Connect with us

Metro

Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim Kunjungi Proyek Tol BORR Seksi III

Published

on

Bogor – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dan didampingi oleh Direktur Utama PT. Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmodjo meninjau proyek pembangunan jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi III A (Simpang Yasmin – Simpang Semplak), Sabtu (03/08/2019) siang.

Peninjauan itu dilakukan guna memastikan kelanjutan pembangunan proyek jalan tol BORR seksi III A pasca kecelakaan konstruksi ambruknya cor beton di pier 10 beberapa waktu lalu agar berjalan sesuai rencana dan rampung tepat waktu.

Pada kesempatan itu, Dedie mengatakan, komite keselamatan kontruksi (K2) dari kementerian PUPR sudah melakukan assessment dan rekomendasi bahwa pelaksanaan pembangunan jalan tol BORR seksi III A dapat dilaksanakan kembali.

“Intinya bahwa kami ingin memastikan pelaksanaan pembangunan ini bisa terus dilakukan dan mudah-mudahan selesai tepat waktu, karena ini kan lokasinya jalan yang dilalui oleh masyarakat, jadi perlu kita kawal juga mudah mudahan tidak ada gangguan dan pihak pelaksana juga bisa melaksanakan dengan sebaik baiknya,” kata Dedie di sela peninjauan.

Sementara itu, Kepala BPJT, Danang Parikesit menyampaikan bahwa progres kegiatan pembangunan BORR seksi IIIA seluruh proses assessment, peninjauan kembali, evaluasi, penyusunan rekomendasi dan komisioning untuk melanjutkan proyek tersebut sudah dilaksanakan oleh dua komite di kementerian PUPR, yaitu komite K2 dan rekomendasi design oleh komite keselamatan jembatan dan terowongan jalan.

“Ini sudah kita peroleh, harapan kami itu bisa dilaksanakan dengan baik,” katanya.

Ia menyatakan bahwa pihaknya sudah menegur operator dari pengelola jalan tol BORR tersebut. Menurutnya memang perlu ada tindakan kepada pelaksana, terutama kontraktor dan konsultan.

“Kita harapkan memang ada pergantian, jadi yang datang kesini memang betul betul berpengalaman dengan bangunan yang cukup komplek tidak hanya pada saat kontruksi tetapi juga bagaimana mengelola management lalu lintas. Mudah mudahan dengan tim baru ini baik kontraktor, konsultan dan kami juga memiliki pemantauan mutu independen. Harapan kita kedepan akan lebih baik lagi,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan telah mendapatkan wawasan dari Wakil Wali Kota Bogor mengenai bagaimana pengembangan sistem transportasi di kota Bogor.

Menurut Danang, terdapat beberapa hal yang akan disampaikan kepada menteri PUPR dan dirjen Bina Marga, karena persoalan Bogor tidak hanya di selesaikan oleh tol BORR saja, tetapi ada banyak akses yang menjadi rencana pengembangan di kota Bogor.

“Oleh karena itu kami akan melaporkan ke pak menteri perkembangannya dan mudah mudahan dalam waktu tidak terlalu lama bisa di bahas tim kementerian PUPR,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Dirut PT. MSJ Hendro Atmodjo menuturkan, pada prinsipnya ada 10 rekomendasi yang di berikan oleh komite K2 dan yang paling penting adalah memperbaiki sistem perancangan atau begisting.

Menurut Hendro yang menjadi penyebab kecelakaan kontruksi tumpahnya beton yang sudah di cor karena tidak kuatnya penopang dari kontruksi.

Ia menambahkan, kesimpulan komite K2 adalah lost of control pelaksana proyek yang sudah dirokemandasikan untuk diganti dan sekarang sudah diganti personelnya.

“Kami sedang menghitung lagi dengan keterlambatan ini sekitar 3 Minggu. Mudah mudahan kita lakukan percepatan tetapi dengan cermat, bahwa 31 Desember 2019 Insya Allah bisa selesai karena ini proyek strategi nasional,” tegasnya.

Continue Reading
1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Metro

Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, Hadiri Acara Rakernas HPTKes Indonesia Periode 2025 – 2030

Published

on

By

Jakarta, – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Himpunan Pendidikan Tinggi Kesehatan (HPTKes) Indonesia menghadirkan tokoh nasional di bidang pendidikan dan kesehatan, Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, selaku Dewan Pakar HPTKes Indonesia, sebagai narasumber utama dalam sesi strategis bertema “Arah Baru Pendidikan Tinggi Kesehatan: Menjawab Tantangan Transformasi dan Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045″ di Hotel Oakwood TMII Jakarta, Selasa (19/11/25).

