Connect with us

Metro

Slamet Soebijanto Mantan Kasal era 2005-2007 Hadiri Acara Forum Purnawirawan Prajurit TNI Gelar Silaturahmi Tokoh Masyarakat Peduli NKRI

Published

on

Jakarta, – Forum Purnawirawan Prajurit (FPP) TNI menggelar silaturahmi Purnawirawan Prajurit TNI dengan tokoh masyarakat peduli NKRI dengan tema Mendukung Prabowo Subianto Menyelamatkan NKRI di Gedung SAM Kelapa Gading Jakarta Utara, Kamis (17/04/25).

Forum ini dibentuk karena prihatin melihat kondisi negara saat ini. Tidak berjalannya Supremasi hukum, Ekonomi menurun, PHK dimana mana. Dalam kesempatan ini FPP TNI memberikan pernyataan sikap keprihatinan.

Sejumlah tokoh hadir dalam acara ini seperti Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Mantan KASAU Marsekal (Purn) Hanafie Asnan, Brigjen (Purn) TNI Hidayat Purnomo, Pakar Telematika Roy Suryo, Pemerhati Politik dan Kebangsaan Rizal Fadillah dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Mantan Kasal era 2005-2007 Laksamana Purn Slamet Soebijanto mengatakan melihat kondisi sekarang kurang meyakinkan. Peristiwa 98 bisa terulang kembali dan semuanya diganti dengan sistem Pancasila, tandasnya .

Sistem Pancasila dibangun oleh tokoh- tokoh potensi bangsa ada budayawan, agamawan, ilmuwan, TNI dan Raja-Raja Sultan yang datang dari masing-masing wilayah.

Kenapa negara kita diporak-porandakan karena negara kita kaya. Untuk mempertahankan mineral sistem yang harus diseleksi. Semuanya sudah tersandera. Karena tidak melaksanakan sila dalam Pancasila, bebernya.

Mantan Kasal Slamet Soebijanto menambahkan kita sangat prihatin melihat kondisi negeri saat ini dan semoga gerakan ini berdampak baik terhadap bangsa dan negara, tandasnya.

Pernyataan sikap FPP TNI:
1. Kembali ke UUD 1945 Asli sebagai Tata hukum politik dan Tata tertib pemerintahan.

2. Mendukung Program Kerja Kabinet Merah Putih yang dikenal sebagai Asta Cita, kecuali untuk melanjutkan pembangunan Ibukota Nusantara (IKN).

3. Menghentikan PSN PIK2, PSN Rembang dan kasus yang serupa dikarenakan sangat merugikan dan menindas masyarakat serta berdampak kerusakan lingkungan.

4. Menghentikan tenaga kerja asing dari China yang masuk ke wilayah Indonesia dan mengembalikan tenaga kerja China ke negara asalnya.

5. Pemerintah wajib melakukan penertiban pengelolaan pertambangan yang sesuai dengan aturan dan UUD 1945 Pasal 13 ayat (2) dan ayat (3).

6. Melakukan resuffle kepada para menteri yang sangat diduga telah melakukan kejahatan korupsi dan mengambil tindakan tegas kepada para pejabat dan aparat negara yang masih terikat dengan kepentingan mantan Presiden Joko Widodo.

7. Mengembalikan Polri pada fungsi Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) di bawah Kemendagri.

8. Mengusulkan pergantian wakil presiden kepada MPR karena putusan MK terhadap pasal 169 huruf Q UU Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan undang undang kekuasaan Kehakiman.

