Connect with us

Metro

IKA PPM Gelar “Charity Concert Cinta Kasih Ramadhan 2025”, Tebar Kebaikan Kepada Anak Yatim Piatu

Published

on

Ramadhan adalah momen yang tepat untuk menebar kebaikan dan menjadi keberkahan semua makhluk hidup. Hal ini juga tercermin melalui kegiatan “Charity Concert Cinta Kasih Ramadhan 2025”

Acara “Cinta Kasih Ramadhan, Peduli Anak Yatim Piatu” itu digelar Ikatan Alumni PPM School of Management (IKA PPM). Hasil kerja sama dengan Sekolah Tinggi Manajemen PPM (STM PPM), Mc Donald’s Indonesia, Alfamidi, Kino Indonesia, Oxyndowater, Teh Botol Sosro, Yopi, Sunpride, PT Sasa Inti, Cokelat Lagie, Prima Air Mineral dan PhotosudiolD.

Kegiatan penuh berkah di bulan suci itu diramaikan artis-artis ibu kota dan diselenggarakan pada hari Sabtu, 15 Maret 2025, di Auditorium AM Kadarman, Gedung B, Lantai 2, PPM School of Management, Jl. Menteng Raya, No. 9, Tugu Tani, Jakarta Pusat.Sabtu (15/3/2023)

Acara diawali dengan Berbagai penuh inspirasi dari para pemimpin atau petinggi STM PPM dan IKA PPM.

Yaknanak ertama, Ketua STM PPM : AC Mahendra K. Datu, SIP, MA, Ph.D. Lalu dilanjutkan dengan Seremoni Ketua Umum IKA PPM, David Chandrawan, ST, Μ.Μ.

“Pada bulan suci Ramadhan tahun 1446 H/2025 M, kami dari STM PPM mendukung pengurus IKA PPM dan para sponsor acara menyelenggarakan acara ‘Konser Amal Berbagi Cinta Kasih Ramadhan, Peduli Anak Yatim Piatu’,” ungkap Mahendra K. Datu dalam Upacaranya.

la bersyukur karena acara berlangsung sukses dan meriah. Alhamdulillah, acara berlangsung sukses dan dihadiri oleh ratusan donatur serta pencinta seni musik, tambahnya.

Di tempat yang sama, David Chandrawan, selaku Ketua Umum IKA PPM mengawali Berbagai dengan mengutip salah satu hadist Rasulullah SAW yakni “Orang yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan kedudukan dekat dengan Rasulullah SAW di surga, bagaikan kemampuan jari telunjuk dengan jari tengah”. Kata David, kegiatan Cinta Kasih Ramadhan yang diadakan IKA PPM ini dapat membentuk hati kita menjadi lembut dan damai.

“Serta hajat (keinginan) kita semua dapat tercapai. Saya berharap, kita bersama-sama bisa terus menyantuni anak yatim piatu, mengusap kepalanya, dan memberi mereka makanan seperti yang kita makan,” tandas David.

Dimeriahkan untuk Artis Top Ibu Kota

Kehadiran para artis ternama ibu kota ini tidak hanya hadir untuk menghibur, tetapi juga menunjukkan kepedulian mereka terhadap anak-anak yatim piatu. Mereka ingin berbagi juga keberkahan bulan Ramadhan dengan para anak langit (yatim piatu).

Tampak, para artis hadir memeriahkan konser amal itu. “Antara lain ada Ita Purnamasari, Fryda Lucyana, Sandy Canester, Madame Elz dan tak ketinggalan IKA PPM Voice” jelas David.

Hiburan dari artis papan atas ibu kota: Ita Purnamasari, Fryda Lucyana, Sandy Canester, Madame Elz dan tidak ketinggalan IKA PPM Voice menambah meriah acara ini. IKA PPM Voice yang digawangi oleh Sekjen IKA PPM, Yan Wibisono, S.Si., MM membawakan lagu “Marhaban Ya Ramadhan” dan “Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya”.

Kemudian, Madame Elz membawakan lagu hitsnya yakni “Selalu Bersamamu” dan “Takkan Berpaling Darimu”. Sandy Canester lalu melantunkan lagu hitsnya “Sabtu Minggu” dan tembang religi “Salawat Badar”.

Penyanyi cantik dan pintar yang juga inspektur jenderal Kementerian Kebudayaan, membawakan lagu miliknya “Doa untuk Negeri” dan “Rindu Ramadhan”. Sebagai artis pamungkas, legenda lady rocker Indonesia, Ita Purnamasari melantunkan tiga lagu sekaligus yakni “Dengan Menyebut Nama Allah”, “Cintaku Padamu”, “Semua Jadi Satu” dan menutup kemeriahan hiburan acara “Charity Concert, Cinta Kasih Ramadhan 2025”.