Prof. Fasli menegaskan bahwa perguruan tinggi kesehatan memiliki posisi kunci dalam menyiapkan tenaga kesehatan yang adaptif, kompeten, dan visioner, sesuai tuntutan transformasi sistem kesehatan nasional yang dicanangkan pemerintah.

Menghadapi Transformasi Sistem Kesehatan Nasional

Menurut Prof. Fasli, transformasi sistem kesehatan yang kini berlangsung menuntut perguruan tinggi untuk bergerak lebih cepat, lebih inovatif, dan lebih kolaboratif.

“Kita sedang memasuki era di mana kesehatan tidak lagi berdiri sendiri. Ia beririsan dengan teknologi digital, kecerdasan buatan, manajemen bencana, keamanan biologis, hingga perubahan gaya hidup masyarakat. Pendidikan tinggi kesehatan harus siap membekali mahasiswa dengan kompetensi masa depan tersebut,” ujarnya.

Beliau menilai bahwa tantangan terbesar saat ini adalah menyamakan kualitas lulusan, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta, melalui kurikulum yang responsif dan terstandar secara nasional.

Menuju Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional

Prof. Fasli menekankan pentingnya kemandirian dalam produksi tenaga kesehatan, alat kesehatan, hingga teknologi medis.

“Indonesia Emas 2045 tidak mungkin tercapai tanpa kemandirian di sektor kesehatan. Ini bukan hanya soal kemampuan klinis, tetapi juga kemampuan riset, inovasi, dan hilirisasi produk kesehatan,” tegasnya.

Ia mendorong agar perguruan tinggi kesehatan lebih aktif melakukan riset translasional, memperkuat jejaring dengan industri, serta membuka ruang kolaborasi internasional untuk mempercepat adopsi teknologi baru.

Peran HPTKes Indonesia

Sebagai Dewan Pakar, Prof. Fasli mengapresiasi langkah HPTKes Indonesia yang menggelar Rakernas pertama ini sebagai langkah strategis menyatukan visi seluruh institusi pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia.

“Rakernas ini adalah momentum besar untuk menyusun peta jalan bersama. Kita perlu memastikan bahwa setiap institusi bergerak dalam satu arah: memperkuat kompetensi tenaga kesehatan, mempercepat transformasi digital, dan memenuhi kebutuhan nasional secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa HPTKes harus menjadi wadah yang aktif memperjuangkan peningkatan mutu, standardisasi pendidikan, serta peningkatan kapasitas dosen dan fasilitas belajar di seluruh wilayah Indonesia.
Harapan untuk Indonesia Emas 2045

“Jika pendidikan tinggi kesehatan mampu menjawab tantangan transformasi ini, saya yakin Indonesia akan memiliki sistem kesehatan yang lebih kuat, mandiri, dan siap bersaing di tingkat global pada 2045. Investasi terbesar kita adalah pada manusia—dan di sinilah peran perguruan tinggi menjadi sangat strategis.” pungkas Prof Fasli.

Rakernas I HPTKes Indonesia di Hotel Oakwood TMII Jakarta menjadi tonggak awal konsolidasi nasional untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi kesehatan demi mewujudkan tenaga kesehatan unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Continue Reading

Metro

Agustina Hastarini, Istri Menteri UMKM Republik Indonesia Hadiri Acara WIC Annual Charity Bazaar ke-56

Published

on

By

Jakarta,– Women Internasional Club (WIC) Jakarta kembali menggelar Bazzar Amal Tahunan ke-56 di Jakarta Internasional Convention Center, Jakarta pada 19-20 November 2025.

Acara ini diresmikan oleh ibu Wakil Presiden Selvi Gibran Rakabuming. Dalam sambutannya memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.

Agustina Hastarini, istri Menteri UMKM Republik Indonesia, hadir sebagai salah satu tamu kehormatan di WIC Annual Charity Bazaar ke-56 yang digelar di Jakarta. Kehadirannya memberikan warna tersendiri pada gelaran bazar amal internasional yang selama puluhan tahun konsisten menjadi ruang perjumpaan budaya, produk kreatif, dan kegiatan sosial lintas negara.

