Connect with us

Metro

Tender Pengadaan Sarana Rumah Anggota DPR Terindikasi Korupsi, Pengamat: Laporkan ke KPK!!

Published

on

Jakarta, – Praktek korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN masih membudaya di lingkungan proyek yang digelar pemerintah di Kompleks Parlemen Senayan, Utamanya dalam pengadaan barang dan jasa.

Dari sumber informasi yang diperoleh Lapan6online disebutkan, terjadi Indikasi dugaan KKN atau Korupsi dalam pengadaan lelang mebeleur dan elektronik untuk rumah jabatan anggota DPR di Kalibata dan Ulujami tahun anggaran 2020 di Setjen DPR RI.

Indikasi dugaan tersebut dilakukan dengan cara:

Pertama, (dugaan) Mempersulit bahkan tidak diberikannya surat dukungan kepada beberapa perusahaan yang akan mengikuti proses lelang tersebut oleh pihak principal barang elektronik. Hal tersebut dilakukan karena pihak Kesetjenan DPR RI diduga sebelumnya sudah koordinasi dengan pihak principal barang elektronik dan mengarah kepada 1 merek barang untuk 4 jenis barang elektronik.

Kedua, memenangkan peserta lelang dengan harga penawaran yang tinggi dengan menggagalkan peserta lelang yang jauh lebih rendah harga penawarannya hanya karena alasan kesalahan penulisan nama di dalam surat dukungan yang dikeluarkan oleh prinsipal barang elektronik, sementara pihak principal sudah mengakui kesalahannya dan merevisi ulang surat dukungan tersebut.

Dalam hal ini, menurut aturan LKPP bukan merupakan kesalahan yang substansial dan seharusnya dilakukan proses verifikasi kepada peserta lelang tersebut.

Tiga, memuluskan dan menetapkan sebagai pemenang kepada salah satu peserta lelang yang tidak memenuhi syarat pada saat pembuktian verifikasi dokumen penawaran.

Empat, tidak adanya efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pihak Setjen DPR RI dalam melaksanakan proses lelang tersebut terbukti dengan segala cara memenangkan peserta lelang dengan harha penawaran tertinggi di setiap paket lelang.

Lima, terjadi monopoli barang dalam bentuk barang elektronik dan spring bed dengan hanya mengarah kepada satu merek produk tanpa mempertimbangkan produk lokal dalam negeri sendiri.

Merespon hal itu, Pengamat Kebijakan Publik dan Kelembagaan Negara, Andi Iskandar mengatakan, persoalan lelang pengadaan di lingkungan DPR yang diduga sarat KKN dan pemborosan anggaran bukanlah hal baru.

Dalam pengamatannya, Andi menilai banyak proyek di DPR selalu disertai dengan permainan, baik panitia lelang maupun pejabat setingkat sekjen dan hal itu bukan barang baru bagi lingkungan DPR, karena selalu seperti itu.

“Karena Itu KPK harus supervisi Itu Kesekjenan dan Panitia Pengadaan di DPR RI. Jadi jangan anggota DPR-nya saja yang dipantau, KPK juga harus memantau dan monitor kelembagaan kesekjenan DPR dan MPR,” kata Andi dalam keterangannya, Jumat (5/6/2020).

Menurut dia, pengawasan diperlukan karena banyak “Permainan” yang merugikan negara.

“Karena disitu banyak permainan. Anda boleh Cek itu dimana setiap kegiatan Pekerjaan selalu begitu, (diduga) jadi sarang penyamun. Anehnya anggota DPR-nya banyak yang nggak tau kelakuan staf di situ. Karena itu segera laporkan ke KPK!!” tandasnya.

Continue Reading

Metro

Pdt. David Harold Waromi, S.M., Th: Duta DPD RI Generasi Muda Inspiratif Penjaga Semangat Kebangsaan

Published

on

By

Jakarta, 3 November 2025 — Malam Grand Final Penganugerahan Duta DPD RI 2025 berlangsung megah dan penuh makna sebagai ajang apresiasi terhadap generasi muda inspiratif yang berkomitmen membawa semangat kebangsaan dan kontribusi positif bagi Indonesia.

