Metro
Ducati Panigale V2 Debut di Sirkuit Mandalika Dalam Perayaan Besar We Ride As One
Published
5 months agoon
By
admin
Ducati menggelar kembali acara global “We Ride As One 2025”, yang serentak dilaksanakan
di seluruh dunia pada Sabtu pertama di bulan Mei, Tahun ini jatuh tepat di tanggal 3. Ducati
Indonesia dengan bangga turut ambil bagian dalam perayaan ini dengan memilih Mandalika, Lombok, sebagai lokasi utama. Untuk pertama kalinya, Ducati Indonesia menghadirkan empat pilar acara sekaligus dalam satu hari penuh, yakni rolling thunder,
track experience, product launch, serta Ducati Party. Kegiatan ini menjadi momen bersejarah yang mempererat komunitas Ducati dan memperkuat kehadiran merek di Indonesia.
Pada kesempatan ini, Ducati Indonesia memperkenalkan varian terbarunya yang mulai
masuk ke pasar Indonesia, yaitu Panigale V2, di hadapan awak media yang diundang secara khusus. Tampak pula Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, yang turut membuka kain
penyelubung Ducati berwarna merah ini bersama CEO Ducati Indonesia. Model terbaru ini mengusung mesin V2 generasi terbaru yang menjadi pencapaian penting dalam sejarah mesin dua silinder Ducati, dengan bobot paling ringan yang pernah diproduksi. Mesin tersebut dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti Variable Valve Timing (VVT),
pelapisan Diamond-Like Carbon (DLC) pada rocker arm, serta batang katup masuk berongga (hollow stem) untuk mengoptimalkan kinerja dan efisiensi.
“Peluncuran Ducati Panigale V2 S di Indonesia bukan sekadar memenuhi kuota, melainkan karena saya yakin motor ini sesuai dengan preferensi pengendara Indonesia. Dengan mesin baru dan bobot yang lebih ringan, Panigale V2 S menawarkan kelincahan yang optimal, baik untuk berkendara di jalanan kota yang padat maupun di sirkuit. Ini adalah upaya kami dalam menghadirkan pengalaman berkendara yang luar biasa bagi para Ducatisti Indonesia.” Ucap Jimmy Budhijanto, CEO Ducati Indonesia.
Ducati Panigale V2 baru menandai sebuah perjalanan penting dalam sejarah, yang terdiri
dari model-model ikonik dan kemenangan Superbike, dari motor sport twin-silinder dari
Borgo Panigale. Motor ini didesain ulang sepenuhnya dan hanya mempertahankan nama
model sebelumnya. Berkat mesin V2 90° baru, modern dan efisien, membuat motor ini menjadi Panigale yang paling ringan (-17 kg dibandingkan model sebelumnya, dalam versi
V2 S) yang pernah diproduksi oleh Ducati.
Panigale V2 merupakan motor modern, yang melanjutkan tradisi model seperti 748, 848
dan 959, tetapi sepenuhnya mengubah desain. Bedanya model-model tersebut adalah motor balap sungguhan, yang tidak gampang dan tidak terlalu nikmat dikendarai di jalan raya demi menghasilkan performa maksimal di lintasan sirkuit di tangan pengendara ahli /pembalap, namun Panigale V2 baru mempertahankan performa Ducati yang sesungguhnya di pinggiran jalan, namun tetap menyenangkan dan asyik di jalan raya dan dalam penggunaan sehari-hari.
Panigale V2 memiliki tanggung jawab yang sangat berat: model sebelumnya baru saja dikukuhkan sebagai juara dunia Supersport untuk tahun kedua berturut-turut, juga memenangkan gelar Italia bersama pembalap penguji Ducati, Davide Stirpe. Di tangan pembalap yang terakhir, Panigale V2 baru mengungguli Vallelunga hanya dua persepuluh
detik dari model sebelumnya meskipun ada defisit 35 tenaga kuda dalam tenaga maksimum, terbukti lebih unggul dalam setiap situasi – pengereman, masuk tikungan, menikung, dan traksi – kecuali di lintasan lurus.
