Connect with us

nasional

PLN UP3 Bulungan Lakukan Pemutusan Sepihak,Pengelola Food Court 88 Kemang Merasa Dirugikan

Published

on

JAKARTA – Pengelola sekaligus penyewa lahan area yang dijadikan Food Court 88 Kemang Jakarta Selatan mengeluhkan adanya ketidak profesionalan PLN UP3 Bulungan.

Ketidakprofesionalan itu dikatakan Pengelola Budi Wibowo merupakan upaya untuk memadamkan usaha miliknya. “Kami tidak tau harus ngomong apa mas, kami hanya penyewa lahan dari pemilik Hj. Djuhrah dan membangunnya dari Desember 2022 lallu. “Kata Budi kepada wartawan, Senin (7/8/2023).

Dia juga menyebut pemasangan 22 unit KWH meteran listrik berikut komponen dalam instalasi listrik Miniature Circuit Breaker (MCB) diawal pemasangan dilakukan oleh PLN UP3 Bulungan, namun setahun kemudian dilakukan pemblokiran oleh PLN yang sama dan harus membayarkan denda sebesar 1,2 miliar rupiah.

“Kagetlah, saya dibilang melakukan pelanggaran tindakan ilegal yang melanggar hukum berdasarkan Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan mengatur pidana penjara dan denda bagi pelaku pencurian listrik. Selain itu, PT PLN memiliki hak untuk memutus pasokan listrik sebagai sanksi tambahan. “Beber Budi.

Lebih rinci, Budi menjelaskan persoalan pemasangan KWH meteran listrik di 22 unit usaha Food Courtnya sudah melalui prosedural. Namun lokasi usahanya yang telah dibangun dengan susah payah dan sudah mulai ramai itu dikasuskan hingga adanya pemutusan listrik sepihak tanpa adanya teguran pelanggaran berupa Surat Pemberitahuan (SP) 1, 2, dan Sp3.

“Pertama itu saya dikenakan denda 1,2 miliar, lalu diajak negosiasi dan hanya dikenakan denda 500 juta, itupun sudah saya bayarkan dengan dicicil setiap bulan 42 juta, kalau tidak salah tinggal 130 an juta lagi, namun kok tiba – tiba muncul pemutusan listrik tanggal 7 Juli 2023 lalu. Padahal sebelum dilakukan pemutusan, ada petugas PLN UP3 Bulungan memeriksa dan mengatakan tidak ada masalah, semua sudah sesuai aturan dan tidak ada pelanggaran. “Jelasnya sambil mengeluh ketidakprofesionalan PLN.

Penutusan sepihak yang dilakukan petugas PLN UP3 Bulungan tersebut dikatakan Budi merupakan tindakan yang sangat merugikan dirinya sebagai pengelola 22 unit tenan di Food Court 88 Kemang.

“Jelas mas kejadian itu sangat merugikan saya sebagai pengelola. Lampukan diputus, otomatis padam, karena saya harus bertanggungjawab, saya cari solusi dengan menyewa genset perhari itu saya sewa 4 juta. “Ulas Budi.

Sebelumnya dia juga menceritakan pemutusan listrik di Food Court usahanya itu yang dilakukan PLN UP3 Bulungan meminta untuk dibayarkan denda kedua sebesar 500 juta.

“Mereka minta dilunasi semuanya denda – denda itu, yang pertama saja masih dicicil, lalu muncul denda kedua dengan nilai yang sama dengan denda yang pertama. Saya coba menyampaikan ke PLN UP3 Bulungan, jika memang saya salah atas tuduhan pencurian arus listrik, saya minta buktinya. “Keluh Budi.

Padahal lanjut dia, PLN UP3 Bulungan sudah mengetahui bahwa yang melakukan perbuatan curang terserbut adalah petugas dari PLN itu sendiri, dan sudah dipecat.

“Kan sudah jelas itu, yang melakukan tindakan pidana dan kecurangan dari pihak PLN UP3 Bulungan itu sendiri, katanya sudah dipecat. Kenapa pihak PLN tidak membuat laporan kepolisi dan memenjarakan oknum PLN itu sendiri, tetapi kenapa kok jadi saya sebagai pengelola usaha yang diperas – peras atas kesalahan dari oknum petugas PLN mereka sendiri. “Ungkap Budi.

Sementara dikonfirmasi ke PLN UP3 Bulungan, Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia ditemui oleh Manager Pemasaran PLN Bulungan, Andika dan Assmen P2TL, Isak.

Dalam pertemuan itu, Isak dan Andika mengatakan denda pengelola Food Court 88 Kemang sebesar 330 jt an, dimana 130 jt an masih belum terbayarkan dari denda yang awal, dan denda kedua sebesar 200 jt.

“Kita sudah mencoba mediasi hal itu ke Arifin anak dari pemilik lahan dan sepakat untuk dilakukan pemutusan listrik di Food Court 88 Kemang. “Ucap Isak yang di iyakan Andika dikantor UP3 Bulungan Jaksel pada hari Selasa (8/8/2023).