Para Anak Langit Hadir di Kampus Bisnis, Sekolah Manajemen PPM

Senyum dan kebahagiaan terpancar dari wajah “50 an Anak Langit” (yatim piatu). Mereka berasal dari Panti Asuhan Manarul Islam.

Dengan senang hati, mereka mengikuti acara buka bersama yang diselenggarakan oleh IKA PPM. Suasana Ramadhan yang penuh kehangatan ini menjadi pengalaman mereka yang tak terlupakan.

Dan, menjadi momen yang mungkin belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Sejak tiba di lokasi, anak-anak disambut dengan suasana yang berbeda dari keseharian mereka.

Dekorasi yang khas, hidangan yang melimpah, serta atmosfer penuh kebersamaan menciptakan suasana yang membuat mereka seolah berada di dunia yang baru. Dengan tema nuansa labaran, banyak makanan tersaji, menghadirkan kesempatan mereka untuk memenuhi berbagai hidangan istimewa dalam suasana yang hangat dan menyenangkan.

Untuk sebagian mereka, ini adalah kali pertama merasakan berbuka puasa dengan sajian yang begitu beragam. Yakni dalam lingkungan kampus bisnis ternama di jantung kota Jakarta, PPM School of Management.

Tausiyah dan Hiburan

Tausiyah dan hiburan dalam acara santunan anak yatim piatu juga diadakan saat acara Cinta Kasih Ramadhan. Ini untuk memberikan motivasi dan kebahagiaan kepada anak-anak yatim piatu tersebut.

Acara diawali dengan alunan merdu pembacaan surat Al-Baqarah oleh Slamet Nurhadi, ST, MM yang memberikan banyak pedoman terkait hubungan manusia dengan sesama, khususnya dengan anak yatim piatu. Selanjutnya Ustaz Taufiqurrahman, SQ, M.Ag. memberikan siraman rohani.

“Mengurus urusan anak yatim piatu secara patut adalah baik. Dan, jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan,” ujar Ustaz Taufiqurrahman.

Selanjutnya, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan amal ibadah dan kepedulian terhadap sesama melalui tindakan kebaikan. “Kita harus terus memperbanyak sedekah dan menunjukkan rasa peduli kepada sesama dengan saling memberi dan menyayangi. Mari kita terus berbagi cinta kasih dengan sesama dan meraih pahala berlipat ganda dalam bulan yang penuh berkah ini,” diakhiri dengan penuh semangat.

Santunan dan Buka Bersama Anak Yatim Piatu

Acara puncak “Cinta Kasih Ramadhan” adalah pemberian santunan oleh para donatur, sponsor dan penyelenggara acara (IKA PPM) serta artis pengisi acara. Anak-anak penerima santunan terlihat sumringah dan terharus menerima santunan dan buka puasa bersama saudara mereka yang peduli.

Kekaguman tergambar dari cara mereka menerima santunan dan menikmati setiap hidangan, berbagi cerita dengan teman sebaya hingga merasakan momen berbuka puasa yang penuh kebersamaan. Perhatian dan kepedulian mereka menerima malam itu menghadirkan kebahagiaan sederhana yang mungkin akan mereka kenang dalam waktu yang lama.

Lebih dari sekedar berbagi hidangan, acara ini menghadirkan pengalaman yang memperkaya hati mereka. Momen kebersamaan yang terjalin memberikan kehangatan yang tidak tergantikan seolah menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendiri.

IKA PPM dan mensponsori acara serta teman-teman dari Civitas Akamedia (Alumni Universitas Indonesia, ITB, UGM, IPB, Prasetya Mulya, Sampoerna University, Institut IPMI, dll) berharap bahwa kebahagiaan yang dirasakan anak-anak langit ini dapat menjadi awal dari lebih banyak kesempatan berbagi di masa mendatang, memperkuat nilai kepedulian dan kebersamaan dalam masyarakat. Dengan acara ini, Ramadhan tidak hanya menjadi waktu untuk beribadah, tetapi juga berfungsi untuk berbagi kasih sayang dan menghadirkan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan.

Dan, acara ini menjadi bukti nyata dari komitmen IKA PPM, sponsor, civitas akademia serta artis yang peduli dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial di tengah-tengah masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan semangat berbagi dan kepedulian sosial dapat terus ditanamkan dan dijaga sehingga mampu menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan berempati terhadap sesama.

