Connect with us

Metro

Rivan A. Purwantono: Pembina Samsat Nasional Berkomitmen Revitalisasi Pelayanan Samsat

Published

on

BALI – Tim Pembina Samsat Nasional secara rutin menggelar Rapat Koordinasi,
bersama jajaran Korlantas Polri, PT Jasa Raharja, dan Kementerian Dalam Negeri
dalam hal ini Ditjen Keuangan Daerah.

Agenda tahunan ini, penting untuk dilaksanakan guna menyamakan persepsi lintas instansi yang tergabung dalam pengelolaan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).

Setiap tahunnya, agenda tersebut membahas strategi dan kebijakan terkait
kesamsatan, guna meningkatkan pelayanan dan kepatuhan masyarakat dalam
melakukan registrasi ulang kendaraan bermotor.

Tahun ini, Rapat Koordinasi Pembina Samsat Tingkat Nasional, kembali digelar, di Hotel Discovery Bali, Rabu (24/8/2022).

Acara tersebut, mengusung tema “Revitalisasi Pelayanan Samsat Guna Mewujudkan Pelayanan Publik yang Presisi dalam Rangka Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional”.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono,
mengatakan, perkembangan zaman yang penuh dengan ketidakpastian, selalu menguji kemampuan kita untuk beradaptasi dan agile. Tuntutan untuk survive dan terus tumbuh secara berkelanjutan, menjadi tantangan tersendiri dalam melayani masyarakat.

“Sebagai pelayan publik, sudah tugas kita untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat sebagai bentuk kehadiran Negara dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa,” ujar Rivan, dalam agenda yang dibuka oleh Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen. Firman Shantyabudi, itu.

Menurut Rivan, kehadiran Sekretariat Bersama Pembina Samsat Tingkat Nasional,
adalah salah satu bentuk adaptasi, guna mengantisipasi tantangan ke depan yang lebih berat.

Wadah tersebut, lanjut Rivan, tak hanya mempererat hubungan lintas instansi
dalam kesamsatan, namun juga memudahkan koordinasi pembina samsat dalam mengambil keputusan-keputusan strategis terkait pelayanan publik.

“Tentunya kita tidak bisa berdiri sendiri. Kolaborasi, komunikasi, dan koordinasi antar instansi yang tergabung dalam Kantor Bersama Samsat harus terus dilakukan,” kata Rivan.

Rivan menilai, Rakornas Pembina Samsat Nasional, menjadi momentum yang baik untuk dapat menyamakan pandangan dan persepsi guna meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. Salah satu yang harus mendapat atensi serius, lanjutnya, yakni terkait masih adanya perbedaan data kendaraan bermotor yang dimiliki oleh masing-masing instansi pembina samsat.

Data potensi kendaraan selama tahun 2016-2021, misalnya, tercatat dalam data Polri sebanyak 143 juta potensi kendaraan, sedangkan pada data Kementerian Dalam Negeri sebanyak 122 juta dan data pada PT Jasa Raharja sebanyak 103 juta.

Rivan berpandangan, perbedaan yang cukup signifikan itu, akan menjadi penghambat. Maka dari itu, PT Jasa Raharja mendukung adanya program sinkronisasi terkait registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor.

“Hal tersebut tentunya memberikan dampak yang baik, karena masing-masing tim pembina samsat, akan memiliki database yang lebih akurat dan kredibel,” ujar Rivan.

Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2009
Menurut Rivan, perbaikan data registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, dapat
terwujud, salah satunya dengan adanya kesadaran masyarakat untuk meregistrasi
ulang kendaraannya.

Oleh karena itu, Rivan menilai, pelaksanaan UU Nomor 22 tahun 2009, merupakan jawaban untuk bagaimana bisa meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB).

Saat ini, lanjut Rivan, rasio ketidakpatuhan masyarakat menurut data PT Jasa Raharja adalah sebesar 39%. “Maka dari itu, penerapan UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menjadi harapan besar bagi kita untuk dapat menekan angka rasio ketidakpatuhan tersebut,” papar Rivan.

Rivan menyampaikan, Pembina Samsat telah memberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk membayar pajak kendaraan bermotor (PKB), dengan berbagai inovasi. Salah satunya, melakukan pembayaran PKB melalui aplikasi.