Di jalan raya, Panigale V2 yang baru adalah motor sport Ducati yang paling menyenangkan
yang pernah dibuat. Intuitif untuk dikendarai, motor ini menawarkan koneksi yang luar biasa
sejak kontak pertama, dan berkat pengiriman torsi yang kaya pada putaran menengah, motor ini memberikan dorongan tenaga yang kuat dan dapat digunakan saat keluar dari tikungan. Dibandingkan dengan model sebelumnya, posisi berkendaranya lebih modern, lebih nyaman dan cocok untuk semua situasi, dan kenyamanan termal pengendara jauh lebih baik.
Ringan, intuitif, minim upaya fisik dan psikologis saat mengendarainya serta kurva tenaga yang luas dan gampang digunakan, dikombinasikan dengan style dan peralatan teknis yang pantas untuk Ducati sejati: semua dapat dicapai oleh Panigale V2 baru karena proyek ini dimulai dari nol, tanpa kendala atau dogma-dogma yang akan membentuk atau mempengaruhi pendekatannya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Ducati, motor supersport ini adalah model yang benar-benar terpisah, yang tidak berasal dari model flagship kecuali dalam hal style dan kepribadian sporty-nya.
Nuansa Garis Keturunan Panigale / DNA Panigale Desain Panigale V2 terbaru secara alami mengadopsi garis besar dari Panigale V4 yang baru-baru ini diperkenalkan, dengan karakteristik yang menerjemahkan permukaan kompleksfairing-nya menjadi garis-garis yang tegas dan rapi, membentuk motor sport yang agresif namun tetap elegan, seperti ciri khas semua Ducati. Di dalam fairing tersebut, sistem
ventilasi pasif mengalirkan udara segar ke arah pengendara sekaligus mengalihkan udara panas dari radiator menjauh darinya.
Bagian depan Panigale V2 menampilkan karakter kuat yang merujuk pada Panigale V4,
didominasi oleh lampu depan Full-LED dan DRL (Daytime Running Light) yang hampir horizontal, serta ditutup di bagian bawah oleh tepian depan yang menjadi salah satu ciri style baru dari desain depan Panigale. Desain tangki bahan bakar, yang dirancang untuk memberikan dukungan optimal kepada pengendara saat berkendara sporty, juga mengingatkan pada Panigale V4 terbaru, namun telah disesuaikan dengan basis mekanis baru serta perbedaan segitiga ergonomi, yang dikembangkan untuk mengurangi beban pada pergelangan tangan sambil tetap menjaga rasa kontrol yang luar biasa pada bagian depan saat menikung.
Bagian belakang, yang sepenuhnya dilapisi fairing seperti pada Desmosedici MotoGP,
menciptakan efek monolitik antara jok dan buritan. Lampu belakang Full-LED dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan tradisi motor sport Ducati. Knalpot, yang berakhir
dengan silencer diposisikan di bawah jok, mengingatkan kembali pada tradisi balap Panigale, semakin menegaskan jiwa sporty dari motor ini.
Desain pelek baru berbahan alloy ringan dengan enam jari-jari berbentuk “Y”, yang tersusun dalam tiga kelompok, merupakan reinterpretasi modern dari tampilan ikonik tiga jari-jari Marchesini. Warna hitam pada pelek semakin menonjolkan balutan Ducati Red yang penuh pada motor ini.
Mesin V2 baru Panigale V2 menggunakan mesin V2 90° baru dengan pengaturan waktu variabel untuk katup masuk, homologasi Euro5+, dengan kapasitas 890 cc dan tenaga 120 hp. Bobotnya yang hanya 54,4 kg (-9,5 kg dibandingkan dengan Superquadro yang digantikannya) membuatnya menjadi silinder kembar paling ringan yang pernah diproduksi oleh Ducati, dan kurva torsinya, dengan 70% dari nilai maksimum yang sudah tersedia pada 3.000 rpm, memastikan bahwa berkendara selalu mengasyikkan, bahkan di jalan raya. Dan bagi mereka yang ingin menggunakan Panigale V2 di lintasan balap dapat memasang knalpot racing, yang meningkatkan tenaga maksimum hingga 126 hp, dengan pengurangan bobot 4,5 kg.
