Connect with us

Metro

Pengukuhan Pengurus Ikatan Masyarakat Padang Panjang (IMPP) Jakarta dan Sekitarnya Periode 2022-2027

Published

on

Jakarta – Acara pelantikan pengurus baru Ikatan Masyarakat Padang Panjang (IMPP) ini dibagi dalam tiga sesi, dimana kegiatan akan berlangsung dari pagi sampai sore.

Ikatan Masyarakat Padang Panjang (IMPP) yang merupakan organisasi para perantau dari Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, segera melantik kepengurusan baru untuk periode 2022-2027.

Pelantikan digelar di Balai Prajurit Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu, (26/2/2023).

Menurut Ketua Umum IMPP terpilih, Nasrul Naga, dalam perhelatan “Baralek Gadang Rang Padang Panjang” diperkirakan dihadiri sekitar 1.000 orang.

“Angka itu merupakan gabungan dari para perantau asal Padang Panjang yang ada di Jabodetabek ditambah dengan Saudara-Saudara kami yang langsung datang dari Padang Panjang, para tokoh masyarakat serta pejabat publik yang kami undang untuk menghadiri Baralek Gadang ini,” jelas Nasrul Naga kepada media.

Perantau Minang yang berdomisili di Se-Jabodetabek sepanjang acara Baralek Gadang, panitia juga sudah menyiapkan bazzar kuliner khas Minang dengan melibatkan UMKM dari Jabodetabek maupun dari Padang Panjang.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) IMPP, Met Kurniawan, mengatakan dengan kegiatan ini bisa membuat kerja-sama dengan organisasi lain.

“Pengukuhan ini semoga kedepannya bisa membuat kerja-sama dengan organisasi sosial lainnya, Pemerintah, serta pihak lain dalam membangun ranah dan rantau,” katanya dengan ramah.

Organisasi ini sebelumnya, sambungnya, dipimpin oleh H. Syahrizal yang biasa dipanggil Uda Karbud. “IMPP sebelumnya dipimpin oleh H. Syahrizal atau biasa dipanggil Uda Karbud. Sinergis pengurus IMPP dengan didukung Pemerintah daerah,” ujarnya.

“Acara ini murni hasil gotong-royong masyarakat Padang Panjang, karena itu semua masyarakat Padang Panjang, baik di perantauan atau di kampung halaman bisa datang di acara Baralek Gadang ini,” ujar Met Kurniawan.

Harapannya saling merangkul/bahu membahu agar masyarakat Padang Panjang makin maju dan sejahtera.

Hadir serta mendukung acara ini antara lain. Walikota dan Wakil Walikota Padang Panjang. DPRD Padang Panjang serta pengusaha Nurhayati Subakat (Owner dan CEO Wardah), Suir Syam (mantan Wali Kota Padang Panjang yang kini Anggota DPR RI), Fasli Djalal (Rektor Universitas Yarsi) Irman Gusman dan banyak tokoh Perantauan Padang Panjang lainnya.

Continue Reading

Metro

Ade Herman Wakil Ketua Umum Yayasan Maya Saribakti Utama : Perguruan Tinggi Swasta Memiliki Peran Strategis Garda Terdepan SDM Unggul Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Published

on

By

Jakarta, – Wakil Ketua Umum Yayasan Maya Saribakti Utama, Ade Herman, menegaskan bahwa perguruan tinggi swasta (PTS) memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam menyiapkan SDM unggul menuju visi Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut ia sampaikan dalam  acara Pengukuhan Pengurus Pusat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan Rembug Nasional Pendidikan Tinggi yang digelar di Hotel Krakatau, Jakarta, Senin (17/11/25).

Ade Herman menekankan bahwa APTISI harus memperkuat kolaborasi lintas sektor dan memastikan seluruh PTS bergerak dalam satu arah: meningkatkan kualitas pendidikan melalui inovasi, tata kelola modern, dan keberpihakan pada pemerataan akses.

“APTISI harus menjadi motor perubahan,”
ujar Ade Herman.

Menurutnya, tantangan pendidikan tinggi saat ini bukan hanya peningkatan kualitas akademik, tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi, kebutuhan industri, serta perubahan sosial yang semakin cepat.

Ade Herman menambahkan langkah strategis yang perlu segera dipercepat oleh APTISI dan seluruh PTS di Indonesia:

1. Penguatan Ekosistem Inovasi dan Digitalisasi PTS harus berani melakukan transformasi digital dalam pengajaran, riset, dan layanan akademik agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
2. Konektivitas dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Kolaborasi terarah dengan sektor industri menjadi kunci dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi relevan dan siap kerja.
3. Pemerataan Akses dan Kualitas
APTISI diharapkan memperjuangkan agar tidak ada kesenjangan kualitas antara PTS besar dan PTS yang sedang berkembang—baik dalam hal teknologi, kurikulum, maupun peluang pendanaan.

Ade Herman menegaskan komitmen yayasannya untuk terus mengambil peran dalam memperkuat ekosistem pendidikan tinggi nasional.

Ia menilai bahwa rembug nasional seperti ini menjadi wadah penting untuk menyatukan visi dan mempertegas arah gerak perguruan tinggi swasta.

