Connect with us

Metro

Arthur W. Sanger S.H., AIIArb Hadiri Acara Perluni UAJ Gelar Seminar Tema “Membaca Ulang Jakarta: Dari Visi Founding Parents hingga Kota Smart City”

Published

on

Jakarta, – Dalam rangka memperingati HUT ke-498 DKI Jakarta, Yayasan Sanjeev Lentera Indonesia bersama Perkumpulan Alumni Atma Jaya Jakarta (Perluni UAJ) menggelar seminar bertajuk “Membaca Ulang Jakarta: Dari Visi Founding Parents hingga Kota Smart City”. Senin (14/7/2025)

Konsep smart city menjadi fokus utama dalam diskusi ini. Smart city sebagai wacana abad 21 menginginkan kota yang terintegrasi dengan teknologi dalam pelayanan publik dan meingkatkan kualitas hidup warganya. Sebagai smart city sebuah kota menekankan inovasi teknologi dalam menyelesaikan masalah kotanya. Kehadiran yang melebihi kapasitas awal ini mencerminkan antusiasme publik terhadap isu transformasi Jakarta di tengah perubahan zaman.

Seminar menghadirkan narasumber dengan kata sambutan dari  Wakil Kepala Bappeda DKI Jakarta) Deftrianov.

1. Dieny Tjokro – Cucu M. H. Thamrin dan mantan Dubes Indonesia untuk Ekuador 2010 – 2016

2. Chico Hakim – Staf Khusus Gubernur Jakarta

3. Prof. Sylviana Murni – Mantan Walikota Jakarta Pusat, Tokoh Jakarta, dan Cendekiawan Betawi

4. Dwi Rio Sambodo – Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan

5. Christiana Chelsia – Perluni Unika Atma Jaya

Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Deftrianov, hadir sebagai pembicara kunci dan menyampaikan visi strategis ibu kota untuk menembus jajaran 20 kota global. Ia menjelaskan bahwa integrasi teknologi dalam tata kelola pemerintahan menjadi instrumen penting untuk mempercepat pelayanan publik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Jakarta sedang menghadapi berbagai perubahan signifikan secara cepat. Transformasi menjadi kota cerdas tidak semata soal digitalisasi layanan, melainkan juga tentang peningkatan keterlibatan masyarakat,” tuturnya dalam sesi pemaparan.

Diskusi kemudian menghadirkan lima narasumber dengan perspektif yang beragam untuk membedah kompleksitas dan potensi Jakarta. Dieny Tjokro, cucu pahlawan nasional M.H. Thamrin, menyoroti pentingnya mempertahankan semangat kebangsaan dan sikap pengabdian dalam menghadapi tantangan kota modern.

Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim, membahas upaya pembaruan kebijakan dan penggunaan platform digital sebagai jembatan antara pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Ia menilai inovasi kebijakan harus merespons aspirasi publik secara langsung dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Prof. Sylviana Murni, akademisi sekaligus tokoh perempuan Betawi, menegaskan perlunya menjaga keseimbangan antara pembangunan fisik dengan pembentukan karakter warga kota.

“Kualitas suatu kota bukan hanya terlihat dari gedung-gedung tingginya, tetapi juga dari hubungan antarmanusia di dalamnya,” ujarnya dalam sesi diskusi.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Dwi Rio Sambodo, mengulas peran legislasi dalam memastikan kesinambungan program strategis daerah agar tidak berhenti di tengah jalan. Sementara itu, Christiana Chelsia dari Perluni Unika Atma Jaya menyampaikan kontribusi akademisi dalam menghasilkan riset serta inovasi untuk menunjang pembangunan perkotaan.

Sementara itu Ketua Yayasan Sanjeev Lentera Indonesia dan Alumni Fakultas Hukum Unika Atma Jaya  Arthur W. Sanger S.H., AIIArb  mengatakan  Sebenarnya dari founding parents  konsep Jakarta smart city sudah ada. Jakarta dibangun sebagai kota Global buat semua orang.

Arthur meyakini  dengan kepemimpinan Gubernur Pramono Anung dan Wagub Rano Karno Jakarta sebagai kota global yang maju smart city terwujud.

Sebagai alumni FH Atmajaya, Arthur mendukung pelibatan intelektual, akademisi dalam penataan dan perencanaan Jakarta Smart city.

