Connect with us

Metro

RG Sebut Baliho Besar di Landmark Batam Tidak Efektif Pikat Pemilih Muda

Published

on

Jakarta – Setelah gaduh penampakan dua baliho super besar yang milik pasangan Prabowo Gibran beberapa hari lalu, akhirnya Bawaslu menurunkan baliho Prabowo – Gibran yang dipasang di landmark Batam.

Akan tetapi, penurunan baliho dilakukan setelah tahun baru, sehingga fotografer keliling di area WTB sudah telanjur seret rezekinya, sebab ketika pada tahun baru banyak turis yang tidak mau difoto di tempat tersebut. Mereka tidak mau berfoto di area itu karena di belakang mereka ada baliho Prabowo dan Gibran.

Kegaduhan tersebut kemudian mendapat sorotan dan tanggapan dari Rocky Gerung dalam kanal youtubenya Rocky Gerung Official
“Mungkin kalau cuma foto Prabowo masih banyak yang memaklumi, tetapi begitu berdampingan dengan Gibran, orang langsung berubah psikologinya karena the chemistry doesn’t mix,” kata pengamat politik Rocky Gerung dalam kanal YouTube nya, Senin (1/1/2024).

Rocky menyinyalir tim Prabowo menganggap harus dipaksa terus-menerus, dengan harapan makin lama akan suka.

“Apa pun keadaannya, sudah menjadi semacam diktum bahwa yang menginginkan perubahan adalah mereka yang memungkinkan politik itu dihela lebih cepat ke depan.

Sedangkan yang tidak menginginkan perubahan tentu menganggap ya sudah di sini saja,” paparnya.

Rocky prihatin pada para fotografer yang selalu menunggu momentum, namun terganggu adanya baliho Prabowo.

Momentum akhir tahun yang mereka harapkan bisa mendapat pelanggan lebih banyak, akan tetapi rezeki mereka seret gara-gara ada foto Gibran.

Ironis kata Rocky bahwa banyak orang malas berfoto di WTB karena di situ ada fotonya Gibran. Padahal, selama ini Gibran diharapkan bisa menggaet pemilih muda yang jumlahnya sangat besar, di atas 50 persen. Jumlah ini menjadi pasar perebutan yang besar.

Jadi, pada pemilu kali bukan lagi pemilih warga di pedesaan yang diperebutkan, tapi justru pemilih muda. Tetapi, sepertinya Gibran tidak bisa masuk lagi di situ.

“Kelihatannya sudah final, pemilih muda yang terdidik pasti lebih mendengar ketua BEM UI, ketua BEM UGM, atau ketua BEM UNS daripada mendengar kampanye yang ada kehadiran Gibran.
Karena, akhirnya anak-anak muda ini tahu bahwa Gibran itu hanya ditempelkan. Bukan karena idenya ada, tapi karena keinginan Jokowi untuk menjamin kelangsungan rezimnya,” ujar Rocky Gerung dalam diskusi di kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Senin (1/1).

Sebaliknya, lanjut Rocky, diskusi-diskusi yang dilakukan oleh Anies jauh lebih menarik, seperti yang dikemas dalam Desak Anies. Dari acara tersebut otomatis orang ingin menguji Anies teguh atau tidak, konsisten atau tidak pada ide-idenya, yang itu tidak mungkin didapatkan dari Gibran.

“Jadi, bagi anak-anak muda ini, kecenderungan untuk kembali pada politik yang basisnya akal sehat, basisnya perdebatan intelektual, basisnya pemeriksaan metodologi, itu tidak pada Gibran karena Gibran tidak terlatih untuk berpikir secara metodologis.

Dia bisa ucapin sesuatu dalam 10 – 20 menit karena dia hafal. Jadi, lama-lama anak-anak muda ini tahu cara Gibran menerangkan idenya,” ujar Rocky.

Continue Reading

Metro

Forum Purnawirawan Prajurit TNI (FPPT) Silaturahmi Para Tokoh Masyarakat Peduli NKRI

Published

on

By

JaKarta – Dalam rangka mempererat silaturahmi kebangsaan, puluhan Purnawirawan Prajurit TNI yang tergabung dalam Forum Purnawirawan Prajurit TNI (FPPT) menghadiri acara silaturahmi dengan para tokoh masyarakat, Kamis (17/4/2025), di gedung SAM, Kelapa Gading Jakarta Utara.

