Connect with us

Metro

Pramono Anung Dan Rano Karno (Calon Gubernur & Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024-2029) Gelar Media Gathering dan Grobrol Santai Bicara Kota Jakarta

Published

on

Jakarta, – Pramono Anung Dan Rano Karno (Calon Gubernur & Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024-2029) Menggadakan Media Gathering dan Grobrol Santai Bicara Kota Jakarta Di The Acre Menteng Jakarta pada hari Sabtu, (7/9/2024)

 

Adapun Mas Pram & Bang Doel dalam Ngobrol Santai Bersama Wartawan Jakarta memberikan ungkapan dan curhatan terkait dengan adanya Branding Semboyan “Jakarta Menyala” bahwa “Panggilan mas Pram dan bang Doel itu bukan branding, karena kami tidak mau membrandingkan sesuatu yang kemudian ditangkap susah oleh pemilih.

 

Bahwa dalam hal pemilihan itu ada hal yang menarik publik dan menurut saya yang memenangkan Prabowo-Gibran bukan karena hebatnya tim mereka, tetapi memang secara produk rakyat sedang mencintai Prabowo-Gibran sehingga dengan demikian penggunaan kata Gemoy itu hanya meremind saja yang pada inti nya bukan itu saja, maka apa yang kami lakukan dalam branding dengan “Jakarta Menyala” dari mas Pram dan bang Doel sebagai pekerja keras untuk menyelesaikan begitu kompleks nya Kota Jakarta tetapi Jakarta tidak butuh lagi Pemimpin yang hanya bisa bersolek saja melainkan pemimpin yang bisa bekerja secara langsung berhadapan dengan Warga Jakarta.

 

Maka kami kalo tidak ada keputusan MK Pilkada yang pasti saya dan bang Karno tidak akan maju walaupun sudah ada yang mendorong-dorong kami untuk maju Pilkada Jakarta tetapi karna amanat itu diberikan bu Megawati untuk dipilih maju sebagai Cagub & Cawagub DKI Jakarta periode 2024-2029.

 

Apalagi saya sudah sampaikan ke bang Doel, pokoknya kita mau tampil dimana aja dan apa adanya karena realita pemasalahan di Kota Jakarta itu adalah permasalahan riil yang dihadapin sehari-hari oleh masyarakat Jakarta dan itulah yang harus kita selesaikan, sehingga dengan demikian mengenai Jakarta Menyala itu merupakan bagian dari Branding Mas Pramono-Bang Doel ; Menyala itu bisa beraneka ragam termasuk didalamnya yang paling penting meneguhkan optimisme bagaimana kita membangun Kota Jakarta.

 

Saya juga mendengarkan masukkan anak saya sendiri sebagai Generasi saat ini dan bertanya apa yang kamu harapkan bapakmu diberikan amanat memimpin kota Jakarta?, dan sederhana aja permintaan anak-anak muda Jakarta itu punya ruang untuk  mengexpresikan kreativitasnya dengan baik karena anak-anak muda Indonesia di level Asia maupun Asia Tenggara itu sangat tinggi kreativitas anak-anak muda kita baik itu di Instragam, Tiktok, Twitter, Facebook, dll baik itu usulan, bercanda, musik, tari dance dll dan itulah kelebihan anak-anak muda kita yang ada dikawasan Asia.

 

Sehingga dengan demikian Mas Pram dan Bang Doel ga perlu membranding terlalu cantik, mewah dan bang Doel sendiri punya gaya ceplas-ceplos sebagai orang Betawi asli dan kita berdua tetap kompak dan saling melengkapi demi memajukan Kota Jakarta lebih baik lagi,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

H.Oleh Soleh, SH Anggota Komisi I DPR RI : Pentingnya Tata Kelola Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) Yang Bijak dan Bertanggung Jawab di Indonesia

Published

on

By

Kota, Bekasi, – Anggota Komisi I DPR RI, H. Oleh Soleh, SH, menegaskan pentingnya tata kelola kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang bijak dan bertanggung jawab di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas berkembangnya teknologi AI yang semakin cepat memasuki ruang publik, pemerintahan, hingga ranah sosial.

Dalam keterangannya, H. Oleh Soleh mengingatkan bahwa Indonesia harus memastikan AI digunakan untuk kemajuan masyarakat, bukan menjadi sumber persoalan baru.

“Pertanyaan utamanya bukan sekedar seberapa canggih AI itu bekerja, namun bagaimana penggunaannya benar-benar memberikan manfaat dan tidak menimbulkan masalah bagi bangsa. Itu yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.

H. Oleh Soleh menyebutkan bahwa beberapa potensi masalah AI perlu diantisipasi, seperti dukungan data pribadi, hoaks berbasis AI, deepfake yang dapat mengganggu demokrasi, hingga risiko sosial akibat otomatis. Oleh karena itu, Komisi I menilai bahwa pengawasan dan regulasi menjadi sangat krusial.

“Teknologi AI tidak boleh dibiarkan berjalan tanpa aturan. Kita harus memastikan bahwa penggunaannya tetap berada dalam kerangka etika, keamanan data, dan kepentingan publik,” lanjutnya.