Jadi marilah kita hidup seperti air putih, tidak mewah, namun sangat berguna bagi kehidupan.

Continue Reading

Metro

Syofyan El Comandante Ketua Umum DPP SAKTI : Peran SBMI konsisten Lakukan Pendokumentasian Advokasi dan Pendampingan Terhadap Buruh Migran Indonesia

Published

on

By

Jakarta, 18 Desember 2025 – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Awak Kapal Transportasi Indonesia (DPP SAKTI), Syofyan El Comandante, menegaskan bahwa awak kapal transportasi Indonesia, khususnya yang bekerja sebagai buruh migran, masih menjadi kelompok pekerja yang paling rentan terhadap pelanggaran hak asasi manusia, eksploitasi kerja, hingga praktik perdagangan orang lintas negara.

Pernyataan tersebut disampaikan Syofyan El Comandante saat menjadi narasumber dalam acara Catatan Akhir Tahun (CATAHU) 2025 Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yang digelar di Jakarta, Kamis (18/12/2025).

“Awak kapal migran Indonesia bekerja dalam sistem global yang sangat eksploitatif. Mereka menghasilkan keuntungan besar, tetapi hak-haknya justru diabaikan. Ini persoalan serius yang harus menjadi perhatian negara,” tegas Syofyan El Comandante.

Ia menjelaskan bahwa temuan-temuan yang dipaparkan dalam CATAHU 2025 SBMI menunjukkan pola pelanggaran yang terus berulang dari tahun ke tahun. Lemahnya pengawasan terhadap agen perekrutan dan perusahaan pelayaran, menurutnya, menjadi pintu masuk terjadinya praktik kerja paksa dan perdagangan orang.

Syofyan menekankan pentingnya reformasi tata kelola penempatan awak kapal, termasuk transparansi kontrak kerja, standar perlindungan keselamatan, serta akses keadilan bagi awak kapal yang menjadi korban pelanggaran.

“Negara tidak boleh kalah oleh kepentingan bisnis. Perlindungan buruh migran, termasuk awak kapal, adalah mandat konstitusi dan bagian dari penghormatan terhadap hak asasi manusia,” ujarnya.

Tanpa ketegasan Presiden dan keberanian pemerintah merombak sistem yang bermasalah, buruh migran akan terus menjadi korban. Negara tidak boleh absen,” pungkas Sofyan.

Lebih jauh, Syofyan mengapresiasi peran SBMI yang secara konsisten melakukan pendokumentasian, advokasi, dan pendampingan terhadap buruh migran Indonesia. Catatan Akhir Tahun SBMI dinilainya sebagai dokumen penting untuk membuka realitas gelap yang selama ini tersembunyi di balik industri migrasi tenaga kerja.

Acara CATAHU 2025 SBMI menjadi momentum refleksi atas situasi buruh migran Indonesia sepanjang tahun 2025, di tengah tekanan krisis ekonomi global, perubahan iklim, dan menguatnya jaringan bisnis internasional yang kerap mengorbankan pekerja migran.

Continue Reading

Metro

Hengki Ketua IMCAA : Perlunya Kehadiran Negara Yang Nyata dan Substansial Dalam Perlindungan Pekerja Migran

Published

on

By

Jakarta — Peluncuran Catatan Tahunan (Catahu) SBMI 2025 bertajuk “Jejak Gelap Migrasi di Rezim Ekonomi: Jaringan Bisnis Perdagangan Orang dan Runtuhnya Hak Asasi di Era Krisis Iklim” menjadi ruang refleksi penting atas kompleksitas persoalan migrasi tenaga kerja Indonesia.

Dalam forum tersebut, Hengki, Ketua Indonesian Manning & Crewing Agencies Association (IMCAA), hadir sebagai narasumber dan menegaskan perlunya kehadiran negara yang nyata dan substansial dalam perlindungan pekerja migran.

Menurut Hengki, berbagai tanggapan dari para penanggap dalam diskusi menunjukkan benang merah yang sama, yakni harapan agar pemerintah tidak hanya hadir secara simbolik. “Kehadiran negara itu tidak boleh berhenti pada seremoni atau sebatas regulasi tertulis. Implementasi di lapangan harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.

Ia menyoroti akar persoalan migrasi yang kerap diabaikan, yaitu kegagalan negara dalam menciptakan lapangan kerja yang layak di dalam negeri. “Banyak warga berangkat ke luar negeri bukan karena pilihan bebas, tetapi karena keterpaksaan ekonomi. Lapangan kerja yang ada sering kali tidak relevan dengan kebutuhan hidup masyarakat,” ujar Hengki.

