Connect with us

Metro

Ikatan Ahli Ekonomi Islam Infonesia Gelar Muktamar ke 5 Tema “Memperkuat Kontribusi Melalui Inovasi Dan Sinergi”

Published

on

Jakarta – Ikatan Ahli Ekonomi Islam Infonesia (IAEI) menggadakan Muktamar ke 5 (15-17 Mei 2025) dengan tema “Memperkuat Kontribusi Melalui Inovasi Dan Sinergi” di Hotel Grand Sahid Jakarta pada hari Kamis, 15 Mei 2025.

Sri Mulyani sebagai Ketua Umum IAEI menyampaikan ; “Muktamar IAEI 2025 adalah sebuah mekanisme organisasi untuk dapat melihat seluruh pencapaian dan tantangan yang dihadapi oleh IAEI dan juga bagaimana respon organisasi di dalam menanganinya. Periode 2019-2025 adalah sebuah periode yang sungguh luar biasa dimana pada awal periode tahun 2019 sesudah dipilih kepengurusannya dunia mengalami musibah dengan terjadinya pandemi Covid-19 yang kemudian diikuti oleh berbagai perubahaan-perubahaan yang tingkatnya adalah dunia seperti perubahaan iklim, revolusi digital yang sungguh luar biasa, yang sampai saat ini melahirkan teknologi Artifical Inteligent (AI) yang telah digunakan secara meluas dan ini juga akan menguji nilai-nilai kita didalam mengembangkan ekonomi Islam karena banyak hal akan masuk didalam dunia maya yang kalo kita lihat dari daya inovasi dan intepetasi terhadap nilai-nilai agama sangat terbatas maka yang nantinya akan menghadapi situasi seolah-olah syariah tidak menjadi relevan.

Indonesia dalam periode 2019-2025 juga menjadi tuan rumah atau memengang presidentil G-20 dan juga memegang kepemimpinan ASEAN maupun ASEAN Plastri yang telah dilaksanakan secara sukses meletakkan Indonesia didalam panggung dunia yang menempatkan IAEI untuk turut berpartisipasi didalam berbagai forum global tetsebut.

Saat ini kita melihat konstelasi geopolitik dan geoekonomi yang bergerak dan berubah secara sungguh luar biasa. Berbagai perubahan-perubahan yang sangat sungguh luar biasa ini tentunya memiliki potensi menggangu perekonomian suatu negara dengan memberi kesempatan tetapi juga tantangan.

Kita dalam hal ini tetap harus optomis dan kita berharap IAEI tetap mampu untuk produktif melalui pelaksanaan program kerja baik itu dalam bentuk kajian, riset, sosialisasi, edukasi, konferensi dan whorkshop yang dilakukan pada saat pandemi Covid-19 dimana seluruh kegiatan masyarakat maupun institusi mengalami kelumpuhan. Pelaksanaan program bisa dilakukan melalui teknologi lulring, daring maupun hybrid dan kalo dilihat pelaksanaan program di tahun 2020 pada saat Covid-19 terjadi ada 244 program bisa dilaksanakan termasuk sesudah Covid-19 selesai sudah mengalami penurunan di tahun 2021 dengan 220 program dan tahun 2022 dengan 187 begitu juga di tahun 2023 ada 105 program maupun di tahun 2024 ada 87 program dan ni menggambarkan bahwa IAEI perlu untuk direchard lagi.

Didalam perubahaan dunia yang begitu cepat, maka kita perlu juga terus mewaspadai transformasi ekonomi terutama yang didikte dengan teknologi digital dimana transformasi telah merambah disektor ekonomi dan keuangan termasuk keuangan syariah. Didalam menghadapi inovasi teknologi kita dituntut tidak hanya adaptif terhadap teknologi tetapi juga responsif, bahkan kalo perlu kita menjadi institusi yang mampu untuk memimpin dengan tetap konsisten kepada subtansi nilai-nilai. Kita tetap harus mampu untuk menjaga nilai-nilai subtansif keadilan, kemanusiaan dan kejujuran dan kita juga dihadapkan didalam seluruh krisis yang terus datang dan pergi ekonomi Islam yang berbasiskan kepada aset keuangan non exploitatif, transparasi dan keadilan dari sisi distribusi resorsis, aspek keadlian tentu menjadi salah satu ilmu atau alternatif maupun paham yang bisa memberikan pedekatan yang relevan bahkan dalam dunia yang berubah sangat cepat.

