Connect with us

Metro

Launching buku Growth Space Karya Anggawira

Published

on

Jakarta – Growth Space adalah buku inspiratif yang kami persembahkan untuk Anda dari penulis sekaligus pengusaha dan politikus, Anggawira.

Dengan bekal wawasan pengalaman praktisnya, melalui buku ini, Anggawira ingin berbagi ‘energi bertumbuh’ sebagai ‘suplemen’,menyehatkan bagi para pelaku bisnis.

Pembaca dapat mencermati ulasan dalam buku ini, yang bermuatan data ilmiah dan saintifik tapi berbumbu ilustrasi pengalaman dan anologi ringan dari penulisnya, yang bersinggungan dengan rutinitas kehidupan sehari-hari. Growth Space membuka wawasan baru bagi masyarakat ketika menghadapi perubahan pada Era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai kian menjamurnya pemanfaatan teknologi digital, terutama didunia bisnis.

Buku ini tidak hanya menyajikan wawasan mendalam tentang perubahan zaman, tetapi juga memberikan solusi konkret yang dapat diimplementasikan oleh para pemimpin bisnis dan entrepreneur pada era Revolusi Industri 4.0 sesuai visi pemerintah Indonesia menempuh tantangan era manusia Society 5.0.
ENTREPRENEUR BERWAWASAN KE DEPAN LAYAK ‘BERSAHABAT’ DENGAN BUKU INI.Dr. Anggawira., M.M., M.H.

Dr. Anggawira, MM, MH lahir di Indramayu pada 9 Januari 1982 adalah seorang pemimpin bisnis dan organisasi. Seorang aktivis mahasiswa yang bertansformasi menjadi pengusaha nasional.

Secara profesional dipercaya menjabat sebagai Komisaris Utama di BUMN, seperti: Krakatau Niaga Indonesia dan KHI Pipe Industries. Saat ini dia aktif juga sebagai Komisaris di PT JSK GAS Industries dan PT Bumi Resources Tbk dan sebagai Tim Ahli Menteri Investasi dan Komwas SKK Migas.

Di luar bisnis, Anggawira tak berhenti menuntut ilmu hingga memperoleh gelar Doktor dan berdedikasi sebagai dosen serta pemimpin di berbagai organisasi bisnis, sosial, dan kepemudaan, antara lain sebagai Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO), yang menegaskan komitmennya terhadap pembangunan sosial dan pemberdayaan pemuda.
CREATIVEPRENEUR DAN TANTANGAN #KONOMI
Sebagai garda depan di blantika bisnis dalam peradaban dengan kekuatan teknologi, saya yakin, para pengusaha muda mampu memberikan inspirasi dan motivasi. Misalnya pengusaha muda yang tergabung di HIPMI, keberhasilan anggotanya dapat menjadi percontohan sukses mendorong generasi muda untuk bermimpi lebih besar dan mengambil risiko yang terukur.

Kemudian, mereka bisa beradaptasi mengikuti perubahan global, termasuk teknologi dan tren bisnis dalam mewujudkan visi bisnisnya.

Komunitas atau perkumpulan pengusaha muda di berbagai daerah di Indonesia, menurut saya memegang peranan sangat penting untuk merestorasi regulasiregulasi ekonomi yang sudah ketinggalan zaman.

Mereka sudah terlihat menunjukkan kemajuan dan ketekunan dalam mendukung percepatan perekonomian di Indonesia.

Dengan berlimpah ide dan kreativitas, dan inisiatif, mereka bisa berkolaborasi dalam satu kemitraan atau wadah untuk berbagi ide-ide inovatif demi mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat.

Selama beberapa tahun terakhir, sudah bermunculan para pengusaha muda, baik tergabung dengan HIPMI maupun komunitas lainnya yang telah menjalin kemitraan yang kuat dengan pemerintah, lembaga keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Kemitraan ini tidak hanya memperkuat posisi pengusaha muda sebagai pemimpin dalam pengembangan usaha tetapi juga membuka peluang baru untuk melahirkan banyak creativepreneur, yang kini lebih banyak berelasi dengan industri digital.

Menarik untuk disimak bahwa peran creativepreneur diharapkan dapat mengarahkan orientasi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi negara di berbagai sektor.

Inilah yang menjadi tantangan kita sebagai pengusaha untuk berperan dalam menginspirasi dan membimbing para pengusaha muda lainnya dalam mengembangkan usahanya.

Menjadi tantangan berikutnya bahwa komunitas pengusaha muda, termasuk HIPMI perlu memperteguh misi bisnis yang meluas dan tak pandang bulu untuk membantu dan meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam menghadapi tantangan ekonomi, khususnya inggal level pengusaha kecil.

Melalui berbagai program pelatihan, seminar, dan kegiatan networking, saya yakin, bahwa creativepreneur tangguh mampu membuka pintu bagi pengusaha muda untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukandalam dunia bisnis.

