Jakarta, Karyapost.com – Dampak Virus Corona Wuhan (tiongkok) yang dimulai pada saat imlek atau perayaan imlek 2571(tikus logam) saat itu telah memakan 3000 jiwa yang meninggal dan lama kemudian menyebar keseluruh duni terutama yang paling parah di negara iltalia memakan korban 2000.Orang lebih meninggal. sementara di indonesia korban yang meninggal telah mencapai 10.orang lebih pertanggal 18 maret tersebar di seluruh wilayah indonesia terutama provinsi jabar jatim jateng dan banten yang terdapat pasien posit covid-19 untuk hal ini pemerintah melakukan sosial Distance terkai dengan hal itu maka dunia pendidikan mengantisipasi hal itu maka pemerintan melalui kemendikbud memgeluarkan surat edaran.
Universitas Indraprasta PGRI, bahwa sehubungan dengan surat Edaran Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 terkait dengan Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) pada Satuan pendidikan, dan berdasarkan Putusan Rapat Pembinaan tanggal 16 Maret 2020 disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kegiatan perkuliah diliburkan mulai tanggal 16 sampai dengan 28 maret 2020.
2.kegiatan pelayanan dikampus tetap berjalan dengan prinsip kehati-hatian
3. kegiatan yang mengumpulkan banyak orang seperti seminar, workshop dan lain lain termasuk kegiatan ormawa ditunda pelaksanaannya, dan akan ditentukan setelah 4 April 2020.
4. Kegiatan UTS/UAS/UPM ditinjau kembali penjadwalannya.
5. Selma perkuliahan diliburkan, Semua lokasi kampus dilakukan sterilisasi dengan memenuhi standar yang diminta Gubenur Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan tersebut dibawah tanggung jawab Biro Administrasi Umum.
6. Apabila ada pegawai yang kurang sehat, diminta untuk istirahat dirumah.
meniadakan perkuliahan di kelas mulai hari ini sampai 28 Maret 2020. Keputusan tersebut diambil untuk mencegah penyebaran penyakit covid-19 di lingkungan kampus.
Rektor Prof Dr Sumaryoto menjelaskan keputusan ini diambil setelah pihak rektorat menggelar rapat tertutup siang ini. Pihak rektorat bersepakat untuk meniadakan perkuliahan untuk sementara waktu.
“Rektor Prof Dr Sumaryoto akhirnya dalam rapat mengambil keputusan terhitung mulai hari ini sampai tanggal 28 Maret (2020) perkuliahan di kampus ditiadakan,” .Selasa .(17/3/2020).
“Namun kegiatan-kegiatan yang sifatnya di dalam kampus, seperti ujian skripsi, ujian tesis itu tetap berjalan sebagaimana biasa. Demikian juga tenaga kependidikan dan dosen (tetap bekerja),” imbuhnya.
Kemudian Unindra meminta agar seluruh perjalanan dinas luar untuk dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Subakir meminta sivitas akademika IAIN Kediri tetap tenang.
“Mungkin ini (covid-19) adalah cobaan yang diberikan oleh Allah, maka kami mengajak seluruh warga kampus ini untuk lebih bisa menjadikannya momentum kembali dan mendekatkan diri kepada Allah,” tuturnya.
Kendati meniadakan perkuliahan di kelas, kata Prof Dr Sumaryoto, bukan berarti kegiatan belajar mengajar di Unindra berhenti total. Sebab pihak kampus meminta dosen menyediakan metode pembelajaran alternatif sebagai pengganti.
“Perkuliahan di kelas yang ditiadakan. Tapi tetap menyelenggarakan kegiatan menggunakan IT. Apakah itu daring? Iya. Apakah itu grup WA? Mungkin. Jadi kita tidak mengambil satu metodologi,” tutupnya.