Connect with us

Metro

PERADI Gelar Perayaan Natal 2024 Tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem”.

Published

on

Jakarta, – Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI), Otto Hasibuan, menggelar Perayaan Natal Perhimpunan Advokat Indonesia 2024 dengan tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem”. Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Kamis (23/1/2024), dan dihadiri oleh pengurus DPP PERADI serta perwakilan dari berbagai wilayah.

Otto Hasibuan, yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Permasyarakatan dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat toleransi yang dilakukan dalam organisasi PERADI.

Dalam perayaannya, Otto Hasibuan mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas antusiasme para peserta yang hadir. Ia menyebutkan bahwa acara ini menjadi momen refleksi bagi seluruh advokat untuk menumbuhkan nilai-nilai kasih sayang dan kebersamaan tanpa melihat latar belakang agama. Otto juga mengapresiasi kehadiran sejumlah tokoh penting, termasuk pejabat hukum dan wakil pemerintah, yang ikut mendukung acara tersebut.

Otto Hasibuan menekankan bahwa PERADI selalu menjaga nilai-nilai toleransi antarumat beragama. “Dalam kegiatan setiap, baik Natal maupun Idulfitri, kami selalu merayakannya bersama tanpa membedakan agama. Hal ini menjadi ciri khas PERADI yang terus kami pelihara demi menjaga keutuhan dan persatuan bangsa,” ujarnya.

Selain itu, Otto juga menyampaikan pesan-pesan penting terkait yang tercantum di bidang hukum dan masyarakat. Ia menyoroti tantangan besar yang dihadapi lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia, terutama terkait kapasitas dan tingginya jumlah kontribusi kasus narkoba. “Dari 272.000 warga binaan, sekitar 60 persen merupakan pelaku tindak pidana narkoba. Ini menjadi perhatian serius bagi kami, dan saya berharap PERADI dapat berkontribusi melalui kajian dan sumbangsih pemikiran,” katanya.

Otto mengusulkan pendekatan rehabilitasi bagi pengguna narkoba yang baru pertama kali jalur hukum sebagai solusi alternatif. Menurutnya, rehabilitasi dapat menjadi langkah efektif untuk mencegah pengguna menjadi pengedar atau pelaku kejahatan berat. “Kita perlu berpikir ulang. Jika negara mengeluarkan biaya besar untuk memenjarakan mereka, kenapa tidak dialihkan ke rehabilitasi? Ini akan lebih manusiawi dan efisien,” jelasnya.

Di sela-sela acara tersebut, Otto juga menyampaikan pesan khusus mengenai program kesehatan gratis, salah satu inisiatif utama pemerintahan Prabowo-Gibran. Program ini, menurutnya, merupakan wujud rasa terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia. “Program ini bertujuan agar seluruh rakyat, termasuk mereka yang berada di pelosok, mendapatkan akses kesehatan yang layak,” ungkap Otto.

Ia berharap semua pihak, termasuk para advokat, dapat mendukung program ini dan berkontribusi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Menutup Perayaannya, Otto Hasibuan mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru kepada seluruh hadirin. “Kita bersyukur atas kasih dan rahmat yang diberikan Tuhan. Semoga PERADI terus menjadi wadah yang menyuarakan toleransi dan kasih sesama kepada,” tutupnya.

Acara berlangsung meriah dengan sejumlah penampilan seni, seperti angklung dan paduan suara, yang semakin menambah kehangatan suasana. Kehadiran tokoh-tokoh dari berbagai daerah, termasuk Papua, Sumatera, dan Kalimantan, menampilkan kemuliaan yang menjadi kekuatan organisasi ini.

“Paduan suara Harmoni Peradi” yang terdiri dari para muslimah anggota Peradi yang berpartisipasi mengisi acara sebagai wujud toleransi dan kebersamaan antar anggota Peradi sesuai amanat yang selalu di sampaikan Ketua unun Peradi Prof Dr Otto Hasibuan.

Continue Reading

Metro

Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menggelar Diskusi Nasional bertajuk “Mampukah Indonesia Melawan Korupsi?”

