Connect with us

Metro

STB Gelar Silaturahmi Temu Kangen Meningkatkan Tali Persaudaraan dan Kebersamaan Perantau Sulawesi Tengah

Published

on

Bogor – Dalam rangka meningkatkan tali persaudaraan dan kebersamaan dikalangan perantau asal Sulawesi Tengah se-Jabodetabek yang jumlahnya lebih dari 100 orang, STB (Sulawesi Tengah Bersatu) mengadakan silahturahmi dan temu kangen di kawasan puncak Bogor, Sabtu (30/07/2022).

Menurut Emy Damayanti, Wadah Sulawesi Tengah Bersatu terbentuk sejak
Januari tahun 2019 kemudian dibuat kegitan arisan agar keluarga besar Sulawesi Tengah bisa berkumpul silaturahmi

Tujuannya wadah STB didirikan agar seluruh 13 kab/kota se Sulteng dikumpulkan Kab Poso, Kab Buol, Kab Toju Una Una, Kab Perigi Motong, Kab Morowali, Kab. Toli Toli, Kab Donggala, Kab Luwuk dan lain lain,” ujar Emy Damayanti selaku Ketua STB kepada media , di Bogor, Sabtu (30/07/2022).

Dikatakan Emy, 13 Kabupaten bersatu disini berkumpul dinamakan wadahnya Sulawesi Tengah Bersatu untuk silaturahmi dan diadakan arisan dibentuknya wadah STB Kebersamaan, Arisan ini sudah yang ke 7 anggotanya STB sebanyak 100 orang.

“Harapanya STB setelah sudah 3 tahun berdiri sejak Januari 2019 dan 7 kalinya arisan di tahun 2022 semoga masyarakat Sulawesi Tengah bisa bergabung di STB,” terangnya.

Sementara itu H. Samsudin Said sebagai penasehat STB menyambut gembira dan senang sekali tempatnya bersilaturahmi sesuai perintah alqur’an.

“STB mencakup 13 kabupaten, yang ada di Jakarta kita harapkan ada peningkatan terus jangan malu malu ajak teman teman,” tegasnya.

Ditambahkan Samsudin di Jabodetabek ada 2000 orang, yang dinginkan STB persatuan dan kesatuan bagaimana untuk membangun Sulawesi Tengah tetap diatas.

Terlebih sebagai penasehat sangat mendukung suami ketua STB maju mencalonkan Bupati Donggala 2024.
“Harapan kedepan ingin maju,” ungkapnya.

Continue Reading

Metro

Ade Herman Wakil Ketua Umum Yayasan Maya Saribakti Utama : Perguruan Tinggi Swasta Memiliki Peran Strategis Garda Terdepan SDM Unggul Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Published

on

By

Jakarta, – Wakil Ketua Umum Yayasan Maya Saribakti Utama, Ade Herman, menegaskan bahwa perguruan tinggi swasta (PTS) memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam menyiapkan SDM unggul menuju visi Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut ia sampaikan dalam  acara Pengukuhan Pengurus Pusat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan Rembug Nasional Pendidikan Tinggi yang digelar di Hotel Krakatau, Jakarta, Senin (17/11/25).

Ade Herman menekankan bahwa APTISI harus memperkuat kolaborasi lintas sektor dan memastikan seluruh PTS bergerak dalam satu arah: meningkatkan kualitas pendidikan melalui inovasi, tata kelola modern, dan keberpihakan pada pemerataan akses.

“APTISI harus menjadi motor perubahan,”
ujar Ade Herman.

Menurutnya, tantangan pendidikan tinggi saat ini bukan hanya peningkatan kualitas akademik, tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi, kebutuhan industri, serta perubahan sosial yang semakin cepat.

Ade Herman menambahkan langkah strategis yang perlu segera dipercepat oleh APTISI dan seluruh PTS di Indonesia:

1. Penguatan Ekosistem Inovasi dan Digitalisasi PTS harus berani melakukan transformasi digital dalam pengajaran, riset, dan layanan akademik agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
2. Konektivitas dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Kolaborasi terarah dengan sektor industri menjadi kunci dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi relevan dan siap kerja.
3. Pemerataan Akses dan Kualitas
APTISI diharapkan memperjuangkan agar tidak ada kesenjangan kualitas antara PTS besar dan PTS yang sedang berkembang—baik dalam hal teknologi, kurikulum, maupun peluang pendanaan.

Ade Herman menegaskan komitmen yayasannya untuk terus mengambil peran dalam memperkuat ekosistem pendidikan tinggi nasional.

Ia menilai bahwa rembug nasional seperti ini menjadi wadah penting untuk menyatukan visi dan mempertegas arah gerak perguruan tinggi swasta.

“Menuju Indonesia Emas 2045, kita tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. PTS harus bersatu, berkolaborasi, dan meningkatkan kualitas SDM secara berkelanjutan,” jelasnya.

Percepatan transformasi pendidikan tinggi  diharapkan menjadi tonggak baru penguatan SDM perguruan tinggi dalam  menuju Indonesia Emas, pungkasnya.

Continue Reading

Metro

Assoc. Prof. Dr. Muhammad Ridwan, S.E., M.M., Rektor Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang periode 2025–2029, Hadiri Acara Pengukuhan Pengurus APTISI

Published

on

By

Jakarta –  Rektor Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang periode 2025–2029,  Assoc. Prof. Dr. Muhammad Ridwan, S.E., M.M., menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) sekaligus Rembug Nasional Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar di Hotel Krakatau, Jakarta, Senin (17/11/25).

Assoc. Prof. Dr. Muhammad Ridwan,  ia menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk menjawab tantangan besar dunia pendidikan tinggi dalam dua dekade mendatang.

