Connect with us

Metro

Memasuki tahun 2022, Bunda Milenial Jakarta Gelar Silaturahmi dan Rapat Anggota Tahun 2022

Published

on

Jakarta, – Memasuki tahun 2022, Bunda Milenial Jakarta gelar Silaturahmi Internal Bunda Milenial, sekaligus Rapat untuk Anggota Lions Club Jakarta Bunda Milenial, di Restoran Handayani, Matraman No. 45, Jakarta Timur. Senin (17/1/2022)

Acara di hadiri oleh pejabat Lions club pusat, diantaranya ; District Governor Jessica Budiman, Sekretaris Kabinet Anthony Salim, Bendahara Kabinet Soedarminto, Ketua Wilayah Jenny, Ketua Daerah A4 Peni Santoso dan juga pembina Bunda milenial, Ir. Rini Susilowati, para pendiri Bunda Milenial yaitu Hj. Sarida Minarni dan Kurnia Sari Dewi, dan semua pengurus serta 50 anggota bunda milenial yang berpenampilan kebaya.

Sisca Rumondor, sebagai penggagas, pendiri dan ketua umum Bunda milenial Serta sebagai Presiden Lion Club Jakarta Bunda Milenial dalam wawancara nya dengan awak media menjelaskan,” Hari ini kami melaporkan beberapa rencana dalam klub kami salah satunya adalah Club khusus di Kota Raha, kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, di mana belum termasuk di distrik Lions Club Indonesia.

Sisca kembali menjelaskan bahwa Bunda milenial akan membentuk kepengurusan Bunda Milenial di wilayah kota Raha Kabupaten Muna, kota Kendari, dan kota lainnya di Sulawesi Tenggara. agar keberadaan Bunda Milenial lebih dikenal secara luas, sehingga visi dan misi kami yaitu budaya, sosial, kemanusiaan dan pendidikan, dapat terealisasi “ucapnya.

Di tempat yang sama Ketua Dewan Pembina Bunda milenial : Ir. Rini Susilowati menyampaikan bahwa Bunda Milenial ini adalah Suatu Perkumpulan yang syah dimana sudah ada legalitas hukumnya di pemerintahan. , artinya pergerakan Kami adalah pergerakan yang tidak sembarangan dan semua sudah dicanangkan. kami terstruktur, terorganisir dalam koridor-koridor pemerintahan atau lembaga yang ada, “ucapnya.

“Saya hanya ingin menjelaskan apa yang sudah disampaikan oleh Bu Sisca, bahwa kegiatan Bunda milenial adalah tentang sosial, budaya, dan kemanusiaan, “ujarnya.

“Dalam hal budaya, bahwa kami wanita-wanita Indonesia, mempunyai budaya contohnya wanita Indonesia dari Jawa dan Medan, tentu mereka mempunyai baju daerah dan ciri khas tersendiri.

” Kami kembali ingatkan bahwa, “Marilah kita kembali kepada jati diri kita dinegara Indonesia ini, jangan sampai Kita terpengaruh.

“Dibidang Sosial bahwa Kita adalah Ibu-ibu yang berkumpul didalam kegiatan ini, saling membantu secara swadaya, saling mengingatkan dan secara kemanusiaan jika terjadi bencana atau musibah, maka kami bersama sama dengan sekuat tenaga secara swadaya tolong menolong dan saling membantu agar dengan segenap kekuatan kami, “tutur ibu Ketua dewan pembina.

Sementara itu Sisca Rumondor kembali menambahkan bahwa Salah satu contoh yang perlu saya tegaskan disini dimana Bunda milenial bergerak di bidang budaya yaitu bahwa pada saat ini, Negara Malaysia sudah mencuri salah satu budaya Indonesia yaitu kain Songket dan di daftar kan ke UNESCO.

Dan hal ini bagi kami sangat mengecewakan, dan menyedihkan.

“Bunda Milenial disini mempunyai kepedulian agar Budaya kita tidak kecolongan lagi dan kalau bisa direbut kembali “tegasnya.

“Untuk itu dari sekarang Kami menghimbau kepada Pemerintah Kota, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat untuk serius dari hulu Ke Hilir menyelamatkan budaya-budaya Indonesia yang merupakan warisan para leluhur kita. Itu adalah perjuangan yang kami lakukan bersama-sama,” jelas Sisca.

Sisca berharap agar pandemi segera berakhir, dan menghimbau agar selama pandemi ini semua tetap menjalankan prokes, disiplin dan menjalankan aturan dari pemerintah.

Sementara itu dari sisi organisasi, dia berharap semakin banyak orang Indonesia terutama perempuan Indonesia lebih mencintai budayanya sendiri.

Dan dengan kegiatan safari ke kota-kota lain yang diadakan Bunda Milenial akan semakin banyak orang peduli dengan apa yang kami lakukan. Itulah target harapan yang sedang kami kejar, “pungkasnya.

