Connect with us

Metro

Korupsi Timah Naik Jadi 300T, Tersangka Utama Kapan Ditangkap?

Published

on

Jakarta – Mega korupsi PT. Timah Tbk yang merugikan negara hingga Rp271 triliun memasuki babak baru, kerugian negara naik menjadi Rp300 triliun dengan tambahan satu tersangka baru.  Mantan Dirjen Minerba 2015-2022, Bambang Gatot Ariyono (BGA) ditetapkan sebagai tersangka, karena diduga menggelembungkan Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB) PT Timah Tbk dari 30.217 metrik ton menjadi 68.300 metrik ton, sehingga membuka peluang para tersangka melakukan transaksi ilegal biji timah secara masif.

“Saya khawatir penegakkan hukum di Indonesia masih tebang pilih, jadi tersangka baru BGA inipun belum bisa membuka tabir siapa pemain utama tambang ilegal timah ini, karena seperti masih seperti ditutup-tutupi,” ungkap Hanif Ketua Umum DPP Nasional Corruption Watch (NCW) dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).

Viralnya konflik hukum yang melibatkan sesama aparat penegak hukum (APH) belakangan ini, menurut DPP NCW harus segera dihentikan, karena jika “digoreng” terus, maka pengungkapan kasus utama korupsi timah Rp300 triliun akan menjadi ‘gelap gulita’ kembali jalannya.

“Jangan ‘gorengan’ konflik antar lembaga APH menjadi pengalihan isu dalam mengungkapkan ‘pemain utama’ dugaan korupsi timah yang naik jadi Rp300 triliun ini,” ucap Hanif.

Sumber informasi rahasia NCW mengungkapkan, bahwa dugaan suap yang melibatkan oknum pejabat Kejagung dalam penanganan kasus-kasus besar korupsi di ‘gedung bundar’ terus merebak di kalangan awak media dan aktivis anti-rasuah.

DPP NCW menduga, isu suap yang semakin menyeruak tersebut harus segera diungkap, sehingga para mafia hukum tidak bisa ‘bermain’ lagi dalam ‘keruhnya kolam’ pengungkapan kasus mega korupsi di PT Timah Tbk.

“Kalau memang terbukti ada oknum Kejagung yang menerima aliran dana suap, apapun lah kasus yang ingin ‘diselesaikan’ para ‘markus’ atau ‘mafia hukum’, Presiden segera ganti oknum pejabatnya, selesai kan?” Lanjut Hanif menanggapi isu suap di lingkungan Kejagung.

Ketum DPP NCW menganalogikan rumor suap yang beredar di media sosial “apa yang terjadi saat ini pasti ada pemicunya, tidak mungkin ada asap jika tidak ada api,” ujar.

DPP NCW memiliki keyakinan, bahwa merebaknya kegaduhan antar institusi penegak hukum (Polri-Kejagung) karena adanya dugaan suap yang melibatkan mafia hukum dan oknum Kejagung pada kasus dugaan korupsi di PT Timah Tbk dan dugaan suap yang diterima oleh oknum PPA Kejagung pada lelang saham PT GBU pada tahun 2023 silam, sehingga diduga pihak kepolisian sebagai institusi penegakkan hukum melakukan penyelidikan lebih dalam guna mengungkap dugaan suap tersebut.

“Jika ada pelanggaran disiplin atau etika yang dilakukan oleh oknum Densus 88 atau dugaan teror yang menghebohkan di depan Kejagung itu, pasti sudah ada tindakan tegas dari Kapolri,” ujar Hanif.

Simpang siur pemberitaan dan tidak kunjung menemui titik terangnya terkait siapa pelaku utama atau otak kejahatan (mind master) korupsi timah yang merugikan negara hingga Rp300 triliun, membuat publik menjadi menduga-duga kasus timah  ‘tidak terang benderang’ pengungkapan pelaku utamanya.

DPP NCW masih mempertanyakan adanya penerima manfaat (beneficiary ownership) berinisial MK atau MT, salah satu pemilik perusahaan yang terlibat dugaan korupsi timah, hingga hari ini belum diperiksa sama sekali oleh Kejagung.