Ia menegaskan bahwa AI dapat memberikan banyak manfaat mulai dari mempercepat layanan publik, meningkatkan efisiensi pemerintahan, mendorong ekonomi digital, hingga membantu penegakan hukum. Namun manfaatnya hanya dapat tercapai bila ekosistemnya dikelola dengan baik.

H. Oleh Soleh memastikan Komisi I DPR RI akan terus berperan dalam memperkuat kebijakan dan tata kelola digital nasional, termasuk dalam penyusunan aturan penggunaan AI yang aman dan transparan.

“Kami ingin memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kepentingan rakyat, meningkatkan kualitas layanan, dan memperkuat demokrasi kita,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Evan Alex Chandra Praktisi teknologi dan industri kreatif Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Praktisi teknologi dan industri kreatif, Evan Alex Chandra, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 dengan tema besar “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” Kehadirannya memberi sudut pandang segar mengenai pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam memperkuat daya saing industri kreatif Indonesia.

Dalam pemaparannya, Evan Alex Chandra menyampaikan bahwa teknologi AI bukan ancaman, melainkan evolusi alami dari cara manusia bekerja—sebagaimana peralihan era mesin tik ke komputer yang mempercepat produktivitas dan membuka peluang baru bagi generasi kreator.

“AI bisa membantu, sama seperti komputer menggantikan mesin tik,” tegas Evan.
“Dulu, banyak yang takut menggunakan komputer, tetapi kini kita semua bergantung padanya. Hal yang sama sedang terjadi dengan AI—ia bukan untuk menggantikan kreator, tetapi untuk memperkuat kemampuan mereka, mempercepat proses kreatif, dan memberikan ruang lebih luas untuk inovasi.”

Evan juga menekankan bahwa di era Kreativitas 5.0, kolaborasi antara manusia dan teknologi menjadi kunci utama. AI dapat digunakan untuk melakukan riset tren secara cepat, mempercepat proses desain, menyederhanakan pekerjaan administratif, serta membuka akses menuju pasar global melalui optimasi digital

Sesi ini mendapatkan sambutan antusias dari para peserta, mulai dari pelaku industri kreatif, pemimpin bisnis, komunitas digital, hingga akademisi. Diskusi berjalan dinamis, menggambarkan tingginya minat dan kesiapan sektor kreatif untuk memanfaatkan teknologi sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi.

“Evan Alex Chandra berharap Industri AI justru tumbuh semakin besar, dan sebetulnya tidak perlu khawatir kalo misalnya AI akan menghilangkan pekerjaan. Saya melihatnya AI itu bisa membantu orang orang mendapatkan pekerjaan baru, atau seengga-engganya, bisa mempunyai karir yang baru lah.”ujar Evan Alex Chandra

Road to Rapimnas 2025 yang diinisiasi Kadin Indonesia menjadi wadah strategis dalam merumuskan rekomendasi dan arah kebijakan bagi percepatan transformasi ekonomi kreatif nasional. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Evan Alex Chandra memperkuat optimisme bahwa Indonesia mampu menjadi pusat inovasi di kawasan.

Continue Reading

Metro

Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 yang mengusung tema “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” acara ini di selenggarak pada hari Minggu (30/11/2025), yang bertempat di Residence Room The Park Hyatt Jakarta. Dengan pengalaman luas di industri sinema dan konten kreatif Tanah Air, Indra memberikan perspektif mendalam mengenai bagaimana teknologi AI membuka peluang besar bagi percepatan proses kreatif.

Acara Road to Rapimnas ini dihadiri oleh para pemimpin Kadin Indonesia, pelaku industri kreatif, sineas, kreator digital, akademisi, serta berbagai pemangku kepentingan yang ingin melihat Indonesia tampil sebagai pusat kreativitas Asia. Diskusi berlangsung interaktif dan menggugah banyak perspektif baru tentang peluang integrasi teknologi dalam industri kreatif.

Dalam paparannya, Indra menegaskan bahwa teknologi AI bukanlah ancaman, melainkan alat yang justru dapat mengoptimalkan proses produksi, mempercepat pengambilan keputusan, hingga membantu kreator menyempurnakan ide-ide mereka.

“Dalam dunia produksi film dan konten, AI mempercepat proses editing, memperkaya visualisasi praproduksi, menganalisis tren audiens, dan bahkan membantu efisiensi biaya. Yang perlu kita lakukan adalah menggunakannya secara strategis untuk memperkuat kapasitas manusia, bukan menggantikannya.AI sangat bisa membantu,” ujar Indra Yudhistira.

Indra menekankan bahwa era Kreativitas 5.0 adalah era di mana perpaduan intuisi manusia dan kecerdasan mesin menjadi kekuatan utama untuk menghasilkan karya yang lebih relevan, inovatif, dan berdampak. Ia juga mendorong para pelaku industri kreatif untuk lebih adaptif dan tidak ragu memanfaatkan teknologi sebagai akselerator produktivitas.

Kadin Indonesia melalui kegiatan pra-Rapimnas berkomitmen menyusun rekomendasi strategis untuk memperkuat ekosistem kreatif nasional, memastikan talenta lokal dapat berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi.

Continue Reading

Trending