Semua ini membuat Panigale V2 menjadi menyenangkan dan asyik untuk dikendarai sebagai motor sport. Panigale V2 S baru memiliki berat hanya 175 kg, sebuah fakta yang
dikombinasikan dengan tenaga 120 hp menghasilkan rasio tenaga/berat 0,69 hp/kg.
Sasis Ducati Sejati / Sasis Khas Ducati Sasis Panigale V2 adalah monocoque yang ringan dan efisien yang menggunakan mesin sebagai elemen penekan. Lengan ayun dua sisi terinspirasi dari desain Hollow Symmetrical
Swingarm pada Panigale V4 dan menawarkan manfaat yang sama dalam hal stabilitas saat
keluar dari tikungan dan sensasi saat berkendara di lintasan, yang memungkinkan
pengendara untuk memaksimalkan penggunaan ban licin modern.
Suspensinya dapat diatur sepenuhnya, sehingga pengendara dapat menyesuaikan set-up motor sport Ducati terbaru ini. Panigale V2 dilengkapi dengan garpu Marzocchi dan peredam kejut Kayaba, sedangkan Panigale V2 S menawarkan paket yang lebih premium kepada pengendaranya, yang terdiri dari garpu dan peredam kejut Öhlins, di samping baterai lithium-ion yang mengurangi bobotnya.
Velg coran baru menggunakan ban Pirelli Diablo Rosso IV berukuran 120/70 dan 190/55,
yang menawarkan kombinasi antara handling yang baik dan jejak tapak yang optimal, sehingga meningkatkan kualitas sporty dari Panigale V2. Sistem pengereman depan Brembo terdiri dari dua cakram 320 mm dan kaliper monoblok M50, yang menawarkan
kekuatan untuk penggunaan di lintasan dan kemampuan modifikasi untuk penggunaan di
jalan raya.
Elektronik Super Sportbike Panigale V2 dilengkapi dengan platform inersia IMU enam sumbu, sehingga mendukung paket elektronik yang lengkap dan efektif, untuk memberikan keamanan dalam penggunaan di jalan raya dan performa di sirkuit. Paket elektronik ini termasuk ABS Cornering dengan fungsi slide-by-brake, Ducati Traction Control, Ducati Wheelie Control, Engine Brake Control, dan Ducati Quick Shift 2.0 yang baru, sistem yang sama dengan yang digunakan pada Panigale V4, yang menjadi standar pada kedua versi.
Pengendara Panigale V2 dapat langsung mengubah karakternya dengan memilih di antara 4 Mode Berkendara (Race, Sport, Road, Wet) yang menawarkan tingkat intervensi yang
telah dikonfigurasikan sebelumnya dan dapat dimodifikasi oleh pengguna untuk semua kontrol dan respons mesin. Dengan cara ini, hanya dengan menekan satu tombol, Panigale
V2 dapat disesuaikan dengan preferensi pengendara dan berbagai situasi berkendara.
Dasbor Panigale V2 adalah TFT 5 inci baru dengan antarmuka pengguna berdasarkan
Infomode, yang secara konseptual berasal dari Panigale V4. Dengan tiga tampilan; Road,
Road Pro dan Track dirancang untuk membuat pengendara berkonsentrasi dalam berkendara, memberikan informasi yang paling relevan untuk setiap konteks dengan tampilan yang rasional dan lengkap.
Antarmuka pengendara telah disederhanakan, mengintegrasikan informasi sebanyak mungkin agar tidak terlalu penuh sehingga mudah dibaca. Penghitung putaran, misalnya,
juga berfungsi sebagai indikator perpindahan gigi, yang menyala hijau dalam kondisi ideal
untuk perpindahan gigi ke atas, dan merah saat menaikkan gigi secara berlebihan.
