Connect with us

Metro

MKMB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Gelar Buka Puasa Bersama dan Santunan 30 Anak Yatim Pondok Pesantren Hafidz Alquran

Published

on

Jakarta – Musyawah Kekeluargaan Masyarakat Bangka (MKMB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengadakan Buka Puasa Bersama Pengurus MKMB Jaya & Ibu-Ibu Srivanca dan Santunan 30 Anak Yatim Pondok Pesantren Hafidz Alquran di Masjid Baiturrahman DPRI RI Jakarta pada hari Sabtu, 8 Februari 2025.

Mimi Wijaya selaku Ketua Panitia menyampaikan “Kami berharap dengan adanya buka puasa bersama ini dengan silaturahim kami antara warga Bangka se-Jabodetabek bisa bertambah erat dan guyub kami orang-orang perantau Bangka yang berada di Jakarta. Mudah-mudah dengan adanya buka bersama kami berharap bertambah dengan bergabungnya orang-orang Bangka perantau yang belum pernah bergabung di MKMB Jaya ini dan juga mudah-mudahan ada keberkahan didalam acara ini. Kami memang berharap sekali acara kami ini bisa berjalan dengan lancar dan diberikan kemudahan dari Allah SWT.” tutupnya.

Zachria Subagiyo sebagai Ketum MKMB menyampaikan ; “Hari ini kami berbahagia sekali dapat menerima saudara-saudara kami diperantauan diantarannya tidak hanya anak-anak yatim tetapi ada juga anak yang menderita sakit di rumah singgah kami dan juga saya berharap kebahagiaan ini kita dapat berbagi bersama maupun apa yang kami dapat dari terselenggara acara ini dari adalah masyarakat untuk masyarakat sendiri dan kami bergabung untuk menyelenggarakan acara ini bersama-sama dengan Ridho Allah juga SWT yang dimana seluruh panitia anak muda semuanya berkerja sangat militan dengan tetap mengkaderisasi generasi belakang MKMB Jaya dan kami pun tetap mendukung dari bisa bererat nyaman hingga silaturahmi perantau Bangka se-Jabodetabek akan tetap terjalin dengan erat.

Kegiatan untuk acara MKMB Jaya salah satu kami sudah lama seperti bakso terutama kami bekerja sama dengan masyarakat kami yang sedang berobat yang ditampung dirumah-rumah singgah ada 5 kabupaten dan kota salah satunya ada anak yang gagal ginjal berkat bantuan sesama orang-orang Bangka perantauan saat ini sudah sembuh dan lincah dan juga ibu-ibu selalu memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya. Begitu juga ada beberapa pengurus MKMB Jaya yang terkena dampak banjir yang insyaalah kami akan meninjau dan memberikan bantuan. Kami juga bercita-cita untuk meningkatkan dan lebih harum lagi nama kuliner UMKM MKMB Jaya disekitar Jakarta.

Kami juga memiliki binaan UMKM MKMB Jaya sekitar ada 40 usaha UMKM dan kami juga merencanakan ekspansi ada di Bogor, Cilegon dan berencana memperluas UMKM ke seluruh Indonesia dan juga berencana bekerja sama dengan Pemerintah Daerah setempat mereka tinggal agar UMKM ini bisa diberdayakan agar bisa naik kelas,” tutupnya.

Toni Alomoan sebagai Waketum MKMB mengatakan ; “Bagaimana acara ini bisa terlaksana dimana saya sebagai pengawas internal seperti mengadakan rapat, mencari dananya, mengatur strategi acara ini, untuk UMKM yang kami sudah bekerja selama satu bulan bersama juga pengurus MKMB Jaya dan kami mengundang Tokoh-Toko masyarakat Bangka salah satunya Anggota DPD, pelaku UMKM, pejabat perusahaan BPJS, pejabat perusahaan Timah anak-anak yatim juga tamu-tamu dari luar Bangka.

Dari acara ini kami punya tujuan untuk memperkenalkan MKMB Jaya ini bisa diketahui masyarakat luas Indonesia walaupun dulu di kepengurusan MKMB Jaya lama ini sifat dalam atau internal bisa dikatakan mati suri tetapi setelah terpilihnya pengurus baru periode 2024-2027 dibawah nahkoda Ny. Zachria Subagiyo dirubah cara kerja untuk MKMB Jaya ini dibuka lagi agar masyarakat tahu dengan kehadiran MKMB Jaya ini malah MKMB Jaya punya moto ngetopnya “MKMB Jaya yuk Yahya” dan kami sudah mulai bekerja yang dimulai dari pengukuhan, isra miradj, buka bersama dan berencana akan kami adakan halal bihalal yang menurut saya ibu-ibu ini sangat hebat,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menggelar Diskusi Nasional bertajuk “Mampukah Indonesia Melawan Korupsi?”