Isak mengklaim bahwa petugas pemasangan KWH meteran listrik sebanyak 22 unit itu bukan petugas resmi PLN UP3 Bulungan, “oknumnya sudah kami pecat dan dia bukan karyawan PLN resmi kami. “Ujarnya.

Sebagai upaya memberikan rasa nyaman dan ramah dalam melayani pelanggan, Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia meminta lima (5) hal terkait persoalan yang dihadapi pengelola Food Court 88 Kemang, yakni;

1. Meminta PLN Bulungan mengeluarkan surat bahwa kesalahan bukan dari pihak Pengelola sesuai MoU antara pemilik lahan dengan om Budi, mengingat sudah terbuktinya kesalahan diawal dari Pihak PLN yang sudah dipecat;

2. Meminta salinan Surat teguran 1, 2 dan 3 jika memang prosedural sesuai aturan;

3. Meminta PLN Bulungan untuk kembali memasang listrik di Food Court 88 Kemang dan membuat pernyataan salah penerapan berdasarkan aturan yang berlaku;

4. Membalikan perkara ini bahwa PLN Bulungan telah melakukan unsur pidana pemerasan terhadap pengelola Food Court 88 Kemang dengan cara mengenakan denda semaunya tanpa memperhatikan fakta – fakta dilapangan, mengembalikan biaya yang telah dibayarkan pengelola serta memutihkan denda kedua menjadi Nol;

5. Meminta PLN Pusat untuk memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap PLN UP3 Bulungan serta memberikan sanksi hukum sesuai perundang – undangan yang berlaku di Indonesia.

“Kami akan terus mengawasi kinerja PLN UP3 Bulungan demi kepentingan warga dan masyarakat, agar tidak ada lagi hal – hal seperti ini terjadi. “Tegas Ketua Umum FWJ Indonesia, Mustofa Hadi Karya atau yang biasa disapa Opan melalui siaran Pers nya, Selasa (8/8/2023).

Opan menilai kejadian ini harus didudukan bersama antara utusan PLN Pusat, pihak para pejabat PLN UP3 Bulungan dan pengelola Food Court 88 Kemang agar terjadinya solusi dan tidak adanya saling dirugikan.

Continue Reading

nasional

Melodi Tanpa Batas, Band Bimgiat Rutan Cipinang Tampil Di Jakarta Marketing Week 2024

Published

on

By

Jakarta – Musik merupakan bahasa yang global, dimana musik sebagai wujud menyampaikan perasaan, situasi dan keadaan yang digambarkan secara imajinatif dan dengan satu keselarasan serta perekat satu kesatuan dalam kebersamaan, kreasi musik tidak memandang perbedaan baik masyarakat dan warga binaan.

 

Group Band Musik besutan Bimgiat Rutan Cipinang yang terdiri dari warga binaan kembali mendapatkan kesempatan untuk hadir dalam kegiatan Jakarta Marketing Week 2024 di Grand Atrium Kota Kasablanka. Jakarta Marketing Week 2024 (JMW) adalah platform yang menjadi ajang implementasi brand activation dari kalangan brand manager, marketing communication dan product manager.

 

Kegiatan yang diinisiasikan oleh MCorp (MarkPlus) ini memiliki Tema “Human + Tech = Impact”yang diselenggarakan selama lima hari berturut-turut mulai tanggal 15 sampai 19 Mei 2024, acara ini menghadirkan ragam diskusi mengenai pemanfaatan teknologi dalam pemasaran, bersama para brand manager, marketing communication, hingga product manager.

 

Dalam acara JMW yang ke 12 ini Grup band Bimgiat Rutan Cipinang ini berhasil mengundang decak kagum para tamu undangan dan juga pengunjung dengan membawakan beberapa lagu. Terlebih, musik dan lagu yang dibawakan adalah ciptaan sendiri dengan pengalaman pribadinya didalam jeruji besi semakin mencuri perhatian pengunjung.

 

Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Sukarno Ali yang diwakili oleh Kepala Sub Seksi Bimbingan Kegiatan Rutan Cipinang, Irvan Fahrudin ikut hadir dalam acara tersebut memberikan semangat dan dukungan kepada warga binaan yang tampil.

 

Hal ini lah yang menjadi momen sangat baik bagi warga binaan untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa di dalam Rutan ada kegiatan yang mewadahi warga binaan dalam beraktivitas dan melakukan kegiatan yang positif.

 

“Semoga dengan adanya kegiatan ini tidak semata-mata hiburan saja, namun lebih dari itu ada pembinaan kreativitas pada warga binaan. Hal ini bertujuan agar kelak ketika warga binaan keluar mereka tetap percaya diri karena sudah mempunyai bekal keterampilan bermain musik dan Rutan Kelas I Cipinang bisa terus bersinergi dengan pihak eksternal atau stakeholder lainnya,” harapannya.