Aksesori Panigale V2 yang baru memiliki beberapa aksesori untuk meningkatkan performanya di lintasan balap atau membuatnya lebih serbaguna untuk penggunaan di jalan raya. Berkat paket khusus yang terdiri dari fairing balap, pijakan kaki yang dapat disesuaikan dan setang yang dapat diturunkan, yang juga dapat dibeli secara terpisah, membuat Panigale V2 menjadi dapat diubah menjadi motor untuk di lintasan yang sesungguhnya.
Selain itu, dengan knalpot balap yang disebutkan di atas, yang dikhususkan untuk
digunakan di sirkuit, Anda dapat meningkatkan tenaga maksimum hingga 126 hp dan mengurangi bobot motor hingga 4,5 kg. Dan sistem pengaturan waktu otomatis Lap Timer
Pro, menggunakan Track Infomode, menampilkan waktu putaran, waktu pemisahan, dan peningkatan kinerja pengendara secara real time.
Bagi mereka yang ingin menikmati Panigale V2 terbaru secara maksimal di jalan raya, dapat
memasang Cruise control, Turn-by-turn navigator, soket daya USB untuk memberi daya
pada smartphone atau sensor tekanan ban TPMS. Ketersediaan dan warna Panigale V2 baru hadir di Indonesia dalam warna Ducati Red. Panigale V2 akan ditawarkan dalam konfigurasi dua tempat duduk, sedangkan Panigale V2 S akan tersedia dalam konfigurasi satu tempat duduk, dengan perlengkapan penumpang yang tersedia sebagai aksesori, dan akan dilengkapi dengan Pit Limiter dan Ducati Power Launch sebagai perlengkapan standar. Keduanya juga tersedia dalam versi 35 kW untuk pengendara sepeda motor dengan lisensi A2.
#DucatiWorldPremiere2025 #Ducati2025 #wonderengineered
Panigale V2 S
● Colour
o Ducati Red
● Main standard features
o V890 cc 2 engine
o Maximum power of 120 hp at 10,750 rpm
o Maximum torque of 93.3 Nm at 8,250 rpm
o Kerb weight without fuel: 175 kg
o Monocoque frame
o Öhlins NIX-30 fork
o Öhlins shock absorber
o Lithium battery
o Braking system with Brembo M50 monobloc calipers
o Pirelli Diablo Rosso IV 120/70 and 190/55 tyres
o Latest-generation electronics package with 6-axis Inertial Measurement Unit (6D
IMU): ABS with cornering functionality; Ducati Traction Control (DTC); Ducati
Wheelie Control (DWC); Ducati Power Launch and Ducati Pit Limiter (DPL); Ducati
Quick Shift (DQS) 2.0; Engine Brake Control (EBC).
o New petal joystick
o New 5” full-TFT display with 16:9 aspect ratio
o Riding Modes (Race, Sport, Road, Wet)
o Full-LED headlights with DRL
o Single-seater configuration (passenger kit accessory)
o Provision for Ducati Multimedia System (DMS)
Panigale V2
● Colour
o Ducati Red
● Standard features as Panigale V2 S with the exception of
o Two-seater configuration
o Kerb weight without fuel: 179 kg
o 43 mm Marzocchi fork, fully adjustable
o Kayaba monoshock, fully adjustable
o Ducati Power Launch and Ducati Pit Limiter (DPL) available as accessories
o Lead-acid battery
You may like
Metro
Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija) Gelar Aksi Damai Menolak Tegas Rencana Penerapan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Melarang Aktivitas Merokok di Tempat Hiburan Malam
Published
5 hours agoon
October 14, 2025
Jakarta, – Ratusan karyawan dan pelaku usaha hiburan malam yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija) hari ini menggelar aksi damai di depan kantor DPRD DKI Jakarta, menolak dengan tegas rencana penerapan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang melarang aktivitas merokok di tempat hiburan malam.
Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan dan penolakan atas kebijakan yang dinilai tidak realistis dan berpotensi mematikan industri hiburan Jakarta, yang selama ini menjadi salah satu sektor penyumbang pajak dan lapangan kerja terbesar di ibu kota kata Wakil Ketua Aspija, Gea Hermansyah di depan kantor DPRD DKI, Selasa (14/10/25).
