Connect with us

Metro

Hardini Puspasari, S.Sos., M.si Pengurus KADIN Bidang Investasi Siap Mendukung Kolaborasi Pemerintah dan Dunia Usaha Mempercepat Mewujudkan PSN Infrastructure Menuju Indonesia Emas 2045

Published

on

Jakarta, Kamis, 27 Juli 2023 – Pada peringatan sewindu PSN ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Conference of Sewindu National Strategic Projects (PSN) di Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023.

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) siap mendukung kolaborasi pemerintah dan dunia usaha dalam menuntaskan proyek strategis nasional (PSN). Melalui peran Kadin sebagai wadah bagi para pelaku usaha untuk berkomunikasi dengan pemerintah, diharapkan kerja sama antar kedua pihak dapat makin erat.

Ditemui awak media, Hardini Puspasari, S.Sos., M.si selaku Wakil ketua Komite Tetap Promosi Sektoral Bidang Investasi (KADIN) memperkenalkan dirinya seraya mengatakan,

“Saya mengucapkan Syukur Puji Tuhan, kita semua bisa berkumpul di suasana yang sangat luar biasa karena vibrationnya itu.
Kita ingin Indonesia khususnya infrastruktur kedepan maju dan ekonomi Indonesia menyongsong ekonomi emas akan bisa tercapai.

Saya Hardini Puspasari sebagai Pengurus KADIN bidang investasi dan juga mewakili Badan Penyiapan Infrastruktur Indonesia. Saya akan menyampaikan inspirasi yang bisa kita diskusikan,” kata Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. (Wakil Ketua Komite Tetap Promosi Sektoral Bidang Investasi KADIN).

Lebih lanjut, Hardini melanjutkan,
“Saya hari ini ditemani oleh orang-orang yang sangat luar biasa, dengan Pak Hotasi sosok inspirasi yang sudah kenal lama banget dan juga Ibu Ira adalah partner saya yang sangat luar biasa dimana Beliau adalah Perempuan Srikandi Infrastruktur Indonesia, maka dari itu, Saya juga banyak berguru dengan Ibu Ira. Dan Pak Fibi adalah di bidang infrastruktur yang tentunya kita harus bersama-sama berkolaborasi untuk mewujudkan PR-PR kita yang masih tertunda,,” sambung Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. (Wakil Ketua Komite Tetap Promosi Sektoral Bidang Investasi KADIN).

Proyek Strategis Nasional Pemerintah sudah Sewindu dimulai, Wakil Ketua Komite Tetap Promosi Sektoral Bidang Investasi KADIN, Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. menceritakan bahwa pencapaian yang merupakan terbaik di Indonesia dan peran serta KADIN bersama KPPI, “Untuk itu dalam kesempatan yang sangat luar biasa ini, kita menyadari bahwa Proyek Strategis Nasional yang sudah dimulai dengan Perpres No. 3 Tahun 2016 yang sudah berjalan selama sewindu 8 tahun ini yang mana kita mengetahui bahwa pencapaiannya dari yang ingin dicapai 5.800 Triliun, tetapi pencapaian sampai dengan saat ini masih di 1.080 Triliun.

Peranan KADIN dalam hal ini membantu di Proyek Strategis tentunya sudah dimulai pada saat itu dari Tahun 2005, dengan Bu Ira sama-sama kita dengan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur kita sudah memulai dari startnya itu dari Infrastructure 1, Infrastructure Summit 1, Infrastructure Summit 2 dan 3 sampai dengan sekarang kita sampai di Proyek Strategis Nasional sudah banyak perjalanan panjang KADIN bersama Kementerian Perekonomian khususnya Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KPPI) pada saat itu sampai dengan sudah berubah sekarang menjadi KPPIP,” ujar Hardini Puspasari.

Wakil Ketua Komite Tetap Promosi Sektoral Bidang Investasi KADIN mengungkapkan Sinergitas dalam kolaborasi Sektor Swasta bersama KADIN dalam memenuhi target kebutuhan Pemerintah sangat diperlukan terutama dibidang Infrastruktur di Indonesia, “Banyak sekali pengalaman-pengalaman yang tentunya harus disempurnakan kedepan ini untuk mengaccelerating infrastructure provision Indonesia.

