Connect with us

TNI / Polri

Jabatan Komandan Lanal Bintan Diserahterimakan

Published

on

TNI AL, Bintan,- Komandan Lantamal IV Laksma TNI Tjatur Soniarto, CHRMP., M.Tr.Opsla., memimpin Upacara Serah Terima Jabatan Komandan Lanal Bintan dari Kolonel Laut (P) Gita Muharam, M.Sc., kepada Letkol Laut (P) Eko Agus Susanto, S.E., M.M., bertempat di Lapangan Apel Mako Lanal Bintan, Rabu (20/03/2024).

 

Kolonel Laut (P) Gita Muharam, M.Sc., yang menjabat sebagai Komandan Lanal Bintan kurang lebih sepuluh bulan selanjutnya akan menempati jabatan baru sebagai Komandan Pangkalan TNI AL Sabang. Sementara penggantinya, pria kelahiran Temanggung yaitu Letkol Laut (P) Eko Agus Susanto, S.E., M.M., sebelumnya menjabat sebagai Perwira Pelaksana Denma Mabesal.

 

Dalam sambutannya, Komandan Lantamal IV mengatakan bahwa Upacara Serah Terima Jabatan yang diselenggarakan pada hari ini merupakan proses kesinambungan pembinaan dan upaya pengembangan organisasi dalam rangka penyegaran, pengembangan karir dan peningkatan kinerja guna mencapai tujuan organisasi TNI Angkatan Laut yang lebih baik. Pergantian jabatan juga bukan sekedar pergantian personel semata, tetapi lebih bermakna sebagai wujud kepercayaan dan kehormatan dari pemimpin TNI Angkatan Laut yang diberikan kepada perwira terbaik dan terpilih.

 

Selain itu, Upacara Serah Terima Jabatan ini juga sebagai bentuk penghormatan, kepercayaan dan sekaligus peluang yang harus dijaga oleh pejabat baru untuk membangun prestasi dan karya nyata yang lebih baik, terlebih lagi tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks dipengaruhi dinamika perkembangan lingkungan strategis yang berubah serba cepat, yang tentunya dapat berpengaruh langsung pada pelaksanaan tugas. Namun demikian, semua potensi yang dimiliki harus dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin.

 

Jabatan Komandan Lanal Bintan merupakan jabatan yang sangat strategis berkedudukan langsung di bawah Lantamal IV, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan dukungan fungsi pangkalan bagi unsur-unsur TNI Angkatan Laut baik KRI, Pesud, Pasukan Marinir, dan Personel TNI Angkatan Laut yang melaksanakan patroli di perairan yang menjadi tanggung jawabnya, serta melaksanakan tugas-tugas lain berdasarkan kebijakan pemimpin TNI Angkatan Laut.

 

Wilayah kerja operasional Lanal Bintan memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi karena berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia, serta berada pada jalur Perairan ALKI I. Untuk itu, Lanal Bintan diharapkan mampu melaksanakan apa yang menjadi tugas pokok dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya.

 

Pada kesempatan tersebut, Danlantamal IV menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kolonel Laut (P) Gita Muharam, M.Sc., atas dedikasi, loyalitas dan prestasi yang telah ditunjukkan selama menjabat sebagai Komandan Lanal Bintan, dan semoga sukses ditempat penugasan yang baru. Selanjutnya kepada Letkol Laut (P) Eko Agus Susanto, S.E., M.M., saya beserta jajaran Lantamal IV mengucapkan selamat datang serta selamat atas kepercayaan yang diberikan oleh pemimpin TNI Angkatan Laut kepada saudara untuk mengemban tugas yang baru sebagai Komandan Lanal Bintan. Saya percaya dengan berbekal pengetahuan, pengalaman dan penugasan sebelumnya, saudara akan dapat melaksanakan tugas dengan baik.

 

(Pen Lanal Bintan)

Continue Reading

TNI / Polri

Kasad Hadiri LANPAC 2025, Perkuat Kemitraan Strategis TNI AD di Indo-Pasifik

Published

on

By

HONOLULU, – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., menghadiri pembukaan Konferensi Pasukan Darat Pasifik (_Land Forces Pacific_ atau LANPAC) 2025 yang digelar oleh Asosiasi Angkatan Darat Amerika Serikat (AUSA) di Honolulu, Hawaii. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, sejak 13 hingga 15 Mei 2025.

LANPAC merupakan simposium internasional yang mempertemukan para pemimpin militer, pejabat pemerintah, akademisi, dan kalangan industri dari berbagai negara di kawasan Indo-Pasifik. Forum ini menjadi wadah penting untuk membahas isu-isu strategis, memperkuat kerja sama, dan meningkatkan interoperabilitas antarnegara peserta.

