Jakarta, – Gabungan komunitas Wong Jowo Jakarta gelar Pagelaran wayang kulit bersama dalang Ki Sutrisno SE., membawakan lakon lahire Parikesit. Pramono Anung mengatakan, wayang dekat dengan dirinya, bila dirinya nanti terpilih sebagai Gubernur Jakarta, Insya Allah warga tak lagi kesulitan mencari tempat untuk menggelar kesenian nasional.
Anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto, sekretaris tim pemenangan nomer 3, Aria Bima, tokoh agama Gus Toto, Pemred indonews.id, Asri Hadi, dan ratusan warga Jaksel.
Pagelaran wayang kulit tersebut diadakan di Warung Solo, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.Sabtu,(19/10/2024)
Pramono mengatakan, wayang merupakan warisan budaya tak benda yang diakui Unesco maka sebagai pemilik kesenian tradisional, kita wajib melestarikan. Dan tak hanya wayang, nanti bila dirinya terpilih sebagai Gubernur Jakarta akan dibangun balai rakyat di setiap lingkungan RW untuk menggelar segala aktifitas warga, baik itu resepsi pernikahan atau pagelaran budaya.
Kesenian wayang sudah bagian dari hidupnya, ayahnya merupakan guru pewayangan, dan Pram kecil sudah dikenalkan dengan tokoh-tokoh pewayangan oleh ayahnya. Baginya pewayangan itu adalah refleksi kehidupan masyarakat, kita salah jalur atau di jalur yang tepat tergantung dalangnya.
Sebagai orang berdarah Jawa, Pramono paham dengan kisah pewayangan kesenian tradisional masyrakat Jawa Tengah dan Timur, sejak masa kanak-kanak Pramono sering menyaksikan pertunjukan wayang, dan ia punya dalang favorit, pertama Ki Narto Sabdo, Manteb Hadi Sutjipto, dan Anom Suroto.
Baginya filosofi wayang itu sangat dalam yaitu cerminan refleksi kehidupan kita sehari-hari tergantung bagaimana dalang memainkan permainan itu. Dalam wayang ada gunungan yang mengartikan antara manusia dan alam punya hubungan yang dekat, karen itu dirinya senang bisa menyaksikan pagelaran wayang “Lahire Parikesit”.