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menggelar malam Grand Final Penganugerahan Duta DPD RI 2025 di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin, 3 November 2025.

Anggota DPD RI Perwakilan Propinsi Papua Pdt David.H Waromi,Angoota DPD Perwakilan Papua Pegunungan Bp Sopater dan Anggota DPD Perwakilan Papua Barat Daya Bpk.Agustinus K

Juga hadir Ibu Bupati Kabupaten Jayawijaya Wamena Prop Papua Pegunungan dr idawati waromi dan ade ai waromi juga hadir mengikuti Grand final DPD RI AWARD..

Tujuaanya adalah DPD RI sudah terbukti  sebagai rumah aspirasi dan Inspirative yg dapat menghimpun semua aspirasi generasi mudah dari sabang sampai merauke itulah Indonesia..

Ketika generasi muda diberikan ruang untuk menyampaikan kemampuan mereka maka mereka akan merasa bahwa Indonesia di zaman Pemerintahan Presiden Prabowo peduli dan itu akan memberikan semangat baru untuk berkontribusi bagi Negara.

Ajang Duta DPD RI diikuti oleh perwakilan dari 38 provinsi di Indonesia. Setiap Provinsi mengirim perwakilan putra dan putri sebagai finalisnya. Para peserta Duta DPD RI 2025, berusia 18-24 tahun yang sebelumnya telah menjalani seleksi pada tingkat Provinsi

Acara bergengsi ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, anggota DPD RI, serta berbagai pemimpin masyarakat, termasuk Pdt. David Harold Waromi, SM., TH, seorang tokoh spiritual dan sosial yang dikenal aktif dalam penguatan nilai kebangsaan dan karakter
generasi muda.

Dalam kesempatan tersebut, Pdt. David Harold Waromi menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif DPD RI yang tak hanya berperan sebagai lembaga negara, tetapi juga sebagai penggerak semangat kontribusi rakyat untuk bangsa.

“DPD RI telah menunjukkan bahwa lembaga negara bisa menjadi jembatan nyata antara aspirasi masyarakat dan arah kebijakan nasional. Melalui ajang Duta DPD RI ini, kita melihat lahirnya generasi penerus yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan berjiwa nasionalis,” ujar Pdt. David.

Acara ini menampilkan finalis Duta DPD RI dari berbagai provinsi di Indonesia yang telah melewati proses seleksi ketat. Mereka dinilai tidak hanya dari kemampuan intelektual, tetapi juga dari kepedulian sosial, wawasan kebangsaan, dan kemampuan menjadi inspirasi bagi masyarakat.

Penganugerahan Duta DPD RI 2025 diharapkan menjadi simbol semangat baru dalam memperkuat peran pemuda sebagai mitra strategis lembaga negara. DPD RI, melalui program ini, berupaya meneguhkan komitmen untuk terus membantu kontribusi pada negara melalui pembinaan, pendidikan karakter, dan penguatan nilai-nilai Pancasila.

Pdt. David Harold Waromi menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor antara lembaga negara, tokoh masyarakat, dan kaum muda menjadi kunci bagi kemajuan bangsa.

“Bangsa ini akan maju bila setiap elemen, baik pemerintah maupun rakyat, berjalan bersama dalam semangat persatuan dan tanggung jawab. Itulah wujud kontribusi nyata bagi Indonesia,” tuturnya.

Acara ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada para Duta DPD RI terpilih yang akan menjadi mitra inspiratif dalam menjalankan program-program sosial, pendidikan, dan kebangsaan di seluruh Indonesia.

saya berharap kalian media posting media yg terbaik terkait DPD RI ya..supaya indonesia menjadi lebih..

Duta itukan Perwakilan atau Utusan artinya mereka ada the chosenone atau yg terpilih dari yg terpilih atau mereka yg layak mewakili daerah2 diseluruh Propinsi di Seluruh indonesia.

