Connect with us

Metro

Gereja The Throne Gelar Peresmian Gereja The Throne Jakarta (Gembala & Penatua, Synode GPR Indonesia) Sekaligus Ibadah Raya Tema “Nama Tuhan Yang Original”

Published

on

Jakarta, 17 Februari 2025 – Gereja The Throne mengadakan Peresmian Gereja The Throne Jakarta (Gembala & Penatua, Synode GPR Indonesia) sekaligus menggelar Ibadah Raya dengan tema “Nama Tuhan Yang Original” dan Doa Pengurapan Drs. Dominggus Mandacan, Msi. (Gubernur Papua Barat Terpilih 2025-2030) dalam mengawali periode ke-2 memimpin Papua Barat. Adapun acara Peresmian Gereja The Throne Jakarta diadakan di Gedung The EAST, Mega Kuningan Jakarta pada hari Senin, 17 Februari 2025.

Fransisca (Pendeta/Pendiri Gereja The Throne Jakarta), seusai memimpin ibadah raya menyampaikan wawancara Media Online mengatakan ; “Gereja The Throne yang merupakan dibawah naungan Synode GPR Indonesa memiliki cabang dibeberapa Provinsi yaitu Jakarta, Manado, Kalimantan, Bali, Papua, Australia yang salah satu pendirinya Bpk. Hendrik Pardede dari Gembala The Throne Bali dan gereja di Jakarta sendiri sudah berdiri 2 tahun yang sudah memiliki umatnya sekitar 150 umat.

Dengan kehadiran Dominggus Mandacan sebagai Gubernur Papua Barat Terpilih, Doa kami selalu mendampingi Gubernur Papua Barat dengan menjadi Saksi Injil maupun Saksi untuk kebenaran maupun terang dunia yang akan menjadi Pemimpin Provinsi atau Kepala Daerah dimana dia juga aktif dalam gereja yang sangat melayani umat Kristiani termasuk umat nonmuslim salah satunya dia banyak membangun gereja-gereja dan mesjid-mesjid dari kota sampai ke desa-desa.

Harapan kami selain beliau menjadi Saksi Injil agar tetap menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk semua umat dengan tidak memandang suku, agama dan ras. Begitu juga saya berharap agar setiap umat Kristen mengenal nama Tuhan yang asli karena sejauh ini sudah banyak dikenal dimana-mana tetapi legalitasnya sangat penting karena meliputi identitas pribadinya Tuhan yang mengandung keselamatan.

Apapun yang kita buat selalu ada risikonya, jadi haruslah setiap orang punya Tuhan dalam kehidupan karena itu akan membawa kedamaian sejahtera di bumi sampai akhirat hidup kita tetap dijamin keselamatan-Nya.

Sayapun juga berharap untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran agar ada keadilan, kemakmuran, kesejahteraan rakyat Indonesia dan kalo bisa lebih baik dalam memelihara kerukunan hidup beragama seluruh Indonesia,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) Tayang di Bioskop 27 Februari 2025 Hadirkan Kisah Cinta Tragis dengan Paduan Genre Horor Berbalut Budaya Tionghoa

Published

on

By

Jakarta, 20 Februari 2025 – Entelekey Media Indonesia bersama Relate Films resmi merilis film horor terbaru mereka, Pernikahan Arwah (The Butterfly House). Mengangkat kisah tentang tradisi kuno Tionghoa, yaitu pernikahan arwah, film ini akan tayang di bioskop mulai 27 Februari 2025.
Film ini bercerita tentang sepasang kekasih, Salim dan Tasya, yang mengalami teror dari arwah leluhur keluarga. Dengan sentuhan budaya Tionghoa yang kental, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) tetap menghadirkan kisah yang bisa dinikmati oleh penonton luas.

