JAKARTA, – Partai Buruh akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2025 ini menjadi momentum penting bagi Partai Buruh dalam menentukan arah perjuangan politiknya, termasuk membahas mekanisme penjaringan calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2029, di Hotel Tavia, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Senin (17/02/2025)
Acara pembukaan Rakernas dijadwalkan dimulai pukul 09.30 WIB dan akan dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta, baik secara langsung maupun daring. Kehadiran peserta dari berbagai daerah ini menunjukkan antusiasme besar terhadap agenda-agenda strategis yang akan dibahas, khususnya terkait pencalonan presiden dan wakil presiden dari Partai Buruh.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya pada Minggu (16/2/2025), mengungkapkan bahwa Rakernas ini akan menjadi ajang penting dalam mengambil keputusan mengenai calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung pada Pemilu 2029. Uniknya, proses penjaringan tersebut tidak akan dilakukan melalui koalisi partai, melainkan melalui mekanisme langsung oleh rakyat.
“Hal ini dimungkinkan karena presidential threshold telah menjadi 0 persen. Oleh karena itu, Partai Buruh akan memanfaatkan hak konstitusionalnya untuk menjaring calon presiden dan wakil presiden RI 2029 yang dipilih langsung oleh rakyat,” ujar Said Iqbal.
Mekanisme Penjaringan Capres dan Cawapres Ala Partai Buruh
Lebih lanjut, Said Iqbal menjelaskan bahwa mekanisme penjaringan nama-nama calon presiden dan wakil presiden dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti polling daring, survei yang dilakukan oleh lembaga independen, serta jajak pendapat di kalangan buruh pabrik, mahasiswa di kampus, dan masyarakat di berbagai komunitas lainnya.
“Metode ini mengadopsi sistem pemilihan calon presiden yang telah diterapkan di berbagai negara seperti Brasil, Peru, negara-negara Skandinavia, Inggris, Selandia Baru, dan Australia,” jelasnya.
Dengan model penjaringan yang lebih inklusif ini, Partai Buruh berharap calon presiden dan wakil presiden yang diusung benar-benar merupakan representasi dari aspirasi rakyat. Langkah ini juga diharapkan mampu memberikan warna baru dalam proses demokrasi di Indonesia, sekaligus memperkuat partisipasi masyarakat dalam menentukan pemimpin bangsa di masa depan.
Rakernas 2025 ini akan menjadi panggung penting bagi Partai Buruh dalam menentukan strategi politiknya ke depan. Selain membahas pencalonan presiden dan wakil presiden, Rakernas juga diprediksi akan membahas isu-isu krusial lainnya terkait kesejahteraan buruh, kebijakan ekonomi, serta tantangan dunia kerja di era digitalisasi dan otomatisasi.
Dengan berbagai agenda strategis yang akan dibahas, Rakernas Partai Buruh Tahun 2025 menjadi salah satu perhelatan politik yang patut dicermati. Keputusan yang diambil dalam forum ini berpotensi membawa perubahan besar dalam peta politik nasional, terutama dalam menghadapi Pemilu 2029.