Continue Reading

Metro

G. Borlak, S.Sos., M.M., Hadir Sebagai Narasumber Acara Seminar Nasional Refleksi Pemuda 2025 Tema “Rembuk Bersama Pemuda Hijau, Edukatif, Partisipatif, dan Berkelanjutan

Published

on

By

Jakarta, – Jaringan Nasional Pemuda Hijau berkolaborasi dengan Program Doktoral Kependudukan dan Lingkungan Hidup Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Seminar Nasional Refleksi Pemuda 2025 dengan tema “Rembuk Bersama Pemuda Hijau, Edukatif, Partisipatif, dan Berkelanjutan”.

Acara yang berlangsung di Auditorium UNJ ini menjadi momentum konsolidasi pemuda lintas sektor untuk memperkuat peran generasi muda dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.Sabtu (20/12/2025)

Narasumber utama, G. Borlak, S.Sos., M.M., mahasiswa doktoral Kependudukan dan Lingkungan Hidup UNJ, menjelaskan bahwa seminar ini bukan sekadar agenda akademik, melainkan gerakan sosial berkelanjutan.

“Ini adalah agenda akhir tahun di program doktoral saya. Namun lebih dari itu, ini adalah awal gerakan bersama. Sebelumnya kami telah melakukan penanaman di Cirebon dan Sukabumi. Hari ini kami mensosialisasikan pentingnya perawatan lingkungan, penanaman, serta edukasi merawat bumi secara kolektif,” ujarnya.

Seminar melibatkan berbagai elemen, mulai dari LSM, organisasi kepemudaan, hingga lembaga mitra yang peduli lingkungan. Borlak menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar gerakan tidak berhenti pada seremonial. “Tujuan kami jelas, ini harus berkelanjutan. Ke depan kami berharap gerakan ini turun sampai ke tingkat kecamatan, desa, bahkan RT dan RW melalui kegiatan penanaman dan perawatan lingkungan secara rutin,” tambahnya.

Ia menekankan hubungan fundamental antara penduduk dan lingkungan: “Jika lingkungan dirawat dengan baik dan berkelanjutan, dampaknya akan langsung terasa pada kualitas kehidupan sosial, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam kehidupan ini hanya ada dua hal utama: penduduk dan lingkungan. Jika lingkungannya rusak, maka semua sektor kehidupan akan bermasalah.”

Sebagai Ketua Pelaksana, Borlak menyampaikan amanat resmi dari Rektor UNJ untuk memastikan gerakan ini terus berlanjut hingga ke akar rumput. “Saat ini banyak orang berlomba‑lomba mengambil hasil dari lingkungan. Mari kita berlomba‑lomba merawat dan menanam. Ini adalah ikhtiar baik untuk menyelamatkan bangsa dan negara,” serunya.

Seminar nasional ini diikuti oleh sekitar 500–600 peserta dari berbagai daerah dan latar belakang, mencerminkan tingginya kesadaran pemuda terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan. “Saya bangga diberi amanah untuk berkarya dan melayani. Melalui media dan pemberitaan ini, saya berharap pesan kepedulian lingkungan dapat sampai ke seluruh pelosok tanah air,” tutup Borlak.

Continue Reading

Metro

DPP IP-KI Tandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Bersama PMI Kota Jakarta Utara dan UNITI

Published

on

By

Jakarta, – Bencana alam yang melanda Pulau Sumatra sekitar tiga pekan lalu meninggalkan duka mendalam. Banjir besar disertai arus deras dan hantaman kayu gelondongan berdiameter besar menghanyutkan permukiman warga, memaksa ribuan masyarakat kehilangan tempat tinggal serta sumber penghidupan.

Tragedi kemanusiaan tersebut menggugah empati berbagai elemen bangsa. Gerakan solidaritas pun mengalir deras dari masyarakat, lembaga sosial, hingga organisasi kemasyarakatan yang berlomba menggalang bantuan bagi para korban bencana di Sumatra.
Sebagai bentuk nyata kepedulian, Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (DPP IP-KI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama PMI Kota Jakarta Utara dan UNITI (Uniti for Sustainable). Penandatanganan berlangsung di Markas PMI Jakarta Utara. Rabu (10/12/2025)

Ketua Umum DPP IP-KI, Baskara H. Sukarya, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aksi sosial, melainkan implementasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan nyata.

“DPP IP-KI senantiasa menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap hidup di tengah gempuran berbagai nilai luar. Kepedulian terhadap sesama adalah wujud nyata pengamalan kemanusiaan yang adil dan beradab,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris PMI Jakarta Utara, Ramdansyah Bakir, yang mewakili PMI, menjelaskan bahwa kerja sama ini difokuskan pada penggalangan dan penyaluran bantuan bagi korban bencana di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.

“Kami optimistis, dengan bergandengan tangan bersama DPP IP-KI dan UNITI, distribusi logistik dapat dipercepat sehingga bantuan benar-benar tepat sasaran,” tegas Ramdan.