-Kedepannya nanti DPD RI melalui Pimpinan Pa Ketua DPD RI dan Jajaran akan memberikan ruang untuk generasi muda berkarya bagi bangsa dan Negara..
DPD RI akan rumah bagi Generasi dalam berkarya bagi Nusa dan Bangsa.
Kata saya Pdt David anggota DPD RI.B.130.

Continue Reading

Metro

Frits Tobo Wakasu, S.Ak., S.H., : Generasi Muda Seluruh Indonesia Bisa Tampil Sebagai Ambasador Lembaga

Published

on

By

Jakarta – Lampu-lampu di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, malam itu memantulkan semangat ratusan anak muda dari seluruh penjuru negeri. Senyum, harapan, dan rasa bangga bercampur jadi satu dalam Grand Final Duta DPD RI 2025, Senin (3/11/2025)

malam sebuah ajang yang bukan sekadar lomba kecakapan, melainkan panggung bagi generasi muda daerah untuk bersuara.

Acara ini menjadi puncak perayaan HUT ke-21 DPD RI, dan tahun ini, nuansanya terasa lebih hidup. Bukan hanya karena kemegahan panggung, tapi karena misi besar yang diemban: melahirkan para duta yang siap menjadi jembatan antara DPD RI dan masyarakat daerah.

“Final Duta DPD ini kami rancang agar generasi muda dari seluruh Indonesia bisa tampil sebagai ambasador lembaga. Mereka bukan hanya membawa nama daerah, tapi juga membawa semangat perubahan,” ungkap senator DPD RI Frits Tobo “Mereka Adalah Wajah Papua Selatan”

Frits Tobo Wakasu, S.Ak., S.H., Senator asal Papua Selatan, tampak tak lepas dari dua perwakilan duta daerahnya. Ia tersenyum, bangga, sekaligus haru.

“Mereka bukan hanya peserta lomba. Mereka adalah wajah dan pribadi Papua Selatan yang siap bertarung di tingkat nasional,” ujarnya dengan nada penuh keyakinan.

Frits tahu, menjadi duta bukan perkara mudah. Ada tanggung jawab besar yang dipikul  membawa nama baik daerah, menjaga nilai budaya, dan menunjukkan bahwa Papua Selatan punya potensi yang luar biasa.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat, dari tokoh adat hingga mahasiswa, untuk mendukung para duta muda itu.
“Biarlah mereka merasakan bahwa seluruh rakyat Papua Selatan berdiri bersama mereka,” katanya.

Lebih dari Sekadar Kompetisi Di balik gaun elegan dan jas rapi para finalis, ada cerita perjuangan yang tak kalah inspiratif. Mereka datang dari berbagai latar belakang  guru muda, aktivis sosial, pelajar, hingga pegiat budaya. Semua membawa satu misi: menyuarakan aspirasi daerah lewat cara yang kreatif dan berintegritas.

Program Duta DPD RI sendiri dirancang sebagai wadah bagi generasi muda untuk memahami konstitusi, mengenali peran DPD RI, sekaligus menjadi agen literasi dan penyambung suara rakyat.

“Mereka dibekali dengan wawasan seputar sosial, pendidikan, pariwisata, hingga kebudayaan. Duta DPD diharapkan bisa menjadi role model bagi anak muda di daerahnya masing-masing,” kata Frits menambahkan.

Bagi Frits, generasi muda terutama Gen Z punya kekuatan besar. Mereka aktif di dunia digital, peka terhadap isu sosial, dan berani bersuara. Ajang seperti ini, menurutnya, adalah ruang yang tepat untuk menyalurkan energi positif itu.

Dari Panggung ke Aksi Nyata Ketika malam semakin larut, satu per satu nama finalis diumumkan. Sorak sorai penonton menggema, tapi di balik itu, ada pesan yang lebih dalam: menjadi Duta DPD bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang.

Sebagai Duta DPD, kalian harus bisa menjaga nama baik lembaga, bijak di media sosial, dan terus memberi informasi positif tentang DPD di mana pun berada,” pesan Frits kepada para finalis.