Continue Reading

Metro

Yayasan KEHATI Gelar Malam Penganugerahan ESG Award 2025

Published

on

By

Jakarta – Malam Penganugerahan ESG Award 2025 Yayasan KEHATI kembali menghadirkan apresiasi bagi perusahaan dan institusi yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menjalankan investasinya, bertempat Jl. Jendral Sudirman kav 52-53 Jakarta selatan (31/7/2025)

Penghargaan yang digelar Yayasan Kehati untuk kali ketiga ini membagi tujuh kategori pemenang dari empat sektor utama. Yakni, Sektor Capital Market (Best Listed Company dan Best Investor), Sektor Impact Investment (Best Impact Entrepreneur dan Best Investor on Impact Investment), Sektor Debt and Project Financing (Best Issuer/Borrower dan Best Investor/Creditor) dan Best Facilitator.

Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos mengatakan, penghargaan tertinggi di bidang ESG ini bertujuan untuk memberikan penghargaan tertinggi di bidang ESG kepada para pelaku industri keuangan dan pasar modal terbaik yang mengintegrasikan ESG dalam proses bisnis dan investasinya.

Menurut dia, beharap berjalan terus dengan rutin setiap tahun, dan yang perlu saya tekankan juga ke Hati lembaga independen. Jadi kita melakukan ini secara independen mengajak semua pihak dengan berbagai latar belakang sebagai dewan juri dan independen.

Continue Reading

Metro

Ratusan Pemuda Hadiri Impact Preneurs Summit 2025,Ajang Networking Startup dan Investor Muda

Published

on

By

JAKARTA, 29 Juli 2025 — Mata Garuda, organisasi alumni penerima beasiswabLembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), menggelar Impact Preneurs Summit 2025 di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti, Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa(29/7). Ajang ini mengusung topik “Venture Development dan Strategic Innovation” dan menghadirkan narasumber inspiratif dari kalangan pemimpin startup, investor, dan pelaku usaha strategis nasional.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Mata Garuda, Leonardo Gavaza yang akrabdisapa Leo, menegaskan bahwa ImpactPreneurs Summit merupakan bagian dari inisiatif jangka panjang untuk melahirkan generasi wirausaha muda yang unggul danproduknya mampu bersaing di pasar global.“

Ini adalah program tahunan berkelanjutan. Kami tidak hanya mengadakan talkshow, tapi juga menyelenggarakan kompetisi bisnis yang mendorong peserta dari berbagai tahap yang masih kuliah, baru lulus, hingga yang sudah memiliki usaha untuk menyusun dan mengembangkan rencana bisnisnya,” ujar Leo.

Tercatat sebanyak 3.500 tim dari seluruh Indonesia mengikuti kompetisi tersebut. Dari jumlah itu, sekitar 300 tim menunjukkan potensi kuat untuk menjadi wirausaha tangguh. “Kami juga melakukan roadshow ke berbagai daerah. Berdasarkan studi kami, mahasiswa atau alumni yang sudah menyusun business plan memiliki peluang jauh lebih besar untuk membangun usaha riil,” jelas Leo.

Dalam pelaksanaan kompetisi, Mata Garuda menggandeng pelaku usaha dari HIPMIInstitute yang diketuai oleh Rizka Miranti dan praktisi akademik dari Asosiasi Program Studi Kewirausahaan Indonesia (APSKI), serta membuka pintu kolaborasi dengan venture capital untuk memberi akses pendanaan kepada pengusaha pemula. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem pembinaan wirausaha yangkomprehensif dan berdampak nyata.

Impact Preneurs 2025 juga menghadirkan narasumber inspiratif seperti Pandu Sjahrir (CIO Danantara), Mohammad Al – Arief (Managing Director Global Relations and Governance Danantara), Rachmat Kaimuddin (Deputi Infrastruktur Dasar, KemenkoInfrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan), Siti Azizah (Deputi Kewirausahaan, Kementerian UMKM), Cazadira Fediva Tamzil (Executive Director Pijar Foundation), Arfan Arlanda (CEO & Founder Jejakin), Jay A. Singgih (BPP HIPMI), Runita Kesumaramdhani (Asia Green Real Estate), serta Ronald Simorangkir (CEO Mandiri Capital Indonesia). Mereka memberikan wawasan tentang inovasi strategis, penguatan startup, dan tantangan investasi di era digital.Salah satu sesi yang paling ditunggu adalah investment pitching dari lima pemenang kompetisi 5ME2045 Business Competition, yang langsung dinilai oleh investorternama seperti Telkomsel Ventures, MDI Ventures, BNI Ventures, BRI Ventures,Mandiri Capital Indonesia, dan Cakra Ventures.

