Connect with us

Metro

*Jangkau 44 Kecamatan dan 267 Kelurahan, Fahira Idris Ungkap 4 Urgensi Donor Darah*

Published

on

Jakarta – Fahira Idris Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta menggelar kegiatan bakti sosial dan donor darah di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara (26/4). Kegiatan ini adalah rangkaian dari program keliling ke 44 kecamatan dan 267 kelurahan se-Jakarta untuk mengajak sebanyak mungkin warga untuk berdonor darah setiap dua bulan sekali.

“Kami, baik sebagai Anggota DPD RI Dapil Provinsi DKI Jakarta maupun ormas Bang Japar tidak hanya menyerap aspirasi tetapi juga berupaya menciptakan gerakan sosial yang nyata dan berkelanjutan terutama lewat kegiatan donor darah,” ujar Fahira Idris di sela-sela kegiatan bakti sosial dan donor darah di Aula Kantor Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara (26/4).

“Kami ucapkan terima kasih kepada warga karena telah mendonorkan darahnya, PMI Provinsi DKI Jakarta, Camat Tanjung Priok beserta seluruh Tim Kerja Kecamatan Tanjung Priok dan Bang Japar Komwil Jakut, Komcam Tanjung Priok dan Komhan Se-Tanjung Priok atas dukungannya serta Perayaan Milad Ke 8 Tahun Bang Japar yang dirayakan dengan Bakti Sosial Donor Darah. Alhamdulillah, Terima kasih semua pihak yang membantu kami dan terima kasih atas pemberian kemudahan untuk menggelar donor darah di 44 kecamatan dan 267 kelurahan se-Jakarta,” tambah Fahira Idris.

Fahira Idris yang juga Ketua Umum Bang Japar ini mengungkapkan, donor darah adalah salah satu bentuk aksi kemanusiaan paling sederhana namun paling berdampak. Dengan hanya meluangkan waktu sekitar 10-15 menit, seseorang bisa menyelamatkan hingga tiga nyawa.

Menurut Fahira Idris, setidaknya terdapat empat urgensi perlunya kegiatan donor donor dilaksanakan secara rutin. Pertama, dari sudut pandang kemanusian, donor darah adalah salah satu bentuk solidaritas tertinggi dalam masyarakat. Donor darah melampaui sekat-sekat sosial, ekonomi, bahkan agama serta kontribusi nyata terhadap keberlangsungan hidup orang lain.

“Sebuah tindakan yang kecil namun berdampak besar. Jakarta dengan populasi yang padat, kebutuhan akan darah sangat tinggi. Ketersediaan darah sering sekali menjadi faktor penentu keselamatan pasien. Oleh sebab itu, kegiatan donor darah perlu dilihat sebagai panggilan kemanusiaan,” ujar Fahira Idris.

Kedua, donor darah juga memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan sistem kesehatan. Rumah sakit besar di Jakarta merupakan pusat rujukan nasional yang menangani berbagai kondisi medis kompleks. Ketersediaan darah yang memadai membantu kelancaran berbagai tindakan medis. Menurut WHO, total kebutuhan kantong darah di setiap negara idealnya sebanyak 2% dari total penduduk. Untuk Jakarta dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa, dibutuhkan setidaknya 200.000 kantong darah setiap tahunnya.

Ketiga, dari perspektif mitigasi bencana, donor darah adalah strategi siaga dan tanggap darurat. Sebagai negeri rawan bencana, Indonesia harus selalu siap menghadapi kemungkinan krisis. Dalam setiap bencana alam seperti gempa bumi, banjir besar, atau kebakaran, kebutuhan darah melonjak drastis karena banyak korban membutuhkan penanganan segera. Donor darah yang terjadwal secara berkala akan menjamin bahwa stok darah tetap tersedia bahkan saat keadaan darurat.

Keempat, memberi manfaat kesehatan bagi pendonor. Donor darah tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan pendonornya. Berbagai studi menunjukkan bahwa donor darah secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, memperlancar peredaran darah dan membantu mendeteksi dini kondisi kesehatan melalui pemeriksaan standar sebelum donor seperti kadar hemoglobin, tekanan darah, serta infeksi menular.

