Connect with us

nasional

Jasa Raharja dan Astra Honda Motor Bersinergi Kembangkan Program Keselamatan Berkendara untuk Pengguna Sepeda Motor

Published

on

Bekasi – Jasa Raharja bersama Astra Honda Motor (AHM) berkolaborasi mengembangkan program keselamatan berkendara, khususnya bagi pengguna kendaraan roda dua atau sepeda motor.

Kerja sama tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas, yang ditandatangani oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Jasa Raharja Munadi Herlambang dan Direktur Marketing PT Astra Honda Motor Octavianus Dwi Putro, di AHM Safety Riding & Training Center Deltamas, Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (7/6/2023).

Melalui kerja sama ini, kedua belah pihak akan memaksimalkan masing-masing sumber daya yang dimiliki untuk saling mendukung, meningkatkan, dan mengembangkan program edukasi keselamatan berkendara, khususnya di kalangan mahasiswa dan para pekerja yang aktif menggunakan sepeda motor.

Dalam sambutannya, Munadi menyampaikan, penandatanganan MoU ini dilakukan atas dasar kesamaan visi dan komitmen antara kedua belah pihak dalam memberikan manfaat bagi masyarakat, dengan mengurangi tingkat kecelakaan dan fatalitas

kecelakaan lalu lintas. “Jasa Raharja dan Astra Honda Motor mempunyai kesamaan dalam upaya menjaga keselamatan lalu lintas,” ujar Munadi.

Munadi mengatakan, Jasa Raharja sebagai BUMN yang mendapat amanah darinegara untuk mengelola dan melaksanakan program perlindungan dasar terhadapb korban kecelakaan lalu lintas, baik di darat, laut, maupun udara, tidak hanya concern terhadap tugas utamanya.

“Di samping itu, kami juga terus melakukan berbagai upaya pencegahan, baik dengan mitra terkait seperti kepolisian, lembaga pendidikan, termasuk dengan pihak-pihak lain, sehingga pesan-pesan keselamatan lebih masif tersampaikan kepada masyarakat,” ucap Munadi.

Lebih lanjut Munadi menyampaikan, selama periode tahun 2022, Jasa Raharja telah menyerahkan santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas sebesar Rp2,95 triliun yang didominasi oleh pengguna kendaraan roda dua. “Oleh sebab itu, kami tidak ingin berhenti hanya sampai pada penyerahan santunan saja.

Namun, peningkatan keselamatan lalu lintas serta pencegahan kecelakaan juga menjadi concern dari Jasa Raharja,” tambahnya.

Selain penandatanganan MoU, di tempat yang sama, Jasa Raharja dan AHM juga menggelar training bagi perwakilan mahasiswa Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, sebagai anggota komunitas Road Safety Ranger Z, yakni sebuah komunitas anak muda yang perduli dengan keselamatan lalu lintas.

Pelatihan serupa, juga telah dilaksanakan di sejumlah kota, seperti Serang,Yogyakarta, Semarang, dan Cimahi Jawa Barat.

Kegiatan tersebut melibatkan perwakilan mahasiswa dari 11 perguruan tinggi di Indonesia, yakni Untirta, UGM, UII, Universitas Negeri Yogyakarta, UMY, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, UNS, ITB, Unpad dan Ikopin University.

“Kami juga mengapresiasi Astra Honda Motor yang selama ini telah berkolaborasi dengan Jasa Raharja dalam program safety campaign, yaitu sebagai dewan juri kompetisi inovasi JR Rovation Tahun 2022,” ungkap Munadi.

Sementara itu, General Manager Marketing Planning and Analysis AHM Andy Wijaya, mengatakan, penandatanganan MoU dengan Jasa Raharja merupakan sebuah langkah sinergi perusahaan dalam pengembangan program keselamatan berkendara yang telah dilakukan AHM sejak tahun 2002.

“Selama lebih dari 20 tahun kami terus meningkatkan komitmen untuk mewujudkan
budaya keselamatan dan kenyamanan berkendara, terutama bagi pengguna sepeda motor di Indonesia. Kami berharap inisiasi ini dapat memacu budaya Cari Aman dan meningkatkan efektivitas program edukasi keselamatan berkendara yang tepat sasaran,” ujar Andy.

