Connect with us

Metro

KKN dan Dinasti Politik di Rezim Jokowi Terlihat Nyata, NCW Nyatakan Mosi Tidak Percaya

Published

on

Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Nasional Corruption Watch (NCW) kembali menggelar konfrensi pers di Kantor DPP NCW yang berada di bilangan Pancoran Jakarta Selatan, pada Rabu (30/10/2023).

NCW menilai, KKN dan Dinasti Politik di Rezim Jokowi sangat terlihat nyata dan jelas. Menurut NCW, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ini pertanda bahwa kondisi demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja dan mengalami kemunduran.

Ketum DPP NCW Hanifa Sutrisna mengatakan, undangan makan bersama Jokowi dengan 3 Capres yang sudah berlangsung di Istana Negara hanya berusaha untuk meredam gejolak saat ini yang berkembang ditengah masyarakat.

“Pada saat kami sampaikan waktu melakukan podcast tanggal 28 Oktober 2023 hari sumpah pemuda yaitu apa yang terjadi saat ini melukai hati para pemuda Indonesia terkait apa yang dilakukan pada Hakim MK terutama Ketua MK yang saat ini kontroversial terkait penentuan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran, disini kami menyampaikan bahwa sebenarnya tidak seutuhnya untuk bisa diputuskan mengabulkan yang sebagian dari keputusan nomor 90 yang diajukan oleh salah satu mahasiswa yang merupakan Fansnya Gibran dan kami sampaikan kembali hanya bentuk edukasi untuk informasi yang mungkin tidak sampai ke masyarakat Indonesia,” kata Hanif

“Karena selama ini informasi ini hanya diberikan setengah saja ke dalam masyarakat bahwa keputusan ini terkesan sangat dipaksakan karena dari 9 Hakim MK ini yang semula Ketua MK Anwar Usman ini tidak hadir pada 3 keputusan pertama dan tiba-tiba pada keputusan nomor 90 ini Anwar Usman hadir dipersidangan MK. Dari 9 Hakim MK ini untuk keputusan nomor 90 ada 4 Hakim MK yang mengatakan tidak setuju dengan keputusan ini secara keseluruhan termasuk 2 Hakim MK dengan alasan yang berbeda setuju dengan Capres dan Cawapres diperbolehkan meski belum berusia 40 tahun dan 3 Hakim MK mengabulkan sebagai permohonan di pasal 169 huruf Q UU No. 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum yang membuka peluang bagi Capres dan Cawapres berusia 40 tahun yang sedang menjabat,” imbuhnya.

Apa yang telah dilakukan oleh Pak Jokowi bersama dengan ketua MK ini tidak hanya terlihat korupsi dan nepotismenya yang sebenanya merupakan bentuk mencederai demokrasi yang tatannya diperbaiki pasca reformasi 98 dan dengan keterlibatan para pembantunya ini kami melihat bahwa orkestrasi yang dilakukan oleh Jokowi dengan kroni-kroninya terlihat jelas memmbuktikan untuk anak kandung dari Pak Jokowi.

Kami melihat disini berdasarkan informasi yang kami terima sebagian sudah beredar kepada publik yaitu adanya dugaan keterlibatan dari Pak Jokowi agar memuluskan Gibran sebagai Cawapres Prabowo Subianto; 1. Kami melihat adanya arahan dari Menteri Sekretariat Negara dengan meminta kepada Gerindra segera mendeklarasikan Prabowo Gibran sebagai Capres-Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju.

“Kalau menurut saya koalisi KIM ini hampir sama dengan Kabinet Jokowi yang dibuat, korelasi-korelasi inilah yang kami lihat bahwa memang terjadi nepotisme dengan menguji seberapa besarnya nepotisme yang dijalankan Pak Jokowi saat ini,” jelas Hanif

“Dan ada hal yang lain yang menjadi pokok dugaan kami yaitu Jokowi meminta 3 lembaga untuk mensurvei elektabilitasnya Gibran jika dipasangkan dengan Prabowo Subianto. Adapun pergantian Jonny Plate yang tersangung kasus korupsi 8 triliun kepada Budi Arie yang merupakan Ketua Projo diangkat sebagai Menkominfo saat ini menduga adanya instruksi yang diberikan Pak Jokowi agar memantau sentimen terhadap Gibran. Maka dari itu NCW berusaha menyampaikan hal-hal yang sifatnya itu fakta-fakta maupun informasi yang dapat dipercaya dan kami informasikan melalui media sosial NCW dengan melihat bahwa rezim ini benar-benar memperlihatkan kuasanya yang kita sampaikan kepada masyatakat yang sifatnya itu tidak pernah tersampaikan ke masyarakat dikarenakan adanya batasan-batasan informasi di seluruh Indonesia,” sambungnya.

