Connect with us

Metro

Diana Fatimah Azzahro Tampilkan Fashion Parade 8 JMFW 2024 Ningrat Modest Style Bangsawan Jawa Berkelas dan Elegant

Published

on

Tangerang, 21 Oktober 2023. Dalam upaya mengembangkan bisnis industri fashion Tanah Air, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI mendukung acara fashion tahunan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 yang digelar di ICE BSD 19-21 Oktober 2023.

Acara fashion tahunan ini mengusung tema ‘Discover Indonesia Modest Fashion Excellence’ yang berfokus pada penguatan ekosistem modest fashion nasional.

Sejumlah karya desainer ternama Tanah Air pun dipamerkan dalam acara ini. Rekan-rekan media berkesempatan mewawancarai Owner DYN Clothingline, Diana Fatimah Azzahro di booth DYN Clothingline di hari ketiga atau Closing Ceremony acara JMFW 2024.

Owner DYN Clothingline, Diana Fatimah Azzahro menjelaskan bahwa tadi kita tampilkan di Fashion Parade 8 JMFW 2024 adalah Ningrat by DYN Signature. Di JMFW 2024 DYN mengusung tema “ningrat” yaitu memadukan antara modest style dan pakaian bangsawan jawa yang berkelas dan elegant.

Siluetnya terinspirasi baju kebaya, yang di kombinasi dengan dress muslim sebagai benang merah dari DNA dyn signature.
Yang spesial kali ini DYN menggandeng artis ibu kota indah permata sari sebagai MUSE. Indah merupakan seorang artis pemain film yang terkenal dengan series nya wedding agreement.

Yang kita pamerkan terdiri dari Dress, outer, veil, dan scarf. Dengan 8 look yang spesial di fashion show DYN kali ini, DYN menggunakan bahan dengan Printing original by DYN. Material yang dipakai yaitu premium silk, organza, lace dan dengan spesial payet swarovski mewah.

Koleksi ini akan dilaunching saat lebaran nanti. Dan bisa juga dilakukan pemesanan melalui pre order.

“Bahan koleksinya itu gamis agar kelihatan mewah, juga ada organza, kita juga pakai lace buat perpaduan sama kita kasih payet. Harapan kedepannya agar pengunjung di Jakarta Muslim Fashion Show lebih banyak lagi agar jumlah trafficnya lebih banyak.

Juga jumlah hari pelaksanaannya bisa ditambah lagi. Saat ini sudah bagus, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih ramai lagi,” tutupnya Diana.

Continue Reading

Metro

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Gelar Halal Bihalal & Silaturahmi Tokoh Bangsa Tema “Merawat Kebangsaan Melalui Peran Cendekiawan : Iman, Ilmu Dan Integritas Dalam Membangun Indonesia”

Published

on

By

Jakarta – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggadakan Halal Bihalal & Silaturahmi Tokoh Bangsa dengan tema “Merawat Kebangsaan Melalui Peran Cendekiawan : Iman, Ilmu Dan Integritas Dalam Membangun Indonesia” di Gedung Kementerian Agama RI Jakarta pada hari Senin, 5 Mei 2025.

Diharidi oleh Nasarudin Umar (Menteri Agama), Riza Patria (Wamen Menteri Desa) dan hadir juga para tokoh bangsa dan cendekiawan ICMI seperti Jimly Asshiddiqie, Marwah Daud, jajaran Pengurus Pusat ICMI, serta pengurus Orwil dan Orda ICMI, penyanyi religi Haddad Alwi serta qori internasional Ustaz Syamsuri Firdaus.

Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria menyampaikan dalam Berbagai bahwa pencapaian ICMI dalam program periode 2021-2026 yang cukup signifikan dan padat, di mana hal ini bagian dari pengamalan konsep ulul albab dalam Al-Quran.

Kami telah menyelesaikan pembangunan dan rekonstruksi Gedung ICMI Center, Pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren ICMI, Pembenahan database anggota ICMI, Laziz ICMI, Pokja Beasiswa ICMI, Pembentukan Halal Center, Pembentukan Pokja Pangan dan Koperasi, Pembangunan dan Pembinaan Desa Cendekia ICMI, Pembentukan Badan Reaksi Cepat (Baret ICMI), Penerbitan Jurnal Ulumul Quran serta Dialektika ICMI,” jelasnya.

Cendekiawan Muslim juga ditantang untuk mengatasi dampak perkembangan AI dan perubahan iklim dunia yang sangat berpengaruh bagi kehidupan umat manusia.

Menteri Agama (Menag) Nasarudin Umar dalam berbagainya secara khusus meminta kepada Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) agar membantu Kementerian Agama (Kemenag) dalam mewujudkan trilogi kerukunan antarumat beragama di Indonesia, dengan segenap ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

“Trilogi kerukunan itu adalah antara sesama umat Islam maupun kepada pemeluk agama lain, juga antara manusia dan alam semesta dan alam semesta kepada Tuhan, itu haruslah selaras agar terwujudnya kerukunan, dan saya anggota ICMI mampu melakukannya.

