Connect with us

Metro

INDONESIA DIGITAL FORUM 2025: Peran Kunci Pemerintah, Industri dan Masyarakat Untuk Kolaborasi Membangun Ekosistem Digital Indonesia

Published

on

Jakarta, 15 Mei 2025 Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bersama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menghelat acara Indonesia Digital Forum (IDF) 2025 pada 15 16 Mei 2025 di JW Marriot, Jakarta. Bertajuk “Kolaborasi Membangun Ekosistem Digital Indonesia”, forum yang digagas menjadi agenda strategis tahunan ini menghadirkan para pemangku kepentingan dari beraneka ragam sektor, mulai dari pemerintahan, pelaku industri, praktisi hingga akademisi.

Indonesia Digital Forum (IDF) 2025 utamanya mendapatkan apresiasi dan dukungan dari berbagai lembaga pemerintahan yang turut hadir memberikan sambutan, yakni dari Kemenkomdigi RI, Dewan Ekonomi Nasional (DEN), dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN). Komjen Pol. A. Rachmad Wibowo, SIK, Wakil Ketua BSSN yang meresmikan Indonesia Digital Forum (IDF) 2025, “Selamat atas penyelenggaraan Indonesia Digital Forum 2025, semoga bisa menghasilkan hal yang produktif agar bisa disampaikan kepada pemerintah. Kedepannya, BSSN juga bersedia untuk menjadi tuan rumah kumpul-kumpul selanjutnya.”

Dunia digital di Indonesia mengalami transformasi yang sangat pesat sehingga menghadirkan peluang besar bagi kemajuan Indonesia. Teknologi baru seperti artificial intelligent, blockchain dan Web3 serta Internet of Things tidak lagi sekedar memperkaya inovasi, tetapi juga secara fundamental mengubah struktur industri dan perilaku masyarakat digital. Peluang tersebut tentunya beriringan juga dengan sejumlah tantangan yang mendasar. Masih rendahnya akses terhadap teknologi di wilayah terpencil menciptakan kesenjangan digital yang signifikan. Infrastruktur yang belum merata, terbatasnya pembiayaan dan minimnya investasi turut memperlambat penetrasi teknologi.

Di sisi lain, ketergantungan pada teknologi asing, kurangnya SDM digital yang mumpuni turut menghambat laju transformasi digital yang seharusnya berjalan secara berkelanjutan. Ditambah lagi dengan persoalan interoperabilitas antar sistem, regulasi yang belum terintegrasi serta lemahnya perlindungan data dan keamanan siber menjadi sebuah tantangan yang perlu difokuskan dan tidak bisa diabaikan.

John Sihar Simanjuntak, Ketua PANDI dalam sambutan pembukanya menyebutkan bahwa literasi digital di Indonesia belum optimal sehingga PANDI juga berupaya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkannya.

Sebagai solusi atas suatu persoalan ekosistem digital, John memberikan contoh, “Penerapan QRIS merupakah salah satu studi kasus keberhasilan pengembangan ekosistem digital. Oleh karenanya, terdapat banyak peluang yang dapat diraih bersama, misalnya dengan penggunaan e.id dan IDCHAIN untuk meningkatkan keamanan data, privasi, dan menjaga kedaulatan digital. Selain itu, juga dengan berpartisipasi dalam pendaftaran New gTLD.”

John juga menekankan, “Indonesia Digital Forum 2025 akan menjadi acara tahunan yang berkelanjutan. Saat ini sudah terdapat berbagai asosiasi yang akan turut bergabung sebagai penyelenggara Indonesia Digital Forum, yakni ASIOTI, MASTEL, AFSI, ASPIMTEL, KORIKA, PERATIN, INTERNET SOCIETY, ASKALSI, DAN APJATEL.”

Sementara itu, Muhammad Arif, Ketua Umum APJII dalam sambutan pembukanya menegaskan urgensi penataan ulang struktur regulasi dan ekosistem digital nasional. “Transformasi digital bukan sekadar mengubah yang analog menjadi digital, tetapi juga harus diiringi dengan penataan ulang ekosistem industri dan peraturan perundangannya,” tegas Arif.

Ia menambahkan bahwa kerangka regulasi saat ini sudah tidak lagi relevan dengan realitas industri digital. “Undang-undang kita masih membagi pelaku industri hanya menjadi penyelenggara jaringan dan jasa. Padahal, saat ini sudah muncul varian pelaku baru yang tidak terdefinisi secara hukum, seperti penyelenggara digital,” ujar Arif.

Ia juga menyoroti ketimpangan beban kewajiban antara pelaku lama dan baru. “Yang menguasai industri hari ini justru tidak memiliki kewajiban apa pun, sementara operator lama masih dibebani tanggung jawab penuh, bahkan ketika terjadi insiden yang bukan berasal dari layanannya,” lanjutnya.