“Keputusan MK Nomor 90 ini memberikan karpet merah kepada anak sulung Presiden Jokowi untuk melenggang bebas menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang didukung oleh dinasti Jokowi dan politikus lain di Koalisi Indonesia Maju (KIM),” ujar Hanifa Sutrisna Ketua Umum NCW mengutarakan secara gamblang.

Berbagai upaya dilakukan Presiden Jokowi untuk mendorong putra mahkota, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres, tidak hanya diduga melakukan kolusi dan nepotisme dengan saudara iparnya Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, ternyata NCW juga mendapatkan informasi dari pihak istana, bahwa para pembantu Jokowi juga terlibat langsung dalam proses suksesi cawapres Gibran Rakabuming Raka.

DPP NCW menduga keterlibatan para pembantu Presiden Jokowi yang disebutkan diawal mengarah kepada tindakan ‘nepotisme’ Jokowi sebagai Presiden dan orang tua Gibran, yang memberi arahan demi lolosnya putra mahkota, diantaranya, melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno dengan meminta Partai Gerindra segera mendeklarasikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, meminta lebih dari tiga lembaga untuk menyurvei elektabilitas Gibran, menginstruksikan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi memantau sentimen terhadap Gibran, meminta kelompok relawannya (Projo, Jokowi Mania, Bara JP, Arus Bawah Jokowi, dan Rumah Jokowi) mendukung Gibran, mendorong partai-partai lain agar ikut mengajukan Gibran, dan meminta timnya Jokowi menyusun pidato Gibran dalam deklarasi.

“Kami juga menduga keterlibatan para pembantu Jokowi disinyalir juga memiliki peran yang sama pada saat putra bungsu Jokowi diberikan “previlege” atau “gratifikasi” menduduki jabatan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), NCW meyakini dugaan ini nyata adanya karena Kaesang tidak memiliki pengalaman dalam organisasi politik, dan sejauh ini hanya memiliki kekuatan ‘relasi kuasa’ sekelas penguasa atau Presiden yang bisa mendapatkan hadiah “durian runtuh” ketua umum partai tersebut,” ungkap Hanif.

Politik dinasti yang dijalankan oleh Jokowi, yang didukung politikus Koalisi Indonesia Maju (KIM), berdampak buruk terhadap demokrasi dan tatanan berpolitik yang beretika dan beradab.

Gejala persekongkolan jahat yang diperlihatkan Jokowi dan politikus yang mendukung dinasti Jokowi tersebut, memberikan sinyal keras bahwa dikhawatirkan tidak akan ada pemilihan umum yang fair dan hanya akan menciptakan rezim pemerintahan baru yang lebih korup.

“Melihat kondisi yang berlaku di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Jakarta, secara sporadis telah muncul perlawanan-perlawanan dari para cendikia hukum, para ahli komunikasi politik, aktivis pergerakan, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya dengan melakukan tuntutan agar Ketua MK Anwar Usman segera mengundurkan diri dan meminta keputusan MK 90/PUU-XXI/2023 batal demi hukum dan demi keberlangsungan demokrasi yang sejalan dengan UUD 1945,” ujar Hanif melanjutkan pembicaraan.

Sebanyak 16 Guru Besar dan/atau pengajar hukum tata negara yang tergabung dalam Constitutional and Administrative Law Society (CALS) melaporkan Ketua MK Anwar Usman karena dugaan melakukan pelanggaran etik dan perilaku hakim konstitusi (Kamis, 26/10/2023) yang diwakili oleh para kuasa hukum dari YLBHI, PSHK, ICW dan IM57, menurut Violla Reininda, salah satu kuasa hukum CALS.

