Connect with us

Metro

PT Citra Putra Reality TBK Gelar Publik Ekspose 2023

Published

on

Jakarta – PT Citra Putra Reality TBK Menggelar Publik Ekspose 2023 di Hotel Kuningan Jakarta 23/11/23. Rapat PE ini di pimpin oleh Direktur Utama Ibu Nany Adriani dan Direktur Beni Hendrawan memberikan paparan materi PE dihadapan Calon Pemegang saham, wartawan dan peserta undangan lainnya.

Bila berbicara mengenai hotel, tidak akan jauh dari pertanyaan berapa tingkat hunian kamar dan harga rata-rata kamar.

Oleh karena itu berikut sudah kami sajikan tingkat hunian kamar serta harga kamar rata-rata untuk periode September 2022 sampai dengan September 2023.

Tingkat hunian kamar (occupancy rate) The Stones Hotel mengalami kenaikan sejak September 2022 sebesar 48,10% dan diakhir tahun 2022 menjadi 54%. Tren positif ini masih terus beranjut sampai dengan Septembet 2023 yang mencatatkan occupancy rate sebesar 71,10%.

Seiring dengan membaiknya occupancy rate dan perekonomian paska pandemi Covid-19, harga kamar rata-rata (Average room/ARR) The Stones Hotel juga mengalami kenaikan. Terlihat pada September 2022 ARR mencapai 1,11 juta Rupiah dan pada akhir tahun 2022 mencapai 1,27 juta Rupiah. Pada tahun 2023 atau sampai dengan Septembet 2023, ARR sudah mencapai 1,75 juta Rupiah.

Berikit adalah struktur Perseroan periode September 2023, pemegang saham pengendali Perseroan adalah PT. Citra Putra Mandiri dengan kepemilikan saham sebesar 1.998.750.000 lembar saham.

Perseroan memiliki 2 entitas anak yaitu PT. Citra Putra Thamrin yang sama-sama bergerak dibidang kesehatan. Pembahasan selanjutnya adalah struktur bisnis Perseroan. Perseroan saat ini memiliki 2 hotel, baik yang dimiliki secara langsung atau melalui entitas anak.

Hotel yang dimiliki Perseroan secara langsung adalah The Stones Hotel, hotel bintang 5 berlokasi di Bali tepatnya di Jl. Raya Pantai Kuta, Banjar Legian Kelod, Legian Bali dengan luas tanah 22.850m² dan luas bangunan 54.317m² dan memiliki total kamar sebanyak 308 kamar. Perseroan menggunakan Marriot International sebagai operator dari The Stones Hotel.

Selanjutnya adalah Clay hotel yang dimiliki oleh PT. Citra Putra Thamrin. Hotel Bintang 2 yang berlokasi di Jakarta tepatnya di Jl. Blora No. 20, Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat.

Dengan luas tanah 359m² dan luas bangunan 1.609m², memiliki kamar sebanyak 81 kamar. Berbeda dengan The Stones Hotel, Clay Hotel dioperasikan langsung oleh entitas anak Perseroan.
Dibandingkan dengan The Stones Hotel, occuancy rate Clay Hotel belum dapat menyamai pencapaian The Stones Hotel. Terlihat dari September 2022, occupancy rate mencapai 38,27% dan naik pada akhir tahun 2022 yaitu sebesar 43,68%. Di tahun 2023 atau sampai dengan September 2023 occupancy rate sudah mencapai 39,26%, occupancy rate saat ini lebih baik dibandingkan pada Septembet 2022.

Walaupun occupancy rate sampai dengan September 2023 ini masih di bawah akhir tahun 2022, namun ARR mengalami kenaikan di bandingkan tahun 2022. Sampai dengan September 2023, sudah mencapai 249 ribu rupiah jauh lebih tinggi dibandingkan September 2022 yaitu sebesar 237 ribu rupiah.

Dalam industri perhotelan, tamu yang menginap tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, melainkan juga berasal dari mancanegara. Data berikut menggambarkan sebaran asal negara para tamu yang menginap baik di Stones Hotel maupun Clay Hotel.

Pada The Stones Hotel, sampai dengan September 2023 tercatat sebanyak 60.687 wisatawan baik dalam negeri ataupun mancanegara. 4 negara yang paling mendominasi jumlah tamu sampai dengan September 2023 diurutan pertama adalah warga negara Australia dengan jumlah tamu sebanyak 24 ribu wisatawan, diurutan kedua ditempati oleh Indonesia sebanyak 17 ribu wisatawan, urutan ketiga ditempati Amerika Serikat dengan wisatawan sebanyak 5 ribu dan diurutan keempat ditempati oleh India sebanyak seribu wisatawan. Selain keempat negara tersebut masih terdapat 11 ribu wisatawan mancanegara yang menginap di The Stones Hotel.

