Connect with us

Metro

Gibran Ditolak Masuk Madura dan Malang: Kami Tidak Butuh Anak Tak Punya Etika

Published

on

Jakarta – Masyarakat Madura, Jawa Timur tampaknya masih sangat kesal terhadap sikap kurang sopannya cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat tampil dalam debat cawapres, pekan lalu.

Gibran dicap tidak punya etika saat berhadapan dengan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. Masyarakat Madura, kampung halaman Mahfud MD, merasa dilecehkan atas perbuatan tidak beradab dari Gibran.

Penolakan warga Madura terhadap Gibran kemudian terlihat dari maraknya spanduk dan baliho yang berisikan kalimat-kalimat yang isinya tidak menghendaki Gibran ke Madura untuk melakukan kampanye Pilpres.
Spanduk dan baliho penolakan itu tersebar di beberapa wilayah, seperti di Bangkalan Madura, Kota Malang, dan di Kabupaten Jember.

Narasi dalam spanduk tersebut beragam, tetapi mengarah kepada satu pernyataan yakni menolak Gibran karena perbuatannya yang dicap tidak punya etika.

Pemasangan spanduk dan baliho ini pun menjadi viral di tengah masyarakat meskipun belum diketahui secara pasti pihak mana yang memasang baliho itu.

“Ini akibat dari seseorang yang nggak punya etika dan merendahkan orang yang lebih tua. Inilah respons kami sebagai masyarakat,” ujar Sutomo, seorang pedagang di Kabupaten Bangkalan, Madura pada Jumat (26/1/2024) lalu.

Sehingga siapa pihak yang memasang spanduk dan baliho itu, sambung warga, menjadi tidak penting. Lantaran apa yang terjadi adalah sebuah kenyataan yang tidak perlu dibela.

Warga setempat menilai bahwa pemasangan spanduk dan baliho itu merupakan bentuk protes warga terhadap sikap dan kelakuan Gibran saat debat cawapres.

“Kepada Gibran, tidak usah nyari orang di balik pemasangan spanduk ini. Ini adalah suara kami, kalau kalian tangkap orang kami, maka kami akan lawan,” kata Sutomo.

Spanduk menolak Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka juga muncul di Kota Malang, Jawa Timur. Bawaslu akan melakukan kajian terkait keberadaan spanduk itu.

Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Malang Hasbi Ash Shiddiqy mengaku pihaknya telah menerima pengaduan soal adanya spanduk penolakan Gibran di Jalan Muharto, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, tersebut.

“Ada laporan masuk, ada yang menyampaikan kepada kita. Soal spanduk tolak Gibran. Kami akan melakukan kajian terkait spanduk itu. Apakah merupakan bentuk dari black campaign, dan berdampak mengganggu tahapan kampanye.

Belakangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang, Jawa Timur kini disibukkan dengan banyaknya spanduk penolakan terhadap cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka. Hal ini merupakan buntut dari aksi Gibran yang dinilai tidak punya etika saat acara debat cawapres pekan lalu.
Maraknya spanduk penolakan tersebut kini tengah dikaji pihak Bawaslu.

Yakni apakah pemasangan spanduk tersebut masuk dalam kategori kampanye hitam (black campaign) dan dapat mengganggu tahapan pemilu.
“Kami akan melakukan kajian terkait spanduk itu.

Apakah merupakan bentuk dari black campaign, dan berdampak mengganggu tahapan kampanye pemilu,” ujar Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Malang, Hasbi Ash Shiddiqy, Sabtu (27/1/2024).

Dijelaskan Hasbi, pihaknya berwenang mengawasi barang dari pemilu, antara lain alat peraga kampanye seperti spanduk dan lainnya. Wilayah Bawaslu adalah mengawasi barang dari pemilu, kalau sekarang masa kampanye.
“Yang kita awasi soal APK (alat peraga kampanye). Kalau yang ini (spanduk) bagaimana? Kalau ini bukan bahan kampanye.

Tetapi itu, ada potensi mengganggu berjalannya kampanye. Di Bawaslu tetap kita kaji, tapi tidak bisa sendiri (penertiban). Kita akan koordinasi dengan Pemkot Malang, dan pihak berwajib untuk penertiban,” kata Hasbi.

Nantinya, setelah dikaji lebih lanjut, penertiban spanduk tersebut akan dilakukan jika memang memenuhi unsur dapat mengganggu tahapan pelaksanaan kampanye. Sedangkan penertiban akan dilakukan bersama dengan pihak berwajib.

“Kami akan koordinasikan juga dengan pihak terkait, seperti aparat penegak hukum, Satpol PP dan KPU terkait masalah ini,” kata dia.

Dalam pelaksanaan pemilu, sambung Hasbi, sangat dilarang melakukan kampanye negatif atau black campaign. Namun adanya laporan spanduk penolakan Gibran tersebut belum dapat dipastikan, apakah masuk kategori black campaign.

“Yang itu masih dugaan, itu melanggar atau tidak. Kita akan kaji, karena tidak sendiri tidak boleh langsung ujug-ujug untuk menertibkan,” demikian Hasbi. (ant)

Continue Reading

Metro

M. Faisal Thamrin Ketua Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Datang Hadir Seminar Nasional Sebagai Narasumber

Published

on

By

Jakarta, – Dalam upaya memperkuat ekonomi halal sekaligus menjaga semangat persatuan bangsa, digelar Seminar Nasional bertema “Pemuda Penggerak Ekosistem Halal Penjaga Persatuan Bangsa”. Yang dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gedek pada Senen 20 oktober 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pelaku usaha muda, akademisi, hingga lembaga pemeriksa halal.

Ketua Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) M. Faisal Thamrin, yang menjadi salah satu narasumber utama, menegaskan pentingnya peran strategis pemuda dalam membangun dan memperluas ekosistem halal di Indonesia.