Salah seorang inisiator FPPT, Dwi Cahyo menjelaskan bahwa terbentuknya FPPT yang beranggotakan para purnawirawan TNI tersebut ditujukan untuk memperjuangkan dan menyelamatkan NKRI. Tak hanya para purnawirawan prajurit TNI, forum ini juga beranggotakan para mantan kepala staf TNI dan purnawirawan mantan pejabat lainnya di lingkungan TNI.

“Alhamdulillah forum ini mendapat sambutan dari mereka. FPPT ini terbuka untuk semua purnawirawan TNI. Saya berharap kehadiran FPPT ini mendapat dukungan semua purnawirawan dan masyarakat Indonesia untuk melawan kedzoliman dan ketidakadilan ,” ujar Dwi Cahyo, mantan Hakim Agung Adhoc.

Pendiri FPPT, Letjen MAR (Purn) Suharto, dengan berdirinya FPPT ini ia berharap dan mengajak kepada masyarakat termasuk oligarki untuk bersama-sama menjaga NKRI. “Kami mengajak masyarakat termasuk oligarki untuk menjaga NKRI. Kalau oligarki tidak mau bersama-sama, kita lawan,” tegas Suharto.

Sementara itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk tidak takut dalam mengatasi persoalan-persoalan bangsa Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Said Didu menyampaikan 4 hal yaitu berhenti berselingkuh dengan dengan solo dan oligarki, jangan hanya omon-omon dalam pemberantasan korupsi, tegas dalam penegakan hukum, dan mengembalikan SDA yang sudah diambil oleh para oligarki.

“Kami semua para tokoh masyarakat dan para Purnawirawan TNI akan menjadi garda terdepan membantu Pemerintah. Namun jika tidak bisa mengatasi 4 hal ini, izinkan kami mengurangi kepercayaan. Kami sudah melihat pak Prabowo sudah berupaya mengembalikan SDA Indonesia,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Sekjen Forum Bela Negara, Taufik Gumay memberikan apresiasi terselenggaranya kegiatan silaturahmi para purnawirawan dengan tokoh masyarakat. Menyikapi kondisi bangsa Indonesia saat ini, ia mengajak rakyat Indonesia untuk mencari langkah-langkah agar Pemerintah saat ini tidak tersandera dari lingkaran penguasa sebelumnya.

“Kita sedang mencari langkah agar pak Prabowo tidak tersandera. Kita juga sedang mengatasi permasalahan bangsa diantaranya soal dugaan ijazah palsu. Kita menginginkan negara ini maju, aman, damai dan sejahtera,” pungkasnya.

Continue Reading

Metro

Pdt. Prof. Dr. Hoga Saragih, ST., MT., M.Th., Ph.D. selaku Sekjen Formas Hadri Acara Forum Masyarakat Indonesia Emas Gelar Halal Bihalal 2025

Published

on

By

Jakarta – Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) menggelar Halal Bihalal FORMAS 2025 dengan tajuk “Silaturahmi Tanpa Batas Dalam Keberagaman” di Kuningan City Ballroom Jakarta pada hari Selasa, 15 April 2025.

Formas sebagai organisasi masyarakat telah membuktikan kepeduliannya untuk terus bersinergis dengan pemerintah. Hal itu terlihat dengan eksistensinya untuk bergerak dalam mendukung setiap kegiatan pemerintah diberbagai sektor. Kali ini Sebuah kegiatan yang membangun nilai dan pengokohan toleransi di selenggarakan oleh Formas dalam balutan Halal Bihalal.

Ditemui awak media, Pdt. Prof. Dr. Hoga Saragih, ST., MT., M.Th., Ph.D. selaku Sekjen Formas mengatakan bahwa,
“Ya Pak Prabowo ini makanan bergizi anak-anak sekolah, jadi kita bikin ada namanya GEMAS (Generasi Emas Anak Sekolah) tadi barusan GEMPITA (Generasi Seni Budaya Artis) termasuk juga semua jadi kita sesuaikan segmentasi , didalam kita ada penulis lagu, pencipta lagu, berbagai komunitas,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya,
“Apa yang ingin disampaikan di era Pak Prabowo ini, jadi memang kita mau nanti supaya terjangkaulah yang seperti itu karena Pak Prabowo hendaky meningkatkan guru, hakim, nanti ditingkatkan lagi penulis lagu, musisi, pencipta lagu, pembuat seni dan budaya, pembuat film, seni budaya, adat istiadat, pemain film dan ini supaya ingin kita sama-sama budaya Indonesia ini kita angkat supaya budaya Indonesia kita bawa nanti ada yang ke Polandia, Uzbekistan, Soviet, Turki nah kita angkat budaya budaya supaya budaya Indonesia itu untuk kesana, nah untuk teman-teman budaya tadi juga sudah ada seni budaya ini sudah ada ormasnya target kita ada seratus organisasi dan sekarang sudah sekitar lima puluhan organisasi dan sekarang saya mencari terus untuk talenta-talentanya,” sambungnya.