Pada Clay Hotel, sampai dengan September 2023, tercatat sebanyak 13.052 wisatawan baik dalam maupun luar negeri. 4 negara yang mendominasi jumlah tamu diantaranya adalah Indonesia sebanyak 12 ribu wisatawan, Malaysia dengan 181 wisatawan, China sebanyak 151 wisatawan, dan Jerman sebanyak 66 wisatawan.

Sisanya sebanyak 521 wisatawan berasal dari wisatawan mancanegara lainnya.

Masing-masing hotel memberikan kontribusi pendapatan bagi Perusahaan secara konsolidasian. Terlihat pada bagian berikut:Pada kuartal III 2023, total pendapatan Perusahaan secara konsolidasian adalah sebesar Rp159,78 miliar dengan kontribusi The Stones Hotrl sebesar Rp157,86 miliar atau 98,79% dari total pendapatan dan Clay Hotel sebesar Rp1,91 miliar atau 1,21% dari total pendapatan sedangkan, Pada kuartal III 2022, total pendapatan Perusahaan secara konsolidasian adalah sebesar Rp75,2 miliar dengan kontribusi The Stones Hotel sebesar Rp74,53 miliar atau 97,77% dari total pendapatan dan Clay Hotel sebesar Rp 1,67 miliar atau 2,23% dari total pendapatan. September 2023, sejalan dengan mulai membaiknya kondisi perekonomian paska pandemi Covid-19, Perusahaan juga mengalami dampak positif diantaranya mulai membaiknya kinerja hotel yang membuat Perusahaan memperoleh laba sehingga nilai ekuitas kembali positif diangkat Rp2,7 miliar.

Selanjutnya Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya, pada bagan terlihat pendapatan Perusahaan mengalami trend yang positif sejak September 2021 sampai dengan September 2023.

Pada September 2021 Perusahaan hanya mencatatkan Rp6,61 miliar pendapatan, terus meningkat pada September 2022 sebesar Rp75,2 miliar dan akhirnya pada September 2023 Perusahaan mencatatkan Pendapatan sebesar Rp159,78 miliar.

Pencapaian ini disebabkan sudah membaiknya kondisi perekonomian global paska pandemi covid-19 serta covid-19 sudah tidak lagi dijadikan pandemi sehingga para wisatawan baik dalam maupun luar negeri sudah dapat berwisata tanpa adanya batasan atau prosedur tertentu yang harus dijalankan.

Seiring dengan naiknya pendapatan, pasti juga mempengaruhi beban pokok pendapatan Perusahaan. Walau terlihat pada bagan semakin tahun beban pokok pendapatan mengalami kenaikan, kenyataannya Perusahaan berhasil melakukan efisiensi.

Jika kita bandingkan beban pokok pendapatan dengan Pendapatan pada tiap tahun, pada September 2023 beban pokok pendapatan hanya sebesar 50,83% dari total pendapatan, sedangkan pada tahun 2022 sebesar 70,83% dan pada 2021 sebesar 272,31%. Semakin kecilnya persentase tersebut menunjukkan bahwa Perusahaan telah berhasil memaksimalkan potensi pendapatannya serta mengefisiensi beban pokok pendapatan.

Pada September 2023 ini, Perusahaan sudah mengantongi laba sebelum pajak Rp10,44 miliar yang semula rugi Rp41,40 miliar pada September 2022 atau naik 125,23%.

Sedangkan pada Laba (Rugi) Komprehensif Perusahaan mengantongi laba Rp3,78 miliar pada September 2023 naik 111,57% dari September 2022 yang membukukan rugi komprehensif Rp32,05 miliar. Perusahaan diakhir tahun berkeyakinan bahwa The Stones Hotel akan membukukan pendapatan sebesar Rp212,15 miliar atau Clay Hotel sebesar Rp2,64 miliar.

Total aset Perusahaan pada September 2023 adalah sebesar Rp568,94 miliar.

Nilai aset Perusahaan mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2022 yaitu sebesar Rp29,18 miliar atau 4,88%. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya pos aset pajak tangguhan diakibatkan oleh kompensasi kerugian pajak yang sudah kadaluarsa dan juga penyusutan atas aset tetap.

Liabilitas jangka pendek per 30 September 2023 mengalami penurunan sebesar Rp44,88 atau 20,54% dari 31 Desember 2022 dikarenakan adanya pembayaran utang Bank BRI yang juga merupakan salah satu syarat yang diminta oleh Bank BRi untuk dapat dilakukannya restrukturisasi pinjaman. Liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan sebesar Rp11,99 atau 3,06% dari 31 Desember 2022.

