Connect with us

Metro

Tamsil Linrung Wakil Ketua DPD RI Hadiri Acara Keluaga Besar Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia & Kader HMI MPO Gelar Halal Bihalal Nasional Forum Ikatan Silaturahmi Alumni (FISA) HMI-MPO

Published

on

Jakarta – Keluaga Besar Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) & Kader HMI MPO menggadakan Halal Bihalal Nasional Forum Ikatan Silaturahmi Alumni (FISA) HMI-MPO dengan tema “Memperkokoh Silaturahmi, Menguatkan Peran Alumni Dalam Merespon Isu Nasional & Dukungan Kemerdekaan Palestina” di Gedung Aula Bahasa (samping UNJ Jakarta) pada Minggu hari, 11 Mei 2025.

Acara yang dibawakan oleh tokoh-tokoh nasional seperti ; Anies Baswedan, Tamsil Linrung, Safinudin Almandari, Awalil Rizki, Ubaidilah Badrun, Rifkinizamy Karyasuda, Lukman Hakim Hassan,. Yusuf Hidayat, Irfan Fauzi, Imron Fadhli Syam, Chayo Pamungkas, Muzkkir Djabir, Muhammad Fauzi, Puji Hartoyo Abubakar, Ahmad Yani, Afandi Ismail, Efri Firmansyah.

Tamsil Linrung (Wakil Ketua DPD RI), saat ditemui media awak mengatakan ; “Terkait Pembebasan Penjajahan di Tanah Palestina yang sedang diperjuangkan Pemerintah Indonesia yang sudah menjadi amanat Konstitusi UUD 1945 dimana kita harus berada di barisan terdepan untuk berjuang menghapus penjajahan di muka bumi maka dari itu HMI maupun organisasi-organisasi masyarakat di Indonesia ikut berjuang dalam memberikan bantuan Palestina tetap harus didukung oleh Pemerintah Indonesia.

Saya berharap HMI harus berada di posisi mengambil inisiasi untuk mendorong semua lapisan masyarakat berkolaborasi seperti yang dicontohkan Anies Baswedan yaitu antara Bung Karno dan Jenderal Sudirman menjadi simbol persatuan kita akan lebih mudah untuk menangani semua permasalahan yang ada termasuk permasalahan ekonomi Indonesia, intervensi asing, dll dengan tetap berkolaborasi seluruh umat beragama di Indonesia.

Terkait adanya transmisi warga Palestina dipindahkan ke negara Indonesia dengan adanya keinginan Presiden AS Donald Trumph yaitu Perbaikan Pembangunan Palestina pasca perang dengan Israel dimana sejak awal Presiden Prabowo tidak pernah mau memindahkan warga Palestina ke negara Indonesia tetapi yang ada itu berpikir untuk mereka yang sedang luka-luka akibat perang, rumah sakit Palestina hancur bisa dirawat di rumah sakit Indonesia.

Dan sayapun berharap rencana adanya pembagunan di Negara Palestina yang dicanangkan Presiden AS boleh saja tetapi pembagunan tersebut hanyak untuk rakyat Palestina dan bukan untuk rakyat lainnya walaupun begitu banyak penolakan dari negara-negara lainnya baik di Eropa, Timur Tengah termasuk Indonesia dan Amerika Serikat itu sendiri,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Masrizal A. Syarief Presiden Direktur PT. Graha Ismaya Hadiri Acara KAGAMA Leaders Forum Series Tema ” TRUMP EFFECT : Bagaimana Indonesia Mendulang Peluang Di Tengah Perang Dagang”

Published

on

By

Jakarta – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) bersama Radio Republik Indonesia (RRI) menggadakan KAGAMA Leaders Forum Series dengan tema ” TRUMP EFFECT : Bagaimana Indonesia Mendulang Peluang Di Tengah Perang Dagang” di Gedung Auditorium RRI Jakarta pada hari Rabu, 14 Mei 2025.

KAGAMA Leaders Forum Series dihadiri oleh Djauhari Oratmangun (Dubes Indonesia untuk China-Mogolia), Prof. Dr. Anggito Abimanyu (Wamen Keuangan), Nandi Julyanto (Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia), Masrizal A. Syarief (Presiden Direktur PT. Graha Ismaya), Nezar Patria (Wamen Komdigi), Basuki Hadimuljono (Ketum KAGAMA), Didit Purwadi (Waketum KAGAMA), Sudrajad Jiwandono (Ekonom Senior), Hendrasmo (Direktur Utama RRI), Anwar Sanusi (Waketum PP KAGAMA / Kepala BPPK Kementerian Ketenagakerjaan).

