Connect with us

Metro

Ketum FWJ Pimpin Rapim Wilayah Agendakan Proker dan Deklarasi

Published

on

JAKARTA — Ketua Umum Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Mustofa Hadi Karya pimpin langsung Rapat Pimpinan (Rapim) yang digelar di Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2021) sore.

Rapim yang mengulas agenda kerja menuju deklarasi para korwil FWJ menjadi titik fokus sebagai wujud pengesahan secara legal standing dan pengakuan yang akan ditetapkan dengan turunnya SK Penetapan dalam masa bhakti 3 tahun (1 periode). Hal itu dikatakan Opan (nama panggilan ketum FWJ.red) disela-sela rapim.

“Sejak diterimanya SK Mandat para Korwil FWJ Desember 2020 lalu di puncak Bogor, hingga sekarang sudah berjalan 2 bulan. Coba difokuskan untuk deklarasi setiap wilayah sebagai bentuk pengakuan adanya FWJ di wilayah kalian. “Kata Opan.

Ia juga menyebut, para punggawa FWJ di wilayah adalah orang-orang terpilih yang mampu merangkul dan memperluas jangkauan jaringan hingga membentuk forum yang disegani. “Kalian adalah orang-orang terpilih, gunakan kemampuan jurnalis kalian dalam menjaga marwah FWJ, karena kalian adalah organisator yang mumpuni. “Pintanya.

Sebagai langkah kedepan, Opan membeberkan bahwa FWJ berangkat dari kebudayaan, dengan melestarikan budaya dan terus menjaga kearifan lokal, maka FWJ diyakini mampu memberikan contoh baik diberbagai unsur masyarakat maupun pemerintah.

“Ingat kita berangkat dari kebudayaan, kami mengambil itu karena Nusantara kuat dan bersatu dengan unsur budaya. Dengan pedoman itulah FWJ bangkit sebagai pemersatu insan pers. “Ulas Opan.

Membangun kepribadian dan prinsip dalam organisasi, Ia merinci selain kebudayaan, penting bagi Forum Wartawan Jakarta (FWJ) mengkonstruksikan kemandirian melalui koperasi yang akan dibangun FWJ Korwil Bekasi Kota “Saya yakin, koperasi yang dibangun kawan-kawan Korwil Bekasi Kota mampu berikan solusi kesejahteraan bagi keluarga besar FWJ. “Jelas Opan.

Opan berharap sinergitas dari semua unsur baik pemerintah, TNI, Polri, BUMN, BUMD, dan para pengusaha akan membawa kenyamanan dalam menata komunikasi 2 arah yang baik. Terlebih munculnya gagasan dalam membangun humanitas dan kerjasama dengan BPJS.

“Kita apresiasi semua kawan-kawan FWJ wilayah yang telah berjuang membangun komunikasi baik kepada para stakeholdernya, terlebih FWJ akan melakukan ikatan baik dengan BPJS untuk semua wartawan yang terdaftar sebagai anggota FWJ. “Ungkapnya.

Rapat Pimpinan (Rapim) FWJ tingkat wilayah ini dihadiri sedikitnya 40 para pimpinan wilayah, yakni Pengurus FWJ Korwil Jakarta Pusat, Pengurus FWJ Korwil Jakarta Timur, Pengurus FWJ Korwil Jakarta Selatan, Pengurus FWJ Korwil Jakarta Utara, Pengurus FWJ Jakarta Barat, Pengurus FWJ Bekasi Kota, Pengurus FWJ Bekasi Kabupaten, serta Ketua Umum FWJ, Bendahara Umum DPP FWJ, dan Divisi Bidang UMKM DPP FWJ

Continue Reading

Metro

Ahmad Jazuri Resmi Terpilih Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Wilayah Jakarta

Published

on

By

Jakarta, — Ahmad Jazuri resmi terpilih sebagai Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Wilayah Jakarta dalam Musyawarah Daerah (Musda) IPI DKI Jakarta yang digelar di Aula  PDS HB. Jassin Gedung Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (5/11).

Kepala Sudin Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Barat ini  menegaskan komitmennya untuk menjadikan pustakawan sebagai agen transformasi literasi digital dan kolaborasi lintas sektor. Ia menilai, di tengah percepatan teknologi dan arus informasi yang masif, pustakawan memiliki peran strategis untuk menumbuhkan budaya baca sekaligus meningkatkan kemampuan literasi masyarakat urban.

“Pustakawan bukan hanya penjaga buku, tetapi juga penggerak pengetahuan. Tugas kita hari ini adalah membawa perpustakaan hadir di ruang-ruang digital, agar literasi menjadi gaya hidup masyarakat Jakarta,” ujarnya.

Ahmad Jazuri juga menekankan pentingnya memperkuat sinergi antara IPI dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, perguruan tinggi, serta komunitas literasi. Melalui kolaborasi tersebut, IPI Jakarta Barat diharapkan dapat menjadi wadah pengembangan profesional pustakawan sekaligus motor penggerak inovasi di bidang perpustakaan.

Musda IPI DKI Jakarta tahun ini mengusung tema “Pustakawan Sebagai Agen Tranformasi  Perpustakaan Menuju Jakarta Kota Literasi.
Semangat pembaruan organisasi dan peningkatan kompetensi anggota di tengah tantangan digitalisasi. Sejumlah pustakawan  turut hadir menyuarakan ide-ide segar tentang masa depan perpustakaan yang inklusif dan adaptif.