“Saya sebagai Sekjen FORMAS dan juga yg sebagai Guru Besar di Universitas Bakrie dengan Ketua Umum Bapak Handoyo dan Bendahara Umum Bu Devi,” jelasnya.

“Ini sahabat saya juga Pak Ratieb sebagai salah satu budayawan dan juga sebagai Rektor universitas Indonesia,” ungkapnya.

Ia melanjutkan,
“Jadi memang kita harus mengangkat budaya Indonesia, Pancasila, UUD 1945 jadi memang harus kita tingkatkan dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh sampai Irian Jaya, jadi sebetulnya saya awalnya dari Relawan Kasih Jokowi jadi saya fokus ke orang-orang Lingkungan, Seni Budaya sehingga selanjutnya nanti ke Pak Prabowo kita sebenarnya salah satunya adalah bagaimana kita merekrut lagi orang-orang organisasi yang bersifat lintas agama, lintas budaya, sektoral, meniadakan perbedaan SARA jadi semua Suku, semua Agama, Semua Ras bisa masuk semua jadi akan terbuka acara halal bihalal, Lebaran, Konghucu, Budhis dsbnya kita jadikan itu sebagai harian nasional,” pungkasnya. (*red).

Continue Reading

Metro

Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) menggelar Halal Bihalal FORMAS 2025 dengan tajuk “Silaturahmi Tanpa Batas Dalam Keberagaman”

Published

on

By

Jakarta – Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) menggelar Halal Bihalal FORMAS 2025 dengan tajuk “Silaturahmi Tanpa Batas Dalam Keberagaman” di Kuningan City Ballroom Jakarta pada hari Selasa, 15 April 2025.

Formas sebagai organisasi masyarakat telah membuktikan kepeduliannya untuk terus bersinergis dengan pemerintah. Hal itu terlihat dengan eksistensinya untuk bergerak dalam mendukung setiap kegiatan pemerintah diberbagai sektor. Kali ini Sebuah kegiatan yang membangun nilai dan pengokohan toleransi di selenggarakan oleh Formas dalam balutan Halal Bihalal.

Ricky Suharliem sebagai Dewan Penasehat FORMAS saat ditemui awak Media Online mengatakan ; “Indonesia memiliki keberagaman suku, agama yang juga semua pemeluk agama, keyakinan dimana tujuan kita hanya satu yaitu marilah kita bersatu kita membagun Indonesia, dengan kita bersatu dan saling menghargai maupun saling mengisi tentunya kita bersaudara. Manusia dilahirkan tidak bisa memilih maka dari itu dengan kebersamaan ini mari kita bangun Indonesia.

Harapan dari saya sendiri kedepannya kita semua adalah anak Indonesia, jadi tidak ada dari suku mana, agama mana itu adalah agama masing-masing, agamamu agamamu, agmaku agamaku tetapi kita semua Merah Putih. Marilah kita berbuat untuk orang banyak, dari kita untuk kita dan apapun bentuk kontribusi baik semangat, materi, logistik sangat berarti bagi masyarakat Indonesia.

Untuk program Prabowo-Gibran bahwasannya kita bersyukur sudah mulai turun sampai lapisan bawah sekalipun kepedulian makan gratis diberikan kepada anak sekolah, bedah rumah bagi kalangan bawah, pembangun 1 juta rumah, dll dan mudahan-mudahan dengan program ini kita semua punya semangat baru. Sayapun tetap menyatakan dukungan penuh terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran dengan mengajak seluruh masyakat Indonesia untuk bersatu dengan menatap nasa depan Indonesia,” tutupnya.

Bapak Hashim Djojohadikusumo sebagai ketua Dewan Pembina Formas yang turut hadir memberikan pesan Lebaran bahwa setiap kegiatan keagamaan harus semakin mempererat hubungan dan semakin mempersatukan segala sesuatu ditengah keberagaman.

  1. Kiranya Formas sebagai Organisasi Masyarakat dapat terus menjadi jembatan untuk membangun hubungan yang harmonis di tengah perbedaan, mempererat persaudaraan, serta menegaskan komitmen untuk bersatu dalam keberagaman.

Continue Reading

Trending