Connect with us

Metro

WeTV Original Duren Jatuh Tayang 3 April 2025, Perjuangan Cinta Zoe Abbas dan Nino Fernandez Akan Segera Dimulai

Published

on

Jakarta, 24 Maret 2025 – Untuk pertama kalinya, platform streaming WeTV menghadirkan kisah cinta beda usia melalui serial WeTV Original Duren Jatuh. Kolaborasi WeTV Indonesia dan Sinemart ini menghadirkan drama romantis dengan sentuhan humor serta chemistry yang apik dari deretan bintang populer, yaitu Zoe Abbas, Nino Fernandez, Arya Mohan, Samuel Rizal, Marcell Darwin, Harry Vaughan, Aylena Fusil, dan Michella Putri.
Serial yang disutradarai oleh Vemmy Sagita ini mengisahkan perjalanan Anne (diperankan oleh Zoe Abbas), seorang gadis muda yang jatuh cinta pada Julian (diperankan oleh Nino Fernandez). Namun, cintanya harus bertepuk sebelah tangan akibat penolakan.

Bertahun-tahun berlalu, Anne mulai melupakan masa lalunya berkat perhatian dari Ethan (diperankan oleh Arya Mohan) dan Lucas (diperankan oleh Harry Vaughan). Namun, di saat ia hampir melangkah maju, Julian kembali hadir dalam hidupnya dengan menyandang status sebagai duda. Perasaan lama yang belum tuntas membuat Anne terjebak dalam kisah cinta yang penuh dilema.
Executive Producer & Country Head WeTV Indonesia, Febriamy Hutapea, mengatakan WeTV Original Duren Jatuh adalah series dengan pesan unik namun sangat relatable kisah cinta anak muda saat ini.

“WeTV Original Duren Jatuh bukan sekadar tentang “Duda Keren,” tetapi juga kisah cinta yang datang tak terduga, penuh tantangan, dan butuh perjuangan. Melalui cerita yang dekat dengan kehidupan nyata, serial ini menggambarkan lika-liku hubungan, keberanian untuk bertahan, dan makna sejati dari memperjuangkan perasaan,” ujar Febriamy.

“Lebih dari sekadar hiburan, WeTV Original Duren Jatuh yang akan tayang perdana 3 April 2025 mengingatkan bahwa dalam cinta, yang terpenting adalah keberanian untuk menerima, menghadapi, dan memperjuangkannya,” jelas Febriamy.

Selain ide cerita yang baru, kehadiran deretan cast ‘om-om’ keren dengan nama beken menjadikan serial ini semakin fresh dan dinantikan penonton. Uniknya, meski usia para cast terpaut jauh dan ini merupakan proyek pertama mereka beradu acting bersama, namun mereka berhasil menghadirkan chemistry yang berkesan bagi penonton.

Zoe Abbas, yang memerankan karakter utama bernama Anne, berbagi pengalamannya, “Anne ini tuh sedikit denial, tipikal Gen Z yaa yang kalau udah jatuh cinta menggebu-gebu.” Di sisi lain, Nino Fernandez mengatakan bahwa proses membangun chemistry dengan Zoe berjalan lancar meski mereka memerankan kisah asmara beda usia.

“Kita langsung shooting, kita gak ada reading tapi langsung mencari chemistry seperti apa sih yang harus kita dapatkan. Ada fase-fase dalam series ini, jadi chemistry-nya pun harus dibangun sesuai fase tersebut,” ucap Nino Fernandez

Serial WeTV Original Duren Jatuh siap memanjakan penggemar dengan kombinasi romansa yang manis, komedi yang cerdas, dan penampilan memukau dari para pemainnya. Jangan lewatkan penayangan perdana WeTV Original Duren Jatuh pada 3 April 2025 dan akan tayang setiap Rabu dan Kamis, eksklusif hanya di WeTV.

Continue Reading

Metro

H.Oleh Soleh, SH Anggota Komisi I DPR RI : Pentingnya Tata Kelola Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) Yang Bijak dan Bertanggung Jawab di Indonesia

Published

on

By

Kota, Bekasi, – Anggota Komisi I DPR RI, H. Oleh Soleh, SH, menegaskan pentingnya tata kelola kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang bijak dan bertanggung jawab di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas berkembangnya teknologi AI yang semakin cepat memasuki ruang publik, pemerintahan, hingga ranah sosial.

Dalam keterangannya, H. Oleh Soleh mengingatkan bahwa Indonesia harus memastikan AI digunakan untuk kemajuan masyarakat, bukan menjadi sumber persoalan baru.

“Pertanyaan utamanya bukan sekedar seberapa canggih AI itu bekerja, namun bagaimana penggunaannya benar-benar memberikan manfaat dan tidak menimbulkan masalah bagi bangsa. Itu yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.

H. Oleh Soleh menyebutkan bahwa beberapa potensi masalah AI perlu diantisipasi, seperti dukungan data pribadi, hoaks berbasis AI, deepfake yang dapat mengganggu demokrasi, hingga risiko sosial akibat otomatis. Oleh karena itu, Komisi I menilai bahwa pengawasan dan regulasi menjadi sangat krusial.

“Teknologi AI tidak boleh dibiarkan berjalan tanpa aturan. Kita harus memastikan bahwa penggunaannya tetap berada dalam kerangka etika, keamanan data, dan kepentingan publik,” lanjutnya.