Continue Reading

nasional

Rutan Cipinang Gelar Apel Deklarasi Penandatanganan dan Komitmen Bersama Zero Halinar

Published

on

By

Jakarta – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang menggelar Apel Deklarasi dan Penandatanganan Komitmen Bersama Zero Handphone, Pungutan liar, dan Narkoba (Halinar), Rabu (28/5). Apel dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Nugroho Dwi Wahyu Ananto dan di ikuti oleh seluruh jajaran Rutan Kelas I Cipinang dan Aparat Penagak Hukum TNI, Polri serta Kejaksaan.

Apel yang berlangsung di Aula Gedung 1 Rutan Cipinang ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut Surat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nomor: WP.9-1263.PK.08.02 Tahun 2025 Tentang Deklarasi Anti Halinar Pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. Langkah ini diambil sebagai upaya strategis dalam mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang bersih, aman, dan bebas dari praktik penyimpangan.

Kegiatan dimulai dengan pembacaan deklarasi Zero Halinar yang dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Cipinang dan diikuti seluruh pegawai yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama. Dalam ikrar tersebut, seluruh pegawai menyatakan kesiapannya untuk menjalankan tugas dengan penuh integritas dan profesionalisme dalam memerangi handphone, pungutan liar dan narkoba di Rutan Cipinang.

Dalam sambutannya, Kepala Rutan menyampaikan deklarasi yang kita laksanakan hari ini bukanlah sebuah kegiatan formalitas semata. Ini adalah bentuk tindak lanjut nyata dari instruksi dan arahan strategis Direktur Jendral Pemasyarakatan yang menekankan pentingnya reformasi menyeluruh dalam sistem Pemasyarakatan.

“Salah satu prioritas utama yang ditekankan oleh Direktur Jendral Pemasyarakatan adalah menciptakan Lapas dan Rutan yang bersih dari Halinar. Sebuah Visi Besar untuk mengembalikan marwah Unit pelaksana Teknis Pemasyarakatan sebagai tempat pembinaan, bukan tempat pelanggaran hukum baru,” tegasnya

Akhir sambutan, Kepala Rutan mengajak seluruh petugas untuk menjadikan deklarasi ini sebagai pegangan moral dan etika dalam setiap tindakan. “Mari kita buktikan bahwa Pemasyarakatan hanya bisa terwujud bila kita semua berdiri tegak dalam nilainilai integritas, pengabdian, dan keteladanan,” tandasnya

Continue Reading

nasional

Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dan WRI Indonesia Meluncurkan Platform IFDA dan Studi Strategi Transisi Elektrifikasi Kendaraan Berat di Indonesia Zero Emission Heavy-Duty Vehicle Summit 2025

Published

on

By

Jakarta, 27 Mei 2025 – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, bersama World Resources Institute (WRI) Indonesia, menyelenggarakan Indonesia Zero Emission Heavy-Duty Vehicle Summit 2025 di Jakarta, sebagai bagian dari rangkaian acara Road to International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, yang menandai langkah konkret Indonesia dalam mempercepat transisi menuju transportasi berat rendah emisi, guna mencapai target Net Zero Emission 2060.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Bapak Agus Harimurti Yudhoyono, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Bapak Rachmat Kaimuddin, Ibu Suzanty Sitorus, Direktur Eksekutif ViriyaENB dan Country Coordinator Drive Electric Campaign di Indonesia, dan Managing Director WRI Indonesia, Bapak Arief Wijaya.

