Connect with us

Metro

Pemegang polis Wanaartha Life Mendatangi Kantor Pusat Menuntut Haknya Yang Sudah Jatuh Tempo

Published

on

Jakarta – Puluhan Pemegang Polis Wanaartha Life (“WAL”) hari ini mendatangi Kantor Pusat WAL di Jl. Mampang No. 76. Jakarta Selatan. Kedatangan Puluhan orang dari Perkumpulan Pemegang Polis Wanaartha (P3W),

ini merupakan kulminasi atas aksi WAL yang sudah tidak melakukan pencairan Polis yang sudah jatuh
tempo semenjak bulan Februari 2020 dan juga tidak membayar Manfaat Tunai 50% dari masa Maret 2020 sampai saat ini, dengan alasan Rekening Efek yang disita oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia

Para pemegang polis menuntut management WAL untuk segera mencairkan nilai manfaat dan juga polis yang sudah jatuh tempo. Nasabah mengatakan, “Management harus bertanggung jawab sepenuhnya
akan keterlambatan pembayaran nilai tunai dan juga pencairan pokok yang sudah jatuh tempo yang sudah berlarut-larut.

Banyak pemegang polis yang menderita kesulitan akan kegagalan bayar ini. Bahkan ada pemegang polis yang sudah meninggal pun belum dibayarkan. Hal ini tentunya memalukan bagi sebuah intitusi perasuransian yang sudah berumur 46 tahun dan bahkan dikepalai oleh profesional – profesional di dunia perasuransian, bahkan salah satunya Ibu Evelina Pietrusckha, mantan Ketua Umum AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) periode 2008 – 2011”.

Para Pemegang Polis menuntut WAL untuk segera memenuhi tuntutan mereka sebagai berikut:

1. Menuntut Pencairan Dana Pemegang Polis yang sudah jatuh tempo, baik Manfaat maupun
Pokok Polis.
2. Melakukan Klarifikasi ke Kejagung dan dinyatakan secara terbuka melalui Press Conference
3. Meminta dengan segera Penambahan Modal dilakukan sesuai dengan anjuran dari OJK untuk
menyehatkan perusahaan dan menghindari perusahaan dari potensi gagal bayar.
4. Penjelasan kepada seluruh Nasabah tentang yang terjadi di PT. AJAW secara konkrit, faktual,
jujur dan transparan.

Di samping itu, Dewan Penasehat P3W, Rudiansyah Moestafa menyampaikan, “Pemegang Polis sudah
cukup lama dininabobokan oleh manajement WAL, diminta bersabar karena rekening efek disita, namun WAL tidak memikirkan bahwa para pemegang polis saat ini pun sudah dalam kesulitan apalagi di tengah pandemic Covid19 ini.

Sekarang saatnya WAL yang bergerak dan meresponi tuntutan kami.
Bahkan minggu tanggal 3 september 2020 dalam RDP dengan Komisi III DPR RI Jampidsus Ali Mukartono menyampaikan bahwa management WAL tidak pernah menyampaikan klarifikasi bahwa dana yang disita adalah merupakan dana milik nasabah, yang diperoleh dari kerja keras nasabah dan bukan dari
hasil korupsi.

Bilamana memang ada dari hasil korupsi, maka sitalah jumlah yang dinilai dari hasil korupsi, dan hal itu merupakan tanggung jawab WAL, bukan pemegang polis yang harus menderita.” Sehingga saat ini Kejagung mengundang WAL untuk dapat hadir dan memberi klarifikasi.

Pantauan Media di lapangan banyak pemegang polis menyampaikan tuntutan seperti

Kembalikan Uang Kami”, “Uang Kami bukan Hasil Korupsi”, “Managaement mana Janjimu”, “Kami butuh Uang untuk
berobat” dan Meminta Management WAL mau berkomunikasi dengan pemegang Polis.