IAEI memiliki peran penting maupun strategis dengan bagaimana kita mampuh berkontribusi merumuskan kebijakan dan menjawab tantangan jaman, meghadirkan solusi alternatif yang betbasiskan nilai Islam dengan memperkuat ketahanan dan kemandirian ekonomi bangsa Indonesia pada saat dunia mengalami kompetisi yang luar biasa.

Pada periode 2019-2025 IAEI mengidentifikasikan beberapa inisiatif strategis untuk memperkuat tata kelola organisasi dan program-program organisasi. Struktur internal telah diperkuat dengan menata ulang organisasi, memperkuat peran dan fungsi dari mulai dewan pimpinan pusat, dewan pimpinan wilayah mengurus daerah hingga pembentukan komite-komite pendukung. Management kesekretariatan juga kita lakukan reformasi agar administrasi anggota dan keuangannya transparan maupun efisien yang tetap harus ada pertanggung jawabannya.

Sejak 2019 IAEI membentuk komite perencanaan strategis yang bertugas untuk merumuskan roadmap program lima tahunan dan juga komite advokasi kebijakan untuk memberikan masukkan rumusan kebijakan publik. Perubahaan dan penyempurnaan tata kelola ini telah menjadi dasar untuk pelaksanaan program-program IAEI dan inisiatif ini adalah respon tantangan dari pengembangan ekonomi Islam dimana kita perlu untuk terus menyelaraskan kebijakan-kebijakan baik psda tingkat nasional melalui pembagunan ekonomi syariah dan tuntutan untuk terus menciptakan suasana yang inklusif dan berkelanjutan.

Visi IAEI adalah pemberian kontribusi nyata kepada Pemerintah melalui pemikiran kontruksif dengan melakukan aksi riil untuk ikut memajukan pembangunan Indonesia.
Sedangkan misi IAEI adalah menegaskan posisi organisasi sebagai wadah para pakar ekonomi Islam yang berkomitmen untuk mengembangkan dan menerapkan ekonomi syariah secara subtantif. Dari visi dan misi IAEI telah menjadi acuan utama dalam merumuskan strategi organiasasi dan penyusunan program didalam setiap kegiatan IAEI.Dan visi misi tersebut juga disosialisasikan secara luas dengan nilai-nilai organisasi telah ditekankan dalam setiap rapat kerja dari sisi pelatihan hingga pada level pengurus untuk menginternalisasikan tujuan IAEI.

IAEI memiliki program-program unggulan seperti rapat kerja nasional, mukernas, simposium internasional dan acara penghargaan dibidang ekonomi syariah dimana program tersebut menghadirkan berbagai narsumber baik nasional maupun internasional. IAEI pernah menyelanggarkan simposium riset keuangan syariah yang melibatkan ekonom di negara-negara Asia, juga sebagian bagian dari inovasi dimana IAEI juga mengadakan kompetisi bisnis halal, inkubator star-up ekonomi syariah dan kampanye literasi digital ekonomi syariah di media sosial.

Dewan Penasehat Maruf Amin meminta agar IAEI mampu untuk meningkatkan literasi dengan meningkatkan kulitas textbook yang digunakan diberbagai perguruan tinggi yang membuka cabang ilmu ekonmi syariah dan saya rasa ini adalah suatu langkah yang penting dan strategis dan jangan sampai jumlahnya banyak tetapi kualitas dari pengajarannya tidak mengikuti dari tantgan jaman yang akan dihadapin.

IAEI bersama infobank, KNIKS, masyarakat ekonomi syariah juga menggelar penganugerahan adinatasyariah pertama kali pada tahun 2022 sebagai bentuk apresiasi terhadap Pemerintah Daerah, Kelapa Daerah dan pelaku usaha syariah didalam mengembangkan dan menigkatkan kualitas ekonomi syariah.

