Connect with us

Metro

Bontor Oktavianus L. Tobing Terpilih Sebagai Ketua Dewan Kehormatan AKPI Periode 2025-2028 Membangun Soliditas, Menjaga Integritas, dan Menyatukan Seluruh Anggota AKPI

Published

on

Jakarta, 26 Agustus 2025 — Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) secara resmi menetapkan Bontor Oktavianus L. Tobing sebagai Ketua Dewan Kehormatan AKPI untuk periode 2025–2028 dalam Musyawarah Nasional (Munas) AKPI yang berlangsung di Jakarta. Terpilihnya Bontor Tobing merupakan hasil keputusan bersama para anggota dan mencerminkan kepercayaan penuh terhadap kapasitas, integritas, dan dedikasinya dalam memajukan profesi kurator dan pengurus di Indonesia.

Dalam wawancara awak media, Bontor Oktavianus L. Tobing menegaskan komitmennya untuk menjadikan Dewan Kehormatan sebagai garda utama dalam menjaga etika, profesionalisme, dan kehormatan organisasi. Ia juga menekankan pentingnya persatuan dan kesolidan antaranggota tanpa memandang latar belakang dukungan pada proses pemilihan sebelumnya.

“Hari ini, kita bukan lagi berbicara tentang siapa mendukung siapa. Tidak ada lagi perbedaan antara pendukung yang satu dan pendukung yang lain. Kita adalah satu keluarga besar AKPI yang memiliki tujuan yang sama — menjaga integritas, meningkatkan profesionalisme, dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa,” ujar Bontor.

Di bawah kepemimpinannya, Dewan Kehormatan AKPI akan fokus pada tiga agenda utama:

Marwah: kita menegakkan etik sesuai dengan fungsinya, bahwa kalo memang ada pelanggaran kita akan sidang kan, dan  akan berkoordinasi juga sehingga etik itu dapat di tegakkan.

Ramah: bahwa Dewan Kehormatan bukan fungsi penghakiman saja, tapi juga ada fungsi Pembinaan, Dewan Kehormatan bukan orang yang untuk ditakuti oleh anggota AKPI, tetapi bisa untuk berkonsultasi mengenai etik, sehingga kita juga bisa membina rekan-rekan kita yang mungkin karena tidak ketahuannya atau kurangnya pengalaman, sehingga ada  kesalahan-kesalahan dalam menjalankan profesi.

Amanah: bahwa tidak ada pengelompokan, tidak ada perbedaan bahwa ini semua amanah, bukan dari kelompok siapapun semua kita akan tampung semua anggota AKPI tidak di bedakan hak nya. Siapapun itu semuanya sama mempunyai hak dan kewajiban didalam menjalankan etik profesi pengurus kurator di AKPI.

Musyawarah Nasional AKPI 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat visi dan misi organisasi dalam menghadapi dinamika hukum dan ekonomi yang semakin kompleks. Dengan dukungan seluruh anggota, kepemimpinan Bontor Tobing diyakini akan membawa AKPI menuju era baru yang lebih solid, profesional, dan berintegritas.

Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) merupakan organisasi profesi yang menaungi kurator dan pengurus di seluruh Indonesia, berperan aktif dalam pengembangan standar profesi, pembinaan anggota, dan memastikan pelaksanaan praktik kepailitan serta pengurusan sesuai peraturan perundang-undangan.

Continue Reading

Metro

M. Faisal Thamrin Ketua Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Datang Hadir Seminar Nasional Sebagai Narasumber

Published

on

By

Jakarta, – Dalam upaya memperkuat ekonomi halal sekaligus menjaga semangat persatuan bangsa, digelar Seminar Nasional bertema “Pemuda Penggerak Ekosistem Halal Penjaga Persatuan Bangsa”. Yang dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gedek pada Senen 20 oktober 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pelaku usaha muda, akademisi, hingga lembaga pemeriksa halal.

Ketua Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) M. Faisal Thamrin, yang menjadi salah satu narasumber utama, menegaskan pentingnya peran strategis pemuda dalam membangun dan memperluas ekosistem halal di Indonesia.

“Pemuda hari ini memiliki potensi luar biasa dalam menggerakkan industri halal. Mereka adalah generasi kreatif dan digital yang mampu memperkenalkan nilai-nilai halal ke dunia dengan cara yang modern, inklusif, dan berdaya saing,” ujar Faisal Thamrin.

Menurutnya, penguatan ekosistem halal bukan hanya tentang sertifikasi produk, melainkan juga mencakup pembentukan budaya dan gaya hidup yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, kebersihan, dan keberlanjutan.

“Gerakan halal sejatinya adalah gerakan moral dan sosial. Ketika pemuda memahami hal itu, mereka bukan hanya menjadi pelaku ekonomi, tapi juga penjaga nilai dan persatuan bangsa,” lanjutnya.

