Connect with us

Metro

Dr. Tubagus Maulana Kusuma Tekankan Pentingnya Literasi Riset yang Berdampak Bagi Masyarakat pada Pelantikan Pengurus APTISI Pusat 2025–2030 dan Rembug Nasional “Arah Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045”

Published

on

Jakarta — Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) resmi melantik Pengurus APTISI Pusat Periode 2025–2030 pada momentum bersejarah yang dirangkaikan dengan Rembug Nasional Pendidikan Tinggi, mengusung tema strategis “Arah Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045.” Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kontribusi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam pembangunan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing global. Acara ini bertempat The Krakatau Grand Ballroom Jl.Taman Mini Indonesia Indah, Cipayung, pada hari Senin (17/11/2025).

Forum ini juga akan dihadiri tokoh-tokoh penting, antara lain:Ketua Dewan Pembina Formas 2045 Hashim Djojohadikusumo Menteri Diktisaintek, Brian Yuliarto Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Saifudian, Mendagri Tito Karnavian, Menko PMK Pratikno, serta pemangku kepentingan strategis di bidang pendidikan tinggi. Momentum ini sekaligus menegaskan komitmen APTISI dalam memperkuat kolaborasi nasional untuk menjawab tantangan transformasi pendidikan di era digital, disrupsi teknologi, dan kompetisi global.

Ketua Program Studi Magister Teknologi dan Rekayasa sekaligus Direktur Program Pascasarjana, Dr. Tubagus Maulana Kusuma, S.Kom., M.Eng.Sc, menjadi salah satu tokoh akademisi yang memberikan sorotan penting pada Pelantikan Pengurus APTISI Pusat Periode 2025–2030 dan Rembug Nasional APTISI bertema “Arah Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045”.

Dalam forum nasional tersebut, Dr. Tubagus menegaskan bahwa literasi riset adalah fondasi utama yang harus dimiliki Perguruan Tinggi Swasta (PTS) jika ingin berperan aktif dalam pembangunan nasional. Ia menekankan bahwa riset bukan hanya soal publikasi, tetapi tentang kebermanfaatan nyata bagi masyarakat.

“Kami sudah menyampaikan ke unikan Universitas Gunadarma dalam hal perguruan tinggi, kami sudah berdiri 24 tahun ya, kami fokus pada literasi riset berdampak bagi masyarakat. Dan ini kami terapkan technopark di cianjur, dan di situ kami merupakan living laboratory , yang gimana para mahasiswa dan bisa mengebumikan besar itu, yang tentunya bisa diterapkan bagi masyarakat itu yang kami fokuskan.” ujar Ketua Program Studi). Program Pascasarjana Magister Teknologi dan Rekayasa,. Dr. Tubagus Maulana Kusuma, S.Kom., M.Eng Sc. (Direktur)

Menurutnya, peningkatan literasi riset harus dimulai dari penguatan metodologi, kemampuan problem-solving, hingga kolaborasi lintas bidang dan lintas sektor. PTS, kata dia, harus menjadi pusat penciptaan inovasi yang dapat diimplementasikan di tingkat komunitas, industri, hingga kebijakan publik.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Tubagus juga menyoroti beberapa agenda penting untuk mendorong riset yang berorientasi dampak, antara lain:

* Penguatan ekosistem riset aplikatif bagi mahasiswa dan dosen,
* Peningkatan kerja sama riset bersama pemerintah daerah, industri, dan komunitas,
* Integrasi kurikulum berbasis riset ke dalam pembelajaran,
* Pemanfaatan teknologi untuk mempercepat diseminasi dan penerapan hasil kajian akademik.

“Jika PTS mampu membangun budaya riset yang kuat dan aplikatif, maka kita sedang membangun fondasi yang kokoh untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pendidikan tinggi harus melahirkan inovasi yang dapat menyentuh masyarakat secara nyata,” tegasnya.

Pelantikan Pengurus APTISI Pusat 2025–2030 ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran APTISI sebagai pendorong peningkatan kualitas riset di seluruh PTS. Melalui Rembug Nasional, para akademisi dan pimpinan perguruan tinggi menyepakati pentingnya transformasi riset berbasis kebutuhan bangsa.

APTISI diharapkan menjadi motor sinergi yang memperkuat kapasitas PTS dalam menghasilkan riset berkualitas tinggi, berkelanjutan, dan berdampak luas guna menjawab tantangan menuju Indonesia Emas 2045.