Kita mengetahui bahwa kebutuhan di infrastruktur ini gapnya masih terlalu tinggi karena APBN dan APBD kita tidak mencukupi untuk pembangunan infrastruktur ini secara luas maka peran swasta dan peran KADIN yang saat ini sebagai mitra pemerintah perlu dimaksimalkan.

Khususnya untuk menjalankan project-project dengan kapasitas PPP dan KPBU. Ini yang merupakan yang tadi disampaikan oleh Bapak Emil Dardak bahwa perjalanan KPBU ini memang cukup panjang tapi kita tidak boleh give up. Kita harus keep rolling dan semangat karena memang situasinya sekarang adalah pemerintah kita tidak mencukupi pembangunan infrastruktur, urban facility dan social facility secara keseluruhan,” ungkapnya.

Disamping itu Pentingnya peran swasta disini untuk membantu membangun infrastruktur. Saat ini pemerintah telah membuka melalui Perpres No. 38 Tahun 2015. Ada 19 sektor yang bisa dikerjasamakan pemerintah dan swasta.

Bayangkan disini kita tidak hanya dalam infrastruktur di connectivity tapi juga di Urban Facility dan Social Facility bisa dikerjasamakan antara pemerintah dan swasta. Kalau kita lihat potensinya dalam skema Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah Badan Usaha itu ada Solicited dan Unsolicited. Yang tadi PSN kita hari ini selenggarakan itu adalah Proyek Strategis Nasional ada di Solicited Project. Coba bayangkan potensi yang luar biasa di Unsolicited yaitu Project-project yanh diprakarsai oleh swasta dan disini Indonesia sudah otonomi daerah. masing-masing daerah mempunyai otoritas untuk bisa membangun daerahnya masing-masing,” jelas Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si.

Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. menuturkan kebutuhan Proyek Strategis Nasional ini dan peran KADIN dalam membantu Pemerintah khususnya menginspirasi teman-teman di pengusaha-pengusaha daerah mempunyai keberanian untuk menjadi pemrakarsa untuk menjadi champion dalam proyek-proyek di PPP KPBU, “Kalau di Proyek Strategis Nasional yang kalau kita lihat Projectnya sekitar ada 220 Project yang kebutuhannya di 5.000 Triliun bayangkan besarnya si Unsolicited Project.

Di 19 sektor di 38 Provinsi, 98 Kota dan kita ada 514 Kabupaten. Bayangkan kebutuhannya berapa kali lipat dari 5.000 Triliun begitu besarnya potensi ini apakah kita cuman mau jadi penonton saja. Kita ada disini semua adalah untuk mencari solusi. Bagaimana hambatan-hambatan ini bisa kita kerjakan sama-sama.

Disinilah saat ini KADIN ingin berperan untuk membantu pemerintah khususnya bagaimana menginspirasi teman-teman di pengusaha-pengusaha daerah mempunyai keberanian untuk menjadi pemrakarsa untuk menjadi champion dalam proyek-proyek di PPP KPBU. Kalau kita lihat laporan World Bank, Indonesia bayangkan dengan potensi yang sangat luar biasa ini kita masih kalah sama negara-negara yang dari Afrika sama Senegal, India, Phillipines dan Kenya.

Padahal Indonesia mempunyai potensi yang sangat dahsyat, kita tidak masuk laporan negara yang Unsolicitednya juga sukses. Karena kita tidak masuk dalam peringkat ini sama sekali justru ini adalah peluang buat kita semua yang ada disini,” tuturnya.

Sertamerta Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. menerangkan peranan KADIN kedepannya,
“Jadi untuk mengimplementasi daripada Project-project berskema Public Private Partnership yang tadi disebutkan bahwa kuncinya bagaimana kita menyiapkan Project yang commercially available, Bankable dan layak untuk dibiayai melalui proses dari penyiapannya sampai dengan transaksi.

Disinilah kedepan KADIN akan mempunyai peranan membantu juga memberikan pendampingan bagaimana menyiapkan project yang ready to offer dari penyiapannya sampai juga bisa transaksi. Untuk itu hari ini kita mendiskusikan mengenai inovasi pembiayaan bagi Proyek Strategis Nasional dan KADIN ini akan mempunyai penerapan dalam strateginya yaitu dengan adanya KADIN KBPU. KADIN KBPU ini adalah tim Task Force yang akan dibentuk oleh KADIN yaitu tim TASK FORCE Kerjasama Pemerintah Badan Usaha.

