Connect with us

Metro

Press Conference Jakarta Transport Workes Alliance “Global Week For Climate Action 1 – 5 November 2021”

Published

on

Jakarta – Aliansi Pekerja Transportasi Publik (APTP) yang terdiri dari Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA), Serikat Pekerja Dirgantara, Digital, dan Transportasi (SPDT FSPMI), dan Serikat Pekerja Trans Jakarta (SPTJ) menggelar jumpa pers sebagai bagian dari ITF Global Week of Action for Urban Transport Workers di Hotel Sofyan Cut Meutia, Jakarta, pada hari Selasa, (5/11/2021)

Global week ini merupakan rangkaian dari agenda International Transport Federation (ITF) bersamaan dengan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 2021 yang dikenal sebagai COP26 di Glasgow.

Ketua Umum SPKA Edi Suryanto mengungkapkan agar media yang hadir untuk menyuarakan pentingnya transisi yang adil untuk pekerja transportasi perkotaan. Setidaknya ada 10 (sepuluh) poin yang disuarakan serikat pekerja transportasi dalam momentum COP26 dalam rangka mewujudkan transisi yang adil untuk pekerja transportasi.

Pertama, berkaitan dengan tantangan pekerjaan rentan dan informal. Di sini, harus ada pengakuan terhadap kebebasan berserikat dan perundingan bersama. Di samping memperluas/mengakui jaminan sosial dan jaminan kesehatan, penyediaan upah layak, dan adanya peta jalan formalisasi bagi pekerja transportasi informal.

Kedua, ketika terjadinya cuaca ekstrem, maka harus ada kenaikan upah dan perlindungan bagi pekerja trasnportasi.

Sedangkan point berikutnya, adalah jaminan pekerjaan untuk pekerja transportasi perkotaan. “Harus ada jaminan pekerjaan tetap dan berkelanjutan selama transisi, termasuk mempertahankan kesempatan tugas-tugas baru, seperti relokasi ke sektor lain dalam sistem transportasi perkotaan,” tegasnya.

Edi juga mengungkapkan, pihaknya juga mendesak agar tidak ada akuisisi di perusahaan kereta api. Slogan SP KA, tambah Edi: Integrasi, Yes. Akuisisi, No.

Menimpali, Ketua Umum SPDT Iswan Abdullah melanjutkan, point keempat adalah adanya dukungan bagi para pensiunan dan pekerja menjelang pensiun yang tidak lagi dipekerjakan oleh perusahaan.

Sedangkan point kelima, harus ada hak sehat dan selamat dari sudut pandang krisis iklim. Di sini perlu adanya ruang perlindungan bagi pekerja berbasis aplikasi di seluruh kota untuk memberikan perlindungan dari peristiwa cuaca ekstrem dan ruang untuk mengisi daya ponsel, beristirahat, dan memarkir kendaraan mereka.

“Termasuk adanya sanitasi, meningkatkan cakupan perawatan kesehatan untuk penyakit yang berhubungan dengan paparan polusi udara, dan upah buruh tetap dibayar ketika tidak masuk bekerja karena sakit,” ujar Iswan.

Sementara itu sambung Iswan, point berikutnya adalah pentingnya untuk mewujudkan transportasi perkotaan yang demokratis. Menyantukan pekerja dan penumpang dalam mendesain, membuat keputusan dan proses pelaksanaan. Termasuk memprioritaskan kerja sama dengan pekerja dan adanya keterwakilan serikat pekerja dalam pembuatan kebijakan.

Sedangkan point ketujuh, lanjut Ketua Umum SPTJ Iyan Oratmangun, perlu adanya keterlibatan sektor publik dengan mempromosikan operator milik publik dan integrasi urban transportasi dengan sektor public.

Berikutnya, kami meminta adanya kedaulatan teknologi. Dengan artian, pekerja harus tahu dan paham data yang dimiliki melalui penggunaan teknologi baru. Di samping itu, inovasi teknologi harus memperbaiki kondisi kerja, mendukung pekerja selama terjadi cuaca ekstrim memberi stabilitas lebih besar, serta mempromosikan teknologi baru yang dibuat dan pemeliharaanya secara lokal.

Hal lain yang didorong oleh serikat pekerja transportasi adalah perubahan moda transportasi. Transisi itu makin banyak angkutan umum, makin sedikit angkutan pribadi. Rendah emisi harus dipadukan pelayanan yang lebih baik serta tarif yang lebih murah.