IAEI juga dalam melaksanakan program terkait edukasi dan literasi telah melakukan aktivitas simposium kurikulum nasional, rapat kerja nasional dan seminar perbankan guna mendoong berbagai program kajian maupun rekomendasi pengkayaan kurikulum maupun program studi ekonomi Islam. Di sini IAEI menjadi bagian yang tidak tepisahkan dari selruh komponen masyarakat untuk terus bekerja mengembangkan dan memajukan ekonomi keuangan Islam di Indonesia.Dari sisi publikasi baik di media massa, kanal daring seperti video edukasi rublik radio ekonomi Islam juga telah meninglatkan visibilitas program-program IAEI unggulan tersebut.

Dengan transformasi digital ini menjadi perhatian penting bahwa IAEI mampu beradaptasi didalam merespon perubahaan teknologi informasi dan program-programnya. Komitmen IAEI ini didalam era digital adalah dengan menyelenggarakan berbagai webinar, platfom e-learning bagi anggota dan masyarakat sehingga pemahaman subtansi akan bisa disebarkan.

Didalam management internal dengan memanfaatkan sistem informasi organisasi untuk mengelola data keanggotaan dari IAEI dimana ini juga sangat membantu didalam administrasi dan koordinasi. Perkembangan ini telah mengubah komunikasi IAEI yang sebelumnya mungkin terlalu panjang dan lama secara konvesional yang sekarang bisa dilakukan secara digital atau hybrid.

Pada muktamar ke 4 sebelumnya tahun 2019, IAEI menyatakan bahwa fokus organisasi adalah pengembangan ekonomi syariah melalui program literasi, riset, kajian keilmuan dan juga berbagai pencapaian nasional lainnya. Hingga tahun 2025 ini fokus IAEI adalah pada tema inklusivitas, kreatifitas dan perkembangan ekonomi syariah nasional dan global melalui sinergi maupun melalui network atau jaring penghubung dengan berbagai pihak stakeholder.

Dari periode 2019-2025 IAEI telah menyelenggarakan tidak kurang dari 800 program kegiatan literasi, sosialisasi, penelitian, konferensi workshop dan pemberdayaan masyarakat dan program Internasional IAEI terus meningkat saat ini mencapai 23,25% walaupun kita menghadapi Pandemi Covid-19 didalam periode kepengurusan ini tidak menurunkan minat dan juga kegiatan yang dilakukan dalam konteks Internasional,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Gerakan Indonesia Cerah Resmi Menggaungkan Semangat Kolektif Menuju Indonesia Emas 2045

Published

on

By

Jakarta- – Gerakan Indonesia Cerah resmi menggaungkan semangat kolektif menuju Indonesia Emas 2045. Langkah ini menjadi penegasan harapan menghadapi ancaman geopolitik dan geologi.

“Gerakan ini hadir untuk mengawal moralitas bangsa.Tanpa integritas, keadilan sulit ditegakkan di negeri ini,” kata Boni Hargens, akademisi Universitas Indonesia, di Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Calon Ketua Umum Ikatan Alumni (ILUNI) Universitas Indonesia Boni Hargens dalam refleksinya, menyinggung fenomena pejabat yang kurang peka terhadap penderitaan rakyat. Ia menegaskan, silaturahmi dan doa bersama jadi penopang optimisme nasional.

Sementara itu, Koordinator Gerakan Indonesia Cerah, Febri, menekankan pentingnya menyiapkan generasi muda sebagai penerus bangsa. Menurutnya, 13–15 tahun mendatang mereka menjadi garda Indonesia Emas.

Febri mengingatkan ancaman geopolitik global, seperti konflik Barat dan Eropa, hingga ancaman geologi berupa bencana alam, bisa memengaruhi masa depan Indonesia.

Ia menekankan bahwa gotong royong, kebersamaan, dan optimisme kolektif menjadi kunci. Dengan cara ini, Indonesia diyakini mampu bertahan dari situasi genting dunia.

Gerakan Indonesia Cerah memulai langkah dari Universitas Indonesia, simbol kampus unggulan nasional. Harapannya, mahasiswa dapat menjadi teladan moralitas, spiritualitas, dan daya juang generasi bangsa.

Acara doa bersama dihadiri berbagai kalangan, termasuk anak-anak. Mereka diajak untuk menjaga moralitas, nilai spiritual, dan harapan, demi menyongsong Indonesia yang cerah.

Boni Hargens menutup kegiatan dengan pesan inspiratif. Ia menyebut setiap badai akan membawa pelangi, dan Indonesia akan menjadi mercusuar dunia.

