Connect with us

Metro

Rapat Pimpinan Bamus Suku Betawi 1982 Tema “Menuju Sukses DKJ dan Pilkada 2024”

Published

on

Jakarta, 9 Juni 2024 – Badan Musyawarah Suku Betawi 1982 Mengadakan Rapat Pimpinan  Bamus Suku Betawi 1982 dengan tema “Menuju Sukses DKJ Dan Pilkada 2024 Di Hotel Tavia Heritage Cempaka Putih Jakarta pada hari Minggu, 9 Juni 2024.

 

H. Zainuddin,. M.H, S.E sebagai Ketua Umum Bamus Suku Betawi 1982 menyampaikan dalam sambutan pembukaan Rapim Bamus Suku Betawi 1982 mengatakan ;“Kita memang hari ini khusus dalam rangka melaksanakan Rapim Bamus Betawi 1982.

 

Dan nanti tentu akan keputusan Rapim dimana hasil keputusan itu akan kita ekspos ke semua pihak mulai dari Gubernur sampai badan-badan Pimpinan maupun tokoh tokoh masyarakat media, para ketua partai politik.

Kenapa kita mengadakan Rapim pada hari ini? Karena kita menghadapi satu era baru Jakarta ketika telah disiapkan Undang-undang nomer 2 tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta.

 

Tahun ini juga kita akan menghadapi Pilkada DKI Jakarta yaitu pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tanggal 27 November 2024. Saya kira kedua hal tersebut haruslah kita tanggap menjadi sebuah inisiatif apresiasi dari kita dan apa langkah – langkah yang harus kita laksanakan menyambut 2 momentum tersebut.

 

Dalam UU DKJ Nomer 2 tahun 2024, posisi orang-orang Betawi telah mendapat satu tempat yang sangat strategis di Jakarta yaitu: 1. Dalam pasal 31 UU nomer 2 tahun 2024 tentang DKJ ini adanya prioritas kebudayaan Betawi, kalau selama ini kita hanya berdasarkan peraturan daerah nomer 4 tahun 2015 tentang pelestarian kebudayaan Betawi, hari ini kebudayaan Betawi telah masuk didalam Undang-undang yang berlaku secara Nasional. Berarti ini ada prioritas kebudayaan Betawi yang kemudian akan disiapkannya badan-badan usaha untuk mengembangkan kebudayaan Betawi. 3. Kemudian disiapkan dana abadi kebudayaan betawi, jadi dari ketiga unsur ini jelas bahwa orang Betawi ini telah mendapatkan pengakuan Negara menjadi masyarakat Adat Pribumi asli.

 

Dengan demikian harus jelas apa sich privilegenya kedepan kalau kita sudah dalam posisi Putera daerah maka kita juga punya hak yang sama dengan daerah lain ada satu kebutuhan yang lebih sebagai Putera asli daerah dengan pendatang lainnya.

 

Kalau selama ini kita terus ingin membangun sebuah branch bahwa Betawi ini adalah masyarakat adatnya Jakarta dimana kita punya tradisi, adat istiadat, budaya yang sudah diwariskan dari turun temurun dan didalam Undang – undang ini sah warga Betawi menjadi masyarakat adat yang harus memiliki kelembagaan adat nantinya.

 

Kalau dulu jakarta sebagai Ibukota tentu ini menjadi daerah kota yang berhak memiliki oleh seluruh Indonesia, kami ini ada perbedaan yang baik dimana perbedaan ini kita akan manfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan orang Betawi pada waktu yang akan datang.

 

Didalam Undang-undang ini disamping pasal 31 itu ada juga yang namanya kawasan Aglomerasi, jadi ada tiga fungsi DKJ ini yaitu : Kota pusat perekonomian Indonesia, Kota Global dan juga kawasan Aglomerasi. Kawasan Aglomerasi dan bahkan layanan Aglomerasi, perbedaannya yaitu kalau kawasan Aglomerasi ada Dewan Kawasannya yang diangkat oleh Presiden.