Menurutnya, migrasi seharusnya menjadi sebuah pilihan sadar, bukan jalan terpaksa. Untuk itu, negara wajib hadir sejak hulu hingga hilir, mulai dari penyediaan lapangan kerja di dalam negeri, proses penempatan ke luar negeri, hingga perlindungan menyeluruh sesuai amanat undang-undang.

Dalam kesempatan tersebut, Hengki juga menekankan pentingnya perlindungan bagi pelaku penempatan, khususnya perusahaan awak kapal. Ia menilai perlindungan terhadap industri penempatan merupakan bagian tak terpisahkan dari perlindungan pekerja migran itu sendiri. “Pemerintah harus memiliki political will yang kuat dalam membangun hubungan dengan negara-negara penempatan. Jika industrinya sehat dan terlindungi, maka dampak positifnya akan langsung dirasakan oleh pekerja migran,” jelasnya.

Peluncuran Catahu SBMI 2025 ini diharapkan menjadi pengingat bahwa persoalan migrasi tidak bisa diselesaikan secara parsial. Diperlukan kehadiran negara yang konsisten, berkeadilan, dan berpihak pada perlindungan hak asasi manusia, terutama di tengah tantangan ekonomi global dan krisis iklim yang semakin kompleks.

Continue Reading

Metro

Filius Yandono Sekretaris Jenderal ASPATAKI : Pentingnya Evaluasi Pelaksanaan Penempatan Pekerja Migran Sebagai Upaya Konkret Mencegah Praktik Perdagangan Orang (TPPO)

Published

on

By

Jakarta — Sekretaris Jenderal ASPATAKI (Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia), Filius Yandono, menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan penempatan pekerja migran sebagai upaya konkret mencegah praktik perdagangan orang (TPPO). Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Peluncuran Catatan Tahunan (CATAHU) SBMI 2025 bertajuk “Jejak Gelap Migrasi di Rezim Ekonomi: Jaringan Bisnis Perdagangan Orang dan Runtuhnya Hak Asasi di Era Krisis Iklim”.

Menurut Filius, perusahaan penempatan memiliki tanggung jawab strategis dalam membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak dan aman di luar negeri. Momentum peluncuran CATAHU SBMI 2025 dinilainya penting sebagai ruang refleksi sekaligus evaluasi bagi pelaksana penempatan (P3).

“Kami dari pelaksana penempatan memiliki tugas utama membantu mencarikan dan menempatkan pekerja. Melalui kegiatan ini, kami mendapatkan banyak catatan penting yang akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja dan tata kelola penempatan ke depan,” ujar Filius.

Ia menjelaskan, keterbatasan lapangan kerja layak di dalam negeri mendorong sebagian masyarakat Indonesia memilih bekerja ke luar negeri. Namun, di tengah kondisi tersebut, tidak sedikit yang justru terjebak dalam penipuan dan menjadi korban TPPO akibat proses nonprosedural.

“Dengan memperbaiki diri dari sisi pelaksana penempatan baik dari kinerja, tata kelola, hingga mekanisme job screening kami berharap dapat membantu warga negara Indonesia agar tidak terjebak dalam praktik penipuan dan perdagangan orang,” tegasnya.

Filius juga mengungkapkan bahwa secara nasional, P3 telah memberikan kontribusi signifikan dalam penempatan pekerja migran Indonesia, yakni mencapai 80,4 persen. Meski demikian, ia mengakui masih banyak masyarakat yang belum memahami peran dan keberadaan P3 secara utuh.

Kami sudah memiliki pengalaman cukup panjang dan berkontribusi besar. Ke depan, setelah pembenahan internal dan sosialisasi diperkuat, kami juga ingin memberikan masukan kepada pemerintah, khususnya agar proses keimigrasian menjadi lebih cepat, murah, dan aman,” tambahnya.

Ia berharap stigma bahwa proses bekerja ke luar negeri secara prosedural itu rumit, mahal, dan berbelit-belit dapat dipatahkan. Dengan sistem yang lebih efisien dan transparan, masyarakat akan terdorong memilih jalur resmi yang memberikan perlindungan hukum dan kepastian kerja.

“Harapan kami, semakin banyak calon pekerja migran yang memilih jalur prosedural, sehingga perlindungan terhadap hak-hak mereka dapat benar-benar terwujud,” pungkas Filius.

Continue Reading

Trending