Connect with us

Metro

Yoseph Bladib Gebze (Bupati Merauke Papua Selatan Terpilih 2024-2029) Berharap Pemerintahan Prabowo-Gibran Semakin Baik Program-Program Bidang Kesejahteraan

Published

on

Jakarta – Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) menyelenggarakan perayaan Imlek dengan mengangkat tema “Keberagaman Etnis Tionghoa Melangkah Bersama Menuju Indonesia Emas”. Acara ini menjadi momentum untuk merayakan dan meneguhkan semangat kebhinekaan yang menjadi fondasi utama bangsa Indonesia. Di auditorium abdurahman saleh. RRI Jakarta, senin, (03/02/2025).

Acara perayaan Imlek ini juga menampilkan sejumlah tokoh penting, seperti ; Prof Dr Nasaruddin Umar (Menteri Agama), Hashim S. Djojohadikusumo (Dewan Pembina FORMAS, Yohanes Handojo Budisedjati, SH.CCP (Ketua Umum FORMAS), Abraham Rudy Hartono (Dewan Penyantun Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Yoseph Bladib Gebze (Bupati Merauke Papua Selatan Terpilih 2024-2029), Denny Sanusi (Wakil Ketua Umum
(Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Agus Jabo Priyono (Wamen Sosial), Immanuel Ebenezer Gerungan, S.Sos. (Wamen Ketenagakerjaan), Lusia Liao (Ketua GEMAS)

Yohanes Handojo Budisedjati, SH. CCP (Ketua Umum FORMAS) mengatakan ; Imlek merupakan sebuah tradisi Tionghoa milik bangsa Indonesia yang juga hidup di negara kita banyak sekali contohnya ; waktu hari Imlek ada saling berkunjung tidak hanya antar agama tertentu tetapi seluruh agama apapun karena Tionghoa tidak hanya konotasi terhadap agama tertentu tetapi Tionghoa juga ada yang beragama Kristen, Tionghoa yang beragama Katolik, Tionghoa yang beragama Islam, Tionghoa yang beragama Budha serta Tionghoa yang beragama Hindu.

Inilah pesan FORMAS kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bergandeng tangan dan sudah tidak waktunya ada pemecah bagian antar anak bangsa Indonesia.
Kita ingin dan optimis seperti yang disampaikan Bapak Hashim Djojohadikusumo sebagai Ketua Dewan Pembina FORMAS bahwa seluruh komponen bangsa Indonesia harus tetap bersatu.

Bapak Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia sudah merelakan jiwa untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan sekarang kesempatan melalui FFORMAS yang kebetulan dibentuk dan didirikan oleh 64 organisasi masyarakat yang terkabung di FORMAS ini mempunyai cita-cita yang sama yaitu menjadikan Indonesia Emas di tahun 2045. Dengan demikian kesejahteraan rakyat tidak hanya merupakan mimpi tetapi bisa merasakan secara bersama-sama.

Seperti dari program Asta Cita Prabowo-Gibran bahwa FORMAS untuk ketahanan pangan kami punya divisi pertanian, perikanan, perkebunan dan dari segi papan kami juga punya divisi perumahan, dengan dari itu semua FORMAS akan berkolaborasi dengan kementerian-kementrian terkait dimana FORMAS juga merupakan wakil dari rakyat dalam mendukung maupun mengawal Program Asta Cita,” tutupnya.

Denny Sanusi selaku wakil ketua umum PITI
(Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) Mengapresiasi acara Imlek yang digelar oleh FORMAS tersebut. “Ini merupakan salah satu bentuk wujud kekompakan dan toleransi kita sebagai warga negara Indonesia” . Saya bangga dan sangat senang dengan perayaan Imlek bersama yang digelar oleh FORMAS ini.

PITI sendiri berkomitmen untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. “Kami di PITI sendiri berkomitmen penuh mendukung pemerintahan Prabowo Gibran suapaya Indonesia bisa mencapai apa yang dicita-citakan yakni Indonesia emas di tahun 2045” katanya.

Kita tahu bahwa kita sebagai etnis Tionghoa sejak jaman dahulu terus mendukung kemajuan bangsa Indonesia. Oleh karenya Denny berharap perayaan Imlek tahun ini akan terus memperkokoh persatuan dan persaudaraan bagi rakyat Indonesia dari berbagai multi etnis,” tutupnya.