 

Sedangkan badan layanan Aglomerasi itu yang memiliki kantornya, perangkatnya termasuk ada bantuan APBNnya dan dipersilahkan mencari anggarannya sendiri untuk menciptakan sebuah iklim yang kondusif didalam beberapa kota Jabodetabek dan kepentingan orang Betawi dalam Aglomerasi ini itu apa?, kita harus menempatkan putera-putera terbaik Betawi baik Dewan Kawasan maupun didalam badan layanan Aglomerasi sehingga ada manfaatnya Undang – undang ini yaitu : 1. Kita minta nantinya kepada Pemerintahan Daerah untuk menghargai kedudukan strategis orang Betawi di Jakarta baik didalam penerimaan PNS, penerimaan Beasiswa, penempatan orang Betawi di Jajaran Perusahaan daerah, maupun menempatkan orang Betawi di lembaga-lembaga dan badan-badan Pemda DKI Jakarta.

Continue Reading

Metro

Prof. Dr. H. Eggi Sudjana, S.H., M.Si Tokoh Hukum dan Aktivis nasional Hadiri Acara Konferensi Pers Reuni Akbar 212 – 2025

Published

on

By

Jakarta, — Tokoh hukum dan aktivis nasional Prof. Dr. H. Eggi Sudjana, S.H., M.Si turut hadir dan memberikan pernyataan penting dalam Konferensi Pers Reuni Akbar 212 – 2025, sebuah momentum yang terus menjadi wadah penyampaian aspirasi umat serta ruang konsolidasi moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Acara ini di selenggarakan pada hari Minggu (23/11/2025), bertempat di Jakarta

Reuni Akbar 212 bukan sekadar kegiatan tahunan, tetapi bentuk komitmen untuk menjaga nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan persatuan nasional. Dengan tema besar “Selamatkan Indonesia dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah”, bahwa perjuangan moral harus tetap dijaga agar bangsa Indonesia berada pada jalur yang benar, bersih, dan bebas dari segala bentuk kezaliman.

“ Dalam kesempatan tersebut Prof.Eggi Sudjana, S.H, M.Si menyampaikan dengan “Selamatkan Indonesia dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah”  dengan tema ini bagus maka penjahat-penjahat di Indonesia itu saya bagi 3 antara lain: penjahat hukum, penjahat ekonomi, penjahat politik, bisa anda tafsirkan sendiri lah apa yang di maksud 3 itu, yang pasti penjahat-penjahat itu sampai detik ini banyak yang lolos. Oleh karena itu harus segera di adili, jadi tema kita mengadili penjahat-penjahat itu.

Lebih lanjut, ia menyampaikan dengan tema pembebasan Palestina sampai detik ini, Palestina masih di jajah oleh Israel bahkan di bantai, maka justru itu himbauan kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, kalo Israel mengingkari perjanjian itu, dan di pastikan mengingkari pada sejak tahun 1948 pada hari ini umat Islam di bantai, tapi tidak ada daya-daya bantu dari negara sekitar.

Maka saya minta kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto berdasarkan pasal 10, 11, dan pasal 12 UUD 1945 ada hak Presiden dan DPR untuk menyatakan perang kepada Israel, jadi kirimlah pasukan, kalo tidak kirim pasukan ya sudah, kami milisi umat Islam di persilahkan  jangan di halang-halamgi untuk membangun kekuatan Jihat.”ungkap Eggi Sudjana

Reuni Akbar 212 – 2025 direncanakan menjadi ajang silaturahmi nasional, refleksi kebangsaan, serta penguatan sikap moral dalam menjaga keutuhan negara dan solidaritas terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

Continue Reading

Metro

PressConference Reuni Akbar 212-2025 Dengan Tema “Selamatkan Indonesia Dari Penjahat Dan Merdekakan Palestina Dari Penjajah” Di Monas Tanggal 2 Desember 2025

Published

on

By

Jakarta,  – Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (Persada 212), KH. Ahmad Shabri Lubis, hadir dan menyampaikan pernyataan tegas dalam Konferensi Pers Reuni Akbar 212 – 2025 yang akan digelar pada 2 Desember mendatang.