“Dugaan adanya suap lebih dari Rp200 miliar agar beberapa orang saksi kasus dugaan korupsi Rp300 triliun PT Timah Tbk tidak dinaikkan statusnya sebagai tersangka (RBS dan SD), bahkan BO perusahaan berinisial MK atau MT belum dipanggil sebagai saksi,” ungkap Hanif.

“Jika memang para jaksa di Kejagung tidak merasa menerima ‘suap’ dalam menangani kasus-kasus korupsi yang  merugikan negara hingga ratusan triliun tersebut, tidak perlu juga merasa gerah kan?” Lanjut Hanif memaparkan.

DPP NCW menyayangkan kurang terlihatnya sinergi antar lembaga penegak hukum dan lembaga pengawas keuangan lainnya, BPK-RI dan PPATK dari kacamata publik.

Netizen Indonesia menunggu gebrakan para punggawa hukum agar tidak setengah-setengah dalam mengungkap kasus-kasus mega korupsi.  Bahkan sindiran para aktivis anti-korupsi yang menyampaikan hasil akhir mudah ‘diprediksi’ jangan sampai menjadi kenyataan.

“Kami menunggu ‘pemain utama’ timah ilegal di Bangka Belitung ini segera ditetapkan sebagai tersangka, jangan sampai terlihat sekali tebang pilihnya,” ujar Hanif menegaskan.

DPP NCW terus menghimbau Jaksa Agung, Kapolri, KPK-RI dan PPATK agar saling bersinergi mengungkap dugaan penerimaan suap yang melibatkan oknum petinggi Kejagung pada penanganan kasus korupsi PT Timah Tbk dan dugaan suap lelang aset rampasan kasus korupsi Asuransi Jiwasraya.

“Itu pun jika benar dugaannya. Jika cukup 2 alat bukti, segera tangkap oknum pejabat beserta orang-orang yang terlibat dalam dugaan skandal suap tersebut.

Jika tidak ada ya, bekerja saja seperti biasanya, dan kami di NCW berharap bahwa rumor terkait Rebutan Kursi Jaksa Agung dan ‘bursa rotasi’ Jaksa Agung Muda yg memanas menjelang pelantikan Presiden yang akan datang tidak menghambat Proses Hukum yang sedang berjalan di Kejagung,” pungkas Hanif.

Continue Reading

Metro

Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, Hadiri Acara Rakernas HPTKes Indonesia Periode 2025 – 2030

Published

on

By

Jakarta, – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Himpunan Pendidikan Tinggi Kesehatan (HPTKes) Indonesia menghadirkan tokoh nasional di bidang pendidikan dan kesehatan, Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, selaku Dewan Pakar HPTKes Indonesia, sebagai narasumber utama dalam sesi strategis bertema “Arah Baru Pendidikan Tinggi Kesehatan: Menjawab Tantangan Transformasi dan Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045″ di Hotel Oakwood TMII Jakarta, Selasa (19/11/25).

Prof. Fasli menegaskan bahwa perguruan tinggi kesehatan memiliki posisi kunci dalam menyiapkan tenaga kesehatan yang adaptif, kompeten, dan visioner, sesuai tuntutan transformasi sistem kesehatan nasional yang dicanangkan pemerintah.

Menghadapi Transformasi Sistem Kesehatan Nasional

Menurut Prof. Fasli, transformasi sistem kesehatan yang kini berlangsung menuntut perguruan tinggi untuk bergerak lebih cepat, lebih inovatif, dan lebih kolaboratif.

“Kita sedang memasuki era di mana kesehatan tidak lagi berdiri sendiri. Ia beririsan dengan teknologi digital, kecerdasan buatan, manajemen bencana, keamanan biologis, hingga perubahan gaya hidup masyarakat. Pendidikan tinggi kesehatan harus siap membekali mahasiswa dengan kompetensi masa depan tersebut,” ujarnya.

Beliau menilai bahwa tantangan terbesar saat ini adalah menyamakan kualitas lulusan, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta, melalui kurikulum yang responsif dan terstandar secara nasional.