DPP NCW menilai tindak tanduk yang diperlihatkan Presiden Jokowi dan Ketua MK Anwar Usman sebagai penyelenggara negara bertentangan dengan TAP MPR No 11 Tahun 1998 dan UU 28 Tahun 1999 tentang Penyelengaraan Negara Yang Bersih dan bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

“Jika pelanggaran terhadap UU 28 Tahun 1999 terkait dugaan ‘kolusi dan nepotisme’ terbukti dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Ketua MK Anwar Usman, maka hukumannya berdasarkan Pasal 21 dan Pasal 22 berbunyi ‘kolusi dan nepotisme’ sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 4 dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

Nah itu baru pidana kolusi dan nepotisme, belum lagi jika terbukti melakukan korupsi dalam memuluskan suksesinya Gibran menjadi cawapres”, ungkap Hanif kepada awak media.

Dengan memperhatikan konstelasi politik saat ini dan dipertontonkannya praktik-praktik ‘kolusi dan nepotisme’ oleh dinasti Jokowi dan politikus pendukungnya, DPP NCW semakin tergerak untuk mengkapitalisasi seluruh sumber daya dari elemen-elemen pergerakan dan para tokoh bangsa yang tetap setia mengawal nilai-nilai mulia pada UUD 1945 dan Pancasila untuk menyatakan sikap melawan sikap tirani yang diperlihatkan Rezim Dinasti Oligarki Jokowi.

“Negara ini harus segera diselamatkan dari ancaman munculnya rezim dinasti oligarki yang terbukti telah merusak nilai-nilai demokrasi, menghilangkan tujuan mulia reformasi yang menolak tirani rezim orde baru dan menjadikan Mahkamah Konstitusi sebagai senjata pamungkas untuk memenangkan kontestasi bagi partai politik tertentu pada pesta demokrasi tahun 2024 nanti”, ujar Hanif menegaskan.

DPP NCW masih mendalami berbagai dugaan KKN yang dilaporkan masyarakat melalui kanal pengaduan masyarakat (dumas) NCW +6281212229008 dan media sosial lainnya terkait penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangan penyelenggara negara dan aparatur negara selama 2(dua) periode kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Kami dari DPP NCW menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan para tokoh bangsa untuk mendesak lembaga legislatif dan lembaga yudikatif untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi, dan meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit khusus atau audit investigasi terkait Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Proyek Lumbung Pangan Nasional 2020-2023, Proyek Pengadaan Pesawat Bekas Mirage 2000-5, dan Program Bantuan Sosial (Bansos) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2020-2023”, himbau Hanif menutup pembicaraan.

Ditempat yang sama, Wasekjen NCW Yerikho Manurung menilai bahwa bangsa Indonesia dan para pemuda yang ada didalam nya tidak boleh diam begitu saja melihat kondisi demokrasi yang hancur begitu saja.

Yerikho pun menyampaikan pandangan nya tentang kondisi bangsa Indonesia saat ini, dan bagaimana peran pemuda dalam berjuang demi bangsa dan negara.

“Pemuda dikenal sebagai tonggak berdirinya suatu bangsa baru. Kemarin kita pada tanggal 28 Oktober merayakan hari sumpah pemuda. Perlu kita sampaikan satu saran kepada bangsa dan negara ini ini. Iklim demokrasi yang ada di Indonesia yang mengalami kebangkrutan dan krisis.

Saya ingin menyampaikan dari prinsip-prinsip kepemudaan yang sebagaimana pemuda dikenal sebagai tonggak berdirinya suatu bangsa,” ucap Yerikho

“Baru kemarin tanggal 28 Oktober merayakan hari sumpah pemuda. Kita berhak dan berdaulat atas keberlangsungan hidup kita.

Belum tentu kita yang menentukan nasib dan arah bangsa kita. Arah bangsa kedepan ini berbicara tentang regenerasi kepemudaan. Dengan dibentuk atau terbentuknya dinasti politik Presiden Republik Indonesia Ir.

Joko Widodo ini mematikan regenerasi bagi bangsa Indonesia. Regenerasi yang mencintai negaranya, yang melindungi segenap bangsa Indonesia. Jangan kita jadi pendosa bagi generasi yang akan datang. Itu telah termaktub dalam penyampaian orasi dari the founding fathers kita Soekarno,” imbuhnya.

Menurutnya, saat ini Indonesia masih terjajah oleh bangsa sendiri. Bahkan ia juga menilai Jokowi lah yang menjajah dan menghianati sejarah pergerakan dan perjuangan Bangsa Indonesia.