Dalam hal orientasi ekonomi, creativepreneur muda zaman sekarang memiliki dorongan yang kuat untuk mengembangkan sektor-sektor yang menjadi fokus prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan mengarahkan perhatian pada industri kreatif, teknologi, dan sektor-sektor inovatif lainnya, mereka bisa membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan ekonomi yang berbasis pada pengetahuan dan nilai tambah, terutama yang berbasis teknolog den industri kreatif.

Selama bergiat di HIPMI, saya banyak pelajaran berharga, yang memang perlu ditularkan ke generasi muda. HIPM bisa berkembang hingga sekarang karena kuncnya adalah pada sumber daya manusia.

HIPMI terus ngegas sebagai organisasi dunia usaha yang terekosistem sudah puluhan tahun.

Oleh karena itu, saya mengajak para pengusaha muda terus bertransformasi dengan mengubah cara-cara lama menjadi cara yang kreatif dan inovatif untuk memang: gungkan sektor bisnis di era Society 5.0 ini.

Saya tekankan lagi, kunci utamanya adalah SDM yang tangguh, mengakar, dan harus punya grassroot, kokoh dan peduli pada pertumbuhan ekonomi mikro. Mari ka sama-sama ngegas demi Indonesia berjaya dan berdaya!

Continue Reading

Metro

Letkol Czi Wahyu: “Film Timur Bukan Hanya Aksi,Tapi Napas Nasionalisme dan Kebanggaan TNI”

Published

on

By

Jakarta, 5 Desember 2025 – Malam gala premiere film *Timur* di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (5/12/2025), menjadi momen spesial bagi Letkol Czi Wahyu Wuhono Widhi Nugroho, S.H., M.Sc(IR)., M.SS. Kini menjabat Komandan Batalyon Zeni Tempur 5/ABW (Kodam V/Brawijaya, Jawa Timur), ia adalah salah satu sosok kunci di balik layar yang mendampingi produksi film ini sejak September hingga Desember 2024, saat masih berdinas di Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad).

Ditemui awak media usai pemutaran, Letkol Wahyu tak menyembunyikan kebanggaannya. Menurutnya, *Timur* bukan sekadar film laga, melainkan penghormatan nyata terhadap kisah heroik Satgas pasukan elite Kopassus dan Yonif 330/Tri Dharma Kostrad pada tahun 1996, saat masih dipimpin langsung oleh Prabowo Subianto (kini Presiden Republik Indonesia).

“Saya mendukung penuh film ini karena mengangkat inspirasi dari operasi nyata pasukan khusus kita di tahun 1996. Ini kisah keberanian, pengorbanan, dan jiwa korsa yang patut terus dikenang generasi muda,” tegasnya.

Lebih dari itu, Letkol Wahyu menilai *Timur* berhasil membangkitkan semangat nasionalisme sekaligus kebanggaan terhadap institusi TNI, khususnya TNI Angkatan Darat dan satuan-satuan elitnya.

“Film ini diharapkan mampu menggugah rasa cinta tanah air, rasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia, dan rasa hormat kepada prajurit TNI yang setiap hari mengawal kedaulatan negara,” imbuhnya.

Ia juga menekankan peran penting pengangkatan pencak silat sebagai inti aksi dalam film arahan Iko Uwais ini.
“Pencak silat adalah warisan budaya luhur bangsa. Melalui *Timur*, kita ingin pencak silat tidak hanya dicintai di dalam negeri, tapi juga semakin mendunia sebagai identitas Indonesia yang otentik dan kuat.”

Bagi Letkol Wahyu, kolaborasi erat antara Uwais Pictures, para pekerja seni, dan TNI AD dalam proses produksi *Timur* menjadi bukti nyata bahwa pendekatan budaya lintas sektor mampu meningkatkan *soft power* Indonesia di mata dunia.

“Ini menunjukkan bahwa TNI tidak hanya hadir di medan tempur, tapi juga di ranah budaya. Kolaborasi seperti ini memperkaya khazanah nasional sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang modern, berbudaya, dan memiliki kekuatan militer yang disegani,” pungkasnya.

Film *Timur* yang didukung penuh BNI sebagai sponsor utama ini akan mulai tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 18 Desember 2025 mendatang.

Continue Reading

Metro

Gandjar Laksmana Bonaprapta, S.H., M.H.Hadiri Acara Seminar Anti Korupsi Tema Satukan Aksi Basmi Koropsi

Published

on

By

Jakarta, 5 November 2025,– Dalam rangkaian Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025, tokoh antikorupsi Gandjar Laksmana hadir sebagai narasumber utama dalam diskusi publik yang mengangkat isu strategis mengenai gratifikasi dan dampaknya terhadap ekosistem pemberantasan korupsi di Indonesia.