Ia lalu menutup dengan kalimat yang menggema di hati banyak orang malam itu

“Dan ketika suatu hari kalian berdiri memimpin bangsa ini, ingatlah bahwa malam ini adalah salah satu batu pijakannya.”

Malam itu, Balai Sudirman bukan sekadar gedung megah di Jakarta Selatan. Ia berubah menjadi panggung harapan  tempat di mana anak-anak muda dari Sabang sampai Merauke berdiri tegak, membawa cerita daerahnya masing-masing.

Mereka bukan hanya duta DPD RI. Mereka adalah wajah masa depan Indonesia.( Berlian)

Continue Reading

Metro

Lembaga Sensor Film RI bekerja Sama Universitas Saintek Muhammadiyah Gelar Literasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri Mari Memilah dan Memilih Tontonan

Published

on

By

Jakarta, – Lembaga Sensor Film RI bekerja sama dengan Universitas Saintek Muhammadiyah Ciracas Jakarta Timur menggelar Literasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri Mari Memilah dan Memilih Tontonan di Universitas Saintek Muhammadiyah Ciracas Jakarta, Senin 3 November 2025.

Rektor Universitas Saintek Muhammadiyah, Dr. Faiz Rafdhi, M.Kom, menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam menjadi bagian dari masyarakat yang cerdas dan kritis terhadap media serta tayangan digital. Menurutnya, budaya sensor mandiri bukan sekadar kewajiban lembaga sensor film, tetapi juga tanggung jawab moral seluruh elemen bangsa, terutama kalangan akademik dan generasi muda.

“Mahasiswa hari ini adalah generasi yang tumbuh di tengah derasnya arus konten digital. Mereka harus memiliki kemampuan literasi media yang kuat mampu memilah tontonan yang mendidik, bermanfaat, dan membangun karakter. Sensor mandiri adalah kesadaran, bukan larangan,” ujar Dr. Faiz dalam wawancara yang berlangsung di kampus Saintekmu, Jakarta Timur.

Dr. Faiz menambahkan bahwa kampus memiliki peran strategis dalam menanamkan kesadaran literasi digital yang beretika. “Kami berkomitmen menjadikan Saintekmu bukan hanya kampus teknologi, tapi juga kampus yang menumbuhkan kecerdasan moral dan budaya. Dalam dunia serba visual ini, mahasiswa perlu menonton dengan akal sehat dan hati nurani,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Universitas Saintek Muhammadiyah Ciracas ingin menginspirasi mahasiswa dan masyarakat luas untuk aktif membangun Budaya Sensor Mandiri sebagai bentuk tanggung jawab bersama menjaga ekosistem tontonan yang sehat, mendidik, dan beradab.

Rektor menambahkan sehebat apapun film, kalau kita tidak mulai dari diri sendiri, sensor dari mulai dari diri sendiri.  Universitas Sentek Muhammadiyah, satu-satunya punya produk film TV milik Muhammadiyah unggul dalam intelektual, anggun dalam moral.

Tapi sangat disayangkan untuk yang di Youtube, itu banyak video-video.  Anak-anak muda ini kan biasanya lebih banyak nonton di Youtube.  Memang disinilah wilayah abu-abu yang tadi juga saya diskusi dengan LSM.
Sebentar, tontonan Youtube itu tidak termasuk ranah ini.  Ini yang harus didorong, undang-undang ini direvisi.  Youtube itu termasuk menjadi bagian penting ranah perfilman ya.

Saya kira bukan hanya Youtube, Netflix,  tidak tersentuh. Nah itu saya kira harus didorong, undang-undang revisi film ini menjadi bagian penting. Sejauh ini apa sih yang sudah diprogramkan sama mahasiswa sendiri. Rekomendasiterkait dengan perfilman.  Supaya tontonan itu bagus buat di masa depan.

Kampus Muhammadiyah ada mata kuliah etika.  Nah etika  ini menjadi penting disampaikan ke mahasiswa,  bukan hanya dari sisi produksi, dari sisi tontonan. Harus didorong produksi-produksi film berkualitas yang harus dimulai dari insan film sendiri.

Continue Reading

Trending