Dengan mengusung tema “Shaping the Future of Zero-Emission Freight and Public Transport” atau “Membentuk Masa Depan Transportasi Barang dan Transportasi Publik Nol Emisi”, acara ini menjadi ajang bagi instansi pemerintah terkait, sektor industri, lembaga keuangan, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil untuk merumuskan strategi transformasi sektor transportasi berat dan pengadaan bus nol emisi berskala besar di Indonesia, serta memulai langkah awal untuk dekarbonisasi sistem logistik melalui kajian teknis dan finansial.
Dalam kesempatan ini, dua inisiatif strategis diluncurkan: platform kolaboratif Indonesia Freight Decarbonization Accelerator (IFDA) dan hasil studi WRI Indonesia mengenai strategi pengadaan massal bus listrik serta elektrifikasi truk logistik.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono, dalam sambutan Beliau, menyatakan, “Untuk mencapai kemandirian energi, Indonesia harus beralih dari bahan bakar fosil impor ke energi terbarukan dalam negeri. Salah satu jalur paling strategis adalah melakukan elektrifikasi di berbagai sektor, terutama transportasi.”

“Kendaraan berat memegang peran sentral dalam perekonomian kita. Namun, mereka juga merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar di sektor transportasi. Oleh karena itu, kita harus melakukan dekarbonisasi, melalui perubahan sistemik yang berani berupa model pengadaan, skema pembiayaan, dan pengembangan infrastruktur,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Rachmat Kaimuddin, menyatakan, “Elektrifikasi kendaraan pribadi sudah didorong oleh Pemerintah, melalui pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), pemberian insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), dan bebas bea impor, dan penggunaannya meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.”
“Tantangan berikutnya adalah dekarbonisasi kendaraan berat, atau heavy-duty vehicle. Sektor transportasi adalah kontributor CO2 terbesar kedua, sekitar 23%, dari total emisi CO2 energi di Indonesia, dan secara konsisten menjadi sumber utama polusi udara. Selain itu, konsumsi energinya signifikan dan sebagian besar masih bergantung pada impor bahan bakar fosil. Oleh karena itu, dekarbonisasi kendaraan berat, dalam hal ini bus dan truk, harus segera dilaksanakan untuk mengurangi emisi sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Rachmat Kaimuddin.
Dalam kesempatan ini, WRI Indonesia meluncurkan dua studi, yaitu Penilaian Kesiapan Infrastruktur dan Keuangan untuk Adopsi Truk Listrik di Indonesia, dan Pembangunan Kerangka Kolaborasi Nasional dan Daerah untuk Percepatan Adopsi Bus Nol Emisi melalui Metode Agregasi Permintaan. Kedua studi ini menyoroti temuan penting mengenai pengadaan massal bus listrik dan elektrifikasi truk logistik, yang mengungkapkan bahwa tanpa elektrifikasi truk, target pengurangan emisi sektor transportasi hanya mencapai 71,05% dari yang direncanakan dalam Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon Indonesia.
Managing Director WRI Indonesia, Arief Wijaya, menyatakan, “Dalam usaha mendukung penurunan emisi karbon di sektor transportasi, WRI Indonesia selama satu tahun terakhir secara aktif melakukan riset terkait kendaraan berat rendah emisi, berkolaborasi dengan Kemenko Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan dan Kementerian Perhubungan.”
“Studi yang dilakukan WRI Indonesia dan LAPI ITB menunjukkan bahwa walaupun jumlah kendaraan berat hanya sekitar 3,9% dari total populasi kendaraan di Indonesia, sektor ini menghasilkan sekitar 35,6% dari total emisi karbon sektor transportasi darat,” ungkapnya.
Studi ini juga menunjukkan bahwa kendaraan diesel tidak hanya berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca, tetapi juga menghasilkan polusi udara yang berdampak pada peningkatan risiko penyakit pernapasan dan beban kesehatan masyarakat. Elektrifikasi truk dan bus menjadi prioritas karena dua alasan utama: kontribusi terhadap emisi yang besar dan peluang efisiensi biaya operasional yang tinggi.
Untuk strategi pengadaan massal bus listrik, studi ini merekomendasikan pendekatan agregasi permintaan yang mencakup lebih dari 14.000 unit dari berbagai kota di Indonesia. Pendekatan ini berpotensi menurunkan biaya pengadaan hingga 20% melalui skala ekonomi dan standardisasi spesifikasi. Sementara, untuk elektrifikasi truk logistik, studi ini menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur pengisian daya yang memadai di koridor-koridor utama.
“Studi WRI Indonesia ini disusun untuk memberikan analisis terhadap tantangan dan peluang elektrifikasi kendaraan berat di Indonesia. Dengan laporan berbasis data ini, kami berharap studi ini dapat menjadi panduan bagi pemerintah dan pelaku industri untuk mempercepat transisi menuju sistem transportasi yang lebih berkelanjutan,” ujar I Made Vikannanda, Urban Mobility Manager, WRI Indonesia.
Melalui Indonesia Zero Emission Heavy-Duty Vehicle Summit 2025 dan peluncuran platform IFDA, Indonesia menunjukkan komitmen serius dalam membangun sistem transportasi berat nol emisi yang bersifat kolaboratif, berbasis data, dan berkeadilan.
Indonesia Freight Decarbonization Accelerator (IFDA) merupakan platform kolaboratif yang bertujuan mempercepat adopsi truk listrik di sektor logistik, dan akan berperan sebagai wadah sinergi antara pemerintah, penyedia teknologi, dan pelaku industri logistik untuk menjawab tantangan infrastruktur dan pembiayaan dalam elektrifikasi truk. Platform ini akan memfasilitasi pengembangan model bisnis yang layak secara ekonomi serta mendorong investasi untuk infrastruktur pengisian daya di koridor-koridor logistik utama Indonesia.
“Kami berharap melalui peluncuran Indonesia Freight Decarbonization Accelerator dan hasil studi yang kami serahkan hari ini, para pemangku kepentingan dapat mengambil langkah strategis yang lebih terarah dan kolaboratif. WRI Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung proses transisi ini melalui riset, advokasi kebijakan, dan penguatan kerja sama lintas sektor. ” ujar Managing Director WRI Indonesia, Arief Wijaya.
Indonesia Zero Emission Heavy-Duty Vehicle Summit 2025 di Jakarta merupakan bagian, dari rangkaian acara Road to International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 11-12 Juni, 2025.