Sutradara film ini, Paul Agusta,mengungkapkan bahwa meskipun berlatar budaya Tionghoa, inti ceritanya tetap universal. “Film ini menceritakan kisah cinta sepasang kekasih, yang kebetulan berasal dari keluarga Tionghoa. Namun, konflik yang mereka hadapi cukup relevan bagi siapa saja. Ada sisi emosional yang cukup kuat dalam film ini, tentang bagaimana kepercayaan leluhur bisa berbenturan dengan keinginan pribadi seeseorang, ini membuat dilema yang bukan hanya tentang kengerian tetapi juga hal yang menyentuh hati,” ujar Paul.
Pemilihan tema ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Tionghoa kepada penonton, sekaligus memberikan pilihan tontonan yang lebih beragam, terutama dalam
genre horor. Lokasi syuting juga menjadi bagian penting dalam membangun atmosfer

film ini. Hampir seluruh proses syuting dilakukan di Lasem, Jawa Tengah, sebuah kota yang dikenal dengan arsitektur dan tradisi Tionghoa yang masih sangat kental.
Perlita Desiani, selaku produser Pernikahan Arwah (The Butterfly House) dan founder Relate Films, menjelaskan, “Lasem dipilih sebagai lokasi utama karena keindahan serta keasliannya dalam merepresentasikan budaya Tionghoa di Indonesia. Kami ingin membawa nuansa yang autentik, sehingga suasana dalam film terasa lebih hidup dan mendukung cerita yang kami bangun. Selain itu, kami juga ingin mengangkat keunikan Lasem sebagai salah satu warisan budaya yang kaya akan sejarah.”

Dari segi cerita, film ini menawarkan lebih dari sekadar horor, tetapi juga cerita yang menggugah emosi penonton dengan pesan tentang cinta dan tradisi keluarga.
Dibintangi oleh Morgan Oey, Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, Brigitta Cynthia, dan Verdi Solaiman, para pemainnya pun antusias menyambut perilisan film ini. Mereka yakin tidak sedikit penonton yang bisa merasa relate dengan kisah yang disajikan.

“Ada banyak orang yang mengalami situasi seperti Salim, karakter saya dalam film ini—harus memilih antara keluarga atau pasangan,” ungkap Morgan Oey. Sementara itu, Zulfa Maharani menambahkan bahwa film ini juga menyoroti tentang makna cinta sejati.

“Bagaimanapun, cinta itu satu. Jika terpisahkan oleh sesuatu, selalu ada cara untuk kembali. Film ini juga tentang perjuangan dalam sebuah hubungan,” ujar Zulfa.
Pernikahan Arwah (The Butterfly House) akan tayang di bioskop Indonesia mulai 27 Februari 2025. Tak hanya itu, film ini juga akan diputar di tujuh negara Asia lainnya, yaitu Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Myanmar, Laos, dan Brunei Darussalam.

Continue Reading

Metro

BASRI BACO, SE.,MM. WAKIL KETUA DPRD DKI JAKARTA GELAR PELAKSANAAN RESES KE DUA MASA SIDANG 2024-2025 SERAP ASPRIRASI MASYARAKAT

Published

on

By

Continue Reading

Metro

Ibnu Daud Ketua Suhada Fisabililah Koorwil Jabodetabek Hadiri Acara Kongres Forum Pemuda Betawi 25 Tahun

Published

on

By

Jakarta – Forum Pemuda Betawi menggadakan Kongres Forum Pemuda Betawi 25 Tahun dengan tema “Pemuda Betawi Wawasan Nusantara Dan Global” dan Kongres Forum Pemuda Betawi menggangedakan Pemilihan Ketua Umum Forum Kongres Pemuda Betawi Periode 2025-2030 di Hotel Terraz Tree Jakarta pada hari Rabu, 19 Februari 2025.

Ibnu Daud sebagai Ketua Suhada Fisabilillah

Ibnu Daud sebagai Ketua Suhada Fisabililah Koorwil Jabodetabek mengatakan ; “Kedepannya, agar biar kita bersama-sama membangun Jakarta dan bukan hanya laskar-laskar biasa tetapi yang daerah terafiliasi di keagamaan seperti kita ini yang biasanya dalam pegawalan-pegawalan para ustad yang melakukan dakwah-dakwah agar dengan bersatunya semua elemen-elemen laskar bisa membuat Jakarta bisa lebih maju.

