Connect with us

Metro

Peter Layardi Terpilih Sebagai Ketua Umum BP PTMSI

Published

on

Jakarta – Peter Layardi akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PB PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) periode 2022-2026 melalui Musyawarah Nasional (Munas) PTMSI di Hotel Ciputra, Jakarta, Sabtu (26/03/2022)

Sebanyak 33 dari 34 Pengprov secara bulat mendukung Peter untuk memimpin induk organisasi tenis meja Tanah Air sebagai Ketua Umum.

Ada satu Pengprov, yaitu Papua tidak bisa hadir, namun tetap memberikan dukungan kepada Peter Layardi.

Seperti yang kita ketahui, Setelah dinobatkan sebagai Ketua Umum PB PTMSI, Peter memiliki pekerjaan rumah yang cukup besar untuk menyatukan adanya dualisme kepemimpinan olah raga tenis meja antara PB PTMSI dengan PP PTMSI pimpinan Oegroseno.

Peter memiliki tanggungjawab untuk merangkul seluruh pengurus dan pelatih yang dulunya berseberangan, untuk kembali ke rumah PB PTMSI.

Kini sebanyak 16 Pengprov yang dulunya berseberangan, sudah kembali hadir pada Munas tersebut.

“Saya akan merangkul semuanya untuk bersatu demi tenis meja Indonesia. Kasihan atlet kalau konflik seperti ini tidak selesai-selesai. Kami juga siap bekerja-sama dengan Kemenpora, KONI dan KOI, sesuai tugasnya masing-masing. Kalau kami sebagai cabang olahraga, tugas kami menyiapkan atlet,” kata Peter Layardi.

Untuk itu, pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan direksi atau jajaran pengurus Persatuan Tenis Meja (PTM) Sukun di Kudus.

Untuk dapat diketahui, atlet-atlet PTM Kudus, sambung Peter, selalu dimanfaatkan kubu Oegroseno untuk mewakili Indonesia pada berbagai ajang internasional. Padahal, banyak atlet dari daerah-daerah lain yang harusnya diberi kesempatan yang sama untuk mengikuti seleksi mewakili Indonesia di berbagai event luar negeri.

“Akan kami kasih pengertian direksi Sukun biar dapat bekerja-sama dengan timnas. Kami juga tetap menghargai PTM Sukun, mereka punya atlet sangat baik. Kerja-sama dengan mereka akan dilakukan supaya tenis meja menjadi lebih baik ke depan, supaya tenis meja kembali bersatu, seluruh atlet, mantan pelatih, pengurus juga bersatu. Jadi jangan lihat saya sebagai Peter Layardi, tapi lihatlah sebagai tenis meja,” kata Peter.

PB PTMSI sendiri telah menggelar seleksi nasional (Seleknas) untuk menjaring atlet yang akan berlaga di SEA Games 2022 di Vietnam, Mei mendatang.

Seleknas digelar di Baywalk Pluit Jakarta Utara, 22-23 Maret lalu dengan diikuti 33 atlet, rinciannya 19 putra dan 14 putri. Para atlet yang dipanggil tersebut merupakan atlet terbaik yang berlaga di Pra PON Papua lalu. Dari jumlah itu, terjaring delapan atlet putra dan delapan putri yang segera menjalani program pelatnas. Sementara di kubu Oegroseno, ada empat atlet putra dan empat putri dari PTM Sukun yang juga disiapkan menuju SEA Games di Vietnam.

Mengenai adanya dua pelatnas yang berbeda ini, Peter Layardi mengatakan bahwa jika memang ingin mencari atlet terbaik untuk SEA Games yang membawa nama negara, bisa digelar Seleknas ulang antara atlet didikan PTM Sukun Kudus tersebut, dengan atlet hasil Seleknas di Baywalk Pluit.