KADIN adalah mitra pemerintah dan organisasi terbesar yang memayungi segala organisasi yang ada di Indonesia. Satu-satunya organisasi yang dibentuk ada Keppresnya yaitu KADIN. Maka dari itu KADIN dengan potensi yang sangat luar biasa ini harus diperkuat khususnya menjadi mitra pemerintah melalui tim Task Force dimana dengan adanya kesuksesan nanti memberikan inspirasi kepada anggota pengusaha-pengusaha KADIN, pengusaha-pengusaha di daerah untuk bisa berani menjadi pemain di negerinya sendiri. Jadi pengalaman saya, saya lihat teman-teman saya billionaire sekalipun itu juga pinjam duit tidak ada yang pakai duitnya sendiri,” terangnya.

Tak luput, Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. mengatakan bagaimana berprosesnya KADIN KPBU, “Bagaimana dengan Tim Task Force KADIN KPBU saat ini juga sudah dilengkapi salah satunya dengan lembaga pembiayaan yang akan mensupport project-project PPP KPBU. Disini tugasnya adalah kita menyiapkan project yang ready to offer dan juga bankable.

Dengan adanya Tim Task Force nanti dengan adanya Success Story ini nanti bisa bisa membangkitkan Appetite semangat dari teman-teman semuanya untuk bisa berpartisipasi dalam investasi PSN, investasi di IKN, investasi di PPP Bappenas dan juga di Unsolicited,” ujar Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si.

Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. membeberkan harapan KADIN kedepannya,
“Kami sangat berharap KADIN ini nanti Tim Task Force KADIN KPBU ini menjadi Clearing House yang akan mensortir project-project yang betul-betul siap ready to offer. Jadi besok KADIN jug akan menyelenggarakan Business Forum disini dan kemarin kita sudah bekerja sama dengan KPPPI untuk menyiapkan projecy yang ready to offer.

Besok ada presentasi disini mengenai Project Expose dari Pemprov Jawa Barat, Pemprov Jawa Tengah dan Pemprov Jawa Timur. Juga Project dari IKN dan PPP Book. Jadi si Tim Task Forcenya KADIN ini kedepan membantu untuk mensortir project-project yang ready to offer yang layak untuk dibiayai. Tim Task Force itu nanti memberikan pendampingan kepada para pengusaha, badan usaha, pengusaha-pengusaha KADINDA yaitu dari memfasilitasi dan menseleksi project-project dan memberikan Capacity Building.

Memberikan pendampingan bagaimana cara mengeksekusi, penyiapan sampai dengan terjadinya transaksi. Ini adalah skema yang nanti kerangka kelembagaan KADIN KPBU dimana KADIN disini akan membentuk satu Tim Task Force didukung oleh ada Badan Penyiapan Infrastruktur Indonesia. Bila ada inisiator atau Badan Usaha yang berminat untuk menjadi investor atau memiliki project atau potential project yang ingin dimiliki tentu kuncinya adalah di penjaminan,” harapnya.

Lebih rinci, Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. menceritakan kembali kegiatan dan harapannya, “Tadi kita dihadirkan pembicara dari PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia yang mana semua project-project yang berkapasitas PPP atau KPBU itu memang akan sangat menarik untuk dibiayai bila dilengkapi dengan penjaminan. Maka dari itu KADIN kedepan akan melakukan kerjasama dengan PT. PII untuk meningkatkan potensi kerjasama di berbagai sektor yang 19 sektor yang ada di Perpres No. 38 Tahun 2015,” rincinya.

Adapun Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. menjelaskan target KADIN serta rangkain kegiatan acara ini, “Jadi untuk acara sewindu PSN saat ini target kadin itu satu dalam rangka seminar internasional, kehadiran saya disini tentunya untuk sebagai pembicara. Salah satunya dimana pembicara mengenai inovasi financing untuk acceleration infrastructure provision untuk PSN.