Humas P3W, Freddy Handojo menambahkan, “Kami tidak akan berhenti hingga saat ini, kami akan terus berjuang hingga uang-uang kami yang merupakan HAK kami, dibayarkan

Continue Reading

Metro

CLT Nusantara Pavilion UGM Raih Penghargaan Greenship Awards 2025 Kategori Best Greenship Innovation

Published

on

By

Jakarta, — GREENSHIP Awards 2025, ajang penghargaan bagi para pemangku kepentingan yang konsisten menerapkan prinsip green building di Indonesia, digelar pada Jumat (5/12/2025) di Grand Ballroom Sopo Del, Kuningan, Jakarta.

Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Inovasi CLT Nusantara Pavilion berhasil meraih Greenship Awards 2025 untuk kategori Best Greenship Innovation, sebuah pengakuan atas riset kolaboratif yang memadukan kekuatan akademisi, industri, dan teknologi berkelanjutan Indonesia.

Pavilion ini merupakan hasil kerja sama lintas disiplin antara fakultas arsitektur, kehutanan, dan teknik sipil UGM, bersama mitra industri yang selama ini berkomitmen mendorong pemanfaatan material ramah lingkungan. Melalui kombinasi keilmuan tersebut, tim berhasil menghadirkan inovasi yang bukan hanya estetis, tetapi juga menjawab tantangan energi, efisiensi, serta keberlanjutan material.

Dalam pengembangannya, tim UGM berupaya mengembalikan kesadaran bahwa Indonesia memiliki sumber daya kayu yang sangat melimpah dan dapat dimanfaatkan secara modern dan berkelanjutan. Melalui teknologi Cross Laminated Timber (CLT), kayu-kayu yang sebelumnya kurang termanfaatkan berhasil diolah menjadi material konstruksi berkekuatan tinggi.

Kami ingin menunjukkan bahwa kayu Indonesia, yang selama ini dianggap biasa, sebenarnya dapat memiliki nilai luar biasa ketika dipadukan dengan teknologi CLT. Dari riset ini kami memodifikasi CLT menjadi bentuk pavilion yang inovatif, dan hasilnya diakui melalui penghargaan Greenship Awards,” ujar perwakilan tim peneliti UGM.

CLT Nusantara Pavilion juga mengedepankan konsep kemandirian energi. Seluruh kebutuhan listrik pavilion dipenuhi melalui panel surya yang dipasang secara terpadu. Energi yang dihasilkan kemudian disimpan dalam baterai produk lokal, yang seluruh komponennya diproduksi oleh industri dalam negeri.

Integrasi teknologi ini tidak hanya memperkuat aspek keberlanjutan, tetapi juga menjadi wujud nyata kolaborasi antara kampus, peneliti, dan pelaku industri nasional.

Keberhasilan riset ini terbukti membawa dampak positif langsung bagi industri pengolahan CLT di Indonesia. Mitra-mitra industri yang terlibat kini mengalami peningkatan signifikan dalam permintaan produksi, terutama untuk kebutuhan rumah kayu modern.

“Mereka mengatakan sumber inovasinya ada di UGM. Ini menunjukkan bahwa riset akademik bisa bertransformasi menjadi solusi nyata bagi masyarakat dan industri,” tambahnya

Melalui pavilion ini, UGM ingin menyampaikan pesan penting bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa—mulai dari kayu, sinar matahari sebagai sumber energi, hingga kemampuan teknologi lokal yang terus berkembang.

Dengan riset dan teknologi yang tepat, kita bisa memanfaatkan kekayaan tersebut secara bijaksana dan berkelanjutan. Itulah semangat yang kami bawa melalui CLT Nusantara Pavilion,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Bintang Agus Nugroho Dorong Gerakan Rumah Tangga Hijau dalam Ajang Greenship Awards 2025

Published

on

By

Jakarta, —GREENSHIP Awards 2025, ajang penghargaan bagi para pemangku kepentingan yang konsisten menerapkan prinsip green building di Indonesia, digelar pada Jumat (5/12/2025) di Grand Ballroom Sopo Del, Kuningan, Jakarta.

Wakil Ketua Dewan Pengawas Green Building Council Indonesia (GBCI), Bintang Agus Nugroho, menyampaikan komitmen kuat GBCI untuk memperluas dampak gerakan bangunan hijau tidak hanya pada sektor komersial, tetapi juga hingga ke level rumah tangga.