Dalam wawancara awak media Gandjar Laksmana menegaskan bahwa gratifikasi merupakan akar dari berbagai praktik korupsi, karena budaya memberi dan menerima sesuatu di luar ketentuan sering menjadi pintu masuk terjadinya penyimpangan.

“Gratifikasi itu akar masalah korupsi. Dan akar dari gratifikasi adalah diskriminasi. Salah satu penyebab diskriminasi adalah adanya benturan kepentingan, ketika seseorang lebih mengedepankan dirinya dan kelompoknya daripada kepentingan umum,” tegas Gandjar.

Ia menjelaskan, benturan kepentingan menjadi salah satu faktor paling berbahaya karena menciptakan ruang ketidakadilan, membuka celah manipulasi kebijakan, serta mengikis objektivitas pejabat publik.

Gandjar mengingatkan bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak akan efektif apabila para pemangku kewenangan masih terbiasa menerima gratifikasi, baik dalam bentuk materi, fasilitas, maupun layanan khusus.

“Kenapa ini penting? Karena tidak mungkin korupsi bisa diberantas oleh pejabat atau orang-orang yang terbiasa menerima sesuatu, terlepas dari cukup atau tidak cukup gajinya,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, Gandjar mendorong perlunya perubahan kultur birokrasi dan penguatan integritas, bukan hanya sekadar penindakan. Menurutnya, pemberantasan korupsi memerlukan komitmen kolektif, terutama dari mereka yang memiliki kewenangan dalam pelayanan publik, pengambilan keputusan, hingga proses perizinan.

Kegiatan Road to Hakordia 2025 menjadi momentum untuk menyatukan aksi dan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menolak segala bentuk gratifikasi, diskriminasi, dan benturan kepentingan sebagai langkah awal membasmi korupsi dari hulu.

Dengan mengusung tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi”, acara ini diharapkan menjadi pemantik gerakan nasional yang konsisten, berkelanjutan, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Continue Reading

Metro

Fajar Aldila, S.H., M.Kn.Wakil Bupati Sumedang komitmennya untuk Percepat Pengembangan Minat dan Potensi Masyarakat di Kabupaten Sumedang Melalui Manfaat Teknologi Digital Terbaru

Published

on

By

Jakarta – M. Fajar Aldila, S.H., M.Kn. menegaskan komitmennya untuk mempercepat pengembangan minat dan potensi masyarakat di Kabupaten Sumedang melalui pemanfaatan teknologi digital terbaru, khususnya implementasi IPv6 Enhanced dan Net 5.5G. Hal ini disampaikan dalam agenda IPv6 Enhanced Net5.5G Conference: Transformasi Digital, sebuah forum yang menghadirkan para pemimpin daerah, pakar teknologi, dan pelaku industri.Kamis (4/12/2025)

Dalam pernyataannya, Wakil Bupati menekankan bahwa Sumedang saat ini membutuhkan strategi konkret dan terukur untuk memastikan masyarakat tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelaku aktif yang memanfaatkan digitalisasi untuk pendidikan, ekonomi, dan inovasi lokal.

“Pengembangan minat masyarakat di Sumedang harus berbasis pada kemampuan digital. Dengan hadirnya teknologi IPv6 Enhanced dan Net5.5G, kita punya peluang besar untuk melahirkan talenta-talenta baru, UMKM digital, serta layanan publik yang lebih cepat, mudah, dan inklusif,” ujar Fajar Aldila.

Fajar Aldila menegaskan beberapa langkah strategis untuk mendorong keterlibatan masyarakat menuju transformasi digital, antara lain:

1. Memperkuat literasi digital mulai dari desa hingga kota.
2. Membuka ruang pengembangan minat khusus seperti teknologi, seni digital, konten kreatif, dan kewirausahaan.
3. Mendorong UMKM lokal masuk ke ekosistem digital dengan akses konektivitas yang lebih cepat dan stabil.
4. Membangun infrastruktur jaringan yang modern berbasis IPv6 Enhanced sebagai tulang punggung smart city.
5. Kolaborasi dengan pemerintah pusat, operator telekomunikasi, dan pelaku industri untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas jaringan.

Dengan kehadiran teknologi Net5.5G, Kabupaten Sumedang berpotensi menjadi salah satu daerah dengan transformasi digital paling progresif di Jawa Barat. Teknologi tersebut memungkinkan:

* Koneksi internet ultra-responsif untuk pendidikan, layanan publik, hingga industri kreatif.
* Peningkatan efisiensi data untuk mendukung smart governance.
* Akselerasi inovasi di sektor pertanian, kesehatan, dan ekonomi kreatif.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat—khususnya generasi muda—mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan minat dan potensi mereka. Transformasi digital bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan masa depan Sumedang,” tambahnya.

Melalui konferensi ini, pemerintah daerah Sumedang menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem digital yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang memperluas kesempatan, memperkuat kreativitas, dan menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Continue Reading

Trending