Gerakan ini mengajak seluruh masyarakat mendukung pemerintah, memperkuat gotong royong, serta menyiapkan generasi emas yang berkarakter. Optimisme kolektif diyakini sebagai cahaya Indonesia menuju 2045.

Tolong kembangkan narasi nya Jakarta- Gerakan Indonesia Cerah resmi menggaungkan semangat kolektif menuju Indonesia Emas 2045. Langkah ini menjadi penegasan harapan menghadapi ancaman geopolitik dan geologi.

“Gerakan ini hadir untuk mengawal moralitas bangsa. Tanpa integritas, keadilan sulit ditegakkan di negeri ini,” kata Boni Hargens, akademisi Universitas Indonesia, di Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Calon Ketua Umum Ikatan Alumni (ILUNI) Universitas Indonesia Boni Hargens dalam refleksinya, menyinggung fenomena pejabat yang kurang peka terhadap penderitaan rakyat. Ia menegaskan, silaturahmi dan doa bersama jadi penopang optimisme nasional.

Sementara itu, Koordinator Gerakan Indonesia Cerah, Febri, menekankan pentingnya menyiapkan generasi muda sebagai penerus bangsa. Menurutnya, 13–15 tahun mendatang mereka menjadi garda Indonesia Emas.

Febri mengingatkan ancaman geopolitik global, seperti konflik Barat dan Eropa, hingga ancaman geologi berupa bencana alam, bisa memengaruhi masa depan Indonesia.

Ia menekankan bahwa gotong royong, kebersamaan, dan optimisme kolektif menjadi kunci. Dengan cara ini, Indonesia diyakini mampu bertahan dari situasi genting dunia.

Gerakan Indonesia Cerah memulai langkah dari Universitas Indonesia, simbol kampus unggulan nasional. Harapannya, mahasiswa dapat menjadi teladan moralitas, spiritualitas, dan daya juang generasi bangsa.

Acara doa bersama dihadiri berbagai kalangan, termasuk anak-anak. Mereka diajak untuk menjaga moralitas, nilai spiritual, dan harapan, demi menyongsong Indonesia yang cerah.

Boni Hargens menutup kegiatan dengan pesan inspiratif. Ia menyebut setiap badai akan membawa pelangi, dan Indonesia akan menjadi mercusuar dunia.

Gerakan ini mengajak seluruh masyarakat mendukung pemerintah, memperkuat gotong royong, serta menyiapkan generasi emas yang berkarakter. Optimisme kolektif diyakini sebagai cahaya Indonesia menuju 2045.

Continue Reading

Metro

Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) Gelar Seminar Nasional Tema ; “Refleksi Delapan Dekade dan Proyeksi Indonesia 2045 “

Published

on

By

Jakarta – Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) menggadakan seminar nasional dengan tema ; “Refleksi Delapan Dekade dan Proyeksi Indonesia 2045 ” di Gedung Perpusnas RI Jakarta.Rabu, (20/08/2025)

Jaleswari Pramodhawardani sebagai Kepala Lab 45 menjelaskan bahwa refleksi 8 dekade dan refleksi menuju Indonesia Emas 2045 di bidang partai politik kemudian pertahanan itu menunjukkan bahwa Indonesia selama 8 dekade itu dengan pasang surut demokrasi itu menunjukkan ternyata kita selama 8 dekade ini ada beberapa item-item indikator objektif yang turun.

Sedangkan demokrasi kita berdasarkan indeks global itu sudah dinyatakan turun. Tadi disampaikan bahwa refleksi 8 dekade ini kita juga melihat bahwa projeksi untuk 100 tahun Indonesia itu juga ditentukan beberapa syarat salah satunya adalah bagaimana ide kreatif para pemimpin negeri ini sejak Presiden baru dan lain-lain memperlakukan indikator-indikator objektif sebagai alat untuk memperbaiki Indonesia. Ini kita perlakukan sebagai perjalanan melihat kebelakang sebentar melihat sejarah kita dengan segala pasang surut sembari kita memproyeksikan bagaimana upaya strategis yang bisa dilakukan bersama.