Kenaikan ini disebabkan bertambahnya utang kepada pihak berelasi yang digunakan sebagai pembayaran sebagian utang Bank BRI. Secara keseluruhan total liabilitas per 30 September 2023 mengalami penurunan sebesar Rp32,88 miliar atau 5,49% dari 31 Desember 2022.

Total ekuitas mengalami naik turun sepanjang September 2022 sampai dengan September 2023. Pada September 2022 nilai ekuitas sebesar Rp7,3 miliar namun dikarenakan pada akhir tahun 2022 Perusahaan masih mengalami kerugian mengakibatkan nilai ekuitas turun sampai menjadi defisit Rp 1 miliar.

Continue Reading

Metro

Prof. Dr. Aris Badara, S.Pd., M.Hum., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan : Warisan Budaya Takbenda Diusulkan dan Ditetapkan Dapat Terus Bertambah Sesuai Dengan Arahan Pemerintah Pusat

Published

on

By

Jakarta, 15 Desember 2025, —  Provinsi Sulawesi Tenggara kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional dengan meraih Penghargaan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2025. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga, melestarikan, serta mengembangkan kekayaan budaya lokal yang menjadi identitas daerah.

Penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa berbagai tradisi, pengetahuan, serta ekspresi budaya yang hidup di tengah masyarakat Sulawesi Tenggara masih terawat dan terus diwariskan dari generasi ke generasi. Upaya pelestarian ini dinilai sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam memperkuat kebudayaan nasional di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi.

Dalam wawancara awak media Prof. Dr. Aris Badara, S.Pd., M.Hum., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan harapan agar ke depan jumlah Warisan Budaya Takbenda yang diusulkan dan ditetapkan dapat terus bertambah, sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Lebih dari sekadar angka, proses ini dipandang sebagai bagian penting dalam mengingatkan seluruh elemen masyarakat akan nilai dan jati diri budayanya sendiri.

“Budaya lokal harus terus dijaga agar tidak tergerus oleh perkembangan teknologi. Kemajuan zaman memang penting, namun budaya memiliki peran yang tidak kalah penting sebagai fondasi karakter, identitas, dan kebanggaan daerah,” ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berkomitmen untuk terus mendorong berbagai program pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan Warisan Budaya Takbenda, termasuk menjadikannya sebagai potensi penguatan ekonomi budaya dan daya tarik pariwisata berbasis kearifan lokal.

Penghargaan ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi seluruh pemangku kepentingan pemerintah, komunitas budaya, akademisi, dan generasi muda—untuk bersama-sama menjaga warisan leluhur agar tetap hidup, relevan, dan berkelanjutan di masa depan.

Continue Reading

Metro

Dr. I Gede Arya Sugiartha Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Meraih Penghargaan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kemenbud

Published

on

By

Jakarta , 15 Desember 2025 — Provinsi Bali kembali prestasi nasional dengan meraih Penghargaan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud). Pada tahun ini, Bali berhasil menetapkan 24 Warisan Budaya Takbenda (WBTb), dari total 26 usulan yang diajukan, dengan dua usulan lainnya masih dalam tahap pendalaman kajian.

Pemerintah Provinsi Bali menegaskan bahwa penetapan WBTb bukan sekadar pengakuan administratif, melainkan tanggung jawab berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan dan kemajuan budaya Bali di tengah perubahan zaman.

“Kami dari Bali tahun ini ditetapkan 24, dari 26 yang kami usulkan. Dua di antaranya masih ditunda karena memang harus melalui kajian mendalam. Setelah ditetapkan, harus ada jaminan program yang jelas,” ujar Dr. I Gede Arya Sugiartha Kepala Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi Bali.

Lebih lanjut dijelaskan, terdapat dua fokus utama pascapenetapan warisan budaya takbenda. Pertama, penguatan agar warisan budaya tetap hidup, dan kedua, mendorong kemajuan budaya tersebut agar relevan dengan perkembangan zaman.

“Kita tidak hanya menguatkan, tetapi juga memajukan. Bahkan bila perlu, kita bangun ekosistem baru. Banyak warisan budaya yang tidak mungkin lagi hidup di ekosistem lama, sehingga tugas pemerintah daerah adalah menciptakan ekosistem yang baru,” jelasnya.

Sebagai contoh, permainan tradisional anak-anak yang dahulu hidup di ruang terbuka kini sulit dijumpai di kawasan perkotaan. Untuk itu, pemerintah menghadirkan inovasi dengan mengemasnya dalam bentuk seni pertunjukan atau seni dolanan, sehingga tetap lestari dan diminati generasi muda.

