Connect with us

Metro

Mulyawan Petinggi Pengurus INTI Hadiri Festival Cap Go Meh dengan tema “Menyongsong 5 Abad Jakarta Jati Diri Indonesia Megapolitan Dunia”

Published

on

Jakarta – Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) bersama Pemprov Kota Jakarta dan Dinas Pariwisatan & Ekonomi Kreatif Jakarta mengadakan Festival Cap Go Meh dengan tema “Menyongsong 5 Abad Jakarta Jati Diri Indonesia Megapolitan Dunia” di Pancoran china Town Point Jakarta pada hari Rabu, 12 Februari 2024.

Acara Festival Cap Go Meh ini sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya dan promosi ibu kota turut dihadiri oleh ; Teguh Setyabudi (PJ Gubernur DKI Jakarta), Teddy Sugianto (Ketum INTI), Pramono Anung (Gubernur Terpilih 2024-2029), Rano Karno (Gubernur Terpilih 2024-2029), Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta 2017-2022), Fauzi Bowo (2007-2012), Veronica Tan (Wamen Kementerian PPPA, Mahfud MD (Mantan Menko Polhukam), Khoirudin (Ketua DPRD DKI Jakarta), Anwar Budiman (Ketua Panitia Festival Cap Go Meh), Andika Permata (Kadis Parekaf DKI Jakarta), Uus Kuswanto (Walikota Jakarta Barat), Yusuf Hamdani (Owner Pancoran China Twon), Chandra (Sekjen INTI).

Anwar Budiman menyampaikan dalam sambutan ; “Tema yang saya ingin angkat dalam kesempatan ini adalah toleransi dan berkehidupan bermasyarakat ditengah keberagaman etnis agama dan budaya di Indonesia kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga harmoni dan persatuan.

Toleransi bukan hanya menerima tantangan perbedaan tetapi juga merayakannya kekayaan sebagai bangsa dimana masyarakat Tionghoa di Indonesia telah hidup berdampingan dengan berbagai kelompok masyakat lainnya selama berabad-berabad yaitu gotong royong, kebersamaan dan rasa saling menghormati telah menjadi bagian daripada kehidupan kita. Namun diera modern kita juga menghadapai tatangan seperti polarisasi sosial dan disinformasi yang dapat merusak persatuan, oleh karena itu mari kita saling memperkuat rasa saling percaya dan menjalin hubungan yang harmonis antar sesama.

Melalui perayaan Cap Go Meh ini kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk menikmatin keindahaan budaya mengenal satu sama lain dan mempererat tali persaudaraan kita. Mari kita jaga toleransi yang telah diwariskan oleh para leluhur kita dan terus menanamkan nilai kebersamaan kepada generasi mendatang,” tutupnya.

Mulyawan sebagai salah satu Petinggi Pengurus INTI, saat ditemui awak Media Online mengatakan ;

Harapannya Pancoran China Town ini akan dikembalikan lagi seperti dulu yang sangat ramai seperti diera Gubernur Anie Baswedan karena di zaman sekarang aja jam operasional Pancoran China Town aja jam 8 malam aja sudah tutup, maka dari itu diera Gubernur baru nanti bisa kembali seperti dulu lagi China Twon rame kembali.

Saya pun juga berharap untuk Event Cap Gomeh maupun Gong Xi Fa Cai lebih meriah dan lebih baik dari tahun ini karena saya optimis dengan Presiden Prabowo yang sudah sangat merakyat maka dari itu kita semua keturunan Thionghoa yang merayakan Cap Gomeh sangat mendukung Program Asta Cita Prabowo-Gibran,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

H.Oleh Saleh, SH Anggota Komisi I DPR RI : Pentingnya Tata Kelola Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) Yang Bijak dan Bertanggung Jawab di Indonesia

Published

on

By

Kota, Bekasi, – Anggota Komisi I DPR RI, H. Oleh Saleh, SH, menegaskan pentingnya tata kelola kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang bijak dan bertanggung jawab di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas berkembangnya teknologi AI yang semakin cepat memasuki ruang publik, pemerintahan, hingga ranah sosial.

Dalam keterangannya, H. Oleh Saleh mengingatkan bahwa Indonesia harus memastikan AI digunakan untuk kemajuan masyarakat, bukan menjadi sumber persoalan baru.

“Pertanyaan utamanya bukan sekedar seberapa canggih AI itu bekerja, namun bagaimana penggunaannya benar-benar memberikan manfaat dan tidak menimbulkan masalah bagi bangsa. Itu yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.

H. Oleh Saleh menyebutkan bahwa beberapa potensi masalah AI perlu diantisipasi, seperti dukungan data pribadi, hoaks berbasis AI, deepfake yang dapat mengganggu demokrasi, hingga risiko sosial akibat otomatis. Oleh karena itu, Komisi I menilai bahwa pengawasan dan regulasi menjadi sangat krusial.

“Teknologi AI tidak boleh dibiarkan berjalan tanpa aturan. Kita harus memastikan bahwa penggunaannya tetap berada dalam kerangka etika, keamanan data, dan kepentingan publik,” lanjutnya.