“Saya senang kalau diseleksi ulang antara tim (pelatnas) di sini dengan tim (pelatnas) yang dibentuk pihak lain di Kudus. Kami ingin Menpora, Ketua KONI, KOI untuk ikut menyaksikan seleknas atau bisa juga seleknas dengan streaming Youtube untuk melihat adik-adik kita yang terbaik, biar fair. Kami tidak pilih kasih, karena atlet yang ditunjuk pihak lain juga kami anggap anak kami sendiri,” ungkap Peter yang kini bersikap bijaksana, rendah diri dan tak lagi meledak-ledak.

Setelah atlet terbaik terpilih, nantinya akan mewakili Indonesia pada ajang SEA Games 2022 di Vietnam. Selain itu, nama-nama atlet yang dikirim ke SEA Games akan direkomendasikan KONI Pusat kepada KOI. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Keolahragaan yang baru disahkan belum lama ini.

Bunyinya “Komite Olimpiade Indonesia ikut membantu Pemerintah Pusat dalam pengawasan dan pendampingan untuk mempersiapkan olahragawan yang akan dipersiapkan dalam pekan olahraga internasional sesuai dengan rekomendasi komite olahraga nasional”.

“Sesuai UU SKN terbaru, sebagaimana yang saya baca dan saya pahami, saya memiliki keyakinan bahwa semua stakeholder olahraga, pemegang kepentingan akan ikuti UU terbaru. Dimana setiap multievent harus dapatkan rekomendasi KONI kepada KOI,” urai Peter.

Pada SEA Games nanti, Peter berani menargetkan dua medali emas yang berasal dari ganda putra dan beregu putra. Pihaknya sudah memetakan peluang ini karena Singapura yang selama ini selalu mendominasi tenis meja, tak menurunkan pemain naturalisasi asal China.

Peter juga menjanjikan bonus dari kocek pribadi jika Indonesia berhasil membawa pulang medali emas.

“Saya janjikan bonus Rp500 juta untuk satu emas dari pribadi saya supaya atlet semangat dan demi kesejahteraan adik-adik kita,” tutur Peter

Continue Reading

Metro

Berjuang Bersama: Spirit Internasional di Bali United Training Center dan Asa Menuju 2025

Published

on

By

JAKARTA – PT Bali Bintang Sejahtera Tbk selaku induk dari Bali United menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada Kamis, 22 Mei 2025. RUPS Tahunan ini digelar di Gedung Bali United yang berlokasi di Kedoya, Jakarta Barat.

Dalam RUPS Tahunan ini, dilaksanakan serangkaian agenda selain kegiatan rutin pembacaan Laporan Keuangan Tahun Buku 2024, yakni:

1. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan.

2. Penetapan Rugi Perseroan Laporan Keuangan Tahun Buku 2024.

3. Penetapan Kehormatan, Tunjangan, Gaji, Bonus Pengurus Perseroan.

4. Penunjukan Akuntan Publik yang mengaudit Perseroan.

5. Pertanggungjawaban hasil IPO.

Selain itu, bersamaan dengan digelarnya RUPS Tahunan juga diselenggarakan Paparan Umum atau Public Expose (PUBEX) yang memaparkan sejumlah perkembangan kinerja serta rencana serangkaian unit usaha yang berada di bawah naungan Bali United untuk tahun 2025.

Agenda tahunan PT Bali Bintang Sejahtera Tbk berlangsung dengan kehadiran lengkap jajaran komisaris dan arahan Perseroan. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Komisaris Utama Jemi Wiyono Prihadi, Komisaris Eddy Soehartono, serta Komisaris Independen Andy F. Noya.

Dari jajaran direksi, Direktur Utama Yabes Tanuri memimpin kehadiran bersama para direktur lainnya, yakni Putri Paramita Sudali, Yohanes Adi Bunian Moniaga, dan Katherine Wianna.

Peresmian Bali United Training Center dan Sorotan Internasional Bali United Training Center (BUTC) yang berlokasi di Sukawati, Gianyar, Bali akhirnya diresmikan pada 22 Juni 2024. Peresmian training center milik PT Bina Raya Perkasa ini langsung dilakukan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang hadir bersama mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Zainudin Amali.