Published

on

By

Jakarta, 19 September 2025 – Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menggelar Diskusi Nasional bertajuk “Mampukah Indonesia Melawan Korupsi?” sebagai ruang refleksi dan dialog kritis atas upaya pemberantasan korupsi di tanah air.

Acara ini diselenggarakan pada hari, Jumat.(19/9/2025) yang bertempat di Hotel Sofyan Tebet, Jl.Saharjo Jakarta Selatan, menghadirkan KRH.HM.Yusuf Rizal, S.H., S.E., M.Si, Samsudin.S.H Wapres LSM LIRA, Ir.Sari Yulianti, M.T. Pimpinan DPR RI Komisi III, Refli Harun, Pakar Hukum Narasumber, Abratham Samad, Ketua KPK 2011-2015 Narasumber, Adam Irham, Ketua Umum Pemuda LIRA Narasumber, Asep Komarudin, Gubernur LIRA Prov. Jawa Barat mahasiswa, akadmisi, aktivis antikorupsi, dan tokoh masyarakat, yang menyoroti arah kebijakan pemerintah serta dinamika dunia peradilan Indonesia di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

KRG.HM.Yusuf Rizal, S.H, S.E., M.Si Presiden LIRA,  menyampaikan bahwa agenda melawan korupsi bukan hanya soal hukum, tetapi juga soal keberanian politik, reformasi birokrasi, dan penguatan sistem keadilan. “Indonesia butuh kepemimpinan yang tegas dan konsisten dalam memutus rantai korupsi. Kami melihat harapan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, di mana dunia peradilan mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan dan kembalinya kepercayaan publik,” ujarnya.

Diskusi ini juga mengulas tantangan besar yang masih dihadapi, mulai dari integritas aparat penegak hukum, politik uang, hingga pengawasan penggunaan anggaran negara. Para narasumber sepakat bahwa pemberantasan korupsi harus dijalankan dengan strategi terpadu: penguatan regulasi, digitalisasi birokrasi, keterbukaan informasi, serta partisipasi aktif masyarakat sipil.

“Kita tidak boleh lelah melawan korupsi. Indonesia yang bersih hanya bisa terwujud bila seluruh elemen bangsa bergerak bersama. Optimisme ini semakin nyata ketika kepemimpinan nasional mendukung sepenuhnya agenda pemberantasan korupsi,” tambah Adam Irham Narasumber LIRA.

Dengan adanya forum ini, LIRA berharap dapat memberikan rekomendasi nyata kepada pemerintah dan mendorong masyarakat untuk lebih berani melawan praktik-praktik koruptif di semua lini.

Continue Reading

Metro

Shahnaz Rafika, S.SOS. CEO Hadiri Pertemuan & Simposium Gotong Royong Perumahan Warisan Bangsa: Perumahan Sebagai Motor Pertumbuhan Nasional

Published

on

By

Jakarta, 16 September 2025 – PT. Puri Rafika Indah Sejahtera , turut menghadiri Pertemuan & Simposium Gotong Royong Perumahan Warisan Bangsa yang mengangkat tema “Peluang Usaha dan Pembiayaan Khusus Sektor Properti, Konstruksi, dan Bahan Bangunan: Perumahan Motor Pertumbuhan Nasional.”

Acara strategis ini mempertemukan para pemangku kepentingan dari pemerintah, pengembang, asosiasi, perbankan, hingga akademisi, untuk membahas peran penting sektor properti sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Shahnaz Rafika, S.SOS. selaku CEO menyampaikan bahwa
Kami senang diundang keacara yang luar luar biasa ini, tentang sosialisasi adanya fasilitas baru yang diperuntukkan  kepada developer, dan juga seluruh pelaku ekosistem perumahan, yang mana bisa meningkatkan semua ekosistemnya, yang kedepannya akan menjadi sektor yang lebih cantik dan diharapkan bisa membangun ekonomi Indonesia juga.
Kami sebagai pelaku dari perumahan tersebut, merasa senang  dengan adanya program ini. Bagaimana program ini, bisa membantu kami sebagai developer juga.”ujar Shahnaz  Rafika.

