Connect with us

Metro

Melisa Patricia (Direktur Utama PT. SARIGUNA PRIMATIRTA. TBK) Dapatkan Anugerah Merek Yang Terbanyak Untuk Kategori 3 Dimensi

Published

on

Jakarta, 25 Oktober 2023. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia akan menyelenggarakan kegiatan Penutupan Tahun Tematik Merek 2023 sekaligus Pencanangan Tahun Tematik Indikasi Geografis 2024 pada hari Rabu, 25 Oktober 2023.

Acara tersebut dilaksanakan di Lapangan Merah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jl. H.R. Rasuna Said Kav 8-7, Jakarta Selatan. Disela-sela acara tersebut, rekan-rekan media berkesempatan mewawancarai Dirut PT. Sariguna Primatirta Tbk.

Melisa Patricia (Direktur Utama PT. SARIGUNA PRIMATIRTA. TBK) menjelaskan bahwa kita mendapatkan anugerah merek yang terbanyak untuk kategori 3 dimensi. Jadi PT. SARIGUNA PRIMATIRTA Tbk. itu di Cleo kita selalu melakukan inovasi. Jadi dari segi galon dan kemasan itu kita galon yang pertama yang mendapatkan paten juga galon dengan handle.

Galon kita semua BPA Free jadi aman dan sehat untuk dikonsumsi seluruh masyarakat Indonesia. Kemudian dari kemasan botol kita juga banyak varian, kita ada botol dengan tutup kerucut klasik itu yang orange itu menjadi ciri khas kami. Tahun ini juga kita launching kemasan baru Cleo 3 dimensi itu kita ciptakan wave of purity.

Jadi kalau lihat botolnya Cleo kalau diputar itu wave nyambung terus. Wave of purity itu melambangkan gelombang tanpa batas. Oleh karena itu kita mendapatkan award yang terbaik nomor 1 di kategori merk 3 dimensi yang terbanyak yang didaftarkan di Indonesia.

Ini spesial sekali karena tidak banyak perusahaan yang mendapatkan award ini. Saya dengar cuma 15, yang 3 bukan perusahaan jadi basicly hanya 12 perusahaan.

Seluruh Indonesia dengan banyaknya merek yang terdaftar PT. Sariguna Primatirta Tbk. dapat itu suatu kebanggaan bagi kami. Saya sampai terbang dari Surabaya hari ini untuk datang ke Jakarta ke acara ini, besok jam 5 sudah balik ke Surabaya.

Karena ini penghargaan suatu momment merek lokal Indonesia bisa menang melawan merek-merek asing lainnya. Jadi saya bangga banget karena Cleo itu lahir dari Warga Negara Indonesia. Jadi bangga dengan produk lokal, cinta lokal, sentuhan global tadi. Harapan saya kedepannya Cleo bisa global atau mendunia dan diekspor ke luar negeri.

Waktu kita develop Cleo ini di 5 tahun pertama kita juga rugi berdarah-darah. Jadi setelah 5 tahun baru merasakan hasilnya, kita sudah Tbk. sejak tahun 2017. Semakin kesini semakin membaik karena dengan Tbk. juga memicu kita untuk lebih baik lagi.

Jadi tantangannya banyak banget karena di Air itu yang berat itu di cost of distribution dan innovation. Kalau kategori air minum dalam kemasan, Sariguna Primatirta itu telah melahirkan banyak produk yang inovasi di kategorinya. Misalnya yang tadi saya cerita itu salah satunya kita luncurkan pertama kali di dunia botol mini dengan kemasan teringan di dunia.

Jadi botol mini kita itu mendapatkan award bukan cuma di Indonesia tapi kita teringan di dunia. Botol Cleo 220 ml itu yang kecil kita inovasi teringan di dunia. Kita ciptakan itu supaya ramah lingkungan.

“Harapan saya kepada pemerintah supaya mendaftarkan merek lebih mudah. Tidak harus antri selama 2 tahun. Kadang kita punya merek itu ide dari kami terkadang ditolak kami tidak tau alasannya.