Wakil Ketua Aspija, Gea Hermansyah yang juga koordinator aksi dari Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija)
menegaskan bahwa kebijakan ini menunjukkan ketidaksinkronan antara semangat pengendalian kesehatan dengan keberlangsungan ekonomi masyarakat.
Menyuarakan pendapat organisasi tersebut, seperti menolak larangan merokok di tempat hiburan dan mengawasi tempat hiburan yang terlibat dalam kasus narkoba, imbuhnya.
Lanjut Gea “Kami bukan menolak aturan kesehatan, tapi perda ini tidak mempertimbangkan karakter tempat hiburan yang memang berbeda dengan ruang publik biasa. Melarang total rokok di tempat hiburan sama saja membunuh ekosistem usaha kami,” tutupnya.
Industri hiburan malam di Jakarta, menurut Gea mempekerjakan lebih dari 20 ribu karyawan, mulai dari pekerja bar, musisi, penari, hingga staf keamanan. Penerapan larangan rokok di tempat hiburan dikhawatirkan akan menurunkan kunjungan tamu secara drastis, mengurangi omzet, dan berujung pada PHK massal.
Gea menambahkan para pekerja hiburan sudah cukup terpukul akibat pandemi dan pengetatan regulasi beberapa tahun terakhir.
“Kami baru bangkit. Kalau perda ini dipaksakan, banyak tempat hiburan akan tutup. Kami yang kerja harian bisa kehilangan mata pencaharian,” ujarnya dengan tegas.
Aspija menurut Gea mendesak Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta untuk meninjau ulang perda tersebut dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan karakter industri hiburan. Mereka juga meminta agar dibuat zona khusus merokok di area hiburan, sebagai solusi tengah antara kepentingan kesehatan dan keberlangsungan usaha.
“Kami ingin didengar, bukan dimatikan. Jakarta harus adil bagi semua sektor, termasuk hiburan,” tutup Gea.
Metro
Prabowo-Gibran Mimpin Indonesia Selama Satu Tahun, Aliansi Indonesia Raya Gelar Pekan Raya Prabowo Gibran “Satu Tahun Untuk Indonesia Raya”
Published
1 day agoon
October 13, 2025
Jakarta, 13 Oktober 2025 – Dalam rangka kepemimpinan Prabowo-Gibran memimpin Indonesia selama satu, Aliansi Indonesia Raya menggelar Pekan Raya Prabowo Gibran “Satu Tahun Untuk Indonesia Raya” pada hari Senin, 13 Oktober 2025 di Sekretariat Gatot Kaca, Jalan Pattimura Jakarta.
Adapun dalam agenda Pekan Raya Prabowo Gibran yang diresmikan oleh Juri Ardiantoro (Wamensekneg), Sugiat Santoso (Wakil Ketua Komisi 13 DPR) yang digelar dari tanggal 13-18 Oktober 2025 di Sekretariat Gatot Kaca Jakarta, terdiri mata acara yaitu diskusi publik (13 Oktober), road show program unggulan (14 Oktober 2025), Lomba konten medsos (13-17 Oktober), pameran foto & video, bazar umkm (13-18 Oktober), diskusi publik tema ekonomi (15 Oktober) napak tilas kebangsaan (16 Oktober), Pentas seni kreatifitas & merayakan ultah Prabowo (17 Oktober), diskusi publik tema Gen-z (18 Oktober), Baksos & Pegumuman Lomba (18 Oktober).
Sugiat Santoso Wakil Ketua Komisi DPR RI, Sugiat Santoso, yang turut hadir dan memberikan pandangan strategis dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa momen satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran merupakan tonggak penting konsolidasi nasional menuju Indonesia yang kuat dan berdaulat.
“Satu tahun pemerintahan ini adalah masa konsolidasi. Kita melihat arah kepemimpinan nasional yang tegas, berdaulat, dan berpihak pada rakyat. Pekan Prabowo–Gibran menjadi momentum bagi kita semua untuk memperkuat kolaborasi antara rakyat, pemerintah, dan lembaga negara dalam mewujudkan Indonesia Raya yang benar-benar berdiri di atas kaki sendiri,” ujar Sugiat Santoso dalam sambutannya.