Continue Reading

Metro

Ade Herman Wakil Ketua Umum Yayasan Maya Saribakti Utama : Perguruan Tinggi Swasta Memiliki Peran Strategis Garda Terdepan SDM Unggul Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Published

on

By

Jakarta, – Wakil Ketua Umum Yayasan Maya Saribakti Utama, Ade Herman, menegaskan bahwa perguruan tinggi swasta (PTS) memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam menyiapkan SDM unggul menuju visi Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut ia sampaikan dalam  acara Pengukuhan Pengurus Pusat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan Rembug Nasional Pendidikan Tinggi yang digelar di Hotel Krakatau, Jakarta, Senin (17/11/25).

Ade Herman menekankan bahwa APTISI harus memperkuat kolaborasi lintas sektor dan memastikan seluruh PTS bergerak dalam satu arah: meningkatkan kualitas pendidikan melalui inovasi, tata kelola modern, dan keberpihakan pada pemerataan akses.

“APTISI harus menjadi motor perubahan,”
ujar Ade Herman.

Menurutnya, tantangan pendidikan tinggi saat ini bukan hanya peningkatan kualitas akademik, tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi, kebutuhan industri, serta perubahan sosial yang semakin cepat.

Ade Herman menambahkan langkah strategis yang perlu segera dipercepat oleh APTISI dan seluruh PTS di Indonesia:

1. Penguatan Ekosistem Inovasi dan Digitalisasi PTS harus berani melakukan transformasi digital dalam pengajaran, riset, dan layanan akademik agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
2. Konektivitas dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Kolaborasi terarah dengan sektor industri menjadi kunci dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi relevan dan siap kerja.
3. Pemerataan Akses dan Kualitas
APTISI diharapkan memperjuangkan agar tidak ada kesenjangan kualitas antara PTS besar dan PTS yang sedang berkembang—baik dalam hal teknologi, kurikulum, maupun peluang pendanaan.

Ade Herman menegaskan komitmen yayasannya untuk terus mengambil peran dalam memperkuat ekosistem pendidikan tinggi nasional.

Ia menilai bahwa rembug nasional seperti ini menjadi wadah penting untuk menyatukan visi dan mempertegas arah gerak perguruan tinggi swasta.

“Menuju Indonesia Emas 2045, kita tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. PTS harus bersatu, berkolaborasi, dan meningkatkan kualitas SDM secara berkelanjutan,” jelasnya.

Percepatan transformasi pendidikan tinggi  diharapkan menjadi tonggak baru penguatan SDM perguruan tinggi dalam  menuju Indonesia Emas, pungkasnya.

Continue Reading

Metro

Assoc. Prof. Dr. Muhammad Ridwan, S.E., M.M., Rektor Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang periode 2025–2029, Hadiri Acara Pengukuhan Pengurus APTISI

Published

on

By

Jakarta –  Rektor Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang periode 2025–2029,  Assoc. Prof. Dr. Muhammad Ridwan, S.E., M.M., menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) sekaligus Rembug Nasional Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar di Hotel Krakatau, Jakarta, Senin (17/11/25).

Assoc. Prof. Dr. Muhammad Ridwan,  ia menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk menjawab tantangan besar dunia pendidikan tinggi dalam dua dekade mendatang.

Dalam pernyataannya, Dr. Muhammad Ridwan menyampaikan bahwa pengukuhan pengurus APTISI periode baru menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran perguruan tinggi swasta sebagai pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

“APTISI harus menjadi motor transformasi pendidikan tinggi. Kita tidak hanya berbicara tentang kualitas akademik, tetapi juga tentang kesiapan mahasiswa menghadapi perubahan teknologi, ekonomi digital, dan kompetisi global menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan pendidikan tinggi semakin kompleks, mulai dari disrupsi teknologi, kebutuhan akan kompetensi baru, hingga tuntutan dunia industri yang berubah sangat cepat. Karena itu, ia menegaskan bahwa PTS harus mampu memimpin inovasi, bukan sekadar mengikuti.

“UPI YPTK Padang siap memperkuat kontribusinya melalui penelitian terapan, kolaborasi industri, serta digitalisasi proses pembelajaran. Kita ingin mahasiswa bukan hanya lulus, tetapi unggul dan relevan dengan zaman,” tambahnya.

Dr. Muhammad Ridwan menilai bahwa rembug nasional ini menjadi wadah strategis bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan tinggi untuk membangun visi bersama menuju 2045. Ia menyebutkan bahwa kolaborasi antar-PTS, pemerintah, dan dunia usaha harus diwujudkan dalam program konkret, seperti peningkatan mutu dosen, pertukaran mahasiswa, digital learning platform, hingga hilirisasi inovasi kampus.