“Kegiatan donor darah harus ditopang oleh sistem yang terstruktur dan terjadwal. Langkah untuk menjadikan donor darah sebagai budaya harus terus ditingkatkan. Inisiatif seperti memasukkan donor daerah ke dalam peringatan hari-hari besar nasional, ulang tahun institusi, atau program CSR perusahaan merupakan cara yang efektif untuk memperluas jangkauan dan membangun kesadaran kolektif,” pungkas Fahira Idris.
.
Hadir dalam kegiatan Donor Darah kali ini, diantaranya : Wakil Camat Tanjung Priok, PMI Provinsi DKI Jakarta, PMI Kota Jakarta Utara, Polres, Polsek dan Danramil serta Dewan Kota beserta Para Tokoh Masyarakat yang hadir.

Continue Reading

Metro

Yayasan KEHATI Gelar Malam Penganugerahan ESG Award 2025

Published

on

By

Jakarta – Malam Penganugerahan ESG Award 2025 Yayasan KEHATI kembali menghadirkan apresiasi bagi perusahaan dan institusi yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menjalankan investasinya, bertempat Jl. Jendral Sudirman kav 52-53 Jakarta selatan (31/7/2025)

Penghargaan yang digelar Yayasan Kehati untuk kali ketiga ini membagi tujuh kategori pemenang dari empat sektor utama. Yakni, Sektor Capital Market (Best Listed Company dan Best Investor), Sektor Impact Investment (Best Impact Entrepreneur dan Best Investor on Impact Investment), Sektor Debt and Project Financing (Best Issuer/Borrower dan Best Investor/Creditor) dan Best Facilitator.

Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos mengatakan, penghargaan tertinggi di bidang ESG ini bertujuan untuk memberikan penghargaan tertinggi di bidang ESG kepada para pelaku industri keuangan dan pasar modal terbaik yang mengintegrasikan ESG dalam proses bisnis dan investasinya.

Menurut dia, beharap berjalan terus dengan rutin setiap tahun, dan yang perlu saya tekankan juga ke Hati lembaga independen. Jadi kita melakukan ini secara independen mengajak semua pihak dengan berbagai latar belakang sebagai dewan juri dan independen.

Continue Reading

Metro

Ratusan Pemuda Hadiri Impact Preneurs Summit 2025,Ajang Networking Startup dan Investor Muda

Published

on

By

JAKARTA, 29 Juli 2025 — Mata Garuda, organisasi alumni penerima beasiswabLembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), menggelar Impact Preneurs Summit 2025 di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti, Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa(29/7). Ajang ini mengusung topik “Venture Development dan Strategic Innovation” dan menghadirkan narasumber inspiratif dari kalangan pemimpin startup, investor, dan pelaku usaha strategis nasional.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Mata Garuda, Leonardo Gavaza yang akrabdisapa Leo, menegaskan bahwa ImpactPreneurs Summit merupakan bagian dari inisiatif jangka panjang untuk melahirkan generasi wirausaha muda yang unggul danproduknya mampu bersaing di pasar global.“

Ini adalah program tahunan berkelanjutan. Kami tidak hanya mengadakan talkshow, tapi juga menyelenggarakan kompetisi bisnis yang mendorong peserta dari berbagai tahap yang masih kuliah, baru lulus, hingga yang sudah memiliki usaha untuk menyusun dan mengembangkan rencana bisnisnya,” ujar Leo.

Tercatat sebanyak 3.500 tim dari seluruh Indonesia mengikuti kompetisi tersebut. Dari jumlah itu, sekitar 300 tim menunjukkan potensi kuat untuk menjadi wirausaha tangguh. “Kami juga melakukan roadshow ke berbagai daerah. Berdasarkan studi kami, mahasiswa atau alumni yang sudah menyusun business plan memiliki peluang jauh lebih besar untuk membangun usaha riil,” jelas Leo.

Dalam pelaksanaan kompetisi, Mata Garuda menggandeng pelaku usaha dari HIPMIInstitute yang diketuai oleh Rizka Miranti dan praktisi akademik dari Asosiasi Program Studi Kewirausahaan Indonesia (APSKI), serta membuka pintu kolaborasi dengan venture capital untuk memberi akses pendanaan kepada pengusaha pemula. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem pembinaan wirausaha yangkomprehensif dan berdampak nyata.