Pernyataan ini disampaikan dalam rangkaian acara Greenship Awards 2025, ajang tertinggi yang memberikan penghargaan bagi pelaku dan proyek yang berhasil menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Bintang Agus Nugroho menegaskan bahwa masa depan keberlanjutan tidak hanya bergantung pada gedung perkantoran atau proyek besar, namun juga pada partisipasi aktif masyarakat di rumah masing-masing.

“Kami berminat untuk mendorong penerapan prinsip hijau bukan hanya di bangunan komersial, tetapi di rumah tangga. Bagaimana rumah-rumah bisa bergerak dengan cara yang sederhana, ramah biaya, namun berdampak besar.” ujarnya.

Ia menyoroti pentingnya pemberdayaan keluarga—khususnya para ibu—sebagai agen perubahan dalam pengelolaan energi dan perilaku hemat listrik.

“Ibu-ibu itu punya peran luar biasa dalam mengatur ritme rumah: mengatur anaknya, mengatur pembantunya, dan membentuk kebiasaan hemat energi. Jika gerakan ini hidup di rumah tangga, dampaknya akan sangat besar bagi efisiensi energi nasional,” tambahnya.

Melalui Greenship Awards 2025, GBCI ingin menunjukkan bahwa gaya hidup hijau bukanlah sesuatu yang mahal atau eksklusif. Sebaliknya, gaya hidup ini bisa dimulai dari kebiasaan kecil dan langkah praktis yang dilakukan setiap hari di rumah.

Bintang Agus Nugroho berharap bahwa ke depan, gerakan ini dapat melahirkan ekosistem baru dimana keluarga Indonesia dapat menerapkan prinsip bangunan hijau dalam skala mikro, mulai dari pengelolaan energi, penggunaan material ramah lingkungan, hingga pengurangan limbah rumah tangga.

“GBCI percaya bahwa keberlanjutan dimulai dari rumah. Jika rumah tangga Indonesia bergerak bersama, maka perubahan nasional akan tercipta,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

ALTEA BLVD Raih Predikat Platinum – 80 Points pada Greenship Awards 2025 Best Greenship Performance Neighborhood Plan

Published

on

By

Jakarta,-GREENSHIP Awards 2025, ajang penghargaan bagi para pemangku kepentingan yang konsisten menerapkan prinsip green building di Indonesia, digelar pada Jumat (5/12/2025) di Grand Ballroom Sopo Del, Kuningan, Jakarta.

ALTEA BLVD mencatat pencapaian bergengsi dengan meraih Platinum – 80 Points dalam Greenship Awards 2025, kategori Best Greenship Performance – Neighborhood – Plan. Penghargaan ini diberikan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai bentuk apresiasi atas komitmen ALTEA BLVD dalam menghadirkan kawasan yang mengutamakan keberlanjutan, efisiensi energi, dan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik.

Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi antara pengembang serta para pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses perencanaan dan pengembangan kawasan.

“Terima kasih kepada para konsultan dan seluruh stakeholder yang telah mendukung, termasuk Astra dan Sinar Mas. Dengan diraihnya penghargaan ini, kami berharap dapat menghadirkan lebih banyak project yang berkesinambungan, semakin hijau, dan mampu memberikan energi terbaik bagi Indonesia,” ujar perwakilan ALTEA BLVD.

Sebagai kawasan yang dirancang dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, ALTEA BLVD mengusung konsep tata ruang yang ramah lingkungan, optimalisasi ruang terbuka hijau, pengelolaan air yang lebih efisien, serta perencanaan mobilitas kawasan yang mendukung kualitas hidup penghuni.

Penghargaan Platinum – 80 Points ini menjadi bukti bahwa ALTEA BLVD telah memenuhi standar tertinggi dalam perencanaan kawasan berwawasan hijau dan berkomitmen untuk terus memperkuat langkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

ALTEA BLVD berharap pencapaian ini dapat menjadi pemicu bagi proyek-proyek lain untuk turut mengadopsi praktik pembangunan hijau demi mewujudkan lingkungan yang sehat, efisien, dan berdaya guna bagi masyarakat luas.

Continue Reading

Trending