Menurut Leo, inisiatif ini sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada peningkatan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah, kemandirian pangan, koperasi desa, dan pembangunan industrialisasi nasional.

“Harapan kami, lima pemenang dari masing-masing kategori bisa kami pertemukandengan investor, media dan pemangku kepentingan. Dengan kolaborasi seperti ini, kita percaya bisa menciptakan dampak nyata bagi negeri dan berkontribusi terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8%,” pungkas Leo.

Secara umum Program 5ME2045 Business Competition dan Acara Puncak ImpactPreneurs Summit berjalan dengan sangat lancar. Tentu hal tersebut tidak lepas dari Dukungan Sponsor dari Jejakin, Deakin Universitiy, Bank Mandiri, dan PT.Sarana Multi Infrastruktur.

Sebagai organisasi yang menaungi alumni LPDP, Mata Garuda berkomitmen menjadi wadah kontribusi berkelanjutan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan semangat gotong royong sesuai amanat konstitusi UUD 1945.

Continue Reading

Metro

Aspradam dan APMaki Gelar Sarasehan: Peran Produsen Food Tray Dalam Negeri Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Published

on

By

JAKARTA, –  Asosiasi Produsen Alat Dapur dan Makan (Aspradam) bersama Asosiasi Produsen Wadah Makanan Indonesia (APMaki) menggelar sarasehan bertema “Peran Produsen Food Tray Dalam Negeri dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)”. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Best Western, Senayan, Jakarta pada Kamis, 31 Juli 2025.

Dalam acara tersebut, Ali Cendrawan, perwakilan dari PT MBG, menyampaikan paparan terkait tantangan dan potensi produsen food tray dalam negeri untuk mendukung program MBG nasional.

Ali menjelaskan, “Jika kami diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam bidang jasa ini, kami siap ikut serta. Memang, dibandingkan sektor otomotif yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dan kompleks, produksi food tray relatif lebih mudah. Namun, sayangnya informasi dan teknologi yang diterima oleh produsen dalam negeri masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar secara optimal.”

Ali menambahkan, “Kemampuan kami sebenarnya sudah terbukti. Bahkan, Bapak Ketua asosiasi kami telah datang langsung untuk meninjau proses produksi kami. Jika usaha ini dikembangkan secara maksimal, potensi pendapatan dapat mencapai sekitar 60 juta rupiah per bulan. Saat ini, dalam kondisi standar saja, kami sudah mampu menghasilkan sekitar 10 juta rupiah per bulan.”

Ia juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kurangnya dukungan dari kementerian terkait dan lembaga pengawas, yang menurutnya membuat para pelaku usaha merasa berjalan sendiri. “Sangat disayangkan jika ada pihak yang mengatakan kementerian tidak hadir atau tidak memperhatikan kebutuhan kami. Kami berharap kementerian bisa menjadi tumpuan dan mitra dalam mendorong produksi dalam negeri agar mampu memenuhi kebutuhan nasional, khususnya dalam program makan bergizi gratis.”

Ali juga menegaskan pentingnya sinergi antar produsen dan pemerintah untuk menghilangkan ketergantungan pada impor dan menjadikan produsen dalam negeri sebagai penopang utama kebutuhan food tray di Indonesia.

Sarasehan ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi konstruktif bagi produsen, pemerintah, dan pemangku kepentingan terkait untuk memperkuat peran industri dalam negeri dalam mendukung keberhasilan program MBG yang berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

Continue Reading

Trending