Suhada Fisabilillah (Sufi’s) yang sudah beranggotakan 300 anggota di seluruh Indonesia adalah laskar yang terbentuk dari perekat Ali syiah dan organisasi muslim dimana kita bertugas dalam pengawalan terhadap dakwah akbar maupun para ustad yang ada di Indonesia dan di luar negeri. Sedangkan untuk perwakilan daerah Sufi’s juga ada Bali, Aceh, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dll maupun diluar negeri ada Singapura dan Malaysia.

Adapun Suhada Fisabilillah (Sufi’s) juga ikut keterlibatan dalam adat Betawi yaitu mengembangkan untuk bergabung dalam silat Betawi seperti Pusaka Jakarta dan Sufi’s berharap agar kedepannya bisa berkembang lagi terutama diwilayah Jakarta,” tutupnya.

Habibi Cahyadi sebagai Ketum Terpilih Forum Pemuda Betawi 2025-2030 mengatakan ; “Kami akan bersinergi dengan Pramono Anung Gubernur DKI & Rano Karno Wakil Gubernur Terpilih yang akan dilantik besok oleh Presiden RI dengan program-program yang sudah dijanjikan Gubernur Baru, tetapi kami juga akan melaksanakan program-program yang sempat tertinggal baik itu pemdidikan, kepemudaan dan pertukaran pelajar pemuda yang akan dilanjutkan dengan diajukan ke Pemerintah.

Adapun untuk bidang-bidang program yang diprioritaskan yaitu kepengurusan dimana yang pembentukan kepengurusan hanya tingkat sampai kota setelah saya terpilih kami akan membentuk kepengurusan sampai tingkat kecamatan, seperti yang saya sampaikan juga tidak hanya kita berjabat tangan dengan pejabat tetapi kita harus berjabat tangan dengan rakyat.

Sementara ini kami fokus membentuk formatur yang rencananya akan kami selenggarakan pertengahan bulan Ramadhan yang juga dilanjutkan dengan rapat kerja dari program-program lama sebelumnya akan dijalankan kembali seperti memperkenalkan Budaya Betawi ke kancah Internasional yang sudah pernah dilakukan alm. Ramadhan Rahmat HS.

Dalam waktu dekat juga kita akan berencana menghadap kepada Gubernur DKI baru setelah pelantikan kepala daerah nantinya dengan sekaligus melaporkan Forum Pemuda Betawi ini telah terbentuk kembali.

Harapan saya dengan Forum Pemuda Betawi ini yaitu agar Pemuda Betawi bisa lebih baik lagi, jangan sampai anak Betawi tidak ada lagi yang tidak sekolah, menganggur, punya inovasi-inovasi maupun bisa melestarikan Budaya Betawi dimanapun.

Forum Pemuda Betawi juga siap hadir untuk menyuarakan maupun mempeloporinya kembali menyatukan Lembaga atau Organisasi-Organisasi Betawi agar kedepannya bisa bersatu kembali,” tutupnya.

Ibnu Daud sebagai Ketua Suhada Fisabililah Koorwil Jabodetabek mengatakan ; “Kedepannya, agar biar kita bersama-sama membangun Jakarta dan bukan hanya laskar-laskar biasa tetapi yang daerah terafiliasi di keagamaan seperti kita ini yang biasanya dalam pegawalan-pegawalan para ustad yang melakukan dakwah-dakwah agar dengan bersatunya semua elemen-elemen laskar bisa membuat Jakarta bisa lebih maju.

Suhada Fisabililah (Sufi’s) yang sudah beranggotakan 300 anggota di seluruh Indonesia adalah laskar yang terbentuk dari perekat Ali syiah dan organisasi muslim dimana kita bertugas dalam pengawalan terhadap dakwah akbar maupun para ustad yang ada di Indonesia dan di luar negeri. Sedangkan untuk perwakilan daerah Sufi’s juga ada Bali, Aceh, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dll maupun diluar negeri ada Singapura dan Malaysia.

Adapun Suhada Fisabilillah (Sufi’s) juga ikut keterlibatan dalam adat Betawi yaitu mengembangkan untuk bergabung dalam silat Betawi seperti Pusaka Jakarta dan Sufi’s berharap agar kedepannya bisa berkembang lagi terutama diwilayah Jakarta,” tutupnya.

Continue Reading

Trending