“Kami ingin pustakawan menjadi figur yang inspiratif, yang tidak hanya melayani, tapi juga menciptakan perubahan sosial melalui literasi dan teknologi,” tambah Ahmad Jazuri.

Kehadiran Ahmad Jazuri sebagai ketua terpilih diharapkan membawa warna baru bagi gerakan literasi di wilayah Jakarta  sekaligus memperkuat posisi IPI sebagai organisasi profesi yang relevan dengan tuntutan zaman.

Tantangannya adalah sebuah ekosistem harus dibentuk, bukan cuma tentang perpustakaan tapi semua yang berhubungan dengan informasi, semua yang berhubungan dengan perpustakaan, semua yang berhubungan dengan pengetahuan, itu harus menjadi sebuah ekosistem, pungkasnya.

Continue Reading

Metro

Nashruddin Djoko Surjono Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta Hadiri Acara Musda IPI Wilayah Jakarta dan Talkshow

Published

on

By

Jakarta, – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Nashruddin Djoko Surjono, menegaskan pentingnya peran pustakawan sebagai garda depan dalam membangun ekosistem literasi yang berdaya dan berkelanjutan di Ibu Kota.

Hal itu disampaikan dalam wawancara usai menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Wilayah Jakarta dan Talkshow ” Pustakawan Sebagai Agen Transformasi Perpustakaan Menuju Jakarta Kota Literasi Dunia” yang berlangsung di Aula PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki Jakarta,  Rabu (05/11/25).

Dalam kesempatan tersebut, Nashruddin menyampaikan bahwa transformasi perpustakaan kini tidak hanya sebatas tempat penyimpanan buku, tetapi juga ruang inklusif yang menghidupkan literasi digital, sosial, dan budaya.

“Pustakawan hari ini harus adaptif terhadap perubahan zaman. Kolaborasi antara pustakawan, lembaga pendidikan, dan komunitas literasi sangat penting untuk menjadikan Jakarta sebagai kota literasi dunia,” ujarnya.

Peran Pustakawan memang saat ini dituntut tidak hanya dia tahu sejarah konvensional menjaga buku, tapi dia juga punya kreativitas untuk menggerakkan komunitas di perpustakaan tersebut. Tentunya  terkait dengan melek IT para Pustakawan itu sangat dibutuhkan.

Layanan perpustakaan diberikan juga sampai malam. Dan yang penting, kami juga menyadari pustakawan  menyentuh sampai masyarakat bawah dan di RPTRA minat pembaca supaya  tumbuh juga, imbuhnya.

“Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen memperluas layanan perpustakaan berbasis teknologi, agar masyarakat dapat belajar dengan mudah dan menyenangkan,” pungkasnya.

Continue Reading

Metro

Ulang Tahun ke-29 PBHI dan Peluncuran Laporan Tahunan Obituari Mengenang Johnson Panjaitan Advokasi HAM & Pembebasan

Published

on

By

Jakarta, — Peringatan Hari Ulang Tahun ke-29 Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) diadakan bersamaan dengan acara peluncuran laporan tahunan dan obituari untuk mengenang salah satu pendiri PBHI, Johnson Panjaitan. Acara ini diselenggarakan bertempat di Sadjoe Café, Tebet, Jakarta Selatan.Rabu (5/11/2025)

Memasuki usia ke-29 tahun, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) kembali menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan kemanusiaan, keadilan, dan demokrasi. Peringatan HUT PBHI tahun ini mengusung tema “Militerisasi & Totalitarian Obituary”, sebuah refleksi mendalam atas situasi kebebasan sipil dan ruang demokrasi yang kian menyempit di Indonesia.

Tokoh advokasi HAM, Julius Ibrani, menegaskan bahwa tema ini bukan sekadar kritik, tetapi juga peringatan bagi bangsa agar tidak terjebak dalam romantisme kekuasaan yang mengancam hak-hak rakyat.

“Kita sedang berada di titik kritis, di mana kekuasaan mulai meniru wajah lama: menormalisasi kekerasan negara, membungkam perbedaan, dan mempersempit ruang bagi kebebasan. Inilah saatnya kita menegaskan kembali posisi PBHI sebagai garda pembebasan rakyat,” ujar Julius Ibrani

Sejak didirikan pada 1996, PBHI telah menjadi benteng advokasi bagi korban pelanggaran HAM, dari kasus penghilangan paksa hingga pembelaan terhadap masyarakat kecil yang terpinggirkan. Di usia ke-29 ini, PBHI ingin menegaskan kembali semangat pembebasan melalui kerja advokasi hukum yang kritis, independen, dan berpihak kepada kebenaran.

“Advokasi bukan sekadar soal hukum, tapi tentang kemanusiaan. Kita harus terus berdiri melawan segala bentuk militerisasi dan totalitarianisme yang membunuh akal sehat demokrasi,” lanjut Julius Ibrani

Peringatan HUT ke-29 PBHI juga menjadi momentum konsolidasi lintas jaringan masyarakat sipil untuk memperkuat solidaritas dalam menghadapi berbagai bentuk represi. PBHI menegaskan pentingnya menjaga ruang publik yang bebas, lembaga penegak hukum yang independen, serta pemerintahan yang akuntabel terhadap rakyatnya.

Continue Reading

Trending