JAKARTA,- Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menggelar Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2024, Rapat Kerja Nasional XVI Apkasi, dan Apkasi Procurement Network Tahun 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan di Hall A & B, Jakarta Convention Center (JCC) dan resmi dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada Rabu (10/7/2024).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Apkasi Otonomi Expo 2024 yang berlangsung dari 10 hingga 12 Juli 2024, diikuti oleh pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, kementerian, BUMN/BUMD, perusahaan swasta nasional dan multinasional, serta dikunjungi oleh para pembeli dan investor dari dalam dan luar negeri, serta masyarakat umum.
Salah satu peserta yang turut meramaikan expo ini adalah Kabupaten Sukamara dari Provinsi Kalimantan Tengah. Penjabat (Pj) Bupati Sukamara, Kaspinor, dalam wawancaranya dengan media menyampaikan berbagai potensi besar yang dimiliki daerahnya.
“Kami ingin memperkenalkan Kabupaten Sukamara yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Kami juga memiliki kerajinan tangan yang tak kalah dengan daerah lain.
Meskipun kami berada di daerah perbatasan Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah, dengan adanya expo ini kami berharap potensi budaya kami dapat dikenal luas oleh masyarakat.
Kami memiliki lahan yang luas dengan sumber daya alam seperti silika dan bijih besi, serta pantai sepanjang 75 km yang indah dan berdampingan dengan Pulau Jawa. Pantai kami juga dikelilingi oleh hutan pinus yang indah. Untuk wisata kuliner, kami memiliki makanan yang lezat dan menarik,” ujar Kaspinor.
Lebih lanjut, Kaspinor menambahkan bahwa infrastruktur di Sukamara semakin baik. “Saat ini, transportasi ke daerah kami sudah sangat mudah dengan adanya empat penerbangan Airbus per hari.
Rute wisata juga sudah tertata dengan baik sehingga nyaman untuk dikunjungi. Harapan kami, melalui expo ini, wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, dapat lebih mengenal dan mengunjungi Sukamara, serta menikmati keindahan Indonesia dari perspektif kami.”
Kaspinor juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memacu pertumbuhan ekonomi desa. “Seperti arahan Presiden Jokowi, kita harus mendorong pertumbuhan ekonomi desa untuk mencapai Indonesia maju dan kuat.
Jika perekonomian desa berkembang, potensi daerah dapat dikelola dengan baik, industri tumbuh, dan kualitas sumber daya manusia meningkat. Dengan begitu, Indonesia akan menjadi negara yang maju,” tutupnya.