Sugiat menekankan pentingnya keterlibatan rakyat dalam mengawal program prioritas nasional, terutama di bidang ketahanan pangan, energi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan rakyat adalah energi utama bagi kemajuan bangsa. Dengan semangat Aliansi Indonesia Raya, kita ingin memastikan bahwa kebijakan pro-rakyat tetap menjadi landasan utama pembangunan nasional,” tambahnya
“Mari kita jadikan Pekan Prabowo–Gibran bukan sekadar perayaan, tapi gerakan kebangsaan. Satu tahun ini baru permulaan, dan perjalanan menuju Indonesia Raya yang berdaulat baru saja dimulai,” tutup Sugiat Santoso penuh semangat.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari capaian ekonomi, tetapi juga dari persatuan nasional dan kemandirian bangsa. Karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Pekan Prabowo–Gibran sebagai gerakan moral kebangsaan yang memperkuat semangat cinta tanah air dan optimisme terhadap masa depan Indonesia.
Puncak acara akan ditandai dengan Deklarasi Indonesia Raya Bersatu, berisi komitmen bersama untuk mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 dan menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika global,” tutupnya.
Prof Ujang Komaruddin menjelaskan Parameter yang harus kita lihat secara objektif untuk melihat apakah Kinerja Prabowo-Gibran sukses atau tidak. Kalau misalnya dilihat dari program-program Prabowo-Gibran akan dijelaskan oleh Pak Wamen dan Wakil Ketua Komisi 13. Memang kalau kecenderungan akademisi itu lebih banyak mengkritik. Ada parameter demokrasi yang dikritik, ada parameter pemerintahan yang menjadi celah untuk dikritik para akademisi. Tetapi tidak bisa kita khawatirkan, santai saja. Ini merupakan bagian dari membangun ekosistem demokrasi kedepan. Ukuran kita dalam menilai Pemerintahan Pak Prabowo tentu harus secara objektif. Apa yang sudah diperbuat akan mengkoneksikan antara visi misi Bapak Presiden, janji kampanye dan realitas yang sudah dieksekusi pemerintah. Jadi ada kuantitas dan kualitas.
Kuantitas misalnya Pak Presiden berjanji Makanan Bergizi Gratis tinggal dilihat ukurannya seperti apa. Kalau hari ini sekitar 35 juta lebih menerima manfaat, misalnya ada 1 kesalahan atau 8.000 kesalahan itu merupakan sesuatu yang wajar karena itu merupakan bagian daripada dinamika perjalanan dalam konteks untuk memberikan makanan bergizi gratis pada anak-anak Indonesia itu adalah kebaikan.
Kebetulan saya Akademisi dari SD sampai S3. Saya termasuk orang yang mendalami konsepsi pendidikan. Sekolah yang dicetuskan oleh Bapak Presiden, kemarin saya tugas di Kalsel ada 16 titik yang baru, artinya ada 12 sekolah didesain untuk memastikan anak-anak di Indonesia yang berkualitas bisa sekolah dan kuliah di luar negeri. Saya 2015 ke Melbourne ada anak-anak muda Indonesia usia 24 Tahun sudah mengambil Doktoral. Tapi ketika saya lihat itu merupakan anak pejabat. Itu tidak salah, tapi hari ini Pak Presiden memberi ruang kepada anak-anak Indonesia yaitu anak SMA yang berkualitas dan kecerdasan dengan baik untuk bisa kuliah di luar negeri dan itu sedang disiapkan dan programnya sedang dibangun.
Untuk pembangunan butuh persatuan. Makanya hari ini relawan-relawan Aliansi Indonesia Raya membangun komitmen bahwa sama-sama menjaga dan mendukung pemerintahan Pak Prabowo. Jiwa kenegaraan jika perkataan, tindakan dan kepentingannya untuk bangsa dan negara. Kami relawan juga bisa menjadi negarawan. Kekuatan relawan menjaga demokrasi agar Pemerintahan Prabowo-Gibran betul-betul menjadi kuat. Membangun Indonesia tidak bisa sendiri-sendiri.