Continue Reading

nasional

Media Luncheon – Asia OneHealthcare Pentingnya Deteksi Dini Kesehatan Para Pekerja Media

Published

on

By

Jakarta, 21 Mei 2025 – Tak jarang, pekerja media bekerja di bawah tekanan deadline ketat, terpapar situasi krisis, hingga mengalami kelelahan fisik akibat jadwal kerja yang tidak menentu. Kombinasi faktor tersebut menjadikan profesi ini rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan, baik yang bersifat kronis seperti penyakit jantung, stroke, dan gangguan pencernaan, maupun gangguan psikologis seperti stres berat, burnout, hingga trauma.
Hal inilah yang membuat Asia OneHealthcare menyelenggarakan media luncheon bertajuk “One Wave – Media Sharing: Special for Press Workers” pada 21 Mei 2025. Acara ini menjadi wadah diskusi terbuka terkait tantangan kesehatan fisik dan mental yang dihadapi pekerja media, serta pentingnya deteksi dini dan dukungan psikologis untuk profesi yang rentan terhadap stres tinggi dan penyakit kronis.
Wadah ini mempertemukan para jurnalis dengan tenaga medis dari jaringan rumah sakit Asia OneHealthcare, termasuk RS Columbia Asia dan RS Premier. Diskusi difokuskan pada peningkatan kesadaran akan risiko kesehatan yang selama ini luput dari perhatian para pewarta, yang kerap bekerja dalam tekanan waktu, lingkungan ekstrem, dan situasi tidak menentu.
“Profesi jurnalis sangat rawan terhadap kelelahan mental yang tidak terlihat. Banyak dari mereka mengalami gejala burnout, gangguan tidur, atau kecemasan berlebihan, tetapi merasa tidak punya waktu atau ruang untuk memprosesnya,” ujar Feka Angge Pramita, M.Psi, Psikolog dari RSKB Columbia Asia Pulomas.