Kami berdasarkan data yang ada mencoba untuk memperlihatkan dan memberikan lonceng peringatan bahwa kita sekarang dalam posisi capaian yang mungkin baik tapi juga ada yang turun. Bagaimana Presiden yang sekarang memperlakukan ini untuk agar tidak terus turun indeksnya.

Pembenahan regulasi atau reformasi regulasi itu menjadi sebuah keniscayaan. Masalahnya penerbitan regulasi jika tidak diimbangi dengan aksi nyata dengan penegakan hukum yang tidak berpihak. Bagaimana politik itu memiliki niat baik atau political will pemimpinnya itu juga tidak berarti apa-apa jika itu hanya sekedar formalitas. Itu harus nyata dengan perbuatan.

Ketika kita berbicara regulasi yang dibenahi dan harus diturunkan dalam kebijakan program-program pemerintah. Harus ada sanksi yang tegas ketika ada penyimpangan. Itu harusnya konsistensi dilakukan. Kita tahu bahwa ide kreatif Presiden punya keunikan tersendiri.

Pak Jokowi pasti berbeda dengan Pak Prabowo. Justru yang menurut kami penting di Lab45 adalah bagaimana masyarakat sipil, media dianggap sebagai pilar demokrasi itu bekerjasama bersama masyarakat sipil dan think-thank bersama-sama kita mengkritisi jalannya roda pemerintahan, tutupnya.

Continue Reading

Metro

Trailer dan Poster Resmi Perempuan Pembawa Sial Resmi Dirilis, Angkat Mitos Bahu Laweyan : Kutukan Perempuan Yang Sudah Menikah

Published

on

By

Jakarta – Trailer resmi Perempuan Pembawa Sial memperlihatkan sosok Mirah (Raihaanun) yang harus menanggung kutukan Bahu Laweyan. Kehidupannya dihantui oleh masa lalu dan ta dianggap membawa sial oleh masyarakat sekitarnya. Bahkan, suaminya dbunuh dengan tragis setelah menyaksikan penampakan menyeramkan: delman dengan kusir tanpa kepala dan kain laweyan yang menari di kegelapan malam. Melalui narasi menegangkan tersebut, film ini tak hanya menghadirkan horor mencekam, namun juga menggah kearifan lokal dan mitos Indonesia yang jarang diangkat di layar lebar.

Sutradara Fajar Nugros menyampaikan kesannya kembali membuat film horror setelah Inang (2022). “Ketika membuat Perempuan Pembawa Sial, saya ingin membentuk pengalaman menonton yang mencekam sekaligus membawa budaya tradisional Indonesia kepada penonton modern. Indonesia memiliki banyak sekali mrtos dan cerita rakyat yang unik dan patut untuk diperkenalkan ke masyarakat modern, saya harap Perempuan Pembawa Sial dapat memberikan pengalaman menonton yang tidak hanya mencekam, namun otentik dan Indonesia sekali.”

Sang eksekutif produser, Winston Utomo menambahkan bahwa Perempuan Pembawa Sial menghadirkan horor yang berbeda karena berakar dari budaya Indonesia. “Bahu Laweyan adalah mitos yang unik, jarang sekali terdengar, tetaps menyimpan filosofi yang dalam. Kami ingin memperlihatkan bagaimana budaya ini bisa menjadi sarana untuk menghadwkan horor yang otentik sekaligus relevan bagi penonton masa kini.”

Sementara itu, pemeran utama Raihaanun mengungkapkan tantangan saat memerankan Mirah yang penuh penderitaan dan stigma. “Mirah adalah sosok perempuan yang berjuang melawan cap buruk dari masyarakat, sesuatu yang terasa sangat dekat dengan kenyataan. Membawakan peran ini membuat saya belajar memahami bagaimana perempuan sering kali menjadi korban dari label yang tidak adil.”

Dengan catatan sosial yang tajam, dibungkus dalam kengerian mitos kuno bahu laweyan, Perempuan Pembawa Sial menjanjikan pengalaman menonton yang berbeda: sebuah perjalanan menembus batas ketakutan dan prasangka.

Apakah kutukan Bahu Laweyan hanya sekadar cerita rakyat? Atau justru ia sedang menunggu untuk kembali menelan korban berikutnya? Segera dalam film Perempuan Pembawa Sial, tayang di bioskop Indonesia mulai 18 September 2025.

Continue Reading

Trending