Lanjutnya Unika Atmajaya terdiri dari banyak fakultas yang bisa membantu pemerintah dan para stakeholder untuk menjadi masukan ke depannya. Jakarta smart city terwujud dan bisa dinikmati warga masyarakat dan berguna bagi semua orang, pungkasnya.

Continue Reading

Metro

Hasto Wardoyo Wali Kota Yogyakarta : Yogyakarta Sebagai Kota Percontohan Pengelolaan Sampah Berbasis Energi di Wilayah Jawa Tengah dan DIY

Published

on

By

Jakarta, – Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik , bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan, CEO Danantara Rosan Roeslani, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol,Gubernur Yogyakarta Sultan Hamengkubowo X dan beberapa kepala daerah di Gedung Graha Mandiri Jalan Imam Bonjol  Jakarta, Jum’at (24/10/25).

Dalam forum strategis ini, Hasto Wardoyo menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta untuk berperan aktif dalam upaya nasional mengubah sampah menjadi sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.

“Pengelolaan sampah bukan hanya soal kebersihan, tetapi sudah menjadi isu ketahanan energi dan keberlanjutan lingkungan. Kami di Yogyakarta terus berinovasi agar sampah bisa bernilai ekonomi dan menjadi bagian dari solusi energi masa depan,” ujar Hasto

Rakortas ini membahas langkah percepatan realisasi proyek Waste to Energy (WtE) sebagai solusi terpadu pengelolaan sampah di daerah. Pemerintah pusat menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan sistem energi berbasis sampah yang efisien dan berkelanjutan.

Hasto menambahkan, Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyiapkan berbagai inisiatif, mulai dari program bank sampah digital, optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), hingga studi kelayakan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah skala kota dan menggandeng investor untuk pengelolaan sampah menjadikan pembangkit energi listrik, imbuhnya.

“Kami ingin menjadikan Yogyakarta sebagai kota percontohan pengelolaan sampah berbasis energi di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Dengan dukungan pemerintah pusat dan kolaborasi lintas sektor, hal ini bukan mustahil untuk diwujudkan,” tegasnya.

Dengan semangat kolaborasi, Pemerintah Kota Yogyakarta siap menjadi bagian penting dalam transformasi pengelolaan sampah nasional menuju Indonesia Bersih dan Mandiri Energi.

Sebagaimana diketahui Menko Pangan Zulkifli Hasan lebih dikenal dengan nama Zulhas mengatakan Pemerintah serius untuk menangani masalah sampah, di mana Presiden Prabowo Subianto ingin pengolahan sampah menjadi energi terutama energi listrik.

Rakortas tersebut juga membahas terkait Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 terkait Penanganan Sampah Perkotaan. Dari rakortas tersebut, hasilnya pembangunan pengolahan sampah menjadi listrik sudah siap dibangun di tujuh daerah, yakni Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kota Semarang, Bogor Raya, Tangerang Raya, Bekasi Raya, dan Medan Raya.

“Berdasarkan rakortas hari ini, dapat kita putuskan pelaksanaan pembangunan atau groundbreaking tempat pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy) di 7 lokasi/daerah,” kata Zulhas

Adapun pembangunan fasilitas waste to energy ini akan didukung penuh oleh Danantara. Selain itu, fasilitas waste to energy nantinya akan menggunakan teknologi incinerator yang sudah umum di dunia.

Tak hanya mengubah sampah menjadi energi listrik, pengolahan sampah ini juga akan menciptakan banyak lapangan kerja dan menjadi salah satu sumber energi baru terbarukan (EBT).

Continue Reading

Metro

Kemenbud Luncurkan “Budaya Go” Tema “Membuka Masa Depan Budaya Indonesia”

Published

on

By

Jakarta,  23 Oktober 2025 — Dalam upaya memperkuat identitas nasional dan membawa kekayaan budaya Indonesia menuju era digital, Budaya Go resmi diluncurkan sebagai Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia. Ajang ini menjadi wadah bagi generasi muda, pelaku kreatif, dan inovator teknologi untuk menghadirkan solusi digital yang melestarikan, mempromosikan, serta mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa di tengah arus globalisasi.

Mengusung tema “Membuka Masa Depan Budaya Indonesia”, kompetisi ini mengajak peserta untuk berinovasi dalam berbagai bidang — mulai dari aplikasi edukasi budaya, digitalisasi kesenian daerah, hingga platform kreatif yang mengangkat kearifan lokal melalui teknologi.