Ia menegaskan bahwa AI dapat memberikan banyak manfaat mulai dari mempercepat layanan publik, meningkatkan efisiensi pemerintahan, mendorong ekonomi digital, hingga membantu penegakan hukum. Namun manfaatnya hanya dapat tercapai bila ekosistemnya dikelola dengan baik.

H. Oleh Saleh memastikan Komisi I DPR RI akan terus berperan dalam memperkuat kebijakan dan tata kelola digital nasional, termasuk dalam penyusunan aturan penggunaan AI yang aman dan transparan.

“Kami ingin memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kepentingan rakyat, meningkatkan kualitas layanan, dan memperkuat demokrasi kita,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Evan Alex Chandra Praktisi teknologi dan industri kreatif Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Praktisi teknologi dan industri kreatif, Evan Alex Chandra, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 dengan tema besar “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” Kehadirannya memberi sudut pandang segar mengenai pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam memperkuat daya saing industri kreatif Indonesia.

Dalam pemaparannya, Evan Alex Chandra menyampaikan bahwa teknologi AI bukan ancaman, melainkan evolusi alami dari cara manusia bekerja—sebagaimana peralihan era mesin tik ke komputer yang mempercepat produktivitas dan membuka peluang baru bagi generasi kreator.

“AI bisa membantu, sama seperti komputer menggantikan mesin tik,” tegas Evan.
“Dulu, banyak yang takut menggunakan komputer, tetapi kini kita semua bergantung padanya. Hal yang sama sedang terjadi dengan AI—ia bukan untuk menggantikan kreator, tetapi untuk memperkuat kemampuan mereka, mempercepat proses kreatif, dan memberikan ruang lebih luas untuk inovasi.”

Evan juga menekankan bahwa di era Kreativitas 5.0, kolaborasi antara manusia dan teknologi menjadi kunci utama. AI dapat digunakan untuk melakukan riset tren secara cepat, mempercepat proses desain, menyederhanakan pekerjaan administratif, serta membuka akses menuju pasar global melalui optimasi digital

Sesi ini mendapatkan sambutan antusias dari para peserta, mulai dari pelaku industri kreatif, pemimpin bisnis, komunitas digital, hingga akademisi. Diskusi berjalan dinamis, menggambarkan tingginya minat dan kesiapan sektor kreatif untuk memanfaatkan teknologi sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi.

“Evan Alex Chandra berharap Industri AI justru tumbuh semakin besar, dan sebetulnya tidak perlu khawatir kalo misalnya AI akan menghilangkan pekerjaan. Saya melihatnya AI itu bisa membantu orang orang mendapatkan pekerjaan baru, atau seengga-engganya, bisa mempunyai karir yang baru lah.”ujar Evan Alex Chandra

Road to Rapimnas 2025 yang diinisiasi Kadin Indonesia menjadi wadah strategis dalam merumuskan rekomendasi dan arah kebijakan bagi percepatan transformasi ekonomi kreatif nasional. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Evan Alex Chandra memperkuat optimisme bahwa Indonesia mampu menjadi pusat inovasi di kawasan.

Continue Reading

Metro

Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 yang mengusung tema “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” acara ini di selenggarak pada hari Minggu (30/11/2025), yang bertempat di Residence Room The Park Hyatt Jakarta. Dengan pengalaman luas di industri sinema dan konten kreatif Tanah Air, Indra memberikan perspektif mendalam mengenai bagaimana teknologi AI membuka peluang besar bagi percepatan proses kreatif.

Acara Road to Rapimnas ini dihadiri oleh para pemimpin Kadin Indonesia, pelaku industri kreatif, sineas, kreator digital, akademisi, serta berbagai pemangku kepentingan yang ingin melihat Indonesia tampil sebagai pusat kreativitas Asia. Diskusi berlangsung interaktif dan menggugah banyak perspektif baru tentang peluang integrasi teknologi dalam industri kreatif.

Dalam paparannya, Indra menegaskan bahwa teknologi AI bukanlah ancaman, melainkan alat yang justru dapat mengoptimalkan proses produksi, mempercepat pengambilan keputusan, hingga membantu kreator menyempurnakan ide-ide mereka.

“Dalam dunia produksi film dan konten, AI mempercepat proses editing, memperkaya visualisasi praproduksi, menganalisis tren audiens, dan bahkan membantu efisiensi biaya. Yang perlu kita lakukan adalah menggunakannya secara strategis untuk memperkuat kapasitas manusia, bukan menggantikannya.AI sangat bisa membantu,” ujar Indra Yudhistira.

Indra menekankan bahwa era Kreativitas 5.0 adalah era di mana perpaduan intuisi manusia dan kecerdasan mesin menjadi kekuatan utama untuk menghasilkan karya yang lebih relevan, inovatif, dan berdampak. Ia juga mendorong para pelaku industri kreatif untuk lebih adaptif dan tidak ragu memanfaatkan teknologi sebagai akselerator produktivitas.

Kadin Indonesia melalui kegiatan pra-Rapimnas berkomitmen menyusun rekomendasi strategis untuk memperkuat ekosistem kreatif nasional, memastikan talenta lokal dapat berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi.

Continue Reading

Trending