Dari hasil diskusi nanti menghasilkan masukkan untuk pemerintah berbentuk white paper, masukkan dari private sector kiranya untuk financing inovasi itu seperti apa. Tidak hanya sektor itu saja tapi ada sektor-sektor lain yang akan disampaikan oleh para pembicara. Yang kedua terutama adalah juga didalam Youth Forum dimana kita menginisiasi Youth Forum ini adalah penerus Infrastructure itu adalah generasi gen-z dan generasi milenial karena pencapaian kita untuk menjadi Indonesia Emas di 2045 tentunya penerus kita adalah generasi ini,” targetnya.

“The Youth Forum yang mana kita perlu juga mendengar kreativitas daripada anak muda untuk memberikan masukkan juga mengenai crowdfunding atau alternatif pembiayaan di infrastruktur. Kita sangat mengharapkan para Youth People ini turut serta mensupport bangunan infrastruktur karena kalau bukan mereka siapa lagi.

Target utama tentunya disini ada Proyek Strategis Nasional yang mana kita telah sebelumnya itu melakukan persiapan untuk menyiapkan Project yang Ready To Offer yang dari PSN kita sudah memilih dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dimana kita menyampaikan kepada para investor sebelumnya besok kita akan melakukan Public Expose untuk project ini.

Tidak hanya proyek PSN tentunya kami juga mengundang ada dari Bappenas yang akan mempresent mengenai potensi untuk investasi di public private partnership book Bappenas dan juga potential for the IKN project opportunities investment.

Jadi targetnya adalah transaksi tentunya dengan berproses besok dilakukan ada Public Expose mengenai Projects maka diharapkan dalam 2 bulan kedepan di tanggal 13 dengan acara puncak dengan Pak Jokowi sudah bisa ada para investor yang berminat untuk investasi dalam rangka mempercepat mewujudkan PSN Infrastructure,” lanjut Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si.

Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. menceritakan kendala dalam mencapainya,
“Memang pencapaian dari Sewindu PSN ini yang sudah berjalan 8 tahun itu dari kebutuhan 5.800 Triliun itu masih 1.080 Triliun. Masih banyak sekali sisanya yang harus dikejar. Maka dari itu jangan sampai situasi politik yang akan dihadapi Indonesia mempunyai dampak memperlambat.

Kami berharap pembangunan infrastruktur ini harus tetap berjalan. Ini yang harus disadari oleh masyarakat dan kita berdoa agar jalannya pesta politik nanti akan membuat image Indonesia lebih baik itu yang harus kita jaga. Karena untuk mencapai percepatan itu ada impactnya terhadap investor dari luar negeri,” ceritanya.

Sebagai IT, Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. membuka pengalamannya, “Kebetulan saya juga backgroud bisnisnya di bidang IT. Terkait dengan connectivity itu merupakan hal yang paling utama saat ini. Kekuatan connectivity itu harus terselenggara secepat-cepatnya. Pertama adalah memindahkan seluruh kabel fiber optik yang ada di atas udara harus dengan underground karena dimulai dengan pemindahan kabel fiber optik ini menata untuk produce smart city sehingga kekuatan connectivity yang dibangun yaitu sampai ke pelosok-pelosok.

Kenapa ini menjadi target karena betul-betul dengan adanya connectivity itu akan membuka ke pasar yang sangat luar biasa. Dari produk lokal kita bisa dikenal sampai seluruh dunia maka kekuatan itu harus dibangun. Prioritas utama yang harus diselenggarakan oleh pemerintah menjadi fokus yaitu tidak hanya kesetaraan energi tapi kesamarataan dibidang connectivity itu harus sampai kepada pelosok-pelosok,” bukanya.

“Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. mengatakan kembali arahan dari Menteri Perdagangan dan Industri, “Sesuai dengan Perpres No. 38 Tahun 2015 tidak hanya di Infrastructure Connectivity tapi juga Urban Facility dan Social Facility. Kalau terkait dengan SDM saya merasa bahwa SDM Indonesia itu sudah sangat mampu dan mumpuni. Dengan adanya gerakan yang dilakukan Sewindu PSN ini tidak hanya untuk kalangan bisnis tapi juga mencapai ke masyarakat dan Youth People.