Sedangkan yang kesepuluh, “perlu ada kesetaraan gender transisi yang adil. Dalam hal ini, pekerja perempuan ditempatkan di pusat trasisi, prioritas peluang kerja, formal serta akses layanan bagi perempuan,” tutup Oratmangun2

Continue Reading

Metro

IKANAS – HIMA LUBIS GELAR HALAL BIHALAL

Published

on

By

Jakarta, – IKANAS – HIMA LUBIS yang berdomisili di wilayah Jabodetabek, menggelar acara Halal Bi Halal (HBH) Hari Raya Idulfitri 1446 H

Continue Reading

Metro

Masyarakat Tabagsel (Tapanuli Bagian Selatan) Gelar Halall Bihalal 1446 H

Published

on

By

JAKARTA, – Masyarakat Tabagsel (Tapanuli Bagian Selatan) yang berdomisili di wilayah Jabodetabek, menggelar acara Halal Bi Halal (HBH) Hari Raya Idulfitri 1446 H pada Sabtu, 19 April 2025, bertempat di Auditorium Manggala Wanabakti, Kementerian Kehutanan, Jakarta. Kegiatan ini menjadi momen silaturahmi yang luar biasa, dihadiri oleh lebih dari 100 tokoh nasional asal Tabagsel dari berbagai latar belakang, serta sejumlah pejabat penting dari tingkat kabupaten hingga kementerian.

Acara tersebut diisi oleh suasana kebersamaan dan kekeluargaan yang hangat, dengan hadirnya berbagai tokoh ternama. Di antaranya adalah mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Mulia Panusunan Nasution, ahli hukum Todung Mulya Lubis, Menteri Tenaga Kerja periode 1999-2001 Bomer Pasaribu, serta mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Aulia Tantowi Pohan. Dari kalangan anggota DPR RI, hadir tokoh-tokoh seperti Marwan Dasopang, Anshory Siregar, dan Saleh Partaonan Daulay.

Selain itu, banyak tokoh lainnya dari berbagai, baik sektor pemerintahan, dunia usaha, hingga masyarakat organisasi, serta meramaikan acara yang penuh makna ini. Hadir pula sejumlah pejabat daerah, seperti Bupati, Wakil Bupati, Walikota, dan perwakilan pemerintah dari berbagai kabupaten di Tabagsel. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Bank Sumut, PT Tata Wisata Harley, serta PT Toba Pulp Lestari.

Ketua Panitia Pelaksana, Ongku Parmonangan Hasibuan, dalam perayaannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran para undangan. Dalam kesempatan tersebut, Ongku juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan penuh terhadap acara ini. “Kami merasa sangat bahagia karena banyak tokoh besar dari Tabagsel yang hadir, serta dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah maupun dunia usaha,” ujarnya.

Acara ini juga menampilkan dukungan dari lebih dari 33 organisasi masyarakat, seperti Ikatan Keluarga Padangsidimpuan, Ikatan Keluarga Barumun Raya, serta sejumlah parsadaan marga lainnya. Dukungan ini menjadikan acara ini lebih dari sekedar pertemuan, namun juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan antara sesama warga Tabagsel yang tersebar di berbagai daerah.

Lebih dari itu, Ongku juga menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai sponsor yang telah mendukung acara ini. Sebanyak 14 perusahaan besar yang beroperasi di wilayah Tabagsel maupun mitra-mitra yang ada di Jakarta ikut serta dalam memuat kegiatan ini. “Tanpa dukungan mereka, acara ini tidak akan berjalan lancar,” katanya. Selain sponsor besar, kontribusi juga datang dari individu-individu yang dengan tulus memberikan bantuan dalam bentuk dana maupun barang.

Kegiatan HBH ini tidak hanya sekedar silaturahmi, namun juga menjadi ajang bagi masyarakat Tabagsel untuk berbagi informasi dan pengalaman, serta mempererat hubungan antar sesama perantau. Sebagai bagian dari rangkaian acara, ada pameran produk UMKM yang turut meramaikan suasana, salah satunya adalah pameran tenun tradisional yang disponsori oleh Aero Tenun, yang juga menyerahkan seragam kepada panitia.

Ongku juga menekankan pentingnya semangat gotong royong dalam menjaga kebersamaan di tengah perbedaan, baik dalam marga, kabupaten, maupun daerah asal. “Kita datang dari berbagai latar belakang, namun kita semua satu, yaitu bagian dari masyarakat Tabagsel yang selalu menjaga kebersamaan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ongku juga berbicara tentang rasa bangga terhadap masyarakat Tabagsel yang terus berkembang di perantauan. Dengan hadirnya berbagai tokoh nasional dan para pejabat penting, acara ini menunjukkan betapa besarnya kontribusi masyarakat Tabagsel dalam kemajuan bangsa, baik di bidang pemerintahan, hukum, ekonomi, maupun pendidikan.

Acara ini menjadi bukti nyata bahwa meskipun berada jauh dari kampung halaman, masyarakat Tabagsel tetap menjaga dan mempererat tali persaudaraan. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa, tetapi juga memperkokoh rasa kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Tabagsel.

Sebagai penutup, Ongku mengungkapkan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus diadakan di masa depan, sebagai ajang untuk mempererat hubungan antarwarga Tabagsel yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras dalam menyiapkan acara ini. “Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan, dan semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa menyertai kita semua,” tutupnya.

Acara ini diakhiri dengan doa bersama dan makan siang yang meriah, diikuti oleh perbincangan hangat antara para tamu undangan. Masyarakat Tabagsel di Jabodetabek pun kembali mengingatkan pentingnya menjaga silaturahmi dan kebersamaan, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi sepanjang tahun.