Acara ini kembali menjadi momentum persatuan umat, seruan moral, serta panggilan kebangsaan untuk menjaga arah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan mengusung tema besar “Selamatkan Indonesia dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah”, KH. Ahmad Shabri Lubis menegaskan bahwa Reuni Akbar 212 bukan sekadar agenda tahunan, tetapi gerakan hati nurani yang lahir dari kepedulian terhadap kondisi bangsa dan solidaritas internasional.

Dalam konferensi pers, KH. Ahmad Shabri Lubis menyoroti berbagai persoalan yang dinilai mengancam keadilan serta kedaulatan rakyat. Beliau menekankan pentingnya menjaga Indonesia dari berbagai bentuk kezaliman dan ketidakberpihakan hukum.

Reuni Akbar 212 adalah wujud kecintaan pada Indonesia. Seruan ‘Selamatkan Indonesia dari penjahat’ adalah panggilan bagi semua rakyat untuk menjaga negeri ini dari tindakan merusak, mengkhianati amanah publik, dan melemahkan kedaulatan rakyat,” ujar KH. Ahmad Shabri Lubis.

Beliau juga menegaskan bahwa gerakan ini bersifat damai, konstitusional, dan terbuka bagi siapa pun yang ingin memperjuangkan nilai kebenaran serta moralitas publik.

Selain isu kebangsaan, tahun ini Reuni Akbar 212 secara khusus mengangkat solidaritas global untuk Palestina. “Merdekakan Palestina dari penjajah adalah kewajiban moral umat manusia. Kita hadir memberi suara bagi mereka yang dizalimi, memperkuat solidaritas kemanusiaan, dan menegaskan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” tegas KH. Ahmad Shabri Lubis.

Persada 212 menegaskan bahwa dukungan ini akan diwujudkan dalam bentuk doa bersama, penggalangan solidaritas, serta seruan damai ke dunia internasional.

KH. Ahmad Shabri Lubis mengajak seluruh elemen masyarakat, ulama, dan umat Islam untuk hadir menjaga kekompakan dan persaudaraan dalam Reuni Akbar 212 – 2025.

Acara ini diharapkan menjadi ruang konsolidasi moral, ukhuwah, dan refleksi kebangsaan, sekaligus memperteguh komitmen untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan.

Continue Reading

Metro

400 Pesepeda Rayakan Semangat Hari Pahlawan di RT8 RW4 Malaka Jaya: “Dari Lorong Sempit, Indonesia Bersinar untuk Dunia”

Published

on

By

Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, 23 November 2025 Lebih dari 400 pesepeda dari berbagai komunitas sepeda di Jakarta antara lain Bike to work Indonesia (B2W Indonesia) dan Forum Komunikasi Sepeda Jakarta Timur (FKSJT) merayakan semangat Hari Pahlawan dengan cara yang berbeda. Mereka mengakhiri “Gowes Asta Cita” di Media Percontohan Pencegah Krisis Planet RT8 RW4 Malaka Jaya, sebuah lorong kecil yang kini menjadi ikon nasional dan Internasional dalam inovasi lingkungan dan SDGs.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Kota Jakarta Timur, Bapak Eka Darmawan, mewakili Walikota Jakarta Timur; Camat Duren Sawit, Bapak Kelik Sutanto, dan Kepala Kelurahan Malaka Jaya Bapak Dhimas mewakili Lurah Malaka Jaya, Dewan Kota Jakarta Timur, Presiden Bike to Work (B2W) Indonesia, Hendro Subroto; Ketua Forum Komunikasi Sepeda Jakarta Timur (FKSJT) Danny Sanki; serta para pelaku UMKM lokal yang menggelar stand dan merasakan langsung dampak ekonomi dari kunjungan massal ini.