Dalam forum ini, Arif menyerukan agar disusun kerangka kerja bersama yang adil dan inklusif. “Forum ini bukan lagi hanya forum telekomunikasi atau internet, tapi forum digital Indonesia. Mari kita bentuk framework bersama yang dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan,” tutupnya.

Indonesia Digital Forum (IDF) 2025 lahir karena laju disrupsi teknologi yang kian masif, sehingga muncul kebutuhan yang cukup mendesak untuk menghadirkan ruang diskusi yang bersifat strategis dan mampu menjamah banyak pihak. Hubungan antara asosiasi dengan pemerintah sebagai pembuat kebijakan perlu diperkuat agar dapat bersama-sama menciptakan keselarasan antara arah pengembangan teknologi dan regulasi yang mendukung inovasi dengan tetap mengutamakan. kepentingan publik.

Merza Fachys, Wakil Ketua ATSI dalam sambutan pembukanya menyinggung terkait tentang transparansi sebagai tujuan transformasi digital yang perlu dicapai. “Indonesia Digital Forum 2025 ini diharapkan dapat menghasilkan framework sebagai deliverables yang dapat disampaikan kepada pemerintah. Serta kedepannya dapat melibatkan seluruh pelaku ekosistem digital bukan hanya oleh PANDI, APJII dan ATSI yang pada tahun ini menjadi promotor,” terang Merza.

Indonesia Digital Forum (IDF) 2025 diselenggarakan sebagai salah satu alternatif dalam menjawab kebutuhan tersebut. Forum ini mempertemukan berbagai asosiasi dan pelaku industry digital guna merajut kolaborasi, menyatukan visi dan mendorong sinergi lintas sektor. Melalui diskusi mendalam yang terbangun di dalam forum ini, diharapkan muncul gagasan gagasan segar dan langkah konkret yang dapat memperkuat fondasi ekonomi digital nasional. Selain itu, Indonesia Digital Forum (IDF) 2025 dimaksudkan dapat menjadi bagian dari kontribusi nyata dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.

Melalui Indonesia Digital Forum (IDF) 2025, berbagai issue dan regulasi dapat diidentifikasi dan dibahas bersama guna mendorong adaptasi kebijakan yang selaras dengan dinamika teknologi. Lebih jauh, kegiatan strategis yang direncanakan menjadi agenda strategis tahunan ini diharapkan dapat membantu mendongkrak Indonesia menuju negara maju yang berdaya saing global, berbasis pada kekuatan teknologi, kolaborasi dan inovasi berkelanjutan serta dapat dengan cepat memperkuat sinergi dalam merespon tantangan digital.

Tentang PANDI

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) adalah organisasi yang bertanggung jawab atas pengelolaan domain id di Indonesia. Sebagai bagian dari ekosistem digital nasional, PANDI berkomitmen untuk mendorong adopsi teknologi digital melalui pengelolaan domain yang andal, aman, dan inovatif.

Tentang APJII

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) adalah organisasi yang lebih dari 1.200 perusahaan penyelenggara jasa internet di Indonesia. Sebagai pelopor dalam pengembangan infrastruktur internet nasional, APJII berperan aktif dalam mendukung konektivitas yang merata dan berkualitas di se Selain itu, APJII juga berkomitmen untuk menyediakan d strategis melalui Survei Internet APJII, yang menjadi referer industri dan pemangku kepentingan dalam pengambilan kep kebijakan digital di Indonesia.

Tentang ATSI

Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) adalah or menaungi perusahaan telekomunikasi di Indonesia, dengan pengembangan industri telekomunikasi dan inovasi digital di Indonesia

Continue Reading

Metro

Donny Utoyo Ketua Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Hadir Sebagai Narasumber Kegiatan Bertajuk “Suara Demokrasi Lewat Literasi Digital dan Seni”

Published

on

By

Jakarta, 7 Oktober 2025 – Plaza Promenade di Tama n Ismail Marzuki, Jakarta, sore ini menjadiruang berkumpul warga. Aktivis perempuan, mahasiswa, seniman, jurnalis, dan masyarakat umum hadir untuk satu tujuan: membicarakan bagaimana literasi digital bisa menjadi benteng demokrasi.

Acara bertajuk “Literasi Digital, Perempuan dan Demokrasi” ini digelar oleh Suara Ibu
Indonesia (SII) bersama Dewan Kesenian Jakarta, Mafindo, Siberkreasi, Artsforwomen
dan PurpleCode Collective. Kegiatan ini bagian dari program Klik: Rakyat – Ruang Bersama,
Berdaulat, dan Setara, yang mengajak warga berdialog, menyusun agenda bersama, dan
melawan disinformasi yang merusak kehidupan publik.