Impact Preneurs 2025 juga menghadirkan narasumber inspiratif seperti Pandu Sjahrir (CIO Danantara), Mohammad Al – Arief (Managing Director Global Relations and Governance Danantara), Rachmat Kaimuddin (Deputi Infrastruktur Dasar, KemenkoInfrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan), Siti Azizah (Deputi Kewirausahaan, Kementerian UMKM), Cazadira Fediva Tamzil (Executive Director Pijar Foundation), Arfan Arlanda (CEO & Founder Jejakin), Jay A. Singgih (BPP HIPMI), Runita Kesumaramdhani (Asia Green Real Estate), serta Ronald Simorangkir (CEO Mandiri Capital Indonesia). Mereka memberikan wawasan tentang inovasi strategis, penguatan startup, dan tantangan investasi di era digital.Salah satu sesi yang paling ditunggu adalah investment pitching dari lima pemenang kompetisi 5ME2045 Business Competition, yang langsung dinilai oleh investorternama seperti Telkomsel Ventures, MDI Ventures, BNI Ventures, BRI Ventures,Mandiri Capital Indonesia, dan Cakra Ventures.

Menurut Leo, inisiatif ini sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada peningkatan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah, kemandirian pangan, koperasi desa, dan pembangunan industrialisasi nasional.

“Harapan kami, lima pemenang dari masing-masing kategori bisa kami pertemukandengan investor, media dan pemangku kepentingan. Dengan kolaborasi seperti ini, kita percaya bisa menciptakan dampak nyata bagi negeri dan berkontribusi terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8%,” pungkas Leo.

Secara umum Program 5ME2045 Business Competition dan Acara Puncak ImpactPreneurs Summit berjalan dengan sangat lancar. Tentu hal tersebut tidak lepas dari Dukungan Sponsor dari Jejakin, Deakin Universitiy, Bank Mandiri, dan PT.Sarana Multi Infrastruktur.

Sebagai organisasi yang menaungi alumni LPDP, Mata Garuda berkomitmen menjadi wadah kontribusi berkelanjutan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan semangat gotong royong sesuai amanat konstitusi UUD 1945.

Continue Reading

Metro

Aspradam dan APMaki Gelar Sarasehan: Peran Produsen Food Tray Dalam Negeri Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Published

on

By

JAKARTA, –  Asosiasi Produsen Alat Dapur dan Makan (Aspradam) bersama Asosiasi Produsen Wadah Makanan Indonesia (APMaki) menggelar sarasehan bertema “Peran Produsen Food Tray Dalam Negeri dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)”. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Best Western, Senayan, Jakarta pada Kamis, 31 Juli 2025.

Dalam acara tersebut, Ali Cendrawan, perwakilan dari PT MBG, menyampaikan paparan terkait tantangan dan potensi produsen food tray dalam negeri untuk mendukung program MBG nasional.

Ali menjelaskan, “Jika kami diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam bidang jasa ini, kami siap ikut serta. Memang, dibandingkan sektor otomotif yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dan kompleks, produksi food tray relatif lebih mudah. Namun, sayangnya informasi dan teknologi yang diterima oleh produsen dalam negeri masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar secara optimal.”

Ali menambahkan, “Kemampuan kami sebenarnya sudah terbukti. Bahkan, Bapak Ketua asosiasi kami telah datang langsung untuk meninjau proses produksi kami. Jika usaha ini dikembangkan secara maksimal, potensi pendapatan dapat mencapai sekitar 60 juta rupiah per bulan. Saat ini, dalam kondisi standar saja, kami sudah mampu menghasilkan sekitar 10 juta rupiah per bulan.”

Ia juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kurangnya dukungan dari kementerian terkait dan lembaga pengawas, yang menurutnya membuat para pelaku usaha merasa berjalan sendiri. “Sangat disayangkan jika ada pihak yang mengatakan kementerian tidak hadir atau tidak memperhatikan kebutuhan kami. Kami berharap kementerian bisa menjadi tumpuan dan mitra dalam mendorong produksi dalam negeri agar mampu memenuhi kebutuhan nasional, khususnya dalam program makan bergizi gratis.”

Ali juga menegaskan pentingnya sinergi antar produsen dan pemerintah untuk menghilangkan ketergantungan pada impor dan menjadikan produsen dalam negeri sebagai penopang utama kebutuhan food tray di Indonesia.

Sarasehan ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi konstruktif bagi produsen, pemerintah, dan pemangku kepentingan terkait untuk memperkuat peran industri dalam negeri dalam mendukung keberhasilan program MBG yang berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

Continue Reading

Trending