Ketua Umum IP-KI, Baskara Harimukti Sukarya, kembali menekankan bahwa perjanjian bersama ini merupakan simbol kuat solidaritas kemanusiaan lintas sektor.

“Kolaborasi ini bertujuan menghimpun dana sekaligus menyalurkan bantuan langsung kepada saudara-saudara kita yang terdampak. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para penyintas,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Managing Director Uniti for Sustainable, Ditya Afsari Ningrum Purba, menjelaskan peran UNITI sebagai pihak ketiga yang dipercaya untuk mengelola penggalangan dana.

“Kami bertugas menghimpun donasi dari masyarakat guna mendukung penanganan bencana banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut,” jelas Ditya.

Ia menambahkan, periode penggalangan dana akan berlangsung selama tiga bulan, mulai November 2025 hingga Januari 2026.

“Jenis dan skema bantuan akan disesuaikan dengan jumlah dana yang terkumpul serta kebutuhan di lapangan,” tegasnya.

Kolaborasi antara DPP IP-KI, PMI Jakarta Utara, dan UNITI diharapkan menjadi model kemitraan lintas sektor menghubungkan organisasi kemasyarakatan, lembaga kemanusiaan, dan komunitas sosial yang efektif dalam merespons bencana di wilayah rawan seperti Pulau Sumatra.

PMI Jakarta Utara juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat, lembaga, maupun perusahaan untuk berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan ini. Donasi dapat disalurkan melalui Pusdatin PMI Jakarta Utara di Markas PMI Jalan Semper, Koja, Jakarta Utara, atau melalui Posko Donasi di nomor 089 8866 9000.

Continue Reading

Metro

SARBUMUSI Gelar Rapat Kerja Nasional

Published

on

By

Jakarta,  — Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (SARBUMUSI) resmi menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pertama, yang dirangkaikan dengan Pelantikan LBH DPW Konfederasi SARBUMUSI Jakarta. bertempat di Hotel Horison Ultima Menteng, Jakarta, Jumat (19/12/2025)

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh H. Lukman Sugiharto Wijaya, Wakil Direktur DPP LBH Federasi SARBUMUSI (K-SARBUMUSI), yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Pelaksana. Rakernas menjadi momentum penting untuk merumuskan program kerja nyata dalam memperkuat advokasi dan pembelaan hukum bagi buruh di lingkungan besar SARBUMUSI.

“Rakernas pertama ini menjadi fondasi awal bagi LBH SARBUMUSI untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam melakukan advokasi pembelaan terhadap buruh. Kami ingin memastikan kerja-kerja LBH benar-benar menyentuh kebutuhan riil para buruh pencari keadilan,” ujar H. Lukman Sugiharto Wijaya.

Dalam Rakernas tersebut, LBH DPP SARBUMUSI menekankan empat bidang program prioritas, dengan fokus utama pada peningkatan kapasitas pengurus. Salah satu poin krusial adalah penguatan pemahaman pengurus LBH, DPP, DPW, hingga DPC terhadap ketentuan perundang-undangan ketenagakerjaan yang terus mengalami perubahan, termasuk dampak dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja beserta regulasi turunannya.

“Regulasi ketenagakerjaan terus berkembang. Karena itu, para pengurus harus selalu meng-update pengetahuan hukumnya agar advokasi yang dilakukan tepat, kuat, dan berpihak pada keadilan,” tegasnya.

Rakernas juga menyoroti isu strategis yang disampaikan oleh Presiden SARBUMUSI, Gus Irham Ali Saifuddin, khususnya terkait penentuan upah buruh. Menurut LBH SARBUMUSI, sistem penetapan upah sudah saatnya dikaji ulang agar tidak lagi berbasis kabupaten, kota, atau provinsi semata, melainkan berbasis sektoral.

“Upah sektoral lebih mencerminkan keadilan karena mempertimbangkan karakteristik industri, kemampuan pemberi kerja, serta kebutuhan riil pekerja. Ini penting agar upah yang ditetapkan benar-benar adil bagi kedua belah pihak,” jelas Lukman.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa hasil Rakernas diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi buruh, khususnya mereka yang tengah mencari keadilan. LBH SARBUMUSI berkomitmen mengedepankan penyelesaian sengketa melalui pendampingan dan advokasi non-litigasi sebagai langkah utama, sebelum menempuh jalur hukum formal sebagai ultimum remedium.

“Jalur pengadilan adalah pilihan terakhir. Namun jika itu harus ditempuh, LBH SARBUMUSI siap berdiri di garda depan mendampingi buruh sampai mendapatkan keadilan,” pungkasnya.

Rakernas dan pelantikan ini menegaskan komitmen Konfederasi SARBUMUSI untuk memperkuat peran LBH sebagai instrumen perjuangan hukum buruh yang profesional, progresif, dan berkeadilan sosial.

Continue Reading

Trending