“Menuju Indonesia Emas 2045, kita tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. PTS harus bersatu, berkolaborasi, dan meningkatkan kualitas SDM secara berkelanjutan,” jelasnya.

Percepatan transformasi pendidikan tinggi  diharapkan menjadi tonggak baru penguatan SDM perguruan tinggi dalam  menuju Indonesia Emas, pungkasnya.

Continue Reading

Metro

Assoc. Prof. Dr. Muhammad Ridwan, S.E., M.M., Rektor Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang periode 2025–2029, Hadiri Acara Pengukuhan Pengurus APTISI

Published

on

By

Jakarta –  Rektor Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang periode 2025–2029,  Assoc. Prof. Dr. Muhammad Ridwan, S.E., M.M., menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) sekaligus Rembug Nasional Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar di Hotel Krakatau, Jakarta, Senin (17/11/25).

Assoc. Prof. Dr. Muhammad Ridwan,  ia menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk menjawab tantangan besar dunia pendidikan tinggi dalam dua dekade mendatang.

Dalam pernyataannya, Dr. Muhammad Ridwan menyampaikan bahwa pengukuhan pengurus APTISI periode baru menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran perguruan tinggi swasta sebagai pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

“APTISI harus menjadi motor transformasi pendidikan tinggi. Kita tidak hanya berbicara tentang kualitas akademik, tetapi juga tentang kesiapan mahasiswa menghadapi perubahan teknologi, ekonomi digital, dan kompetisi global menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan pendidikan tinggi semakin kompleks, mulai dari disrupsi teknologi, kebutuhan akan kompetensi baru, hingga tuntutan dunia industri yang berubah sangat cepat. Karena itu, ia menegaskan bahwa PTS harus mampu memimpin inovasi, bukan sekadar mengikuti.

“UPI YPTK Padang siap memperkuat kontribusinya melalui penelitian terapan, kolaborasi industri, serta digitalisasi proses pembelajaran. Kita ingin mahasiswa bukan hanya lulus, tetapi unggul dan relevan dengan zaman,” tambahnya.

Dr. Muhammad Ridwan menilai bahwa rembug nasional ini menjadi wadah strategis bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan tinggi untuk membangun visi bersama menuju 2045. Ia menyebutkan bahwa kolaborasi antar-PTS, pemerintah, dan dunia usaha harus diwujudkan dalam program konkret, seperti peningkatan mutu dosen, pertukaran mahasiswa, digital learning platform, hingga hilirisasi inovasi kampus.

“Jika kita bergerak bersama, kualitas perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya meningkat, tetapi juga mampu mendunia,” tegasnya.

Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Padang yang awalnya merupakan gabungan dari STMIK, AMIK, dan STIE, lalu berkembang menjadi universitas dengan izin dari Kemendiknas pada tahun 2001. Universitas ini merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbesar di LLDIKTI Wilayah X dan dikenal karena rekam jejak pendiriannya dengan Jumlah mahasiswa aktif lebih dari 13.000

Continue Reading

Metro

Uly Jonathan Riwu Kaho, S.P., M.M.Rektor Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 Nusa Tenggara Timur Hadiri Pelantikan Pengurus Pusat APTISI Rembug Nasional Arah Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045

Published

on

By

Jakarta, – Rektor Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 Nusa Tenggara Timur untuk Uly Jonathan Riwu Kaho, S.P., M.M., menghadiri pelantikan Pengurus Pusat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) serta Rembug Nasional Arah Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar di Hotel Krakatau Jakarta, Senin (17/11/25).

Uly Jonathan menegaskan bahwa forum nasional ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar-perguruan tinggi swasta dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global.

“Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Perguruan tinggi swasta, termasuk UPG 1945 NTT, memiliki peran strategis dalam mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Uly Jonathan.

Rektor muda yang dikenal progresif itu juga menyoroti tantangan perguruan tinggi di kawasan Indonesia Timur. Menurutnya, peningkatan kualitas dosen, penguatan riset, dan percepatan transformasi digital adalah tiga pilar penting yang harus terus diperjuangkan.

“Kami di UPG 1945 NTT berkomitmen memperkuat mutu akademik, memperluas kemitraan nasional, dan menghadirkan inovasi pendidikan berbasis teknologi. Kehadiran kami di APTISI hari ini adalah wujud kontribusi aktif untuk membangun ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif di seluruh wilayah Nusantara,” tambahnya.

Uly Jonathan juga menyampaikan bahwa UPG 1945 NTT siap mengambil peran lebih besar dalam jejaring nasional APTISI terutama dalam pengembangan kapasitas perguruan tinggi di wilayah timur Indonesia.

“Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa di Nusa Tenggara Timur mendapatkan akses pendidikan berkualitas dan peluang yang sama dengan daerah lain. Menuju 2045, tidak boleh ada daerah yang tertinggal dalam pembangunan pendidikan,” tegasnya.

Pelantikan Pengurus Pusat APTISI dan Rembug Nasional ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam penyatuan visi pembangunan perguruan tinggi swasta menuju Indonesia Emas 2045 dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan pemerataan pendidikan, sambungnya.

Continue Reading

Trending