Menuju Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional

Prof. Fasli menekankan pentingnya kemandirian dalam produksi tenaga kesehatan, alat kesehatan, hingga teknologi medis.

“Indonesia Emas 2045 tidak mungkin tercapai tanpa kemandirian di sektor kesehatan. Ini bukan hanya soal kemampuan klinis, tetapi juga kemampuan riset, inovasi, dan hilirisasi produk kesehatan,” tegasnya.

Ia mendorong agar perguruan tinggi kesehatan lebih aktif melakukan riset translasional, memperkuat jejaring dengan industri, serta membuka ruang kolaborasi internasional untuk mempercepat adopsi teknologi baru.

Peran HPTKes Indonesia

Sebagai Dewan Pakar, Prof. Fasli mengapresiasi langkah HPTKes Indonesia yang menggelar Rakernas pertama ini sebagai langkah strategis menyatukan visi seluruh institusi pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia.

“Rakernas ini adalah momentum besar untuk menyusun peta jalan bersama. Kita perlu memastikan bahwa setiap institusi bergerak dalam satu arah: memperkuat kompetensi tenaga kesehatan, mempercepat transformasi digital, dan memenuhi kebutuhan nasional secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa HPTKes harus menjadi wadah yang aktif memperjuangkan peningkatan mutu, standardisasi pendidikan, serta peningkatan kapasitas dosen dan fasilitas belajar di seluruh wilayah Indonesia.
Harapan untuk Indonesia Emas 2045

“Jika pendidikan tinggi kesehatan mampu menjawab tantangan transformasi ini, saya yakin Indonesia akan memiliki sistem kesehatan yang lebih kuat, mandiri, dan siap bersaing di tingkat global pada 2045. Investasi terbesar kita adalah pada manusia—dan di sinilah peran perguruan tinggi menjadi sangat strategis.” pungkas Prof Fasli.

Rakernas I HPTKes Indonesia di Hotel Oakwood TMII Jakarta menjadi tonggak awal konsolidasi nasional untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi kesehatan demi mewujudkan tenaga kesehatan unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Continue Reading

Metro

Nita Viva Yoga Mauladi Hadiri Acara WIC Jakarta Annual Charity Bazaar ke-56

Published

on

By

Jakarta – Nita Viva Yoga Mauladi (Istri Wamen Transmigrasi) menghadiri WIC Jakarta Annual Charity Bazaar ke-56, sebuah ajang amal internasional yang telah menjadi ikon solidaritas kemanusiaan dan diplomasi budaya selama lebih dari lima dekade. Kehadirannya memberikan dukungan moral sekaligus menghadirkan semangat baru bagi upaya penguatan kegiatan sosial dan pemberdayaan perempuan.

Acara yang diselenggarakan oleh Women International Club (WIC) Jakarta ini menyajikan perpaduan budaya dari puluhan negara, produk UMKM unggulan, bazaar kuliner, hingga lelang amal untuk mendukung pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.

Dalam kesempatan tersebut, Nita Viva Yoga Mauladi menyampaikan apresiasinya terhadap konsistensi WIC Jakarta dalam menyelenggarakan kegiatan amal berskala besar ini.

Saya tertarik itu, karena ini sambil memperkenalkan segala prodak-prodak unggulan Indonesia yang meliputi kain-kain tradisional, kemudian tas, accesories, dan kemudian ini ada pertukaran juga dari beberapa negara-negara yang lain ini sangat menarik, artinya mungkin Indonesia suatu ketika akan kerjasama dengan beberapa negara-negara yang terkait, terutama adalah yang memang tertarik dengan Indonesia.”ujarnya

Selama kunjungannya, Nita berdialog dengan pelaku UMKM yang memamerkan berbagai produk lokal. Ia menilai bahwa bazaar ini turut memberi panggung strategis bagi UMKM untuk memperluas pasar dan memperkenalkan karya-karya Indonesia kepada pengunjung internasional.

“UMKM kita memiliki kualitas dan kreativitas luar biasa. Kehadiran mereka di acara internasional seperti ini menunjukkan bahwa produk Indonesia mampu bersaing sekaligus membawa identitas budaya bangsa,” tambahnya.