Continue Reading

Metro

Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, Hadiri Acara Rakernas HPTKes Indonesia Periode 2025 – 2030

Published

on

By

Jakarta, – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Himpunan Pendidikan Tinggi Kesehatan (HPTKes) Indonesia menghadirkan tokoh nasional di bidang pendidikan dan kesehatan, Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, selaku Dewan Pakar HPTKes Indonesia, sebagai narasumber utama dalam sesi strategis bertema “Arah Baru Pendidikan Tinggi Kesehatan: Menjawab Tantangan Transformasi dan Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045″ di Hotel Oakwood TMII Jakarta, Selasa (19/11/25).

Prof. Fasli menegaskan bahwa perguruan tinggi kesehatan memiliki posisi kunci dalam menyiapkan tenaga kesehatan yang adaptif, kompeten, dan visioner, sesuai tuntutan transformasi sistem kesehatan nasional yang dicanangkan pemerintah.

Menghadapi Transformasi Sistem Kesehatan Nasional

Menurut Prof. Fasli, transformasi sistem kesehatan yang kini berlangsung menuntut perguruan tinggi untuk bergerak lebih cepat, lebih inovatif, dan lebih kolaboratif.

“Kita sedang memasuki era di mana kesehatan tidak lagi berdiri sendiri. Ia beririsan dengan teknologi digital, kecerdasan buatan, manajemen bencana, keamanan biologis, hingga perubahan gaya hidup masyarakat. Pendidikan tinggi kesehatan harus siap membekali mahasiswa dengan kompetensi masa depan tersebut,” ujarnya.

Beliau menilai bahwa tantangan terbesar saat ini adalah menyamakan kualitas lulusan, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta, melalui kurikulum yang responsif dan terstandar secara nasional.

Menuju Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional

Prof. Fasli menekankan pentingnya kemandirian dalam produksi tenaga kesehatan, alat kesehatan, hingga teknologi medis.

“Indonesia Emas 2045 tidak mungkin tercapai tanpa kemandirian di sektor kesehatan. Ini bukan hanya soal kemampuan klinis, tetapi juga kemampuan riset, inovasi, dan hilirisasi produk kesehatan,” tegasnya.

Ia mendorong agar perguruan tinggi kesehatan lebih aktif melakukan riset translasional, memperkuat jejaring dengan industri, serta membuka ruang kolaborasi internasional untuk mempercepat adopsi teknologi baru.

Peran HPTKes Indonesia

Sebagai Dewan Pakar, Prof. Fasli mengapresiasi langkah HPTKes Indonesia yang menggelar Rakernas pertama ini sebagai langkah strategis menyatukan visi seluruh institusi pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia.

“Rakernas ini adalah momentum besar untuk menyusun peta jalan bersama. Kita perlu memastikan bahwa setiap institusi bergerak dalam satu arah: memperkuat kompetensi tenaga kesehatan, mempercepat transformasi digital, dan memenuhi kebutuhan nasional secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa HPTKes harus menjadi wadah yang aktif memperjuangkan peningkatan mutu, standardisasi pendidikan, serta peningkatan kapasitas dosen dan fasilitas belajar di seluruh wilayah Indonesia.
Harapan untuk Indonesia Emas 2045

“Jika pendidikan tinggi kesehatan mampu menjawab tantangan transformasi ini, saya yakin Indonesia akan memiliki sistem kesehatan yang lebih kuat, mandiri, dan siap bersaing di tingkat global pada 2045. Investasi terbesar kita adalah pada manusia—dan di sinilah peran perguruan tinggi menjadi sangat strategis.” pungkas Prof Fasli.

Rakernas I HPTKes Indonesia di Hotel Oakwood TMII Jakarta menjadi tonggak awal konsolidasi nasional untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi kesehatan demi mewujudkan tenaga kesehatan unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Continue Reading

Metro

Agustina Hastarini, Istri Menteri UMKM Republik Indonesia Hadiri Acara WIC Annual Charity Bazaar ke-56

Published

on

By

Jakarta,– Women Internasional Club (WIC) Jakarta kembali menggelar Bazzar Amal Tahunan ke-56 di Jakarta Internasional Convention Center, Jakarta pada 19-20 November 2025.

Acara ini diresmikan oleh ibu Wakil Presiden Selvi Gibran Rakabuming. Dalam sambutannya memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.

Agustina Hastarini, istri Menteri UMKM Republik Indonesia, hadir sebagai salah satu tamu kehormatan di WIC Annual Charity Bazaar ke-56 yang digelar di Jakarta. Kehadirannya memberikan warna tersendiri pada gelaran bazar amal internasional yang selama puluhan tahun konsisten menjadi ruang perjumpaan budaya, produk kreatif, dan kegiatan sosial lintas negara.