Maka dari itu nanti di tanggal 13-16 September kita akan membuat pameran, pameran tidak hanya kita melakukan plenary untuk transaksi terkait dengan investasi tapi kita juga akan membuat PSN Edutainment Expo. Ini adalah seperti yang disampaikan Pak Menteri Airlangga mengenai Hilirisasi bagaimana tadi dari Silica Gel sampai bisa jadi Micro Chip sampai ke Solar Panel itu bisa diproduksi oleh Indonesia. Kita harus membangun kekuatan itu di Indonesia sehingga nanti kedepan bisa juga sampai export green energy seperti yang disampaikan Pak Menteri,” katanya.

“Tapi nanti ditanggal 13-16 di Sewindu PSN nanti juga akan memberikan informasi terkait pencapaian yang sudah dilakukan pemerintah seperti jalan tol sudah beberapa kilometer, transportasi sudah berapa banyak. Jadi disini sebenarnya bisa dilihat gambaran bahwa potensi Indonesia yang diperkirakan akan menjadi ekonomi dunia di tahun 2030 menjadi urutan 4 atau 5 dunia sehingga teman-teman yang ada pengusaha-pengusaha KADIN Daerah atau pengusaha-pengusaha daerah, pemain lokal dan penerus generasi bangsa ini melihat potensi yang luar biasa yang mana mereka yang harus menjadi pemain bukan menjadi penonton. Dari kita untuk kita dan untuk generasi kita yang kedepan,” lanjutnya.

Puncaknya, Hardini Puspasari, S.Sos., M.Si. mengutarakan harapannya,
“Harapan kami pertama bisa menghasilkan konklusi untuk white paper yang akan disampaikan kepada pemerintah. Sehingga dari white paper ini bisa juga diteruskan nanti hasilnya ke pemerintahan yang baru. Karena apa yang sudah dibangun sampai dengan saat ini harus sustain dan berkelanjutan kedepan. Yang menjadi tujuan utama adalah adanya transaksi dan investasi. Acara dari 13-16 September diadakan di Kota Kasablanka, ada pameran, summit, expo dan juga ada seminar.

Saya Hardini Puspasari CEO PT. Badan Penyiapan Infrastruktur Indonesia dan Pengurus KADIN di bidang Wakil Ketua Komite Tetap Promosi Sektoral Bidang Investasi. Hari ini sebagai pembicara terkait dengan inovasi pembiayaan alternatif pembiayaan untuk pemenuhan percepatan infrastruktur terutama di Project PSN,” tutup Hardini Puspasari, S. Sos., M.Si.

Continue Reading

Metro

Wamen Kemnaker RI Immanuel Ebenezer Merayakan Natal

Published

on

By

JAKARTA, – Immanuel Ebenezer Wamen Kemnaker di Kabinet Merah Putih Merayakan Natal Dengan Mengajak Semua orang,Tanpa Memandang Latar Belakang, di Jl. Pancoran Indah 5 Kapling 7 Blok No. 1 Ligamas Indah, Jakarta Selatan, Rabu (25/12/2024)

Immanuel Ebenezer Wamen Kemnaker yang didampingi oleh Dr. M.D. La Ode, S.IP., M.Si, Sekjen DPP GERRAK PPRI ’24, berbicara terbuka kepada awak media mengenai tantangan besar yang dihadapi oleh dunia kerja Indonesia, serta upaya Kementerian Ketenagakerjaan untuk menanggulanginya.

Dalam sesi wawancara yang penuh makna ini, Immanuel menyoroti salah satu masalah utama yang mengancam ketenagakerjaan, yakni kondisi perusahaan yang kesulitan memenuhi kewajiban kepada karyawan. Menurutnya, beberapa perusahaan bahkan berpotensi untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), yang menjadi kekhawatiran bagi banyak pekerja.

“Saat ini, beberapa perusahaan memang sudah mengajukan rencana PHK, meskipun data yang kami terima baru menunjukkan ada sekitar 60 perusahaan yang berencana untuk mengurangi tenaga kerja mereka.

Angka ini bukanlah jumlah yang kecil, mengingat sektor tekstil saja mencatatkan lebih dari 200.000 tenaga kerja yang terancam,” ujar Wamen Immanuel, Rabu (25/12).

Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam.

Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan berbagai skema program untuk melindungi pekerja yang terdampak, termasuk melalui Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

“Kami berharap melalui program ini, para pekerja yang terkena dampak PHK dapat mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, agar mereka tetap bisa melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih baik,” tambahnya.

Dalam pembicaraan tersebut, Immanuel juga mengungkapkan optimisme yang tetap terjaga meskipun tantangan besar dihadapi. “Kami yakin dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan para pihak terkait, dampak PHK dapat diminimalisir.

Presiden Prabowo selalu menegaskan bahwa yang terpenting adalah kesejahteraan rakyat, dengan mengurangi angka pengangguran,” ungkap Immanuel dengan penuh keyakinan.

Kebijakan Pemerintah dan Perlindungan Bagi Tenaga Kerja

Selain itu, Wamen Immanuel turut menanggapi aspirasi dari beberapa asosiasi industri yang menginginkan revisi terhadap kebijakan impor bahan tekstil, yang menurut mereka dapat membahayakan industri dalam negeri.

“Kami akan memastikan komunikasi yang terus berjalan antara pemerintah dan kelompok industri untuk mencari solusi terbaik. Kami tidak ingin kebijakan yang ada justru merugikan industri tekstil Indonesia,” tegasnya.

Momen Natal 2024 yang penuh harapan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat semangat kebersamaan dan saling mendukung antarwarga negara.

Dr. M.D. La Ode, S.IP., M.Si, Sekjen DPP GERRAK PPRI ’24, menyampaikan pandangannya mengenai makna Natal bagi Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. Menurutnya, perayaan Natal merupakan wujud nyata dari keberagaman yang ada di Indonesia, dan mencerminkan semangat toleransi antarumat beragama.

Wujud Negara Pancasila dan Toleransi Antarumat Beragama

“Sebagai negara Pancasila, Indonesia memiliki dasar yang kuat dalam memperlihatkan kerukunan antarumat beragama.

Mengucapkan selamat Natal kepada sesama warga negara, meski berbeda agama, adalah bentuk penghargaan terhadap keberagaman yang ada. Hal ini mencerminkan bahwa kita hidup dalam satu negara yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa,” jelas Dr. La Ode.

Dr. La Ode mengungkapkan bahwa kehadiran umat Islam dalam perayaan Natal juga merupakan bentuk toleransi yang tinggi, di mana perbedaan agama tidak menghalangi hubungan persaudaraan antarwarga negara. “Ucapan selamat Natal bukan berarti kita mengakui agama Kristen, tetapi lebih kepada saling menghormati dan menjaga kerukunan dalam masyarakat yang majemuk,” ungkapnya.

Selain itu, Dr. La Ode menegaskan bahwa kehadiran umat Islam dalam perayaan Natal juga mencerminkan integrasi nasional yang kokoh. “Ini adalah bukti bahwa Indonesia yang plural tidak terpecah oleh perbedaan agama. Sebaliknya, perbedaan ini menjadi perekat bagi kita untuk tetap menjaga persatuan,” tambahnya.

Natal sebagai Perekat Kerukunan Sosial Perayaan Natal, menurut Dr. La Ode, tidak hanya menyatukan umat Kristiani, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antarumat beragama, terlepas dari perbedaan yang ada. Hal ini, lanjutnya, sangat penting mengingat Indonesia adalah negara yang dibangun dengan semangat gotong royong, di mana semua pihak bekerja bersama demi kepentingan bangsa.

“Sejarah perjuangan Indonesia dalam merebut kemerdekaan membuktikan bahwa berbagai suku, agama, dan golongan bersatu untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Inilah semangat yang harus terus dijaga hingga saat ini,” ujar Dr. La Ode.

Sebagai penutup, Immanuel dan Dr. La Ode berharap momen Natal ini dapat menjadi kesempatan untuk merayakan kebersamaan dan saling mendukung, baik dalam konteks sosial maupun ekonomi. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga komunikasi dan kerja sama antara semua pihak untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan dan memajukan kesejahteraan bangsa.

Dengan semangat Natal yang penuh harapan dan optimisme, baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, diharapkan Indonesia dapat terus maju sebagai negara yang bersatu, damai, dan sejahtera bagi semua warganya.