Menurutnya, perlu ada ekosistem pendukung yang memungkinkan jurnalis mendapat akses psikologis tanpa stigma.
Dari sisi kesehatan fisik, Dr. dr. Yanto Sandy Tjang, Sp.BTKV, MPH, M.Sc, D.Sc, Ph.D, FICS, Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskuler dari RS Premier Jatinegara, menjelaskan bahwa banyak jurnalis mengalami kondisi kronis seperti hipertensi, gangguan pencernaan, dan risiko jantung, karena pola makan tidak teratur, tingkat stress tinggi dan kurang istirahat. “Deteksi dini melalui medical check-up dan pemantauan kesehatan berkala bisa mencegah terjadinya komplikasi serius,” ujarnya.
Inisiatif ini pula yang melatarbelakangi penyelenggaraan medical check-up gratis bagi seluruh awak media yang hadir dalam media luncheon, sebagai langkah nyata agar mereka dapat segera mengenali kondisi kesehatan masing-masing, mendeteksi gejala awal penyakit, dan mengambil tindakan preventif sebelumkondisi berkembang menjadi lebih serius.
Lebih dari sekadar perawatan, Asia OneHealthcare juga menegaskan komitmennya sebagai mitra media dalam penyediaan informasi medis yang kredibel dan akurat. “Kami ingin menjadi jembatan antara dunia medis dan dunia jurnalistik. Rumah sakit harus responsif, terbuka, dan mampu menyampaikan informasi yang bisa dipahami publik tanpa kehilangan akurasi sehingga mengeser paradigma “tunggu sakit baru berobat” bagi masyarakat Indonesia” tegas dr. Yustinus Henry Yogatama, MM, CEO RS Premier Jatinegara.
drg. Gabrielly Zwitveysie Allow, MARS, Hospital CEO RSKB Columbia Asia Pulomas, menegaskan komitmen rumah sakit dalam memperkuat layanan unggulan dan inovasi teknologi. Beliau juga menyebutkan rencana ekspansi fasilitas di Pulomas, termasuk penambahan kapasitas tempat tidur dan peningkatan layanan gawat darurat 24 jam, sebagai respons terhadap pertumbuhan permintaan layanan kesehatan di Jakarta Timur. “Kami ingin menjadi rumah sakit pilihan utama dalam radius 5 kilometer, dengan standar internasional yang mengutamakan kenyamanan dan kecepatan respons,” tambahnya.

Acara ini juga memperkenalkan sejumlah program layanan khusus pekerja media, seperti skrining kesehatan berkala, konsultasi gizi, serta dukungan psikologi. Langkah ini merupakan bagian dari visi Asia OneHealthcare untuk menjadi jaringan rumah sakit yang tidak hanya memberikan perawatan, tetapi juga membangun kolaborasi berkelanjutan lintas sektor, termasuk dengan media.

Tentang Asia OneHealthcare Asia OneHealthcare (A1Health) adalah penyedia layanan kesehatan terkemuka di Asia Tenggara yang menawarkan berbagai layanan medis lengkap di Malaysia, Indonesia, dan Vietnam. Jaringan ini mencakup lebih dari 30 fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit Columbia Asia, Ara Damansara Medical Centre, Bukit Tinggi Medical Centre, ParkCity Medical Centre, Subang Jaya Medical Centre, ALTY Orthopaedic
Hospital, Beacon Hospital, Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL), Rumah Sakit Picaso, Northern Heart Hospital Penang, dan RS Premier Hospitals di Indonesia.

Dengan lebih dari 4.000 tempat tidur di berbagai fasilitas, A1Health berkomitmen untuk memberikan perawatan yang personal dan penuh kasih sayang.

Dengan memanfaatkan keahlian kolektif serta teknologi canggih dari jaringan ini, para profesional yang terampil memastikan hasil terbaik bagi setiap pasien.

Berdasarkan slogan “Right Here For You,” perawatan yang diberikan tidak hanya ahli, tetapi jugamenciptakan lingkungan yang hangat dan mendukung. Misi utama adalah untuk membuat layanan kesehatan lebih mudah diakses dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu, sehingga setiap pasien merasa dihargai, dirawat, dan didukung sepanjang perjalanan perawatan mereka.
Kunjungi: www.asiaonehealth.com

Continue Reading

Trending