Bekasi, — Film horor Almarhum terbaru garapan Adhe Dharmastriya tayang di bioskop mulai 9 Januari 2025. Unlimited Production, bekerja sama dengan Light House, A&Z Films, dan DAP, mempersembahkan Almarhum, sebuah film horor yang menyelami mitos Jawa tentang kematian di Hari Selasa Kliwon. Diproduseri oleh Oswin Bonifanz.
Almarhum mengangkat kepercayaan masyarakat Jawa bahwa Selasa Kliwon adalah hari yang membawa sial, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan seseorang yangmeninggal di hari tersebut. Arwah mereka diyakini sulit mencapai alam baka, gentayangan, bahkan bisa “mengajak” anggota keluarga lainnya untuk ikut menjadi tumbal.
Cerita tentang Almarhum dimulai dengan kematian tragis Pak Mulwanto (Rukman Rosadi) di Selasa Kliwon yang memulai serangkaian peristiwa menyeramkan bagi keluarganya. Wisesa(Dimas Aditya), anak sulung yang seorang dokter, menolak ritual tradisional untuk menangkal petaka, sementara ibunya, Rahmi (Nova Eliza), beserta Nuri (Safira Ratu Sofya) dan Yanda (Alzi Markers), saudara-saudaranya, mulai mengalami kejadian aneh yang mengancam keselamatan mereka.
Ketika batas antara mitos dan kenyataan mulai kabur, mereka harus menggali kebenaran di balik kutukan Selasa Kliwon untuk menyelamatkan keluarga mereka dari bencana lebih besar.
Sutradara Adhe Dharmastriya menjelaskan bahwa Almarhum bukan hanya film horor yang mengejar ketegangan, tetapi juga sebuah eksplorasi emosional tentang traumadan hubungan keluarga.
“Kami ingin menghidupkan elemen mistis dari mitos Selasa Kliwon dengan cara yang relatable bagi penonton modern. Film ini menyeimbangkanketegangan supranatural dengan kedalaman emosi karakter yang berhadapan dengan kehilangan dan ketakutan,” ujarnya saat konferensi pers yang digelar usai menonton Film Almarhum bersama awak media di Mega Bekasi XXI, Sabtu (4/1/2025).
Film ini mencerminkan Kearifan Lokal dan Refleksi Kehidupan ModernSelain menghadirkan elemen horor yang menegangkan, Almarhum juga membawa refleksi mendalam tentang kehidupan modern.
Produser Oswin Bonifanz mengungkapkan salah satu pesan utama dari film ini. “Di era modern ini, banyak orang sibuk mengejar gelar-gelar duniawi, baik itu keprofesian maupun akademik, hingga lupa mempersiapkan diri untuk gelar abadi mereka kelak sebagai almarhum.
“Film ini mengajak penonton untuk merenungkan keseimbangan antara pencapaian duniawi dan bekal spiritual,” ungkap Oswin.
Dimas Aditya, pemeran Wisesa, berbagi pengalamannya selama proses syutingAlmarhum. “Proses syuting film ini benar-benar mendalam, tidak hanya secara teknis tapi juga emosional.
Ada banyak adegan yang menuntut saya untuk menggali emosi kehilangan dan ketakutan. Selain itu, saya juga belajar banyak tentang tradisi Jawa, khususnya mitos Selasa Kliwon, yang sebelumnya saya hanya tahu secara sepintas. Inipengalaman yang menantang, tapi sangat memperkaya sebagai aktor,” ujar Dimas.
Ratu Sofya, pemeran Nuri, juga membagikan pengalaman syutingnya yang ekstrem. “Salah satu adegan paling menantang adalah saat saya harus dikubur selama 6 jam. Kondisinya benar-benar mencekam, tubuh menggigil, napas sesak, dan rasanya tak terlupakan bahkan setelah syuting selesai.
Semua itu demi memberikan pengalaman horor yang nyata ,” kata Ratu.
Selain Dimas dan Ratu, Almarhum didukung pula oleh deretan aktor berbakat lainnya, seperti Alzi Markers, Nova Eliza, Rukman Rosadi, Rizky Hanggono, Meisya Amira, Gito Gilas, dan Ruth Marini, yang menghadirkan penampilan memukau untuk menghidupkan cerita yang penuh ketegangan.(Red)