Jakarta – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang menjadi salah satu lokasi terpilih dalam Field Visit Tuberculosis (TBC) Program Review Tahun 2025, yang digelar untuk meninjau pelaksanaan program penanggulangan TBC di lingkungan pemasyarakatan. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pihak, termasuk Mr. Tauhid Islam, Team Lead PCD Global TB Program, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Sudinkes Kota Jakarta Timur, serta perwakilan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, di Aula Gedung I Rutan Cipinang, Jumat (15/8).
Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Nugroho Dwi Wahyu Ananto menyampaikan rasa bangganya atas terpilihnya rutan ini sebagai lokasi kunjungan lapangan. Dalam sambutannya, Kepala Rutan menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari strategi nasional untuk menanggulangi TBC, yang masih menjadi masalah serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di lembaga pemasyarakatan.
Menurut Nugroho, penanggulangan TBC di rutan memiliki tantangan tersendiri karena tingkat hunian yang tinggi, namun pihaknya berkomitmen terus meningkatkan kualitas program. Melalui kesempatan field visit ini, ia berharap peserta dapat melihat langsung implementasi program TBC dan memberikan masukan konstruktif. “Kami terbuka terhadap saran dan kritik yang membangun demi tercapainya eliminasi TBC, khususnya di lingkungan pemasyarakatan. Terima kasih atas kehadiran dan perhatian Bapak/Ibu, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua,” tuturnya.
Sementara itu, Kasubdit Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dr. Hetty Widiastuti, menegaskan bahwa Ditjen Pas memiliki standar pengendalian penyakit menular sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-99.OT.02.02 Tahun 2023. Selain itu, Ditjen Pas juga aktif melaksanakan active case finding menggunakan chest X-ray bekerja sama dengan berbagai stakeholder terkait untuk penemuan kasus TBC di seluruh lapas dan rutan di Indonesia, termasuk di Rutan Kelas I Cipinang.
Seluruh peserta Field Visit kemudian memasuki Rutan Kelas I Cipinang untuk meninjau poliklinik, mewawancarai warga binaan pasien TBC dan berdialog dengan kader kesehatan SOS Ruci. Tujuannya adalah memastikan kesesuaian antara paparan yang disampaikan dengan kondisi nyata di lapangan, sekaligus meninjau implementasi program TBC secara langsung.
Selain kegiatan lapangan, Mr. Tauhid Islam dan peserta lainnya memberikan apresiasi terhadap peran kader kesehatan SOS Ruci dalam penemuan kasus TB di Rutan Cipinang. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan masukan konstruktif dari peserta, guna meningkatkan efektivitas program penanggulangan TBC di lingkungan pemasyarakatan.