Kehadiran PT Puri Rafika Indah Sejahtera dalam forum ini mempertegas komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam pembangunan perumahan nasional yang berdaya saing, inklusif, dan berbasis gotong royong, sejalan dengan visi perusahaan dalam menghadirkan hunian berkualitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Continue Reading

Metro

Hasil Tes LAB Food Tray Impor China Positif Pelumasnya Mengandung Campuran Minyak Babi : ” RMI NU DKI Minta MENDAG Stop Import Karena Mencederaih Aqidah Umat Muslim”

Published

on

By

Jakarta, 18 September 2025 – Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) DKI Jakarta menyampaikan keprihatinan mendalam terkait temuan hasil uji laboratorium terhadap produk food tray impor asal China. Berdasarkan hasil tes, pelumas pada produk tersebut terdeteksi positif mengandung campuran minyak babi, yang jelas bertentangan dengan prinsip kehalalan dan berpotensi mencederai aqidah umat Islam.

KH. Rahmad Dzalani Kiki Ketua RMI-NU DKI Jakarta menyampaikan, konsumsi maupun penggunaan produk yang terkontaminasi unsur haram merupakan ancaman serius bagi ketenangan umat Muslim. “Ini bukan hanya soal teknis dagang, tapi soal aqidah. Kami mendesak Menteri Perdagangan RI segera menghentikan impor produk food tray dari China dan melakukan investigasi menyeluruh,” ujarnya

Adapun dalam ketentuan halal yang diatur Undang-Undang Jaminan Produk Halal, kehalalan tidak hanya ditentukan dari hasil akhir produk, melainkan juga dari proses produksinya.

Jika dalam proses tersebut menggunakan bahan yang haram atau najis, seperti alkohol maupun minyak babi, maka produk tetap dinyatakan tidak halal.

Bahkan, sekalipun pada output akhirnya tidak ditemukan lagi kandungan zat haram karena sudah dibersihkan, standar halal tetap menilai produk tersebut tidak memenuhi syarat.

Selain melukai keyakinan umat, RMI-NU DKI Jakarta menilai praktik impor semacam ini juga dapat melemahkan keberpihakan pemerintah terhadap industri lokal yang sebenarnya mampu memproduksi alternatif serupa dengan standar halal dan kualitas baik.

RMI-NU DKI Jakarta menyerukan kepada seluruh pihak terkait, mulai dari Kementerian Perdagangan, BPOM, hingga MUI, untuk segera mengambil langkah nyata, antara lain:

1. Menghentikan sementara impor food tray dari China hingga ada jaminan keamanan dan kehalalannya.

2. Memperketat pengawasan terhadap produk impor yang beredar di pasaran.

3. Mendorong produsen lokal agar diberikan dukungan dalam pengembangan produk halal dan berkualitas.

“Umat Islam di Indonesia berhak mendapatkan jaminan perlindungan, baik dari sisi aqidah, kesehatan, maupun keberlangsungan ekonomi nasional. Jangan sampai pasar kita dibanjiri produk impor yang tidak sesuai dengan prinsip halal dan justru melemahkan produk dalam negeri,” tambah pernyataan KH. Rahmad Dzalani Kiki Ketua RMI-NU DKI Jakarta.

Wafa Riansah Wakil Sekretaris MRI-NU DKI Jakarta menyampaikan menemukan pabrik tersebut memalsukan label “Made in Indonesia” dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di Cina. Ompreng tipe 201 ini juga diduga mengandung mangan (logam berwarna putih keabu-abuan) yang tinggi dan tidak cocok untuk makanan asam. Selain itu, ditemukan indikasi adanya penggunaan minyak babi atau lard dalam ompreng yang diproduksi.

“Dalam Preskon tersebut diperoleh informasi dan persaksian bahwa proses produksi ompreng atau food tray yang diimpor dari produsen asal Chaoshan, China untuk program MBG memanfaatkan minyak babi dalam proses produksinya lengkap dengan penjelasan dan dokumen serta video prosesnya.

Dengan ini, RMI-NU DKI Jakarta meminta pemerintah bertindak cepat, tegas, dan berpihak pada umat serta kepentingan bangsa.

Continue Reading

Trending