Harapan kami kalau memang mereknya itu unik belum ada dipasar, bisa dibantu yang kurangnya supaya kita lebih legowo. Kalau memang itu meniru pantasnya ditolak, kalau memang belum ada dan unik tolong diterima. Kalau bisa prosesnya lebih cepat,” harapnya Melisa.

Continue Reading

Metro

Aspradam dan APMaki Gelar Sarasehan: Peran Produsen Food Tray Dalam Negeri Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Published

on

By

JAKARTA, –  Asosiasi Produsen Alat Dapur dan Makan (Aspradam) bersama Asosiasi Produsen Wadah Makanan Indonesia (APMaki) menggelar sarasehan bertema “Peran Produsen Food Tray Dalam Negeri dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)”. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Best Western, Senayan, Jakarta pada Kamis, 31 Juli 2025.

Dalam acara tersebut, Ali Cendrawan, perwakilan dari PT MBG, menyampaikan paparan terkait tantangan dan potensi produsen food tray dalam negeri untuk mendukung program MBG nasional.

Ali menjelaskan, “Jika kami diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam bidang jasa ini, kami siap ikut serta. Memang, dibandingkan sektor otomotif yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dan kompleks, produksi food tray relatif lebih mudah. Namun, sayangnya informasi dan teknologi yang diterima oleh produsen dalam negeri masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar secara optimal.”

Ali menambahkan, “Kemampuan kami sebenarnya sudah terbukti. Bahkan, Bapak Ketua asosiasi kami telah datang langsung untuk meninjau proses produksi kami. Jika usaha ini dikembangkan secara maksimal, potensi pendapatan dapat mencapai sekitar 60 juta rupiah per bulan. Saat ini, dalam kondisi standar saja, kami sudah mampu menghasilkan sekitar 10 juta rupiah per bulan.”

Ia juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kurangnya dukungan dari kementerian terkait dan lembaga pengawas, yang menurutnya membuat para pelaku usaha merasa berjalan sendiri. “Sangat disayangkan jika ada pihak yang mengatakan kementerian tidak hadir atau tidak memperhatikan kebutuhan kami. Kami berharap kementerian bisa menjadi tumpuan dan mitra dalam mendorong produksi dalam negeri agar mampu memenuhi kebutuhan nasional, khususnya dalam program makan bergizi gratis.”

Ali juga menegaskan pentingnya sinergi antar produsen dan pemerintah untuk menghilangkan ketergantungan pada impor dan menjadikan produsen dalam negeri sebagai penopang utama kebutuhan food tray di Indonesia.

Sarasehan ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi konstruktif bagi produsen, pemerintah, dan pemangku kepentingan terkait untuk memperkuat peran industri dalam negeri dalam mendukung keberhasilan program MBG yang berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

Continue Reading

Metro

Mou Signing Ceremony Program CSR Sinergi RS Husada,BPJSTK Jakarta Pusat (Gambir), dan Bank Mandiri

Published

on

By

Jakarta – Program CSR ini merupakan hasil sinergi antara RS Husada, BPJSTK Jakarta Pusat (Gambir), dan Bank Mandiri, yang. Bertujuan untuk mendorong kesadaran serta keterlibatan masyarakat pekerja mandiri dalam sistem jaminan sosial ketenagakerjaan.

Sebagai wujud kepedulian terhadap perlindungan sosial bagi para pekerja non formal Sebanyak 200 Pekerja Bukan Penerima Upah secara resmi didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan secara gratis selama 3 bulan melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) RS Husada, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Pusat dan Bank Mandiri Jakarta Kota kegiatan tersebut berlangsung di Graha Utama RS Husada Lantai 10 Jalan Raya Mangga Besar, Jakarta Pusat.Rabu (30/07/2025)

Narasumber penting turut hadir untuk memaparkan manfaat dan mekanisme pendaftaran program BPU, yang mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), serta Jaminan Hari Tua (JHT).