Ia menegaskan bahwa AI dapat memberikan banyak manfaat mulai dari mempercepat layanan publik, meningkatkan efisiensi pemerintahan, mendorong ekonomi digital, hingga membantu penegakan hukum. Namun manfaatnya hanya dapat tercapai bila ekosistemnya dikelola dengan baik.

H. Oleh Soleh memastikan Komisi I DPR RI akan terus berperan dalam memperkuat kebijakan dan tata kelola digital nasional, termasuk dalam penyusunan aturan penggunaan AI yang aman dan transparan.

“Kami ingin memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kepentingan rakyat, meningkatkan kualitas layanan, dan memperkuat demokrasi kita,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Evan Alex Chandra Praktisi teknologi dan industri kreatif Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Praktisi teknologi dan industri kreatif, Evan Alex Chandra, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 dengan tema besar “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” Kehadirannya memberi sudut pandang segar mengenai pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam memperkuat daya saing industri kreatif Indonesia.

Dalam pemaparannya, Evan Alex Chandra menyampaikan bahwa teknologi AI bukan ancaman, melainkan evolusi alami dari cara manusia bekerja—sebagaimana peralihan era mesin tik ke komputer yang mempercepat produktivitas dan membuka peluang baru bagi generasi kreator.

“AI bisa membantu, sama seperti komputer menggantikan mesin tik,” tegas Evan.
“Dulu, banyak yang takut menggunakan komputer, tetapi kini kita semua bergantung padanya. Hal yang sama sedang terjadi dengan AI—ia bukan untuk menggantikan kreator, tetapi untuk memperkuat kemampuan mereka, mempercepat proses kreatif, dan memberikan ruang lebih luas untuk inovasi.”

Evan juga menekankan bahwa di era Kreativitas 5.0, kolaborasi antara manusia dan teknologi menjadi kunci utama. AI dapat digunakan untuk melakukan riset tren secara cepat, mempercepat proses desain, menyederhanakan pekerjaan administratif, serta membuka akses menuju pasar global melalui optimasi digital

Sesi ini mendapatkan sambutan antusias dari para peserta, mulai dari pelaku industri kreatif, pemimpin bisnis, komunitas digital, hingga akademisi. Diskusi berjalan dinamis, menggambarkan tingginya minat dan kesiapan sektor kreatif untuk memanfaatkan teknologi sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi.

“Evan Alex Chandra berharap Industri AI justru tumbuh semakin besar, dan sebetulnya tidak perlu khawatir kalo misalnya AI akan menghilangkan pekerjaan. Saya melihatnya AI itu bisa membantu orang orang mendapatkan pekerjaan baru, atau seengga-engganya, bisa mempunyai karir yang baru lah.”ujar Evan Alex Chandra

Road to Rapimnas 2025 yang diinisiasi Kadin Indonesia menjadi wadah strategis dalam merumuskan rekomendasi dan arah kebijakan bagi percepatan transformasi ekonomi kreatif nasional. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Evan Alex Chandra memperkuat optimisme bahwa Indonesia mampu menjadi pusat inovasi di kawasan.

Continue Reading

Metro

Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 yang mengusung tema “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” acara ini di selenggarak pada hari Minggu (30/11/2025), yang bertempat di Residence Room The Park Hyatt Jakarta. Dengan pengalaman luas di industri sinema dan konten kreatif Tanah Air, Indra memberikan perspektif mendalam mengenai bagaimana teknologi AI membuka peluang besar bagi percepatan proses kreatif.

Acara Road to Rapimnas ini dihadiri oleh para pemimpin Kadin Indonesia, pelaku industri kreatif, sineas, kreator digital, akademisi, serta berbagai pemangku kepentingan yang ingin melihat Indonesia tampil sebagai pusat kreativitas Asia. Diskusi berlangsung interaktif dan menggugah banyak perspektif baru tentang peluang integrasi teknologi dalam industri kreatif.

Dalam paparannya, Indra menegaskan bahwa teknologi AI bukanlah ancaman, melainkan alat yang justru dapat mengoptimalkan proses produksi, mempercepat pengambilan keputusan, hingga membantu kreator menyempurnakan ide-ide mereka.

“Dalam dunia produksi film dan konten, AI mempercepat proses editing, memperkaya visualisasi praproduksi, menganalisis tren audiens, dan bahkan membantu efisiensi biaya. Yang perlu kita lakukan adalah menggunakannya secara strategis untuk memperkuat kapasitas manusia, bukan menggantikannya.AI sangat bisa membantu,” ujar Indra Yudhistira.

Indra menekankan bahwa era Kreativitas 5.0 adalah era di mana perpaduan intuisi manusia dan kecerdasan mesin menjadi kekuatan utama untuk menghasilkan karya yang lebih relevan, inovatif, dan berdampak. Ia juga mendorong para pelaku industri kreatif untuk lebih adaptif dan tidak ragu memanfaatkan teknologi sebagai akselerator produktivitas.

Kadin Indonesia melalui kegiatan pra-Rapimnas berkomitmen menyusun rekomendasi strategis untuk memperkuat ekosistem kreatif nasional, memastikan talenta lokal dapat berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi.

Continue Reading

Trending