 

Continue Reading

Metro

Eki Pitung, Ketua Dewan Adat Bamus Betawi Turut Mengucapkan Yaumul Milad Forkkabi Ke-24, Tetap Eksis, Tetap Jaya & Istiqomah

Published

on

By

Jakarta – Forum Komunikasi Kaum Betawi Indonesia (Forkkabi) menggelar Acara Halal Bihalal dan Milad ke 24 tahun Pagelaran Seni Budaya Betawi 2025 bertema “MengGlobalkan Adat Budaya Betawi MengINDONESIA FORKKABI bertempat di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat.Jum’at, 18 April 2025

Adapun acara Milad Forkkabi ke 24 ini turut dihadiri oleh Ketum Forkkabi, Ihsan, Ketua Adat Bamus Betawi Eki Pitung, Marsekal Muda TNI AU, Ahmad Sajiri, dan beberapa organ ormas Betawi lainnya termasuk Bu Fahira Idris, salah satu anggota DPD DKI serta Ketua Bang Japar, beberapa tamu undangan, salah satunya, Desliana Dessy, Dewan Pembina Forkkabi dan IKA FBR.

Ditemui awak media, Eki Pitung yang bernama asli Muhammad Rifki mengatakan,
“Saya melihat ada sebuah Ibukota Jakarta ini bagaimana Betawi ini tidak menjadi tuan rumah, jadi lahirnya Forkkabi, FBR ini ada beberapa organisasi yang memang kita pikir dulu semangat semua dan bagaimana kita ingin orang putra daerah masukkan masyarakat, dan bagaimana kita ingin orang putera daerah masyarakat inti kota Jakarta ini bisa berperan dan diakui secara undang-undang lahir sebagai bagian dari suatu organisasi yang memang bersama induknya Badan Musyawarah masyarakat Betawi sejak tahun 1982 dan berkembang, sehingga Kalau kita konsisten mengawal dan menjaga tradisi budaya dan juga sumberdaya orang Betawi,” jelas Eki Pitung.

“Dan juga yang menjadi Mitra pemerintah ini saya melihat disambut baik di Milad ke-24 Forkkabi ini berarti bukan sebuah organisasi yang diremehkan, Tetapi bagaimana Forkkabi ini bisa bertahan di zaman globalisasi, di zaman sekarang ini, di era digitalisasi ini masih bisa bertahan dan ini sebuah hal yang patut kita hormati dan di usia ke-24 tahun ini saya berharap Forkkabi tetap Solid, tetap kompak dan, tetap menjaga NKRI dan Betawi sebagai perekat-perekat masyarakat Jakarta ini, dimana bisa menjadi simbol Kebhinekaan dan karena memang sejak lahirnya masyarakat Betawi itu ya memang sudah bhinneka,” jelas Eki Pitung.

Lebih lanjut Eki Pitung mengatakan,
“Dari Masyarakat Betawi sesuai dengan slogannya tegak lurus pada undang-undang dasar, tegak lurus pada agama, tegak lurus pada NKRI dan tentunya tegak lurus pada bangsa dan negara,” sambung Eki Pitung.

Eki Pitung juga menerangkan bahwa,
“Yang pertama persoalan Gubernur terpilih maka sesungguhnya politik sudah selesai dan Siapapun dia yang terpilih yang telah dilantik oleh negara atau pemerintah dalam hal ini Pak Prabowo ya kita dukung, kita jaga, kita Kawal selama pemerintahan ini yaitu kita Kawal selama 5 tahun kedepan,” ungkap Eki Pitung.

Puncaknya Ia mengatakan bahwa,
“Jadi kami dari dewan adat bamus Betawi turut mengucapkan “Selamat kepada Bapak Pramono Anung dan Rano Karno yang telah menjabat dan baru dilantik ini dan kita lepaskan lagi persoalan-persoalan dinamika tahun yang lalu ketika Pilkada, dan menurut saya simbol gubernur adalah simbol kebersatuan, simbol bersama, jadi jangan takut lagi orang Betawi harus kita rangkul dan harus dijaga dan jangan ada perbedaan-perbedaan begitu nantinya,” jelas Eki Pitung.

Puncaknya Eki Pitung mengatakan harapan-harapannya, “Harapan kedepannya, kita positif optimis, Saya yakin Betawi nanti suatu saat Allah kasih hidayah untuk semua legowo bersatu, bersama untuk membangun Betawi.

Jadi bagaimana Betawi ke depan lebih baik, lebih maju dan lebih terhormat serta lebih bermartabat itulah yang kita harapkan, saya Eki Pitung sebagai Ketua Dewan Adat Bamus (Badan musyawarah masyarakat Betawi) Eki Pitung turut mengucapkan Yaumul milad untuk Forkkabi yang ke-24 tetap eksis, tetap jaya dan tetap Istiqomah untuk masyarakat Betawi, jaga kemasyarakatan kemaslahatan kaum Betawi, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” pungkas Eki Pitung.

Continue Reading

Trending