Continue Reading

nasional

Kabar Duka Menyelimuti Keluarga Besar Rutan Cipinang Atas Wafatnya Bapak Dr. Hendra Ekaputra KaKanwil Kemenkumham Kalteng

Published

on

By

Jakarta – Innalilahi wa innailaihi Raji’un, berita duka menyelimuti keluarga besar Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang atas wafatnya Bapak Hendra Ekaputra, A.Md.I.P.,S.H.,M.H. Kepala Kanwil Kemenkumhan Kalimantan Tengah Periode 2022 sampai dengan sekarang, Kamis (16/5).

 

Mendapat kabar itu, Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Sukarno Ali beserta jajaran langsung bergegas menuju rumah almarhum untuk memberikan penghormatan terakhir dan menghantarkan almarhum ke peristirahatan terakhir. “Kami turut merasakan duka cita yang sedalam-dalamnya, semoga amal ibadahnya dapat diterima disisi Tuhan Yanga Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan agar senantiasa diberikan kekuatan, ketabahan, kesabaran dan keikhlasan,” ucap Karutan.

 

Turut hadir Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga dan Ny. Reynhard Silitonga selaku Ketua Umum PIPAS, Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Ditjen Pemasyarakatan dan Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, serta Kepala UPT Pemasyarakatan DKI Jakarta

 

Almarhum Dr. Hendra Ekaputra dikenal sebagai sosok pemimpin yang memiliki dedikasi tinggi dalam tugas dan menghargai sesama. Beliau telah memimpin Kanwil Kemenkumham Kalteng dengan berbagai prestasi dan inovasi. Dengan kepergian almarhum kepada Sang Pencipta membuat jajaran Kemenkumham kehilangan. Marilah kita lepas kepergian almarhum dengan ikhlas dan penuh kekuatan iman.

 

Upacara penghormatan jenazah almarhum Dr. Hendra Ekaputra diakhiri dengan pelepasan jenazah almarhum untuk diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir. Kepergian almarhum banyak meninggalkan duka mendalam bagi seluruh jajaran Rutan Cipinang. Beliau akan selalu dikenang sebagai pemimpin yang visioner, tegas, dan penuh perhatian. “Selamat Jalan Bapak, Semangat Mu Akan Kami Ingat Didalam Hati,” tutupnya.

Continue Reading

nasional

Lapas Bengkulu Lakukan Studi Tiru, Kepala Rutan Cipinang Siap Berbagi Ilmu

Published

on

By

Jakarta – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang kembali menerima kunjungan studi tiru dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan makanan bagi Tahanan dan Warga Binaan. Kali ini, giliran Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bengkulu yang menyambangi Dapur Sehati Rutan Cipinang, Kamis (16/5).

 

Dalam kunjungannya, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bengkulu, Yuniarto beserta rombongan disambut langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Sukarno Ali beserta jajaran.

 

Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari sistem pelayanan yang telah terbukti efektif di Rutan Kelas I Cipinang, serta melakukan peninjauan terhadap fasilitas dapur bersih yang menjadi salah satu aspek vital dalam menjaga kesehatan dan nutrisi para warga binaan

 

Mengawali kegiatan studi tiru tersebut, Kalapas dan KaRutan melaksanakan diskusi dan sharing dalam rangka meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat dan warga binaan. Kemudian Kalapas Bengkulu diajak untuk melihat langsung ke area Dapur untuk meninjau fasilitas dan inovasi yang dilakukan oleh Rutan Cipinang.

 

Setibanya di area Dapur, Yuniarto beserta rombongan melakukan komunikasi tanya jawab dengan petugas yang bekerja dibagian dapur mengenai penyediaan makanan dari mulai pemilihan bahan makanan, cara membersihkan baik bahan makanan atau kebersihan lingkungan, memasak, menyajikan sampai pendistribusian makanan kepada warga binaan.

 

Dalam Kesempatan ini, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bengkulu, Yuniarto memberikan apresiasi yang luar biasa melihat kondisi dan sarana prasana yang ada di Dapur Sehati, Poliklinik dan Pondok Pesantren yang ada di Rutan Cipinang.

 

“Saya merasa sangat senang karena sudah disambut secara baik dan juga sudah di izinkan untuk meninjau langsung Dapur Rutan Cipinang ini yang menjadi salah satu Dapur Percontohan di seluruh Rutan/Lapas di seluruh Indonesia,” ucapnya

 

Lebih lanjut, Kunjungan Lapas Bengkulu ke Rutan Kelas I Cipinang ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju perbaikan dan peningkatan kualitas layanan di Lapas Bengkulu. Dengan adanya kolaborasi dan pertukaran pengalaman ini diharapkan dapat tercipta sistem pemasyarakatan yang lebih baik dan lebih responsif terhadap kebutuhan warga binaan.

Continue Reading

Trending