Konferensi ini dibuka oleh Panglima Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik, Jenderal Ronald Patrick Clark. Selain Indonesia, turut hadir pula delegasi dari negara-negara lain di bawah koordinasi United States Army Pacific (USARPAC), seperti Amerika Serikat, Jepang, Filipina, Republik Korea, Inggris, dan sejumlah negara lainnya di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam sambutannya, Jenderal Ronald Clark menegaskan pentingnya LANPAC sebagai upaya membangun kemitraan militer yang solid dan tangguh di kawasan.

“Tujuannya adalah bahwa kami menginginkan kemitraan yang lebih kuat dan lebih tangguh. Kami melakukan kampanye di seluruh kawasan untuk tujuan mencegah perang,” ujarnya.

Selain menghadiri pembukaan konferensi, Kasad juga melakukan pertemuan bilateral dengan Kasad Jepang, Jenderal Yasunori Morishita, serta Kasad Selandia Baru, Mayor Jenderal Rose King. Pertemuan ini menjadi bagian dari penguatan diplomasi militer Indonesia, khususnya dalam membangun kerja sama strategis dan saling pengertian dengan negara-negara sahabat di kawasan. *(Dispenad)*

Continue Reading

TNI / Polri

Polri Bongkar Kasus Besar Peredaran Sianida Ilegal, Amankan 6.000 Drum di Surabaya dan Pasuruan

Published

on

By

Jakarta – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengungkap kasus peredaran bahan kimia berbahaya berupa sianida secara ilegal di wilayah Surabaya dan Pasuruan. Dalam pengungkapan ini, penyidik berhasil mengamankan sekitar 6.000 drum sianida, setara dengan 20 kontainer, menjadikannya sebagai pengungkapan terbesar kasus sianida yang pernah terjadi di Indonesia.

Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri menyampaikan bahwa tersangka dalam kasus ini telah diperiksa dan resmi ditahan pada hari ini.

“Pengungkapan distribusi sianida ilegal ini merupakan bagian dari upaya Mabes Polri dalam meminimalisir praktik penambangan emas ilegal yang kerap menggunakan sianida dalam proses pemisahan emas,” ujar Brigjen Pol Nunung Syaifuddin Dirtipidter Bareskrim Polri

Pihak kepolisian juga tengah mendalami aspek perizinan impor bahan kimia tersebut. Sesuai regulasi yang berlaku, hanya dua BUMN, yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan PT Sarinah, yang berhak melakukan impor sianida secara legal. Jika dilakukan oleh pihak lain, penggunaannya harus untuk kepentingan sendiri dan wajib memiliki izin resmi dari Kementerian Perdagangan.

Namun, dalam kasus ini, tersangka diketahui menggunakan izin perusahaan lain yang izinnya telah habis masa berlakunya, kemudian menjual kembali sianida tersebut ke pihak lain. “ Para pembeli sebagian besar berada di wilayah Indonesia Timur, seperti Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Tengah “ imbuh Brigjen Pol Nunung Syaifuddin Dirtipidter Bareskrim Polri.

  • Penyidikan kasus ini akan terus dikembangkan untuk mengidentifikasi semua pihak yang terlibat, termasuk pembeli dan distributor bahan berbahaya ini.

Continue Reading

TNI / Polri

Operasi Keselamatan Dimulai, Ini 10 Pelanggaran Prioritas Yang Akan Ditindak

Published

on

By

Jakarta – Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2025 dari Kepolisian RI dimulai Senin (10/2/2025).

Operasi yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pengguna jalan dan menegakkan ketataan berlalu lintas di seluruh wilayah Indonesia ini akan berlangsung hingga 23 Februari 2025.

Kakorlantas Polri Irjen Polisi Agus Suryonugroho ini mengatakan, salah satu target Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2025 yakni memastikan pengguna jalan tertib berlalu lintas.

“Kami berharap masayarakat tertib berlalu lintas selama Operasi Keselamatan Lalu Lintas hingga pelaksanaan Operasi Ketupat,” kata Agus Suryonugroho saat memantau arus lalu lintas di jalur KM 92 Tol Cipularang Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (9/2/2025).

Pada operasi ini, polisi akan melakukan penindakan untuk pelanggaran yang dilakukan pengguna lalu lintas.

Adapun 10 pelanggaran yang yang jadi prioritas penindakan antara lain: penggunaan helm tidak sesuai standar SNI; Melawan arus lalu lintas;

Penggunaan telepon genggam saat berkendara; Berkendara dalam pengaruh alkohol atau narkoba; Melebihi batas kecepatan yang ditentukan;

Pengendara di bawah umur; Kendaraan tidak sesuai spesifikasi teknis termasuk knalpot brong; Boncengan lebih dari satu orang;

Tidak memakai sabuk pengaman; Nomor polisi kendaraan tidak sesuai ketentuan; Penggunaan rotator yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

Pada Operasi Keselamatan 2025, polisi akan mengedepankan pendekatan preemtif, preventif, dan humanis. Selain memberikan pengetahuan kepada masyarakat, polisi juga akan melakukan penindakan dengan menggunakan sistem Electonic Traffic Law Enforcement (ETLE), dan teguran.

Continue Reading

Trending