Sejumlah pejabat PSSI lainnya dan juga ikut hadir, bersama Pelatih Timnas Indonesia U20, Indra Sjafri, dan juga Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra.

Sebelum diresmikan, BUTC telah menjadi tuan rumah pelaksanaan AFC Women U17 pada 6 sampai 19 Mei 2024.

Bersamaan dengan peresmian BUTC juga diadakan International Youth Tournament Bali 7s yang diikuti oleh 226 tim mulai dari Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Pada tanggal 21 November 2024, BUTC mendapatkan kehormatan berupa kunjungan dari Manajemen Klub FIFA yang dipimpin oleh Direktur Sepak Bola Profesional FIFA, Ornella Desiree Bella.

Rombongan FIFA diterima langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) Bali United FC, Yabes Tanuri, di Multifunction Room yang berada di Tribun Lapangan Utama.

Dalam rombongan juga hadir legenda sepak bola dunia, Eric Abidal dan Dennis Wise yang merupakan mantan pemain Timnas Prancis dan Inggris. Wise memuji fasilitas di BUTC dan menyebut sebagai tempat latihan yang hebat.

BUTC berkesempatan untuk menjadi lokasi diadakannya OPPO Run 2024 pada 23 November 2024. Total hampir 6.000 pelari memeriahkan tiga kategori maraton yakni 5 KM, 10 KM, dan Half Marathon (HM) dengan panjang lintasan sepanjang 21 KM.

OPPO Run 2024 ini merupakan salah satu bentuk kerja sama Bali United dengan OPPO yang sebelumnya telah terjalin melalui komitmen kolaborasi pada 27 September 2024.

Selain OPPO Run pada November 2024, BUTC sebelumnya juga dipilih sebagai venue diselenggarakannya Maybank Marathon Bali 2024 pada 25 Agustus 2024.

Pemilihan BUTC sebagai lokasi maraton mendapatkan respon positif dari pihak Maybank, terutama terkait fasilitas dan juga area yang luas.

Bintang-bintang Baru di Bali United Sederet nama-nama baru tampak memperkuat Bali United FC di tahun 2024 ini. Salah satunya adalah mantan pemain Borussia Dortmund asal Jepang, Mitsuru Maruoka yang bergabung menjadi gelandang baru di Serdadu Tridatu.

Selain Maruoka, nama-nama baru yang ikut memperkuat Bali United FC per tahun 2024 ini yaitu Fitrul Dwi Rustapa, Bagas Adi, Brandon Wilson, Kenzo Nambu, dan Everton Nascimento.

Selain pewarnaan bintang-bintang baru, sejumlah punggawa Bali United juga sukses menorehkan prestasi bersama Timnas Indonesia.

Di antaranya ada Kadek Arel Priyatna yang berperan sebagai pemain belakang dan I Wayan Arta Wiguna sebagai penjaga gawang, yang membawa kemenangan bersama Timnas Indonesia U19 dalam Asean Boys Championship U19 2024.

Harapan Cerah di 2025 Di tahun 2025, Bali United akan kembali fokus pada akar bisnis utama, yakni olahraga. Bali United akan memperkuat kembali pilar bisnis utama ini, melalui sejumlah agenda seperti Bali 7s yang akan digelar sebagai turnamen tingkat Internasional.

serupa yang disampaikan Komisaris Utama PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, Jemi Wiyono Prihadi, Bali United akan memperkuat peran perseroan dalam membentuk ekosistem olahraga yang utuh dan berkelanjutan.

“Kami akan mengarahkan lebih banyak energi dan sumber daya untuk memperkuat peran perseroan, tidak hanya sebagai klub sepak bola, tetapi sebagai ekosistem olahraga yang utuh dan berkelanjutan. Mendukung atlet, penggemar, komunitas, dan industri olahraga secara keseluruhan,” ungkap Jemi dalam agenda Public Expose (PUBEX).