Metro
Koalisi Serikat Pekerja (KSP) dan Partai Buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Gelar Konferensi Pers
Published
1 day agoon
October 13, 2025
Jakarta, 13 Oktober 2025 — Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menegaskan bahwa penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 harus mengacu pada prinsip keadilan dan pemenuhan kebutuhan hidup layak (KHL) bagi buruh di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar KSPI di Jakarta, Senin (13/10), sebagai respons atas pembahasan awal pemerintah terkait formula kenaikan UMP tahun depan.
Presiden KSPI, Said Iqbal, menyampaikan bahwa kenaikan UMP tidak boleh sekadar mengikuti formula matematis dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, melainkan harus mempertimbangkan daya beli buruh yang terus menurun akibat inflasi, kenaikan harga pangan, dan kebutuhan dasar lainnya.
“Buruh bukan angka statistik. Kenaikan UMP harus mencerminkan realitas hidup pekerja di lapangan. Harga beras, listrik, dan transportasi naik, sementara upah stagnan. Jika pemerintah bicara soal keadilan sosial, maka UMP 2026 minimal naik 15 persen agar buruh tidak terus terpuruk,” tegas Said Iqbal.
KSPI juga menilai bahwa pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi dan pertumbuhan ekonomi yang mencapai di atas 5 persen seharusnya menjadi dasar kuat bagi peningkatan kesejahteraan pekerja. Menurut data KSPI, banyak daerah industri besar seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur masih menetapkan UMP yang jauh dari KHL, membuat jutaan buruh kesulitan memenuhi kebutuhan dasar keluarganya.
“Kenaikan UMP bukan beban, tetapi investasi sosial. Buruh yang sejahtera akan meningkatkan produktivitas dan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.
Dalam konferensi pers tersebut, KSPI juga mengumumkan rencana konsolidasi nasional bersama federasi-federasi serikat pekerja di seluruh Indonesia untuk mengawal proses penetapan UMP yang akan dimulai akhir Oktober. KSPI akan menggelar aksi damai di berbagai provinsi bila aspirasi buruh tidak diakomodasi.
“Kami siap berdialog, tapi juga siap bertindak. KSPI bersama jutaan buruh akan memastikan keputusan UMP tidak hanya berpihak pada stabilitas ekonomi, tapi juga pada martabat pekerja Indonesia,” tutup Said Iqbal.


Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija) Gelar Aksi Damai Menolak Tegas Rencana Penerapan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Melarang Aktivitas Merokok di Tempat Hiburan Malam

Prabowo-Gibran Mimpin Indonesia Selama Satu Tahun, Aliansi Indonesia Raya Gelar Pekan Raya Prabowo Gibran “Satu Tahun Untuk Indonesia Raya”

Koalisi Serikat Pekerja (KSP) dan Partai Buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Gelar Konferensi Pers

Forum Komunikasi Pejuang NKRI Gelar Sarasehan Kebangsaan Negara Indonesia Maju

Deklarasi Forum Wartawan Jakarta

Abuba Steak Cipete Gelar Lomba Makan Wagyu Eating Competition 2019
Trending
-
Metro1 day ago
Prabowo-Gibran Mimpin Indonesia Selama Satu Tahun, Aliansi Indonesia Raya Gelar Pekan Raya Prabowo Gibran “Satu Tahun Untuk Indonesia Raya”
-
Metro1 day ago
Koalisi Serikat Pekerja (KSP) dan Partai Buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Gelar Konferensi Pers
-
Metro1 day ago
BKTN-PII: Industri Nasional Siap Mendukung Pembangunan PLTN Pertama Indonesia
-
Metro5 hours ago
Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija) Gelar Aksi Damai Menolak Tegas Rencana Penerapan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Melarang Aktivitas Merokok di Tempat Hiburan Malam