan alat yang justru dapat mengoptimalkan proses produksi, mempercepat pengambilan keputusan, hingga membantu kreator menyempurnakan ide-ide mereka.

“Dalam dunia produksi film dan konten, AI mempercepat proses editing, memperkaya visualisasi praproduksi, menganalisis tren audiens, dan bahkan membantu efisiensi biaya. Yang perlu kita lakukan adalah menggunakannya secara strategis untuk memperkuat kapasitas manusia, bukan menggantikannya.AI sangat bisa membantu,” ujar Indra Yudhistira.

Indra menekankan bahwa era Kreativitas 5.0 adalah era di mana perpaduan intuisi manusia dan kecerdasan mesin menjadi kekuatan utama untuk menghasilkan karya yang lebih relevan, inovatif, dan berdampak. Ia juga mendorong para pelaku industri kreatif untuk lebih adaptif dan tidak ragu memanfaatkan teknologi sebagai akselerator produktivitas.

Kadin Indonesia melalui kegiatan pra-Rapimnas berkomitmen menyusun rekomendasi strategis untuk memperkuat ekosistem kreatif nasional, memastikan talenta lokal dapat berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi.

Continue Reading

Metro

Dewi Gontha President Direktur Java Festival Production Hadiri Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta,  — Dewi Gontha, President Direktur Java Festival Production, hadir sebagai salah satu narasumber utama dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 yang mengangkat tema “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” pada hari Minggu 30 November 2025, bertempat di Residence Room The Park  Hyatt Hotel Jakarta.

Acara Road to Rapimnas Kadin 2025 ini dihadiri oleh pengurus Kadin Indonesia, pelaku industri kreatif, akademisi, komunitas, dan para pemangku kepentingan lain yang turut mendorong percepatan transformasi digital. Diskusi berjalan interaktif, membuka peluang kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat fondasi ekonomi kreatif nasional.

Dalam sesi yang penuh wawasan tersebut, Dewi Gontha menegaskan bahwa teknologi Artificial Intelligence (AI) kini menjadi mitra strategis untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja di industri kreatif.

Sebagai pemimpin di balik berbagai festival musik terbesar di Indonesia, termasuk Java Jazz Festival, Dewi Gontha menyoroti perubahan cara kerja yang semakin cepat dan dinamis. Menurutnya, adopsi teknologi AI bukan hanya tren, tetapi kebutuhan bagi seluruh pelaku industri untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan global.

“AI mendukung cara bekerja, menjadi efisien waktu lebih efisien juga cara anggaran harapannya seperti itu.

Dengan adanya AI kita bisa lebih mudah memberikan sebuah prif, tapi yang paling utama adalah pihak penggunaan AI ini, kalo terkait dengan terkait dengan Sefti ini akan keperpakai sekali gitu.”ujar  Dewi Gontha

Dewi Gontha juga menekankan bahwa Kreativitas 5.0 adalah era ketika inovasi teknologi dan imajinasi manusia saling menguatkan. Dengan memanfaatkan AI secara bijak, Indonesia memiliki peluang besar menciptakan karya yang lebih relevan, memperluas pasar, dan meningkatkan nilai ekonomi kreatif secara signifikan.

Kadin Indonesia melalui rangkaian kegiatan pra-Rapimnas ini berkomitmen menyusun rekomendasi strategis yang menempatkan teknologi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, sekaligus menjamin keberlanjutan talenta kreatif Indonesia.

Continue Reading

Trending