Published

on

By

Jakarta, 19 September 2025 – Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menggelar Diskusi Nasional bertajuk “Mampukah Indonesia Melawan Korupsi?” sebagai ruang refleksi dan dialog kritis atas upaya pemberantasan korupsi di tanah air.

Acara ini diselenggarakan pada hari, Jumat.(19/9/2025) yang bertempat di Hotel Sofyan Tebet, Jl.Saharjo Jakarta Selatan, menghadirkan KRH.HM.Yusuf Rizal, S.H., S.E., M.Si, Samsudin.S.H Wapres LSM LIRA, Ir.Sari Yulianti, M.T. Pimpinan DPR RI Komisi III, Refli Harun, Pakar Hukum Narasumber, Abratham Samad, Ketua KPK 2011-2015 Narasumber, Adam Irham, Ketua Umum Pemuda LIRA Narasumber, Asep Komarudin, Gubernur LIRA Prov. Jawa Barat mahasiswa, akadmisi, aktivis antikorupsi, dan tokoh masyarakat, yang menyoroti arah kebijakan pemerintah serta dinamika dunia peradilan Indonesia di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

KRG.HM.Yusuf Rizal, S.H, S.E., M.Si Presiden LIRA,  menyampaikan bahwa agenda melawan korupsi bukan hanya soal hukum, tetapi juga soal keberanian politik, reformasi birokrasi, dan penguatan sistem keadilan. “Indonesia butuh kepemimpinan yang tegas dan konsisten dalam memutus rantai korupsi. Kami melihat harapan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, di mana dunia peradilan mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan dan kembalinya kepercayaan publik,” ujarnya.

Diskusi ini juga mengulas tantangan besar yang masih dihadapi, mulai dari integritas aparat penegak hukum, politik uang, hingga pengawasan penggunaan anggaran negara. Para narasumber sepakat bahwa pemberantasan korupsi harus dijalankan dengan strategi terpadu: penguatan regulasi, digitalisasi birokrasi, keterbukaan informasi, serta partisipasi aktif masyarakat sipil.

“Kita tidak boleh lelah melawan korupsi. Indonesia yang bersih hanya bisa terwujud bila seluruh elemen bangsa bergerak bersama. Optimisme ini semakin nyata ketika kepemimpinan nasional mendukung sepenuhnya agenda pemberantasan korupsi,” tambah Adam Irham Narasumber LIRA.

Dengan adanya forum ini, LIRA berharap dapat memberikan rekomendasi nyata kepada pemerintah dan mendorong masyarakat untuk lebih berani melawan praktik-praktik koruptif di semua lini.

Continue Reading

Metro

Shahnaz Rafika, S.SOS. CEO Hadiri Pertemuan & Simposium Gotong Royong Perumahan Warisan Bangsa: Perumahan Sebagai Motor Pertumbuhan Nasional

Published

on

By

Jakarta, 16 September 2025 – PT. Puri Rafika Indah Sejahtera , turut menghadiri Pertemuan & Simposium Gotong Royong Perumahan Warisan Bangsa yang mengangkat tema “Peluang Usaha dan Pembiayaan Khusus Sektor Properti, Konstruksi, dan Bahan Bangunan: Perumahan Motor Pertumbuhan Nasional.”

Acara strategis ini mempertemukan para pemangku kepentingan dari pemerintah, pengembang, asosiasi, perbankan, hingga akademisi, untuk membahas peran penting sektor properti sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Shahnaz Rafika, S.SOS. selaku CEO menyampaikan bahwa
Kami senang diundang keacara yang luar luar biasa ini, tentang sosialisasi adanya fasilitas baru yang diperuntukkan  kepada developer, dan juga seluruh pelaku ekosistem perumahan, yang mana bisa meningkatkan semua ekosistemnya, yang kedepannya akan menjadi sektor yang lebih cantik dan diharapkan bisa membangun ekonomi Indonesia juga.
Kami sebagai pelaku dari perumahan tersebut, merasa senang  dengan adanya program ini. Bagaimana program ini, bisa membantu kami sebagai developer juga.”ujar Shahnaz  Rafika.