Dalam kunjungannya, Agustina Hastarini menyampaikan apresiasi mendalam terhadap penyelenggaraan bazar tahun ini yang dinilai semakin inovatif, tertata, dan penuh keberagaman. Ia juga menegaskan bahwa WIC telah menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung kegiatan sosial maupun pemberdayaan masyarakat

“WIC selalu memberikan yang terbaik. Saya sangat mengapresiasi bagaimana WIC terus mensupport program-program sosial dan kegiatan positif yang berdampak bagi masyarakat,” ujar Agustina.

Sebagai pendamping Menteri UMKM, Agustina juga menyoroti besarnya kontribusi WIC Annual Charity Bazaar terhadap promosi produk lokal dan penguatan UMKM Indonesia. Menurutnya, hadirnya pelaku UMKM di tengah bazar berskala internasional ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan kualitas produk Indonesia kepada dunia.

Bazar yang diikuti puluhan negara ini kembali menjadi pusat perhatian para pencinta budaya, pecinta kuliner, hingga para pendukung gerakan sosial. Agustina menilai bahwa rangkaian kegiatan WIC mencerminkan kolaborasi lintas nasional yang harmonis sekaligus memperlihatkan kekuatan solidaritas kemanusiaan.

Acara ini bukan hanya meriah, tetapi juga membawa manfaat yang nyata. Saya berharap WIC terus menjadi inspirasi dan jembatan kebaikan bagi banyak pihak,” tambahnya.

Dengan kehadiran tokoh-tokoh publik, diplomat, serta ribuan pengunjung, WIC Annual Charity Bazaar ke-56 kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu event sosial dan budaya terbesar di Indonesia.

Continue Reading

Metro

Ida Purbaya Hadiri Acara WIC Annual Charity Bazaar ke-56

Published

on

By

Jakarta, — Women Internasional Club (WIC) Jakarta kembali menggelar Bazzar Amal Tahunan ke 56 di Jakarta Internasional Convention Center, Jakarta pada 19-20 November 2025.

Acara ini diresmikan oleh ibu Wakil Presiden Selvi Gibran Rakabuming. Dalam sambutannya memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.

Ida Purbaya, salah satu pengunjung yang hadir di WIC Annual Charity Bazaar ke-56, menyampaikan apresiasi besarnya terhadap kualitas produk yang ditampilkan dalam ajang amal internasional tersebut.

Acara tahunan yang selalu dinanti ini kembali menghadirkan beragam produk unggulan dari berbagai negara dan pelaku UMKM Indonesia, sekaligus memperkuat perannya sebagai pusat perayaan budaya dan kreativitas.

Dalam kunjungannya, Ida Purbaya menyoroti daya tarik produk-produk fashion, kerajinan, hingga aksesori yang tampil semakin berkualitas dan mengikuti tren.

“Kualitas barang lebih bagus, model-modelnya cantik dan sangat sesuai dengan ibu-ibu. Banyak pilihan yang menarik dan berkualitas tinggi,” ujar Ida dengan penuh antusias.

Ida menilai bahwa peningkatan kualitas ini menunjukkan semakin berkembangnya pelaku UMKM dan desainer lokal dalam menciptakan produk yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga nyaman digunakan dan memiliki nilai budaya yang kuat. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pengunjung yang ingin melihat Indonesia terus melangkah maju di bidang ekonomi kreatif.

Sebagai salah satu bazar amal terbesar di Indonesia yang melibatkan puluhan negara, WIC Annual Charity Bazaar ke-56 kembali memberikan pengalaman berbelanja sekaligus berkontribusi pada berbagai program sosial yang dijalankan Women’s International Club (WIC). Para pengunjung seperti Ida turut memperkuat keberhasilan acara dengan dukungan dan apresiasi mereka.

“Saya senang sekali bisa hadir. Selain belanja, kita juga ikut berkontribusi pada kegiatan amal. Semoga bazar seperti ini terus berlangsung dan semakin banyak produk lokal yang bisa tampil,” tambahnya

Dengan antusiasme tinggi dari para pengunjung, bazar tahun ini kembali membuktikan diri sebagai ajang yang menghubungkan budaya, kreativitas, dan kepedulian sosial dalam satu rangkaian acara yang inspiratif.

Continue Reading

Trending