Masrizal A. Syarief (Presiden Direktur PT. Graha Ismaya), saat ditemui awak Media mengatakan ; “Dengan adanya Perang Dagang saat ini, perusahaan kami tidak terpengaruh karena ekpor kita ke negara AS sangat kecil tetapi yang kita khawatirkan kalo berpengaruh di pasar domestik akibat adanya permintaan dari Presiden AS Donald Trump agar TKDN agar segera dihapus, tetapi Pemerintah Indonesia membuat kebijakan yang mendukung industri dalam negeri dengan mengeluarkan
Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2025 dan sangat jelas Pemerintah kita mendukung produk dalam negeri.

Setelah Presiden menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2025 yang memperkuat posisi industri dalam negeri. Dengan jaminan pasar dan dukungan kebijakan, sejumlah perusahaan multinasional mulai menjalin kemitraan dengan industri lokal, baik dalam bentuk lisensi produksi maupun kontrak manufaktur.

Saat ini dari kejadian Perang Dagang bahwa industri sempat cemas dengan isu penghapusan TKDN pasca pernyataan kontroversial Presiden Trump yang menolak bentuk-bentuk proteksionisme negara lain.

Karena TKDN adalah penopang utama industri alkes nasional sejak pandemi. Dulu 90% alat kesehatan kita impor. Sekarang, sudah bisa substitusi hingga 50% untuk teknologi low hingga medium,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Nandi Julyanto (Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia) ; “Tantangan Perang Dagang Bisa Menjadi Peluang”

Published

on

By

Jakarta – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) bersama Radio Republik Indonesia (RRI) menggadakan KAGAMA Leaders Forum Series dengan tema “TRUMP EFFECT : Bagaimana Indonesia Mendulang Peluang Di Tengah Perang Dagang” di Gedung Auditorium RRI Jakarta pada hari Rabu, 14 Mei 2025.

KAGAMA Leaders Forum Series dihadiri oleh Djauhari Oratmangun (Dubes Indonesia untuk China-Mogolia), Prof. Anggito Abimanyu (Wamen Keuangan), Nandi Julyanto (Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia), Masrizal A. Syarief (Presiden Direktur PT. Graha Ismaya), Nezar Patria (Wamen Komdigi), Basuki Hadimuljono (Ketum KAGAMA), Didit Purwadi (Waketum KAGAMA), Sudrajad Jiwandono (Ekonom Senior), Hendrasmo (Direktur Utama RRI), Anwar Sanusi (Waketum PP KAGAMA/Kepala BPPK Kementerian Ketenagakerjaan).

Nandi Julyanto (Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia) menyampaikan ; “Tantangan Perang Dagang saat ini bisa menjadi peluang seperti TKDN yang disampaikan melalui forum KAGAMA dimana TKDN itu bukan menjadi pinalti tetapi menjadi insentif sehingga semakin banyak investor yang mau berinvestasi di Indonesia dan dampak yang terjadi di dunia otomotif yaitu kalo negara-negara tujuan ekspor bermasalah dengan ekonominya sendiri otomotis demand terhadap mobil-mobil ekspor dari perusahaan otomotif Indonesia akan berkurang sehingga bagaimana kita bisa mengurangi dampak tersebut salah satunya dengan perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara tujuan ekspor kita.

Bilamana ada perjanjian perdagangan bebas tersebut maka ada penurunan pajak atau penambahan kuota, sedangkan untuk domestik yang menjadi kunci bahwasannya bagaimana meningkatkan konsumsi dalam negeri kita sendiri walaupun ada efisiensi anggaran tetapi di kuatal 2 sudah Growth dan kalo kosumsi domestik tumbuh maka dengan otomatis ekonomi akan bergerak dan pasar akan tumbuh.

Dan peningkatan daya beli domestik adalah kunci untuk memperkuat industri otomotif nasional. Kami pernah merasakan dampak positif ketika insentif pajak kendaraan diterapkan selama pandemi. Volume penjualan naik, pemasukan negara juga meningkat.

Terkait dinamika rantai pasok global dan transisi elektrifikasi, Nandi menilai kondisi ini sebagai peluang. Toyota berencana menjadikan Indonesia sebagai basis produksi komponen kendaraan listrik global, termasuk baterai, unit penggerak, dan power control unit (PCU), melalui kemitraan dengan perusahaan Tiongkok.