Dalam pernyataannya, Dr. Muhammad Ridwan menyampaikan bahwa pengukuhan pengurus APTISI periode baru menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran perguruan tinggi swasta sebagai pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

“APTISI harus menjadi motor transformasi pendidikan tinggi. Kita tidak hanya berbicara tentang kualitas akademik, tetapi juga tentang kesiapan mahasiswa menghadapi perubahan teknologi, ekonomi digital, dan kompetisi global menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan pendidikan tinggi semakin kompleks, mulai dari disrupsi teknologi, kebutuhan akan kompetensi baru, hingga tuntutan dunia industri yang berubah sangat cepat. Karena itu, ia menegaskan bahwa PTS harus mampu memimpin inovasi, bukan sekadar mengikuti.

“UPI YPTK Padang siap memperkuat kontribusinya melalui penelitian terapan, kolaborasi industri, serta digitalisasi proses pembelajaran. Kita ingin mahasiswa bukan hanya lulus, tetapi unggul dan relevan dengan zaman,” tambahnya.

Dr. Muhammad Ridwan menilai bahwa rembug nasional ini menjadi wadah strategis bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan tinggi untuk membangun visi bersama menuju 2045. Ia menyebutkan bahwa kolaborasi antar-PTS, pemerintah, dan dunia usaha harus diwujudkan dalam program konkret, seperti peningkatan mutu dosen, pertukaran mahasiswa, digital learning platform, hingga hilirisasi inovasi kampus.

“Jika kita bergerak bersama, kualitas perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya meningkat, tetapi juga mampu mendunia,” tegasnya.

Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Padang yang awalnya merupakan gabungan dari STMIK, AMIK, dan STIE, lalu berkembang menjadi universitas dengan izin dari Kemendiknas pada tahun 2001. Universitas ini merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbesar di LLDIKTI Wilayah X dan dikenal karena rekam jejak pendiriannya dengan Jumlah mahasiswa aktif lebih dari 13.000

Continue Reading

Metro

Kombes Pol (Purn.) Dr. Dadang Herli Saputra, SH., S.Ip., SS., MH., M.Si., M.Kn, Rektor Universitas Banten Jaya Hadiri Acara Pelantikan Pengurus Pusat APTISI 2025–2030 dan Rembug Nasional Arah Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045

Published

on

By

Jakarta,- Rektor Universitas Banten Jaya, Kombes Pol (Purn.) Dr. Dadang Herli Saputra, SH., S.Ip., SS., MH., M.Si., M.Kn, menegaskan pentingnya peran strategis perguruan tinggi dalam memimpin akselerasi pembangunan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.

Hal ini ia sampaikan di sela sela acara Pelantikan Pengurus Pusat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) 2025–2030 dan Rembug Nasional Arah Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar di Hotel Krakatau- Jakarta, Senin (17/11/2025).

Dr. Dadang Herli Saputra menekankan bahwa momentum pelantikan pengurus baru APTISI harus dimanfaatkan untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi nasional, terutama dalam menghadapi dinamika global, revolusi teknologi, dan kebutuhan dunia kerja yang semakin kompetitif.

“APTISI memiliki tanggung jawab besar untuk mendorong kualitas, tata kelola, serta relevansi perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia. Perguruan tinggi harus mampu menjadi pusat inovasi, riset aplikatif, dan penggerak pembangunan karakter generasi muda,” tegasnya.

Sebagai pemimpin Unbaja, Dr. Dadang juga menyampaikan bahwa pihaknya terus memperkuat inovasi kurikulum, digitalisasi kampus, pengembangan riset, serta kemitraan strategis dengan dunia industri dan pemerintah daerah. Hal ini, menurutnya, menjadi fondasi penting dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga berintegritas dan adaptif.

“Menuju Indonesia Emas 2045, perguruan tinggi tidak cukup menghasilkan sarjana. Kita harus menghasilkan pemimpin, inovator, dan wirausahawan muda yang mampu memberi solusi atas tantangan masyarakat,” ungkapnya.

Dr. Dadang memberikan apresiasi atas terselenggaranya rembug nasional yang menjadi ruang diskusi para pemangku kepentingan pendidikan tinggi untuk menyatukan arah kebijakan dan strategi kolektif.

Ia menilai bahwa kolaborasi antara pemerintah, asosiasi, dan perguruan tinggi merupakan kunci untuk mempercepat transformasi pendidikan, terutama dalam hal pemerataan mutu, peningkatan akreditasi, serta penguatan kapasitas dosen dan mahasiswa.

“APTISI harus menjadi jembatan kolaborasi. Tidak ada perguruan tinggi yang dapat maju sendirian. Kita harus melangkah bersama,” ujarnya.

Sebagai mantan perwira tinggi Polri yang kini memimpin institusi akademik, Dr. Dadang juga menyoroti pentingnya pembangunan karakter mahasiswa, termasuk penguatan wawasan kebangsaan, etika digital, dan moderasi berbangsa.

“Indonesia Emas membutuhkan generasi yang cerdas secara akademis dan kuat secara moral. Kampus harus mampu menanamkan nilai integritas, toleransi, serta rasa cinta tanah air,” tambahnya.

Dr. Dadang berharap pelantikan pengurus pusat APTISI periode 2025–2030 menjadi titik awal penguatan peran perguruan tinggi swasta sebagai pilar penting pembangunan nasional.

“Universitas Banten Jaya siap bersinergi dan berkontribusi aktif dalam mengawal masa depan pendidikan tinggi Indonesia. Ini momentum kita untuk mencetak generasi terbaik menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Continue Reading

Trending