Kita bersyukur, Muslim menjadi di Indonesia meski tidak ada seorang Nabi yang dibesarkan di Indonesia namun pengamalan Islam cukup baik dan mayoritas penduduknya beragama Islam yang cukup dibimbing oleh ustadz dan ulama,” jelasnya.

Rasa syukur itu juga didasari karena Indonesia mampu menghindari suasana sebagai pusat konflik, meski memiliki beragam budaya dan bahasa “Karena itu, saya tekankan agar kita bersyukur menjadi Muslim di Indonesia,” tutupnya.

 

Continue Reading

Metro

UKM Forum Diskusi ilmiah Mahasiswa Fakultas Hukum Univesitas Kristen Indonesia Gelar Seminar Nasional

Published

on

By

Jakarta – UKM Forum Diskusi ilmiah Mahasiswa Fakultas Hukum Univesitas Kristen Indonesia Gelar Seminar Nasional, di Aula Gedung AB UKI. Senin (5/5/2025)

Continue Reading

Metro

Klub Pelayanan Siswa Strings in Action Bekerja Sama Dengan Make-A-Wish Foundation Indonesia Gelar Konser Amal “The Gift of Music”

Published

on

By

Jakarta, 4 Mei 2025 — Konser Musik Amal ini diselenggarakan oleh klub pelayanan siswa Strings in Action bekerja sama dengan Make-A-Wish Foundation Indonesia, dan mempertemukan para musisi SMA JIS dengan lebih dari 50 anak dari panti asuhan Kasih Mandiri, Abigail, dan Pondok Taruna yang tampil bersama setelah menjalani berbulan-bulan latihan, pembelajaran musik, dan pertumbuhan bersama.

Suasana Jakarta Intercultural School (JIS) dipenuhi dengan kegembiraan, harmoni, dan emosi yang mendalam dalam konser amal kolaboratif bertajuk “The Gift of Music” yang digelar pada Minggu, 4 Mei 2025.

Lebih dari sekadar pertunjukan musik, acara ini menjadi bukti nyata akan kekuatan transformatif musik dan pendampingan.

“Selama beberapa bulan terakhir, kami menghabiskan banyak sore duduk berdampingan dengan anak-anak—membantu mereka memahami posisi jari, membaca partitur bersama, dan menyemangati mereka di setiap nada yang meleset hingga keberhasilan yang mengharukan,” ujar Stella Marsha Widodo, pemimpin siswa klub Strings in Action.

“Banyak dari mereka yang belum pernah memegang alat musik sebelumnya. Melihat mereka tampil dengan penuh kegembiraan dan kegembiraan adalah pengalaman paling berkesan yang pernah saya alami.”

Didirikan pada tahun 2015, Strings in Action adalah inisiatif yang dipimpin oleh siswa dan menyediakan pendidikan musik gratis bagi anak-anak dari komunitas yang kurang beruntung.

Di JIS, klub ini mengundang anak-anak dari panti asuhan mitra untuk datang ke kampus setiap minggu dan mengikuti sesi pelatihan langsung dalam memainkan biola, viola, dan cello. Sesi ini tidak hanya fokus pada keterampilan bermusik, tetapi juga membangun kepercayaan diri, persahabatan, dan semangat belajar dalam lingkungan yang hangat dan mendukung.

Para pemimpin klub saat ini—Abelando Susiarjo, Marsha Widodo, dan Kieran Hudaya—telah memperluas jangkauan dan dampak program ini dalam komunitas sekolah.

Repertoar konser menampilkan perpaduan dinamis antara karya klasik, kontemporer, dan lagu-lagu Indonesia, dengan penampilan dari ansambel gesek maupun tiup yang diputar selaras bersama para mitra pelayanan mereka.

Salah satu momen paling menyentuh malam itu adalah ketika Almira, seorang anak berusia 11 tahun yang mengidap penyakit kritis, naik ke
panggung untuk bernyanyi—menghidupkan mimpinya melalui dukungan dari Make-A-Wish Indonesia.

Penampilannya membuat banyak hadirin meneteskan air mata dan menjadi pengingat kuat akan makna mendalam dari malam itu.

Yandri Enang, Direktur Musik sekaligus pembimbing program, menekankan nilai jangka panjang dari inisiatif ini, “Konser ini mengingatkan kita bahwa musik bukan hanya soal teknik—melainkan soal rasa memiliki. Musik menumbuhkan rasa percaya diri, fokus, gembira, dan yang penting, menciptakan ruang di mana anak-anak merasa dilihat, didukung, dan dihargai.”

Hasil dari konser ini akan digunakan untuk mendukung program outreach musik Strings in Action dan memperluas inisiatif ini dengan membeli lebih banyak alat musik gesek bagi anak-anak panti asuhan.

Saat nada terakhir mengalun, The Gift of Music telah menjelma menjadi lebih dari sekadar konser—ia menjadi bukti nyata akan kekuatan musik dalam menghancurkan sekat-sekat sosial, membentuk persahabatan, dan menguatkan harapan.

Di dunia yang kerap terbelah, malam itu mengingatkan kita bahwa musik adalah salah satu anugerah langka yang benar-benar mampu menyatukan manusia—satu nada, satu anak, dan satu lagu bersama dalam kebersamaan.

Continue Reading

Trending