Ketua Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Donny Utoyo, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan bertajuk “Suara Demokrasi Lewat Literasi Digital dan Seni”, sebuah forum inspiratif yang menggabungkan kekuatan teknologi, ekspresi kreatif, dan partisipasi publik dalam memperkuat nilai-nilai demokrasi di era digital.

Acara ini menjadi ruang dialog yang mempertemukan para pegiat seni, akademisi, serta komunitas muda untuk mendiskusikan bagaimana ekspresi artistik dan kecakapan digital dapat memperkuat suara rakyat dalam sistem demokrasi. Melalui karya seni digital, film pendek, musik, hingga konten kreatif di media sosial, masyarakat kini memiliki medium baru untuk menyuarakan nilai, kritik, dan harapan terhadap pembangunan bangsa

Dalam paparannya, Donny Utoyo menekankan bahwa literasi digital bukan sekadar kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga kesadaran kritis untuk memahami, menyaring, dan menyebarkan informasi secara bertanggung jawab.

“Demokrasi yang sehat lahir dari masyarakat yang cerdas digital. Seni dan literasi digital bisa menjadi jembatan untuk menyampaikan aspirasi dengan damai, kreatif, dan beradab,” ujar Donny BU di hadapan para peserta.

Lebih lanjut, Donny Utoyo mengajak generasi muda agar tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen konten positif yang mendidik dan membangun ruang publik digital yang sehat.

Kreativitas adalah bahasa universal. Saat dikombinasikan dengan literasi digital, ia menjadi kekuatan demokrasi baru yang mampu menembus batas-batas sosial dan geografis,” tambahnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif dan pameran karya seni digital yang menampilkan beragam pesan sosial tentang partisipasi warga, kebebasan berekspresi, dan tanggung jawab bermedia.

Dengan semangat kolaboratif, acara “Suara Demokrasi Lewat Literasi Digital dan Seni” menjadi wujud nyata sinergi antara dunia digital, seni, dan nilai-nilai demokrasi untuk membangun Indonesia yang lebih inklusif, kreatif, dan beretika di ruang maya.

Continue Reading

Metro

Yusuf L Wakil Komisi II DPRD Kota Tanggerang Selatan : Momentum Bulan Pemuda Bukan Sekadar Seremonial, Tetapi Ajang Refleksi dan Kolaborasi Lintas Generasi

Published

on

By

Tangerang, 6 Oktober 2025 — Dalam rangka memperingati Bulan Pemuda ke-97, Yusuf L, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan, secara resmi meluncurkan Logo “Semarak Kepemudaan” yang menjadi simbol semangat, kreativitas, dan sinergi kaum muda Tangsel dalam membangun masa depan kota yang lebih maju.

Acara launching yang digelar di Aula Blandongan Lt. 4  Gedung Pemerintah Kota Tangerang Selatan ini dihadiri oleh  Benyamin Davnie WaliKota Tanggerang Selatan,  H. Pilar Saga Ichsan Wakil Walikota Tanggerang Selatan,, serta berbagai elemen masyarakat, mulai dari organisasi kepemudaan, mahasiswa, pelajar, tokoh masyarakat, serta perwakilan pemerintah daerah. Kegiatan ini juga dirangkai dengan diskusi inspiratif bertema “Membangun Generasi Emas: Peran Pemuda Dalam Membangun Kota Tangerang Selatan.”

Kegiatan Diskusi Pemuda juga menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang — tokoh muda, akademisi, yang membahas strategi konkret dalam memperkuat peran pemuda di sektor ekonomi kreatif, kewirausahaan, pendidikan, dan teknologi digital.

Yusuf L  Wakil Komisi II DPRD Kota Tanggerang Selatan menyampaikan  bahwa momentum Bulan Pemuda bukan sekadar seremonial, tetapi ajang refleksi dan kolaborasi lintas generasi.

“Pemuda adalah energi perubahan. Di tangan pemuda-lah masa depan Tangsel ditentukan. Kita ingin menjadikan generasi muda hari ini bukan hanya penonton, tetapi pelaku pembangunan yang berkarakter, inovatif, dan berdaya saing,” ujar Yusuf L.

“Kita ingin pemuda Tangsel menjadi generasi emas yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global. Sinergi antara pemerintah dan pemuda harus terus dijaga agar pembangunan berjalan inklusif dan berkelanjutan,” tambah Yusuf L.

Logo “Semarak Kepemudaan” yang diluncurkan mengandung makna semangat, kolaborasi, dan keberagaman, mencerminkan wajah Kota Tangerang Selatan yang dinamis dan inklusif. Warna-warna cerah dalam logo menggambarkan optimisme dan kreativitas anak muda Tangsel dalam menghadapi tantangan era digital dan globalisasi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat kepemudaan dapat terus tumbuh menjadi gerakan nyata dalam membangun Kota Tangerang Selatan yang maju, berdaya saing, dan berkarakter.