Jemi juga menambahkan, kembalinya fokus bisnis Bali United ke akar ini akan membentuk solidaritas yang lebih kuat dalam tubuh perusahaan.

“Kami percaya bahwa dengan kembali ke akar, kami bisa melangkah lebih solid. Berjuang bersama, bertumbuh bersama, dan menatap masa depan yang lebih kuat, relevan, serta berdampak,” ungkapnya.

Bali United juga akan lebih fokus pada pengembangan pemain-pemain muda, khususnya pemain Indonesia, melalui Bali United Academy. Bali United Academy nantinya akan difasilitasi dengan pelatih unggulan, metode pelatihan berbasis teknologi, demi menyaring talenta-talenta muda di seluruh Indonesia.

Sejumlah pilar bisnis pendukung Bali United mulai dari retail hingga komunitas tetap akan berjalan untuk membangun hubungan dan ekosistem yang kuat antara Bali United dengan para pendukung setianya.

2025 ini Bali United terus berharap bisa mencatatkan performa yang jauh lebih baik dari tahun 2024, termasuk peningkatan pendapatan di seluruh pilar serta unit usaha.

Harapannya, tahun 2025 PT Bali Bintang Sejahtera Tbk bisa kembali bangkit menuai prestasi, dan pencapaian BOLA Group semakin meningkat dibandingkan tahun 2024.

Continue Reading

Metro

Mayien TNI (Pum) dr. Budiman, SpBP-RE Hadiri di Acara Mimbar Bebas Salemba Bergerak Atas Kebijakan Menteri Kesehatan Di Dunia Pendidikan Kesehatan Indonesia

Published

on

By

Jakarta, 20 Mei 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Ikatan Alumni FKUI (LUNI FKUI) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Senat Mahasiswa FKUI (BEM SM FKUD) menyelenggarakan acara Mimbar Bebas Salemba Bergerak di Aula IMERI FKUI, Salemba. Acara ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30 WIB dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, alumni, serta tokoh- tokoh penting di bidang pendidikan kedokteran dan kesehatan Indonesia.

Acara ini merupakan respons atas berbagai kebijakan Kementerian Kesehatan yang belakangan mendapat Kritik keras dari 158 Guru Besar FKUI, yang telah menyampaikan pernyataan sikap bertajuk Salemba Berseru pada 16 Mei 2025. Kebijakan-kebijakan tersebut dinilai berpotensi menurunkan mutu pendidikan kedokteran, termasuk pendidikan dokter spesialis, serta mensancam kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Mayien TNI (Pum) dr. Budiman, SpBP-RE menyampaikan dalam orasi sambutannya ; “Secercah harapan dalam memperjuangkan untuk menyelamatkan sistem ketahanan kesehatan Indonesia sudah menemui titik terang. Sejak tahun lalu kami berbicara dengan rekan-rekan untuk mari memulai membangunkan mahasiswa kedokteran falkutas UI yang sedang sibuk belajar agar sejenak bisa melihat situasi kedepan tentang apa yang terjadi dengan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

Dengan bergeraknya para Guru Besar ternyata hari ini secera serentak harapan itu mulai timbul, bahkan sebetulnya kalo kita ingin memenangkan perjuangan sistem pertahanan kesekatan kita cukup hanya kita mengajak mahasiswa falkutas kedokteran UI dan mari kita ajak seluruh simpatisan terhadap dunia kedokteran, keluarga kita untuk melawan buzzer-buzzer yang selama ini mengdiskreditkan para dokter, lembaga kesehatan maupun pendidikan kesehatan.

Kami bersama beberapa purnawirawan TNI sangat prihatin terhadap ketahanan kesehatan Indonesia. Kita harus menyelamatkan sistem pendidikan kesehatan, kedokteran di Indonesia dari kebijakan pemerintah pusat yang tidak bisa diajak komunikasi, kolaborasi, tidak mau mendengarkan para ahli dan guru besar yang kredibilitasnya, nasehatnya termasuk ilmu pengetahuan kesehatannya yang tidak perlu diragukan lagi.