Di sisi lain, warisan budaya yang masih hidup kuat dalam ekosistem tradisi tetap terus dilestarikan, seperti Galungan dan Kuningan yang telah menjadi ritual masyarakat Bali setiap enam bulan sekali bagi umat Hindu.

Dengan adanya penetapan ini, masyarakat Bali diharapkan semakin bangga terhadap budayanya yang telah diakui oleh negara. Salah satu contoh adalah Hari Raya Nyepi, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2023.

“Nyepi sudah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia, dan saat ini kami sedang mengusulkan melalui kementerian agar Nyepi dapat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia,” tambahnya.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Provinsi Bali dalam menjaga identitas budaya sekaligus menegaskan peran aktif pemerintah daerah dalam melestarikan warisan budaya bangsa untuk generasi mendatang.

Continue Reading

Metro

Willy Aditya Ketua Komisi XIII DPR RI Periode 2024–2029 : Pentingnya Peran Strategis BPIP Garda Terdepan Menjaga Nilai-Nilai Pancasila di Tengah Derasnya Tantangan Global dan Dinamika Sosial Politik Nasional

Published

on

By

Jakarta —Menutup perjalanan tahun 2025, berbagai elemen bangsa berkumpul dalam kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2025 yang selenggarakan bertempat Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025)

Sebagai ruang evaluasi, dialog, dan perumusan langkah strategis ke depan dalam menjaga persatuan nasional dan memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah dinamika zaman.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali bahwa tantangan kebangsaan saat ini tidak hanya bersifat struktural, tetapi juga kultural dan ideologis. Polarisasi sosial, maraknya disinformasi, serta menguatnya narasi yang berpotensi memecah belah persatuan menjadi perhatian utama dalam refleksi bersama tersebut.

Dalam forum ini ditegaskan bahwa penguatan ideologi Pancasila tidak dapat dibebankan kepada satu lembaga saja. Diperlukan kerja kolaboratif lintas kementerian dan lembaga, lintas sektor, serta partisipasi aktif masyarakat sipil untuk menghadirkan nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam kebijakan publik dan kehidupan sehari-hari.

Ketua Komisi XIII DPR RI sekaligus Anggota DPR RI Periode 2024–2029 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur XI, Willy Aditya, menegaskan pentingnya peran strategis Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila di tengah derasnya tantangan global dan dinamika sosial politik nasional.

Hal tersebut disampaikan Willy Aditya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2025, yang membahas penguatan ideologi Pancasila sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Willy, apa yang telah dirintis dan dimulai oleh BPIP merupakan pekerjaan besar yang tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Dibutuhkan dukungan bersama lintas kementerian dan lembaga (KL), lintas sektor, serta kolaborasi seluruh elemen bangsa.

“Apa yang sudah dimulai oleh BPIP harus kita dukung bersama. Ini adalah pekerjaan lintas kementerian, lintas sektor, dan membutuhkan effort kolaborasi yang kuat. Kita harus berjalan bergandengan tangan,” ujar Willy.

Ia menekankan bahwa salah satu tantangan utama bangsa saat ini adalah maraknya narasi yang memecah belah persatuan serta tingginya konsumsi hoaks di ruang publik. Oleh karena itu, BPIP dinilai memiliki peran strategis dalam menghadirkan narasi tandingan yang memperkuat persatuan nasional.

“BPIP harus hadir untuk membangun narasi konter terhadap upaya-upaya yang memecah belah persatuan bangsa, sekaligus membantu mereduksi konsumsi hoaks yang semakin masif,” tegasnya.

Lebih lanjut, Willy Aditya menyampaikan gagasannya agar BPIP dapat berperan sebagai semacam auditor ideologis kebijakan publik, yakni memastikan setiap kebijakan yang lahir benar-benar memiliki napas dan nilai-nilai Pancasila.

“Sering kali kita terjebak pada euforia tuntutan publik, eksosionalisasi, atau tekanan media, padahal itu hanya hasrat sesaat yang belum tentu sejalan dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Di sinilah BPIP penting untuk menilai: apakah sebuah kebijakan sesuai dengan napas republik ini atau justru bertentangan,” jelasnya.

Willy menegaskan, eksistensi BPIP harus terus diperkuat agar mampu menjadi benteng utama Pancasila, bukan hanya sebagai simbol ideologi negara, tetapi sebagai nilai hidup yang membimbing arah kebijakan dan praktik bernegara.

“BPIP harus benar-benar menjadi benteng utama Pancasila itu sendiri, memastikan nilai-nilai dasar bangsa tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman,” pungkasnya.

Kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2025 ini diharapkan dapat menjadi momentum konsolidasi nasional dalam memperkuat ideologi Pancasila sebagai fondasi persatuan, keadilan, dan keberlanjutan bangsa Indonesia.

Continue Reading

Trending