Salah satunya yaitu :Direktur Utama RS Husada, Dr. dr. Fushen, MH.MM.FISQua, menegaskan bahwa visi dan misi RS Husada adalah memberikan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Kita berkumpul di sini untuk melindungi para pekerja, baik yang menerima upah maupun tidak. Ini adalah wujud nyata kolaborasi antara RS Husada, BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pusat, dan Bank Mandiri dalam menjangkau kelompok pekerja yang selama ini belum mendapatkan perlindungan,” ujarnya.

Narasumber Berikutnya yaitu : Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pusat (Gambir), Imam Santoso, SE, menyampaikan bahwa sebagai penyelenggara jaminan sosial, pihaknya memiliki tanggung jawab moral untuk memperluas cakupan perlindungan. “Pekerja non-upah yang terdaftar cukup datang ke rumah sakit dengan membawa kartu BPJS tanpa harus memberikan jaminan dan tanpa dikenakan biaya tambahan. Iurannya pun sangat terjangkau, hanya Rp16.500 per bulan. Ini adalah program negara yang harus dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelasnya.

Dan Narasumber dari perbankan, Roy Bintang Theopilus Sibuea, Vice President Area Jakarta Kota dari Bank Mandiri, menyatakan bahwa keikutsertaan pihaknya bertujuan memfasilitasi proses pembayaran premi. “Selama tiga bulan, peserta hanya membayar Rp16.800 dan akan mendapatkan cashback sebagai bentuk dukungan kami terhadap perlindungan jaminan sosial bagi para pekerja,” tutupnya.

Acara ini juga diisi dengan sosialisasi manfaat dan mekanisme program BPJS Ketenagakerjaan untuk segmen BPU, yang mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT). Sebagai simbolisasi, dilakukan pula penyerahan kartu kepesertaan kepada para pekerja non-upah yang telah terdaftar.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat sistem perlindungan ketenagakerjaan nasional, sekaligus mendorong kesadaran kolektif akan pentingnya jaminan sosial sebagai hak dasar setiap pekerja, tanpa terkecuali dan menginspirasi lebih banyak institusi atau instansi untuk turut berkontribusi dalam misi mulia ini.

Continue Reading

Metro

Misteri dan Teror Mistis Desa di Film Pamali: Tumbal, Tayang Serentak 7 Agustus 2025

Published

on

By

Jakarta – Film horor Indonesia terbaru Pamali Tumbal siap menghantui bioskop mulai tanggal 7 Agustus 2025.
Film horor ini disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan diproduksi oleh LYTO Pictures.
Film ini diangkat dari game horor lokal populer yang bernama Pamali seris The Little Devil dan mengusung kisah yang kental dengan nuansa budaya serta mitos pamali khas Indonesia.
Cerita berpusat pada Putri (diperankan oleh Keisya Levronka), seorang gadis muda yang tinggal di sebuah desa yang sering dilanda kejadian misterius.
Beberapa wanita di desanya tiba-tiba menghilang tanpa jejak, sementara kasus pencurian uang yang sulit dijelaskan juga kerap terjadi.

Ketegangan memuncak ketika ibu Putri ikut menghilang secara misterius setelah tanpa sengaja mengambil uang hasil tumbal yang merupakan bagian dari ritual adat karena masalah ekonomi keluarganya.
Dipenuhi rasa takut dan keprihatinan, Putri bersama dua sahabatnya, Kiki (yang diperankan oleh Ummi Quary) dan Cecep (yang diperankan oleh Fajar Nugra).

Mereka memutuskan untuk mencari ibunya dengan menelusuri berbagai tempat angker seperti hutan terlarang, pabrik terbengkalai, dan rumah tua yang dianggap berhantu.
Dalam pencarian ini, mereka menghadapi berbagai teror supranatural yang menakutkan, termasuk gangguan dari kumpulan makhluk gaib.

Continue Reading

Trending