WIC Jakarta Annual Charity Bazaar ke-56 kembali menggalang dana untuk sejumlah program sosial, termasuk beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, dukungan kesehatan perempuan dan anak, serta bantuan untuk lembaga sosial di berbagai daerah.

Nita Viva Yoga Mauladi menyampaikan dukungan penuh terhadap misi mulia ini.“Program seperti ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saya berharap kolaborasi seperti ini terus diperkuat karena dampaknya sangat nyata,” tegasnya.

Partisipasi Nita dalam kegiatan tersebut juga mencerminkan dukungan pemerintah terhadap inisiatif sosial berbasis komunitas dan kegiatan yang mempromosikan persahabatan lintas negara.

Ia menutup kunjungannya dengan mengapresiasi semangat para relawan serta panitia WIC yang telah bekerja keras menyukseskan acara.

“Antusiasme para relawan dan panitia sangat luar biasa. Kegiatan ini bukan hanya acara, tetapi cermin empati dan gotong royong yang harus terus dijaga,” ujarnya.

Continue Reading

Metro

Hetty Andika Perkasa Hadiri Acara WIC Annual Charity Bazaar 2025

Published

on

By

Jakarta,- Ibu Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono, atau yang dikenal sebagai Ibu Hetty Andika Perkasa, menghadiri acara WIC Annual Charity Bazaar 2025 yang diselenggarakan di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (19/11/25).

Gelaran tahunan Women’s International Club (WIC) tersebut kembali menjadi sorotan karena menghadirkan berbagai kedutaan negara sahabat, serta 225 business stall yang menampilkan produk fashion, aksesoris, kuliner, kerajinan tangan, dan beragam pernak-pernik khas berbagai negara.

Acara yang sarat misi sosial dan diplomasi budaya ini dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional serta komunitas internasional. Kehadiran Ibu Hetty turut menjadi perhatian karena dikenal aktif dalam kegiatan pemberdayaan perempuan dan sosial kemasyarakatan.

Setelah berkeliling mengunjungi stand negara-negara peserta dan berbincang dengan para perempuan inspiratif dari berbagai belahan dunia, Ibu Hetty menyampaikan rasa bahagianya dapat kembali hadir di WIC Charity Bazaar tahun ini.

“Saya merasa sangat bahagia bisa menghadiri acara WIC Annual Charity Bazaar. Suasananya penuh energi positif dan inspiratif. Yang paling berkesan adalah hadirnya banyak stand dari berbagai negara, mereka menjual berbagai macam produk dari makanan hingga pernak-pernik lucu dari negaranya, semuanya memberikan warna yang begitu indah. Bertemu dengan perempuan hebat dari berbagai negara membuat saya merasa didukung dan diberdayakan.

Acara ini benar-benar menyenangkan, memperluas wawasan, pertemanan, dan meninggalkan kesan mendalam yang membuat saya pulang dengan hati penuh kebahagiaan,” ujar Ibu Hetty.

WIC Annual Charity Bazaar selalu menjadi ruang yang menghubungkan persahabatan antarbangsa dan memperkuat solidaritas sosial. Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya memperkenalkan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi pemberdayaan UMKM melalui partisipasi ratusan pelaku usaha lokal maupun luar negeri serta mendukung berbagai program kemanusiaan, tambahnya.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini juga menjadi wadah penting bagi UMKM lokal untuk menembus pasar internasional dan memperluas jejaring. Selain itu, pengunjung dapat menikmati berbagai pertunjukan budaya dari negara-negara peserta, menambah semarak suasana bazaar yang selalu dinantikan setiap tahun.

Ketua Women’s International Club (WIC) mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran Ibu Hetty yang selama ini dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Kehadiran tokoh perempuan nasional seperti beliau dinilai memberikan inspirasi sekaligus dukungan moral bagi berbagai inisiatif sosial WIC.

Dengan semakin luasnya partisipasi negara sahabat dan mitra UMKM, WIC Annual Charity Bazaar 2025 diharapkan semakin memperkuat diplomasi budaya sekaligus membantu menghimpun dana bagi kegiatan sosial yang akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan di berbagai daerah.

Continue Reading

Trending