Continue Reading

Metro

Gelar Gala Premiere “Yakin Nikah”, Bikin Penonton Galau Berjamaah

Published

on

By

Jakarta, 2 Oktober 2025 – Pertanyaan keramat ‘kapan nikah?’ akhirnya terjawab dengan sebuah lamaran.

Namun, apa jadinya jika di saat bersamaan, mantan terindah dengan semua kenangannya tiba-tiba muncul kembali?

Dilema maut inilah yang menjadi jantung dari film Yakin Nikah, yang baru saja menggelar Gala Premiere di Jakarta.

Diproduksi oleh Adhya Pictures dan ditulis langsung oleh Imajinari, film yang siap mengaduk-aduk perasaan ini merayakan malam puncaknya dengan screening dan red carpet bertabur bintang pada Kamis, 2 Oktober 2025, di Epicentrum XXI, Jakarta.

Antusiasme tamu undangan yang datang terlihat dengan jelas, dan mereka tidak sabar banyak penonton lainnya yang ikut menikmati cerita yang bikin baper ini.

“Ini benar-benar mewakili masalah banyak orang ‘jaman now’,” kata salah satu tamu yang ikut menyaksikan film ini.

“Combo banget, udah lah dilema ditanya nikah, disuruh milih pula antara pacar dan mantan terindah, baper maksimal!” komentar tamu undangan lainnya.

Film Yakin Nikah mengisahkan perjuangan Niken (Enzy Storia), wanita modern yang pusing dengan tekanan keluarga dan sosial untuk memintanya segera menikah.
Ketika Arya (Maxime Bouttier), kekasihnya, akhirnya melamarnya, sebuah “serangan” dari masa lalu datang dalam wujud Gerry (Jourdy Pranata), sang mantan yang belum sepenuhnya hilang dari hati.

Menghidupkan dilema ini, Enzy Storia mengaku sangat terhubung dengan karakternya.
“Niken itu kompleks, kadang naif, tapi tulus banget. Aku yakin penonton, terutama para perempuan, akan merasa relate banget dengan perjalanan dan kebimbangannya,” ujar Enzy dalam debutnya sebagai pemeran utama film ini.

Membawakan cerita yang light dan fun, namun tetap dibumbui berbagai komentar sosial mengenai kehidupan percintaan yang absurd dan kompleks, produser Shierly Kosasih turut membagikan harapannya untuk para penonton Indonesia.

“Saya ingin penonton nggak hanya terhibur, tertawa, dan baper sama karakter-karakter di film ini. Saya juga ingin cerita yang kami bawakan bisa menimbulkan perbincangan tentang bagaimana kita sebaiknya menghadapi lika-liku hubungan di masa ini,” ungkap Shierly.
Di balik kisah cinta segitiga yang bikin geregetan, sutradara Pritagita Arianegara menyisipkan pesan yang dalam.

“Film ini bukan cuma soal milih pasangan. Ini tentang menemukan keyakinan pada diri sendiri dulu. Gimana bisa yakin sama orang lain, kalau sama diri sendiri aja masih goyah?” tegasnya.

Pesan ini diperkuat oleh jajaran penulis skenario papan atas, Bene Dion Rajagukguk, yang di bawah pengembangan IMAJINARI oleh Ernest Prakasa, meramu cerita yang sederhana namun menusuk.

“Yakin Nikah adalah salah satu project pertama Imajinari, yang saat itu berdiri sebagai script lab sebelum menjadi PH. Cinta, keluarga, dan tekanan sosial. Tiga hal ini relevan bagi siapa saja, dan itulah kekuatan film ini,” kata Bene Dion.

Didukung oleh para aktor hebat seperti Tora Sudiro, Ersa Mayori, Lukman Sardi, dan Amanda Rigby, Yakin Nikah bukan sekadar tontonan, tapi juga sebuah cermin bagi siapa pun yang pernah ragu dalam melangkah.

Yakin Nikah tayang serentak di bioskop mulai 9 Oktober 2025.

Juga ada Kejutan Spesial untuk Penonton Yakin Nikah, Adhya Group menghadirkan gebyar hadiah untuk penonton Yakin Nikah.

Akan ada hadiah spektakuler berupa handphone dan mobil senilai ratusan juta rupiah bagi para pemenang beruntung. Tentunya hadiah ini akan diberikan dengan syarat tertentu.

Tonton Yakin Nikah mulai 9 Oktober 2025, dan jangan buang tiket nonton kalian untuk kesempatan memenangkan hadiah besar ini.

Continue Reading

Trending