“Pemuda hari ini memiliki potensi luar biasa dalam menggerakkan industri halal. Mereka adalah generasi kreatif dan digital yang mampu memperkenalkan nilai-nilai halal ke dunia dengan cara yang modern, inklusif, dan berdaya saing,” ujar Faisal Thamrin.

Menurutnya, penguatan ekosistem halal bukan hanya tentang sertifikasi produk, melainkan juga mencakup pembentukan budaya dan gaya hidup yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, kebersihan, dan keberlanjutan.

“Gerakan halal sejatinya adalah gerakan moral dan sosial. Ketika pemuda memahami hal itu, mereka bukan hanya menjadi pelaku ekonomi, tapi juga penjaga nilai dan persatuan bangsa,” lanjutnya.

Dalam seminar tersebut juga dibahas bagaimana ekosistem halal dapat menjadi jembatan bagi persaudaraan lintas agama dan suku. Faisal menekankan bahwa nilai halal memiliki sifat universal dan bisa diterima oleh semua kalangan.

“Halal bukan hanya milik umat Islam. Prinsipnya adalah kebaikan, kebersihan, dan keadilan. Melalui gerakan ini, kita bisa memperkuat rasa saling menghargai dan mempererat persatuan,” tambahnya.

Seminar ini menjadi momentum penting bagi generasi muda untuk memahami potensi besar industri halal sebagai sektor ekonomi masa depan yang menjanjikan. Selain meningkatkan pemahaman, kegiatan ini juga diharapkan melahirkan kolaborasi antara lembaga halal, pemerintah, kampus, dan pelaku usaha muda.

“Harapan kami, setelah seminar ini, akan muncul lebih banyak pemuda yang menjadi penggerak halal di lingkungannya masing-masing. Mereka bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang bersih, adil, dan beretika,” tutup Faisal Thamrin.

Continue Reading

Metro

Pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Perempuan Minang Indonesia (PPMI)

Published

on

By

Continue Reading

Metro

PMII Kebayoran Lama Cabang Jakarta Selatan Gelar Pelantikan Grab Launching Ruang Sahabat & Kebak Institut

Published

on

By

Jakarta, 19 Oktober 2025 — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Kebayoran Lama secara resmi melantik Pengurus Komisariat periode 2025–2030 dalam sebuah acara yang berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Kegiatan pelantikan ini diselenggarakan di (sebutkan lokasi, misal: Aula Gedung Pemuda Kebayoran Lama), dan dihadiri oleh jajaran pengurus Cabang PMII Jakarta Selatan, tokoh masyarakat, alumni, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan di wilayah Jakarta Selatan.

Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi kader-kader PMII Kebayoran Lama untuk memperkuat peran strategisnya sebagai agen perubahan dan penjaga nilai-nilai keislaman serta keindonesiaan di tengah tantangan zaman.

Dalam sambutannya, Andi khaerul amir Ketua Terpilih PMII Komisariat Kebayoran Lama Periode 2025–2030, ,  Andi khaerul amir menegaskan komitmen untuk membawa PMII sebagai wadah kaderisasi yang progresif, inklusif, dan berorientasi pada pembangunan sumber daya manusia yang unggul.

PMII Kebayoran Lama harus menjadi pusat gerakan intelektual yang mampu menghadirkan solusi atas persoalan sosial dan pendidikan, sekaligus menjadi benteng nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin di lingkungan mahasiswa,” ujar Andi khaerul amir

“Dari segi program kami kedepannya program jangka pendek , dimana program jangka pendek itu memang, yang dimana kita melakukan semacam seminar dan berskala nasional itu target kita untuk program jangka pendek.

Dan adapun jangka menengah itu lebih kepenguatan kader-kader PMI sala satunya itu,biasanya kita adakan badminton, futsal yang dimana tidak terlalu profokatif, karena pusing juga kader-kader  kalo misalkan terlalu serius terus. Makanya kita  jangka menengahnya itu selain mengembang intelektualitasnya, tapi kita juga ingin dimana kader-kader ini tetap selalu erat dan merasa nyaman, aman dalam belajar PMI  Kebal itu sendiri.

“Adapun program Jangka panjang kita,  salah satunya itu adalah kebal institut yang dimana kebal institut ini, selama kefokusan kami akan selalu menjalankan kebal institut ini sesuai dengan mata kuliah yang ada didalamnya. Oleh karena itu memang kebal institut ini bisa kita bilang kampusnya BMII komisariat Kebayoran Lama, meskipun memang ini adalah bentuk dari awal tapi tidak menutup kemungkinan, mungkin 5 tahun kedepan atau 10 tahun kedepan. Ini bisa menjadi sebuah lembaga atau instansi resmi yang dimana memang, ini salah satu program kami.” Ungkapnya

“Kami berharap pengurus baru mampu menghadirkan semangat baru, memperkuat sinergi antar komisariat, serta menjadi mitra kritis dan konstruktif bagi masyarakat dan pemerintah daerah,” ujarnya.

Acara pelantikan juga diisi dengan diskusi publik bertema “Meneguhkan Peran Mahasiswa Islam di Era Digital dan Transformasi Sosial”, yang menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, tokoh muda, dan aktivis sosial. Diskusi ini menjadi ruang refleksi bagi kader PMII untuk memperkuat gagasan dan arah gerakan yang relevan dengan dinamika zaman.

Pelantikan Pengurus PMII Kebayoran Lama periode 2025–2030 diharapkan menjadi tonggak baru dalam perjalanan organisasi untuk terus menanamkan nilai “Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh”, serta meneguhkan eksistensi mahasiswa Islam dalam membangun bangsa yang berkeadilan dan berkemajuan.

Continue Reading

Trending