Harapannya dari beberapa hal yaitu bagaimana apa yang sudah diskusikan dari forum KAGAMA bukan hanya wacana saja tetapi menjadi suatu kenyataan sehingga industri, Pemerintah, akademi harus bergerak bersama-sama untuk mengatasi adanya kejadian Perang Dagang ini dan bagaimana bisa mengubah tantangan ini menjadi suatu hal peluang yang tentunya Pemerintah melakukan kebijakan-kebijakan yang mendukung industri yang melakukan efisiensi termasuk oportunity-oportunity untuk realokasi dari negara China maupun dari negara lainnya ke Indonesia untuk membantu Indonesia menjadi lebih baik.”

Continue Reading

Metro

KAGAMA Gelar Leaders Forum Series Tema “TRUMP EFFECT Bagaimana Indonesia Mendulang Peluang di Tengah Perang Dagang”

Published

on

By

Jakarta – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) bersama Radio Republik Indonesia (RRI) menggadakan KAGAMA Leaders Forum Series dengan tema ” TRUMP EFFECT : Bagaimana Indonesia Mendulang Peluang Di Tengah Perang Dagang” di Gedung Auditorium RRI Jakarta pada hari Rabu, 14 Mei 2025.

KAGAMA Leaders Forum Series dihadiri oleh Djauhari Oratmangun (Dubes Indonesia untuk China-Mogolia), Prof. Dr. Anggito Abimanyu (Wamen Keuangan), Nandi Julyanto (Presdir Toyota Motor Manufacturing Indonesia), Masrizal A. Syarief (Presdir PT. Graha Ismaya), Nezar Patria (Wamen Komdigi), Basuki Hadimuljono (Ketum KAGAMA), Didit Purwadi (Waketum KAGAMA), Sudrajad Jiwandono (Ekonom Senior), Hendrasmo (Direktur Utama RRI), Anwar Sanusi (Waketum PP KAGAMA / Kepala BPPK Kementerian Ketenagakerjaan).

Didit Purwadi sebagai Waketum KAGAMA, saat ditemui awak Media mengatakan ; “Bagaimana kita bisa memberikan kontribusi terbaik untuk kondisi saat ini dan Impact Trump saat ini masih dikaji yaitu apakah itu hanya sekedar reaktif ataukah sekedar dengan perkara yang panjang. Maka dari itu saya menghadirkan narasumber yang ahli dalam pembahasan di Seminar Trump Effect guna mendiagnosis tersebut dengan mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu agar kita tidak terjebak dan bisa mengambil benefit dari Efek Trump ini karena akan ada banyak peluang di beberapa sektor seperti di sektor pertanian maupun sektor perekonomian lainnya yang terkena dampak tersebut, dimana kita minta pandangan dari para pakar-pakar untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa Indonesia.

Adapun tidak hanya dikaitkan dari dalam negeri saja tetapi dilihat juga dari Geopolitik luar negerinya juga harus harus kita cermati terus seperti perang dagang AS dengan China dimana Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif pajak import dibeberapa negara membuat saham-saham di Eropa dan Asia menjadi turun. Sedangkan disisi lainnya malah kebijakan Presiden Donald Trump malah banyak yang tidak sependapat atau tidak setuju di dalam negerinya sendiri seperti regulator, pelaku bisnis, praktisi, akademis, senator, dll.

Sedangkan untuk negara China sendiri yang sudah dikenakan biaya tarif impor besar dari Donald Trump malah China membalasnya dengan mengenakan tarif import besar untuk negara AS, maka dari itu membuat Donald Trumph menunrunkan tarif import untuk China menjadi sekitar 30% dari yang tadinya diatas 100% dan dari perkembangan perang dagang AS vs China untuk Pemerintah Indonesia sendiri harus tetap bisa mencermati dalam membuat regulasi atau kebijakan untuk melihat peluang-peluang disektor-sektor lainnya yang bisa dimanfaatkan akibat dari perang dagang tersebut.

Langkah-langkah yang diambil Presiden Prabowo sudah benar dengan bekerjasama dengan beberapa negara yang terkena efek dari tarif import Donal Trump termasuk dengan delegasi Indonesia seperti Marie Pangestu, Mari Elka Pangestu, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, serta Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir ke negara AS terkait tarif import 32% yang dikenakan untuk Indonesia agar ada sikap terbaik untuk tarif sebesar 32% bisa ditawarkan ke negara AS dengan berharap Donald Trump dapat menurunkan tarif tersebut.

Harapan kita agar KAGAMA dapat terus memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia melalui seminar-seminar yang kita selenggarakan dan menjadi pedoman ada langkah baik untuk kebijakan ekonomi yang terbaik untuk Rakyat Indonesia dan bisa memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Indonesua agar segala kebijakannya tetap berpihak kepada rakyat dengan tetap berkolaborasi dengan mencari solusi-solusi terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia,” tutupnya.

Continue Reading

Trending