Budaya bukan hanya warisan masa lalu, tapi juga fondasi masa depan. Melalui Budaya Go, kami ingin menumbuhkan semangat inovasi agar budaya Indonesia tetap hidup dan relevan di dunia digital,” ujar Ahmad Mahendra Direktur Jenderal Pengembangan

Kompetisi ini dirancang untuk menjembatani dunia kebudayaan dan teknologi dengan menghadirkan kolaborasi antara seniman, startup, komunitas kreatif, akademisi, serta masyarakat luas. Peserta akan dibimbing oleh mentor berpengalaman dari sektor budaya dan industri digital, serta berkesempatan mendapatkan pendanaan inkubasi, pelatihan lanjutan, dan akses promosi nasional.

Selain menjadi ajang kompetisi, Budaya Go juga menjadi gerakan kolaboratif yang menegaskan pentingnya digitalisasi budaya dalam memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman. Melalui inovasi digital, kekayaan budaya Indonesia diharapkan dapat lebih mudah diakses, dipelajari, dan diapresiasi oleh generasi muda maupun masyarakat dunia.

Kami percaya bahwa dengan kreativitas dan teknologi, budaya Indonesia bisa go global tanpa kehilangan akar tradisinya,” tambah Ahmad Mahendra

Kompetisi Budaya Go akan dibuka untuk umum mulai  dengan pendaftaran secara daring melalui situs resmi www.budayago.id. Pemenang akan diumumkan pada tanggal pengumuman dan berkesempatan menampilkan karya mereka dalam Festival Inovasi Budaya Digital Indonesia 2025.

Continue Reading

Metro

Novi Rosmita, S.E., M.KS Ketua DPC IWAPI Aceh Selatan : Perempuan Tangguh Aceh Selatan Siap Berkontribusi Membangun Ekonomi Bangsa Kolaborasi, Inovasi, dan Pemberdayaan Yang Inklusif,”

Published

on

By

Jakarta, 23 Oktober 2025 – Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (DPC IWAPI) Aceh Selatan turut ambil bagian dalam Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) ke-4 IWAPI Tahun 2025, yang diselenggarakan dengan penuh semangat kebersamaan dan visi besar memperkuat peran perempuan pengusaha di seluruh Indonesia.

Dengan mengusung tema besar “50 Tahun IWAPI: Konsisten Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dengan Inklusif, Kolaboratif, Menuju Indonesia Emas”, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi IWAPI se-Indonesia, termasuk DPC IWAPI Aceh Selatan, untuk terus memperkokoh komitmen dalam mendorong kemandirian ekonomi perempuan serta memperluas jejaring usaha lintas sektor dan wilayah.

RAKERNAS ke-4 IWAPI tahun ini juga menjadi refleksi atas perjalanan panjang IWAPI selama setengah abad dalam mengawal tumbuhnya wirausaha perempuan Indonesia yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Melalui berbagai sesi diskusi, pelatihan, dan forum bisnis, IWAPI terus menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dan pelaku ekonomi nasional.

Novi Rosmita, S.E., M.KS Ketua DPC IWAPI Aceh Selatan, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam RAKERNAS ini bukan sekadar menghadiri agenda organisasi, tetapi juga sebagai bentuk nyata komitmen perempuan Aceh Selatan dalam mendukung visi nasional IWAPI.

Kami hadir membawa semangat perempuan tangguh Aceh Selatan yang siap berkontribusi membangun ekonomi bangsa melalui kolaborasi, inovasi, dan pemberdayaan yang inklusif,” ujarnya.

DPC IWAPI Aceh Selatan berharap momentum RAKERNAS ini dapat menjadi penggerak sinergi antara pusat dan daerah dalam memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang digerakkan oleh perempuan, serta menjadi bagian penting menuju Indonesia Emas 2045.

Perempuan pengusaha bukan hanya pilar ekonomi keluarga, tetapi juga penggerak utama ekonomi daerah dan nasional. IWAPI Aceh Selatan siap menjadi bagian dari perubahan menuju Indonesia yang maju dan berkeadilan ekonomi,” tambahnya.

Melalui semangat 50 Tahun IWAPI, DPC IWAPI Aceh Selatan menegaskan komitmen untuk terus berinovasi, memperluas akses terhadap peluang bisnis, serta membangun kolaborasi lintas sektor demi terwujudnya kemandirian ekonomi perempuan Indonesia.

Continue Reading

Trending