Kehadiran PT Puri Rafika Indah Sejahtera dalam forum ini mempertegas komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam pembangunan perumahan nasional yang berdaya saing, inklusif, dan berbasis gotong royong, sejalan dengan visi perusahaan dalam menghadirkan hunian berkualitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Continue Reading

Metro

Hasil Tes LAB Food Tray Impor China Positif Pelumasnya Mengandung Campuran Minyak Babi : ” RMI NU DKI Minta MENDAG Stop Import Karena Mencederaih Aqidah Umat Muslim”

Published

on

By

Jakarta, 18 September 2025 – Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) DKI Jakarta menyampaikan keprihatinan mendalam terkait temuan hasil uji laboratorium terhadap produk food tray impor asal China. Berdasarkan hasil tes, pelumas pada produk tersebut terdeteksi positif mengandung campuran minyak babi, yang jelas bertentangan dengan prinsip kehalalan dan berpotensi mencederai aqidah umat Islam.

KH. Rahmad Dzalani Kiki Ketua RMI-NU DKI Jakarta menyampaikan, konsumsi maupun penggunaan produk yang terkontaminasi unsur haram merupakan ancaman serius bagi ketenangan umat Muslim. “Ini bukan hanya soal teknis dagang, tapi soal aqidah. Kami mendesak Menteri Perdagangan RI segera menghentikan impor produk food tray dari China dan melakukan investigasi menyeluruh,” ujarnya

Adapun dalam ketentuan halal yang diatur Undang-Undang Jaminan Produk Halal, kehalalan tidak hanya ditentukan dari hasil akhir produk, melainkan juga dari proses produksinya.

Jika dalam proses tersebut menggunakan bahan yang haram atau najis, seperti alkohol maupun minyak babi, maka produk tetap dinyatakan tidak halal.

Bahkan, sekalipun pada output akhirnya tidak ditemukan lagi kandungan zat haram karena sudah dibersihkan, standar halal tetap menilai produk tersebut tidak memenuhi syarat.

Selain melukai keyakinan umat, RMI-NU DKI Jakarta menilai praktik impor semacam ini juga dapat melemahkan keberpihakan pemerintah terhadap industri lokal yang sebenarnya mampu memproduksi alternatif serupa dengan standar halal dan kualitas baik.

RMI-NU DKI Jakarta menyerukan kepada seluruh pihak terkait, mulai dari Kementerian Perdagangan, BPOM, hingga MUI, untuk segera mengambil langkah nyata, antara lain:

1. Menghentikan sementara impor food tray dari China hingga ada jaminan keamanan dan kehalalannya.

2. Memperketat pengawasan terhadap produk impor yang beredar di pasaran.

3. Mendorong produsen lokal agar diberikan dukungan dalam pengembangan produk halal dan berkualitas.

“Umat Islam di Indonesia berhak mendapatkan jaminan perlindungan, baik dari sisi aqidah, kesehatan, maupun keberlangsungan ekonomi nasional. Jangan sampai pasar kita dibanjiri produk impor yang tidak sesuai dengan prinsip halal dan justru melemahkan produk dalam negeri,” tambah pernyataan KH. Rahmad Dzalani Kiki Ketua RMI-NU DKI Jakarta.

Wafa Riansah Wakil Sekretaris MRI-NU DKI Jakarta menyampaikan menemukan pabrik tersebut memalsukan label “Made in Indonesia” dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di Cina. Ompreng tipe 201 ini juga diduga mengandung mangan (logam berwarna putih keabu-abuan) yang tinggi dan tidak cocok untuk makanan asam. Selain itu, ditemukan indikasi adanya penggunaan minyak babi atau lard dalam ompreng yang diproduksi.

“Dalam Preskon tersebut diperoleh informasi dan persaksian bahwa proses produksi ompreng atau food tray yang diimpor dari produsen asal Chaoshan, China untuk program MBG memanfaatkan minyak babi dalam proses produksinya lengkap dengan penjelasan dan dokumen serta video prosesnya.

Dengan ini, RMI-NU DKI Jakarta meminta pemerintah bertindak cepat, tegas, dan berpihak pada umat serta kepentingan bangsa.

Continue Reading

Trending