Ada beberapa topik yang ingin saya sampaikan yaitu yang pertama adalah topik yang ibarat panglima yang membenci pasukannya sendiri, kalo kita melihat dari Menkes kita dalam ujarannya sehari-sehari yaitu berbunyi kebencian terhadap dokter yang harusnya menjadi anak buahnya tetapi bukan dibencinya melainkan bagaimana Menkes bisa membina kita semua dan memberi contoh tetapi malah membenci semua para dokter maupun guru besar, bagaima dia mau mengajak kita untuk berperan melawan acaman penyakit-penyakit yang ada di Indonesia kalo kita semua bisa mendukungnya dan sayangnya Menkes bergerak sendiri.

Topik yang kedua adalah pertahanan diri yang sedang dilemahkan, kalo kita mengingat perjuangan melawan Pandemi Covid-19 dimana semua aspek kehidupan lumpuh termasuk ekonomi lemah tetapi hanya tinggal kesehatan yang dipertaruhkan dan kita juga mengenang memory bangsa Indonesia bisa lolos dari pandemi Covid-19 dengan adanya kerjasama maupun kolaborasi dari 5 pilar yaitu Pemerintah, para akademisi tenaga kesehatan, swasta, media sosial dan rakyat Indonesia. Namun apa yang terjadi saat ini para dokter dan tenaga kesehatan ditinggalkan, diabaikan, tidak didengar oleh Menkes.

Topik ketiga yaitu bahwa degradasi kualitas adalah bentuk straegis menurunkan kualitas kedokteran, pelayanan kesehatan, keselamatan pasien merupakan ancaman bagi dunia kesehatan, apakah itu semua disadari oleh masyarakat maupun pemerhati kesehatan?, yang ada kita dikalahkan oleh buzzer-buzzer yang selalu mendiskreditkan kita maka dari itu kita ajak bukan hanya mahasiswa kedokteran UI tetapi mahasiswa kedokteran dari kampus lainnya, pasien, keluarga yang sudah memberikan simpati untuk melawan kebijakan Menkes.

Topik yang keempat adalah tentang komersialisasi yang mengancam keselamatan rakyat, bagaimana Menkes mencanagkan antara lain medical tourism yang sangat kontradiktif dengan ingin mendatangkan pasien-pasien luar negeri yang ingin berobat ke rumah sakit kita dengan dibuat ekonomi khusus tetapi dokter ekonomisnys dan sistemnya dihujat juga, maka dari itu apa yang diinginkannya yang menjadi salah satu keanehan yang bersifat egois, otoriter yang ingin memindahkan orang tanpa kompromi.

Topik kelima adalah bagaimana menangani daerah keterbelakang hanya dengan solusi-solusi yang tidak berdasarkan perhitungan dengan mantang seperti melatih dokter, mengembangkan sdm manusia dan prasarana didaerah tersebut dan lainnya yang perlu diperhatikan oleh kita semua,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

MINBAR BEBAS SALEMBA BERGERAK: PERJUANGAN MASYARAKAT KEDOKTERAN UNTUK MASA DEPAN KESEHATAN INDONESIA

Published

on

By

Jakarta, 20 Mei 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Ikatan Alumni FKUI (LUNI FKUI) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Senat Mahasiswa FKUI (BEM SM FKUD) menyelenggarakan acara Mimbar Bebas Salemba Bergerak di Aula IMERI FKUI, Salemba. Acara ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30 WIB dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, alumni, serta tokoh-tokoh penting di bidang pendidikan kedokteran dan kesehatan Indonesia.