Menteri Agama Republik Indonesia (RI) Prof.Dr.KH. Nasaruddin Umar, MA., mengatakan ;
“Keragaman Etnik, Budaya dan Agama di Indonesia menjadi sumber daya dan kekuatan bagi Indonesia. Oleh karena itu, terus dilestarikan kelestarian alam tersebut sebagai pemersatu bangsa,”

Keragaman etnis, menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, apalagi dirinya mengatakan bahwa dengan perayaan Imlek tahun ini, bukan saja menjadi perayaan bagin etnis Tionghoa, namun juga menjadi tali silahturahmi bagi seluruh etnis di Indonesia.

Abraham Rudy Hartono (Ketum PSTMI) mengatakan “bahwa perayaan Imlek yang dirayakan oleh FORMAS dengan bekerja sama dengan PSMTI menjadi ajang tali silahturahmi bukan hanya untuk warga Tionghoa, namun juga menjadi silahturahmi antar anak bangsa dari berbagai etnis, agama dan budaya.

“Saya bangga dan sangat senang dengan perayaan Imlek bersama ini. PSMTI sangat mendukung dalam menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kita tahu bahwa kita sebagai etnis Tionghoa sejak jaman dahulu terus mendukung kemajuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, saya.berharap perayaan Imlek tahun ini akan terus memperkokoh persatuan dan persaudaraan bagi rakyat Indonesia dari berbagai multi etnis,” tutupnya.

Yoseph Bladib Gebze (Bupati Merauke Papua Selatan Terpilih 2024-2029) berharap kedepannya di Pemerintahan Prabowo-Gibran agar pembagunan semakin baik dan semua orang akan menikmati pembangunannya dengan program-program bidang kesejahteraan yang tentunya diharapkan oleh warga bangsa Indonesia dari sabang sampai merauke.

Lusia Liao (Ketua GEMAS) berharap dari perayaan Imlek ini kita bersama-sama dari segala kalangan tidak hanya di Tionghoa tetapi dari segala kalangan agama apapun dan dengan Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia, FORMAS yakin kedepan bangsa Indonesia solid dapat tercapai cita-cinta menuju Indonesia Emas 2045.

Continue Reading

Metro

DE-CIX Indonesia Raih Dua Penghargaan Bergensi di TOP DIGITAL AWARDS 2025 Pengakuan atas Implementasi Kelas Digital Dunia untuk Ekosistem Teknologi Indonesia

Published

on

By

DE-CIX Indonesia meraih dua penghargaan prestisius pada ajang TOP DIGITAL AWARDS 2025, yaitu TOP Leader on Digital Implementation 2025 dan TOP DIGITAL #Stars 5 (2025). Penghargaan ini diberikan kepada organisasi yang dinilai berhasil mengimplementasikan teknologi digital secara unggul, efektif, dan berkontribusi pada kemajuan ekosistem digital nasional.4 Desember 2025

TOP DIGITAL AWARDS 2025, yang diselenggarakan oleh IT Works, merupakan salah satu ajang penghargaan ICT terbesar di Indonesia. Acara ini dihadiri oleh perwakilan menteri, lembaga pemerintah, asosiasi industri, dan para pemimpin transformasi digital dari berbagai sektor. Tahun ini, Ilham Habibie, Ketua Dewan TIK Nasional (Wantiknas), hadir sebagai Keynote Speaker.

Dalam keynote-nya, Ilham menekankan pentingnya kesiapan Indonesia dalam menghadapi percepatan teknologi disruptif:
“AI akan semakin kokoh di industri teknologi dunia pada tahun 2024 dan diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2025 dan seterusnya.

Teknologi-teknologi game changer seperti AI, quantum computing, cybersecurity, robotics, 5G, IoT, AR, blockchain, dan cloud computing akan menjadi fondasi utama ekonomi digital.” jelas Ilham Habibie, Ketua Wantiknas
Dua penghargaan yang diterima DE-CIX merupakan apresiasi atas keberhasilan perusahaan dalam menghadirkan layanan interkoneksi berstandar global yang mendukung transformasi digital berbagai sektor di Indonesia.

Sebagai Internet Exchange dengan platform berteknologi tinggi, DE-CIX dinilai telah memberikan kontribusi nyata melalui implementasi digital yang stabil, aman, dan scalable, yang penting bagi pertumbuhan layanan digital modern.

Dalam kesempatan penerimaan penghargaan, Thomas Dragono, Direktur DE-CIX Indonesia, menyampaikan penghargaan dan komitmen perusahaan:
“Penghargaan ini adalah kehormatan bagi DE-CIX dan menjadi bukti nyata

Continue Reading

Metro

Prof. Dr. Aris Badara, S.Pd., M.Hum., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan : Warisan Budaya Takbenda Diusulkan dan Ditetapkan Dapat Terus Bertambah Sesuai Dengan Arahan Pemerintah Pusat

Published

on

By

Jakarta, 15 Desember 2025, —  Provinsi Sulawesi Tenggara kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional dengan meraih Penghargaan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2025. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga, melestarikan, serta mengembangkan kekayaan budaya lokal yang menjadi identitas daerah.

Penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa berbagai tradisi, pengetahuan, serta ekspresi budaya yang hidup di tengah masyarakat Sulawesi Tenggara masih terawat dan terus diwariskan dari generasi ke generasi. Upaya pelestarian ini dinilai sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam memperkuat kebudayaan nasional di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi.

Dalam wawancara awak media Prof. Dr. Aris Badara, S.Pd., M.Hum., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan harapan agar ke depan jumlah Warisan Budaya Takbenda yang diusulkan dan ditetapkan dapat terus bertambah, sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Lebih dari sekadar angka, proses ini dipandang sebagai bagian penting dalam mengingatkan seluruh elemen masyarakat akan nilai dan jati diri budayanya sendiri.

“Budaya lokal harus terus dijaga agar tidak tergerus oleh perkembangan teknologi. Kemajuan zaman memang penting, namun budaya memiliki peran yang tidak kalah penting sebagai fondasi karakter, identitas, dan kebanggaan daerah,” ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berkomitmen untuk terus mendorong berbagai program pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan Warisan Budaya Takbenda, termasuk menjadikannya sebagai potensi penguatan ekonomi budaya dan daya tarik pariwisata berbasis kearifan lokal.

Penghargaan ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi seluruh pemangku kepentingan pemerintah, komunitas budaya, akademisi, dan generasi muda—untuk bersama-sama menjaga warisan leluhur agar tetap hidup, relevan, dan berkelanjutan di masa depan.

Continue Reading

Metro

Dr. I Gede Arya Sugiartha Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Meraih Penghargaan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kemenbud

Published

on

By

Jakarta , 15 Desember 2025 — Provinsi Bali kembali prestasi nasional dengan meraih Penghargaan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud). Pada tahun ini, Bali berhasil menetapkan 24 Warisan Budaya Takbenda (WBTb), dari total 26 usulan yang diajukan, dengan dua usulan lainnya masih dalam tahap pendalaman kajian.

Pemerintah Provinsi Bali menegaskan bahwa penetapan WBTb bukan sekadar pengakuan administratif, melainkan tanggung jawab berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan dan kemajuan budaya Bali di tengah perubahan zaman.

“Kami dari Bali tahun ini ditetapkan 24, dari 26 yang kami usulkan. Dua di antaranya masih ditunda karena memang harus melalui kajian mendalam. Setelah ditetapkan, harus ada jaminan program yang jelas,” ujar Dr. I Gede Arya Sugiartha Kepala Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi Bali.

Lebih lanjut dijelaskan, terdapat dua fokus utama pascapenetapan warisan budaya takbenda. Pertama, penguatan agar warisan budaya tetap hidup, dan kedua, mendorong kemajuan budaya tersebut agar relevan dengan perkembangan zaman.

“Kita tidak hanya menguatkan, tetapi juga memajukan. Bahkan bila perlu, kita bangun ekosistem baru. Banyak warisan budaya yang tidak mungkin lagi hidup di ekosistem lama, sehingga tugas pemerintah daerah adalah menciptakan ekosistem yang baru,” jelasnya.

Sebagai contoh, permainan tradisional anak-anak yang dahulu hidup di ruang terbuka kini sulit dijumpai di kawasan perkotaan. Untuk itu, pemerintah menghadirkan inovasi dengan mengemasnya dalam bentuk seni pertunjukan atau seni dolanan, sehingga tetap lestari dan diminati generasi muda.

Di sisi lain, warisan budaya yang masih hidup kuat dalam ekosistem tradisi tetap terus dilestarikan, seperti Galungan dan Kuningan yang telah menjadi ritual masyarakat Bali setiap enam bulan sekali bagi umat Hindu.

Dengan adanya penetapan ini, masyarakat Bali diharapkan semakin bangga terhadap budayanya yang telah diakui oleh negara. Salah satu contoh adalah Hari Raya Nyepi, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2023.

“Nyepi sudah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia, dan saat ini kami sedang mengusulkan melalui kementerian agar Nyepi dapat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia,” tambahnya.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Provinsi Bali dalam menjaga identitas budaya sekaligus menegaskan peran aktif pemerintah daerah dalam melestarikan warisan budaya bangsa untuk generasi mendatang.

Continue Reading

Trending