Dalam seminar tersebut juga dibahas bagaimana ekosistem halal dapat menjadi jembatan bagi persaudaraan lintas agama dan suku. Faisal menekankan bahwa nilai halal memiliki sifat universal dan bisa diterima oleh semua kalangan.

“Halal bukan hanya milik umat Islam. Prinsipnya adalah kebaikan, kebersihan, dan keadilan. Melalui gerakan ini, kita bisa memperkuat rasa saling menghargai dan mempererat persatuan,” tambahnya.

Seminar ini menjadi momentum penting bagi generasi muda untuk memahami potensi besar industri halal sebagai sektor ekonomi masa depan yang menjanjikan. Selain meningkatkan pemahaman, kegiatan ini juga diharapkan melahirkan kolaborasi antara lembaga halal, pemerintah, kampus, dan pelaku usaha muda.

“Harapan kami, setelah seminar ini, akan muncul lebih banyak pemuda yang menjadi penggerak halal di lingkungannya masing-masing. Mereka bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang bersih, adil, dan beretika,” tutup Faisal Thamrin.

Continue Reading

Metro

Pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Perempuan Minang Indonesia (PPMI)

Published

on

By

Continue Reading

Metro

PMII Kebayoran Lama Cabang Jakarta Selatan Gelar Pelantikan Grab Launching Ruang Sahabat & Kebak Institut

Published

on

By

Jakarta, 19 Oktober 2025 — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Kebayoran Lama secara resmi melantik Pengurus Komisariat periode 2025–2030 dalam sebuah acara yang berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Kegiatan pelantikan ini diselenggarakan di (sebutkan lokasi, misal: Aula Gedung Pemuda Kebayoran Lama), dan dihadiri oleh jajaran pengurus Cabang PMII Jakarta Selatan, tokoh masyarakat, alumni, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan di wilayah Jakarta Selatan.

Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi kader-kader PMII Kebayoran Lama untuk memperkuat peran strategisnya sebagai agen perubahan dan penjaga nilai-nilai keislaman serta keindonesiaan di tengah tantangan zaman.

Dalam sambutannya, Andi khaerul amir Ketua Terpilih PMII Komisariat Kebayoran Lama Periode 2025–2030, ,  Andi khaerul amir menegaskan komitmen untuk membawa PMII sebagai wadah kaderisasi yang progresif, inklusif, dan berorientasi pada pembangunan sumber daya manusia yang unggul.

PMII Kebayoran Lama harus menjadi pusat gerakan intelektual yang mampu menghadirkan solusi atas persoalan sosial dan pendidikan, sekaligus menjadi benteng nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin di lingkungan mahasiswa,” ujar Andi khaerul amir

“Dari segi program kami kedepannya program jangka pendek , dimana program jangka pendek itu memang, yang dimana kita melakukan semacam seminar dan berskala nasional itu target kita untuk program jangka pendek.

Dan adapun jangka menengah itu lebih kepenguatan kader-kader PMI sala satunya itu,biasanya kita adakan badminton, futsal yang dimana tidak terlalu profokatif, karena pusing juga kader-kader  kalo misalkan terlalu serius terus. Makanya kita  jangka menengahnya itu selain mengembang intelektualitasnya, tapi kita juga ingin dimana kader-kader ini tetap selalu erat dan merasa nyaman, aman dalam belajar PMI  Kebal itu sendiri.

“Adapun program Jangka panjang kita,  salah satunya itu adalah kebal institut yang dimana kebal institut ini, selama kefokusan kami akan selalu menjalankan kebal institut ini sesuai dengan mata kuliah yang ada didalamnya. Oleh karena itu memang kebal institut ini bisa kita bilang kampusnya BMII komisariat Kebayoran Lama, meskipun memang ini adalah bentuk dari awal tapi tidak menutup kemungkinan, mungkin 5 tahun kedepan atau 10 tahun kedepan. Ini bisa menjadi sebuah lembaga atau instansi resmi yang dimana memang, ini salah satu program kami.” Ungkapnya

“Kami berharap pengurus baru mampu menghadirkan semangat baru, memperkuat sinergi antar komisariat, serta menjadi mitra kritis dan konstruktif bagi masyarakat dan pemerintah daerah,” ujarnya.

Acara pelantikan juga diisi dengan diskusi publik bertema “Meneguhkan Peran Mahasiswa Islam di Era Digital dan Transformasi Sosial”, yang menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, tokoh muda, dan aktivis sosial. Diskusi ini menjadi ruang refleksi bagi kader PMII untuk memperkuat gagasan dan arah gerakan yang relevan dengan dinamika zaman.

Pelantikan Pengurus PMII Kebayoran Lama periode 2025–2030 diharapkan menjadi tonggak baru dalam perjalanan organisasi untuk terus menanamkan nilai “Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh”, serta meneguhkan eksistensi mahasiswa Islam dalam membangun bangsa yang berkeadilan dan berkemajuan.

Continue Reading

Trending