Acara ini merupakan respons atas berbagai kebijakan Kementerian Kesehatan yang belakangan mendapat Kritik keras dari 158 Guru Besar FKUI, yang telah menyampaikan pernyataan bertajuk Salemba Berseru pada 16 Mei 2025. Kebijakan-kebijakan tersebut dinilai berpotensi menurunkan mutu pendidikan kedokteran, termasuk pendidikan dokter spesialis, serta mensancam kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Bertindak sebagai Pembawa Acara adalah Dr Eko Wahju Tjahjono, yg khusus datang dari Purwokerto, dan Yusuf, mahasiswa tingkat 2 FKUI.

Dalam orasinya, Dr.dr. Wawan Mulyawan, SpBS, Subspes N-TB, SpKP, AAK, selaku Ketua Umum IL UNI FKUI, menegaskan bahwa menjaga kualitas pendidikan kedokteran adalah bentuk perjuangan untuk masa depan bangsa yang sehat dan berkeadilan.
“Hari Kebangkitan Nasional selalu mengingatkan kita pada semangat Boedi Oetomo yang menyatukan berbagai elemen masyarakat untuk membangun fondasi kemandirian. Hari ini, kita membutuhkan semangat kebangkitar yang sama, untuk melindungi perlindungan pendidikan kedokteran dan kesehatan rakyat Indonesia,” tegasnya.

Wawan menyoroti sejumlah isu penting, antara lain penyederhanaan proses pendidikan dokter, kualifikasi fungsi akademik dari rumah sakit pendidikan, pengurangan independensi kolegium, serta potensi penurunan standar kompetensi dokter.

“Pendidikan kedokteran bukan sekedar pelatihan teknis. la adalah proses mendalam untuk membentuk profesional kesehatan yang memegang tanggung jawab moral tertinggi, menjaga nyawa manusia,” tegas Wawan.

Sementara itu, Ketua BEM IKM FKUI, M. Thoriq. dalam orasinya menyampaikan atas arahan kebijakan kesehatan yang diambil pemerintah, terutama oleh Kementerian Kesehatan, yang dinilai tidak melibatkan komunitas akademik dan profesi secara inklusif.

“Kami berdiri di sini karena kami peduli. Kami tidak bisa diam ketika masa depan profesi kami, dan keselamatan pasien kami kelak, dipertaruhkan oleh kebijakan yang terburu-buru, sentralistik, dan minimal dialog. Kani menuntut partisipasi bermakna dari institusi pendidikan dan organisasi profesi dalam setiap
penyusunan kebijakan kesehatan nasional”, imbuh Thoriq.

Menurut Thoriq, Kementerian Kesehatan tidak boleh menjadi satu-satunya penentu arah tanpa mendengar suara dari kampus, dari rumah sakit pendidikan, dan dari masyarakat profesi yang telah berkontribusi selama puluhan tahun. “Kita butuh kolaborasi yang sehat, bukan dominasi sepiak, tambah Thori.

Acara juga menghadirkan orasi dari berbagai tokoh lainnya, termasuk Kolonel (Pum) dr. Nurdadi smedis spOC, dan Mayien TNI (Pum) dr. Budiman, SpBP-RE, yang memberikan perspektif dunia tikus militer. Prof.Dr.dr. Purandyastuti, mewakili dosen FKUI Kalangan, menckankan pentingnya menjaga independensi akademik dalam pendidikan kedokteran.
Diperkirakan pula kehadiran perwakilan Guru Besar dari institusi berbai di Indonesia, setta perwakilan dari Asosasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKK untuk menyampakan pernyataan sikap
bersama.

MUNI FKUI dan BEM SM FUI secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap seruan 158 Guru Besar FKUL, dan mengajak seluruh alumni, organisasi profesi, serta masyarakat luas untuk ikut serta menjaga kualitas pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan di Indonesia. ILUNI FKUI juga mendesak pemerintah untuk membuka ruang dialog yang substansial dan setara dengan institusi pendidikan dalam penyusunan kebijakan kesehatan.

  1. Acara bertajuk “Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Bermutu adalah Hak Rakyat” ini ditutup dengan menyanyikan lagu Padam Negeri dan sesi foto bersama seluruh peserta.

Continue Reading

Trending