Continue Reading

Metro

Berdasarkan Hasil Tes DNA Polisi Pastikan Bayi Meninggal di RS Islam Cempaka Putih Tidak Tertukar

Published

on

By

Jakarta – Polisi menyampaikan hasil tes DNA terhadap bayi berjenis kelamin laki-laki yang meninggal dunia di RS Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih. Polisi menyatakan bayi tersebut merupakan anak dari pasangan M.uhammad Rauf dan Feni Selviyanti.

 

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP M Firdaus menyampaikan informasi mengenai bayi tertukar tidaklah benar. Kepastian itu diperoleh setelah dilakukan tes DNA oleh Laboratorium DNA, Pusdokkes Polri.

 

“Berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik Mister X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti,” kata Firdaus, saat membacakan kembali surat dari Pusdokkes Polri dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat pada Selasa (24/12/2024).

 

Hasil tes DNA itu, kata Firdaus, diperoleh pihaknya pada Jumat (20/12) lalu. Firdaus memastikan tes DNA terhadap sampel dilakukan dengan mengedepankan keilmuan.

 

“Demikian hasil pemeriksaan DNA ini telah kami uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya,” tegasnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Dirut RS Islam Jakarta Cempaka Putih Jack Pradono Handojo mengaku bersyukur atas hasil tes DNA tersebut.

 

“Alhamdulillah, bahwa secara ilmiah dugaan bayi tertukar itu tidak terjadi,” kata dia.

Sebelumnya, kasus bayi tertukar ini berawal ketika istri MR, FS, melahirkan di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, secara caesar.

 

Bayi tersebut lahir pada 16 September 2024 dan dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit pada 17 September 2024.

Dugaan tersebut bermula dari pihak keluarga yang menemukan sejumlah kejanggalan. Termasuk perbedaan fisik bayi yang ada di rumah sakit dengan bayi yang dimakamkan.

Continue Reading

Metro

PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) Gelar Public Expose

Published

on

By

Jakarta – PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) gelar Public Expose

melaporkan peningkatan pendapatan bersih hingga kuartal III-2024 sebesar Rp187,52 miliar, naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp159,78 miliar.di Hotel Clay Blora, Menteng, Jakarta, Senin (23/12/2024),

 

Direktur Utama CLAY, Nany Adriani, menyampaikan hasil kinerja perseroan yang menunjukkan pertumbuhan positif meskipun masih dihadapkan pada tantangan.

 

Laba bruto CLAY juga mencatat peningkatan dari Rp78,56 miliar menjadi Rp98,88 miliar pada kuartal III-2024. Sementara itu, total liabilitas turun dari Rp561,76 miliar pada Desember 2023 menjadi Rp543,95 miliar pada September 2024.

 

Namun, total aset perusahaan menurun dari Rp567,73 miliar menjadi Rp561,23 miliar dalam periode yang sama.

 

Di sisi lain, Rugi Komprehensif Lain Periode Berjalan mengalami kenaikan tajam dari Rp3,70 miliar pada 2023 menjadi Rp11,30 miliar pada 2024. Meski demikian, perseroan optimis dengan strategi yang diterapkan untuk memperkuat posisi bisnis ke depan.

 

Kontribusi pendapatan terbesar CLAY berasal dari dua hotel utama: The Stones Hotel Bali dan Clay Hotel Jakarta. The Stones Hotel Bali menyumbang pendapatan sebesar Rp185,32 miliar hingga September 2024, sementara Clay Hotel Jakarta menyumbang Rp2,19 miliar.

 

Nany menjelaskan bahwa pengelolaan properti berkualitas tetap menjadi fokus utama perseroan. Dengan lokasi strategis seperti The Stones Hotel di Kuta, Bali, dan Clay Hotel di Jakarta, CLAY berkomitmen memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

 

“Visi kami adalah menjadi perusahaan terpercaya di bidang pengembangan dan investasi properti. Kami terus berupaya memenuhi standar kualitas tertinggi dalam setiap lini bisnis,” ujar Nany.

 

“Melalui strategi bisnis yang terarah dan kolaborasi dengan mitra strategis, CLAY optimis mampu memperbaiki kinerja keuangan di tengah tantangan ekonomi global. Perseroan juga berencana mengembangkan produk properti baru yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” pungkasnya.

Continue Reading

Trending