Dalam kunjungannya, Agustina Hastarini menyampaikan apresiasi mendalam terhadap penyelenggaraan bazar tahun ini yang dinilai semakin inovatif, tertata, dan penuh keberagaman. Ia juga menegaskan bahwa WIC telah menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung kegiatan sosial maupun pemberdayaan masyarakat

“WIC selalu memberikan yang terbaik. Saya sangat mengapresiasi bagaimana WIC terus mensupport program-program sosial dan kegiatan positif yang berdampak bagi masyarakat,” ujar Agustina.

Sebagai pendamping Menteri UMKM, Agustina juga menyoroti besarnya kontribusi WIC Annual Charity Bazaar terhadap promosi produk lokal dan penguatan UMKM Indonesia. Menurutnya, hadirnya pelaku UMKM di tengah bazar berskala internasional ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan kualitas produk Indonesia kepada dunia.

Bazar yang diikuti puluhan negara ini kembali menjadi pusat perhatian para pencinta budaya, pecinta kuliner, hingga para pendukung gerakan sosial. Agustina menilai bahwa rangkaian kegiatan WIC mencerminkan kolaborasi lintas nasional yang harmonis sekaligus memperlihatkan kekuatan solidaritas kemanusiaan.

Acara ini bukan hanya meriah, tetapi juga membawa manfaat yang nyata. Saya berharap WIC terus menjadi inspirasi dan jembatan kebaikan bagi banyak pihak,” tambahnya.

Dengan kehadiran tokoh-tokoh publik, diplomat, serta ribuan pengunjung, WIC Annual Charity Bazaar ke-56 kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu event sosial dan budaya terbesar di Indonesia.

Continue Reading

Metro

Ida Purbaya Hadiri Acara WIC Annual Charity Bazaar ke-56

Published

on

By

Jakarta, — Women Internasional Club (WIC) Jakarta kembali menggelar Bazzar Amal Tahunan ke 56 di Jakarta Internasional Convention Center, Jakarta pada 19-20 November 2025.

Acara ini diresmikan oleh ibu Wakil Presiden Selvi Gibran Rakabuming. Dalam sambutannya memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.

Ida Purbaya, salah satu pengunjung yang hadir di WIC Annual Charity Bazaar ke-56, menyampaikan apresiasi besarnya terhadap kualitas produk yang ditampilkan dalam ajang amal internasional tersebut.

Acara tahunan yang selalu dinanti ini kembali menghadirkan beragam produk unggulan dari berbagai negara dan pelaku UMKM Indonesia, sekaligus memperkuat perannya sebagai pusat perayaan budaya dan kreativitas.

Dalam kunjungannya, Ida Purbaya menyoroti daya tarik produk-produk fashion, kerajinan, hingga aksesori yang tampil semakin berkualitas dan mengikuti tren.

“Kualitas barang lebih bagus, model-modelnya cantik dan sangat sesuai dengan ibu-ibu. Banyak pilihan yang menarik dan berkualitas tinggi,” ujar Ida dengan penuh antusias.

Ida menilai bahwa peningkatan kualitas ini menunjukkan semakin berkembangnya pelaku UMKM dan desainer lokal dalam menciptakan produk yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga nyaman digunakan dan memiliki nilai budaya yang kuat. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pengunjung yang ingin melihat Indonesia terus melangkah maju di bidang ekonomi kreatif.

Sebagai salah satu bazar amal terbesar di Indonesia yang melibatkan puluhan negara, WIC Annual Charity Bazaar ke-56 kembali memberikan pengalaman berbelanja sekaligus berkontribusi pada berbagai program sosial yang dijalankan Women’s International Club (WIC). Para pengunjung seperti Ida turut memperkuat keberhasilan acara dengan dukungan dan apresiasi mereka.

“Saya senang sekali bisa hadir. Selain belanja, kita juga ikut berkontribusi pada kegiatan amal. Semoga bazar seperti ini terus berlangsung dan semakin banyak produk lokal yang bisa tampil,” tambahnya

Dengan antusiasme tinggi dari para pengunjung, bazar tahun ini kembali membuktikan diri sebagai ajang yang menghubungkan budaya, kreativitas, dan kepedulian sosial dalam satu rangkaian acara yang inspiratif.

Continue Reading

Trending