RT8: Laboratorium Rakyat yang Mendunia
RT8 Malaka Jaya menggemparkan publik setelah inovasinya kolam lele di atas U-ditch, sumur resapan dalam, lubang resapan biopori yang berhasil “mengusir” kendaraan yang parkir, tanaman produktif, kompos mandiri penggunaan lampu tenaga matahari dan mendapat perhatian dari media internasional.

RT8 juga menjadi RT pertama di Indonesia yang tampil di televisi internasional (CCTV China) dan diakui oleh International Board of Standards (USA).

Hari ini, 400 pesepeda datang bukan hanya untuk berolahraga, tetapi belajar langsung bagaimana lorong kecil dapat menjadi model global untuk menghadapi Triple Planetary Crisis: perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Kolaborasi Warga, Pemerintah, dan Komunitas Sepeda

Dalam sambutannya, Sekretaris Kota Jakarta Timur Eka Darmawan menyampaikan rasa bangga:
“RT8 membuktikan bahwa pahlawan itu tidak selalu berasal dari panggung besar. Hari ini, pahlawan lahir dari warga, dari komunitas, dari lorong kecil yang menginspirasi dunia.”

Presiden B2W Indonesia -Hendro Subroto dan Ketua Forum Komunikasi Sepeda Jakarta Timur -Dani Sanki, sama-sama menegaskan bahwa komunitas sepeda memiliki misi yang sama:
“Kami hadir membawa 400 pesepeda ke RT8 RW4 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur ini karena RT8 adalah bukti nyata bahwa mitigasi iklim dapat dimulai dari gang sempit. Ini sejalan dengan spirit B2W dan kami pesepeda mengurangi jejak karbon dari tindakan sehari- hari.”

Ketua RT8 sekaligus inisiator Media Percontohan, Dr. Taufiq Supriadi, menyampaikan bahwa kedatangan 400 pesepeda adalah “Momen bersejarah bagi gerakan rakyat”.
“Ini bukan sekadar finish gowes. Ini pertemuan dua kekuatan besar: gerakan lingkungan dari jalan raya, dan gerakan lingkungan dari lorong sempit yang harus mendunia. Inilah wajah baru pahlawan masa kini, pahlawan SDGs.”
UMKM Lokal juga Ikut Terangkat: “Seperti Hari Lebaran” pungkas Taufiq Supriadi.

Kunjungan besar ini memberi dampak langsung bagi ekonomi warga. Belasan UMKM setempat warung jajanan, kedai minuman, kuliner lokal, kopi rumahan, hingga hasil olahan lele menyambut peserta dengan antusias.
Salah satu pelaku UMKM mengungkapkan:
“Rasanya seperti Lebaran. Dagangan kami habis, banyak yang baru tahu RT kecil ini punya inovasi besar.”
Ini membuktikan bahwa pembangunan lingkungan dan ekonomi rakyat berjalan beriringan.

Momentum Hari Pahlawan: Indonesia “Bangkit dari Lorong”
Kegiatan ini sengaja digelar menjelang Hari Pahlawan untuk mengingatkan publik bahwa pahlawan masa kini tidak selalu mengenakan seragam atau berdiri di podium besar.

Pahlawan masa kini adalah:
1. warga yang menanam pohon,
2. pesepeda yang memilih transportasi rendah karbon,
3. UMKM yang memberdayakan ekonomi lokal,
4. dan masyarakat yang mengubah ruang sempit menjadi ruang hidup.
RT8 Malaka Jaya hari ini menjadi panggung kecil dengan pesan besar:
“Jika satu lorong saja bisa menginspirasi dunia, bayangkan 30.511 RT di DKI.

Bayangkan 3,3 juta RT-RW di Indonesia.”
Tentang Media Percontohan Pencegah Krisis Planet RT8.
Media Percontohan ini adalah model lintas isu yang mencakup: 1. Energi surya,
1. Ketahanan pangan,
2. pengelolaan air,
3. pengurangan sampah dan pusat data karbon berbasis RT.
Lokasi ini telah dikunjungi oleh lembaga nasional, universitas, komunitas, dan delegasi internasional.

Continue Reading

Trending