“Jika kita bergerak bersama, kualitas perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya meningkat, tetapi juga mampu mendunia,” tegasnya.

Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Padang yang awalnya merupakan gabungan dari STMIK, AMIK, dan STIE, lalu berkembang menjadi universitas dengan izin dari Kemendiknas pada tahun 2001. Universitas ini merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbesar di LLDIKTI Wilayah X dan dikenal karena rekam jejak pendiriannya dengan Jumlah mahasiswa aktif lebih dari 13.000

Continue Reading

Metro

Dr. H. Romli Ardi, M.Pd: Rektor Universitas Primagraha Serang Tegaskan Dukungan Penuh Pada Pelantikan Pengurus APTISI Pusat Periode 2025–2030 dan Rembug Nasional

Published

on

By

Jakarta, — Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) resmi melantik Pengurus APTISI Pusat Periode 2025–2030 pada momentum bersejarah yang dirangkaikan dengan Rembug Nasional Pendidikan Tinggi, mengusung tema strategis “Arah Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045.” Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kontribusi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam pembangunan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing global. Acara ini bertempat The Krakatau Grand Ballroom Jl.Taman Mini Indonesia Indah, Cipayung, pada hari Senin (17/11/2025).

Forum ini juga akan dihadiri tokoh-tokoh penting, antara lain:Ketua Dewan Pembina Formas 2045 Hashim Djojohadikusumo Menteri Diktisaintek, Brian Yuliarto Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Saifudian, Mendagri Tito Karnavian, Menko PMK Pratikno, serta pemangku kepentingan strategis di bidang pendidikan tinggi. Momentum ini sekaligus menegaskan komitmen APTISI dalam memperkuat kolaborasi nasional untuk menjawab tantangan transformasi pendidikan di era digital, disrupsi teknologi, dan kompetisi global.

Rektor Universitas Primagraha Serang, Dr. H. Romli Ardi, M.Pd, menyampaikan dukungan penuh terhadap Pelantikan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Pusat Periode 2025–2030, yang dirangkaikan dengan Rembug Nasional Pendidikan Tinggi. Dalam momentum strategis ini, Dr. Romli menegaskan bahwa APTISI memiliki peran krusial dalam memperkuat arah pembangunan pendidikan tinggi menuju Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, tantangan pendidikan tinggi saat ini membutuhkan penguatan kolaborasi antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS), pemerintah, industri, dan masyarakat. Ia meyakini kepengurusan APTISI periode baru ini akan mampu memberikan terobosan agar PTS semakin berdaya saing, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

“Pendidikan tinggi harus berdiri sebagai motor transformasi bangsa. APTISI adalah rumah besar PTS seluruh Indonesia, dan di tangan kepengurusan baru ini saya optimistis arah kebijakan pendidikan tinggi akan semakin progresif menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Dr. Romli.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya penguatan mutu akademik, tata kelola perguruan tinggi yang transparan, serta peningkatan kualitas SDM baik dosen maupun mahasiswa. Dr. Romli juga menyoroti perlunya regulasi pemerintah yang lebih responsif terhadap dinamika di lapangan, khususnya bagi PTS yang menghadapi tantangan pembiayaan, pemerataan akses, serta kebutuhan pengembangan kurikulum berbasis industri.

“Perguruan tinggi harus menjadi pusat inovasi, pusat karakter, dan pusat pemberdayaan. PTS tidak boleh tertinggal, dan APTISI adalah garda terdepan dalam memastikan ekosistem pendidikan tinggi berkembang secara berkelanjutan,” tambahnya.

Rembug Nasional APTISI tahun ini mengangkat fokus penting mengenai arah kebijakan pendidikan tinggi lima tahun ke depan, termasuk digitalisasi kampus, link and match dengan dunia usaha dan dunia industri, serta percepatan kualitas sumber daya manusia untuk menghadapi bonus demografi.

Sebagai rektor Universitas Primagraha Serang, Dr. Romli Ardi menyampaikan kesiapan institusinya untuk berkolaborasi aktif dalam berbagai agenda APTISI, baik di tingkat regional maupun nasional, demi mewujudkan visi besar Indonesia sebagai negara maju pada 2045.

“Ini saatnya PTS menunjukkan peran nyata dalam mencetak generasi unggul. Bersama APTISI, kita bergerak serempak membangun masa depan pendidikan tinggi Indonesia,” tutup Dr. Romli.

Continue Reading

Trending