Jakarta – Sebanyak 130 Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Tingkat III Angkatan 56 Program Studi Teknik Pemasyarakatan mengunjungi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang pada Rabu (6/11).
Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan studi lapangan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai penanganan kelompok rentan dalam sistem pemasyarakatan.
Selain fokus pada kelompok rentan, kegiatan ini juga mencakup semua aspek kegiatan pembinaan, pelatihan kemandirian, serta sistem pengamanan yang diterapkan di Rutan Cipinang.
Dalam kegiatan yang berlangsung penuh antusiasme tersebut, para taruna dan taruni diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan penanganan kelompok rentan di dalam Rutan Cipinang.
Kelompok rentan yang dimaksud antara lain warga binaan yang lanjut usia dan warga binaandengan kebutuhan khusus atau kondisi kesehatan tertentu. Selain itu, para taruna juga mempelajari proses pembinaan dan pelatihan kemandirian bagi narapidana, serta bagaimana sistem pengamanan yang diterapkan di rutan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Irwanto Dwi Yhana Putra memulai kegiatan studi lapangan ini dengan memberikan pemaparan terkait Tugas dan Fungsi dan juga bagaimana strategi pengamanan serta pembinaan kemandirian yang ada di Rutan Cipinang.
Usai pemaparan materi rombongan kemudian dibagi menjadi 3 (Tiga) kelompok untuk kemudian melaksakan peninjauan secara langsung ke blok hunian lansia, Bimbingan Kegiatan (Bimgiat), Dapur Sehati, Polikinik Rutan Cipinang dengan arahan dan pengawasan langsung oleh petugas dan pembina.
Menurut Irwanto, kegiatan ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memberikan pemahaman kepada para calon petugas pemasyarakatan mengenai tugas dan fungsi Rutan Cipinang secara lebih komprehensif.
“Kunjungan ini tidak hanya sekadar memperkenalkan para taruna pada kondisi fisik dan operasional Rutan Cipinang, tetapi juga memberikan wawasan yang lebih luas mengenai bagaimana kami menjalankan berbagai fungsi utama dalam pemasyarakatan seperti memberikan pelatihan kemandirian, serta menjaga sistem pengamanan agar berjalan dengan efektif,” ujar Irwanto.
Lebih lanjut, “Diharapkan setelah kegiatan ini, para taruna bisa memahami, mempelajari dan memperoleh pengalaman berharga tentang tantangan serta dinamika yang dihadapi petugas pemasyarakatan di lapangan dan semoga hal ini menjadi bekal kuat saat mereka mulai bertugas di unit kerja masing-masing, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan secara efektif untuk mendukung pemasyarakatan yang berkualitas dan berintegritas,” tutupnya.