Continue Reading

Metro

Wamen Kemnaker RI Immanuel Ebenezer Merayakan Natal

Published

on

By

JAKARTA, – Immanuel Ebenezer Wamen Kemnaker di Kabinet Merah Putih Merayakan Natal Dengan Mengajak Semua orang,Tanpa Memandang Latar Belakang, di Jl. Pancoran Indah 5 Kapling 7 Blok No. 1 Ligamas Indah, Jakarta Selatan, Rabu (25/12/2024)

Immanuel Ebenezer Wamen Kemnaker yang didampingi oleh Dr. M.D. La Ode, S.IP., M.Si, Sekjen DPP GERRAK PPRI ’24, berbicara terbuka kepada awak media mengenai tantangan besar yang dihadapi oleh dunia kerja Indonesia, serta upaya Kementerian Ketenagakerjaan untuk menanggulanginya.

Dalam sesi wawancara yang penuh makna ini, Immanuel menyoroti salah satu masalah utama yang mengancam ketenagakerjaan, yakni kondisi perusahaan yang kesulitan memenuhi kewajiban kepada karyawan. Menurutnya, beberapa perusahaan bahkan berpotensi untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), yang menjadi kekhawatiran bagi banyak pekerja.

“Saat ini, beberapa perusahaan memang sudah mengajukan rencana PHK, meskipun data yang kami terima baru menunjukkan ada sekitar 60 perusahaan yang berencana untuk mengurangi tenaga kerja mereka.

Angka ini bukanlah jumlah yang kecil, mengingat sektor tekstil saja mencatatkan lebih dari 200.000 tenaga kerja yang terancam,” ujar Wamen Immanuel, Rabu (25/12).

Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam.

Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan berbagai skema program untuk melindungi pekerja yang terdampak, termasuk melalui Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

“Kami berharap melalui program ini, para pekerja yang terkena dampak PHK dapat mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, agar mereka tetap bisa melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih baik,” tambahnya.

Dalam pembicaraan tersebut, Immanuel juga mengungkapkan optimisme yang tetap terjaga meskipun tantangan besar dihadapi. “Kami yakin dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan para pihak terkait, dampak PHK dapat diminimalisir.

Presiden Prabowo selalu menegaskan bahwa yang terpenting adalah kesejahteraan rakyat, dengan mengurangi angka pengangguran,” ungkap Immanuel dengan penuh keyakinan.

Kebijakan Pemerintah dan Perlindungan Bagi Tenaga Kerja

Selain itu, Wamen Immanuel turut menanggapi aspirasi dari beberapa asosiasi industri yang menginginkan revisi terhadap kebijakan impor bahan tekstil, yang menurut mereka dapat membahayakan industri dalam negeri.

“Kami akan memastikan komunikasi yang terus berjalan antara pemerintah dan kelompok industri untuk mencari solusi terbaik. Kami tidak ingin kebijakan yang ada justru merugikan industri tekstil Indonesia,” tegasnya.

Momen Natal 2024 yang penuh harapan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat semangat kebersamaan dan saling mendukung antarwarga negara.

Dr. M.D. La Ode, S.IP., M.Si, Sekjen DPP GERRAK PPRI ’24, menyampaikan pandangannya mengenai makna Natal bagi Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. Menurutnya, perayaan Natal merupakan wujud nyata dari keberagaman yang ada di Indonesia, dan mencerminkan semangat toleransi antarumat beragama.

Wujud Negara Pancasila dan Toleransi Antarumat Beragama

“Sebagai negara Pancasila, Indonesia memiliki dasar yang kuat dalam memperlihatkan kerukunan antarumat beragama.

Mengucapkan selamat Natal kepada sesama warga negara, meski berbeda agama, adalah bentuk penghargaan terhadap keberagaman yang ada. Hal ini mencerminkan bahwa kita hidup dalam satu negara yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa,” jelas Dr. La Ode.

Dr. La Ode mengungkapkan bahwa kehadiran umat Islam dalam perayaan Natal juga merupakan bentuk toleransi yang tinggi, di mana perbedaan agama tidak menghalangi hubungan persaudaraan antarwarga negara. “Ucapan selamat Natal bukan berarti kita mengakui agama Kristen, tetapi lebih kepada saling menghormati dan menjaga kerukunan dalam masyarakat yang majemuk,” ungkapnya.

Selain itu, Dr. La Ode menegaskan bahwa kehadiran umat Islam dalam perayaan Natal juga mencerminkan integrasi nasional yang kokoh. “Ini adalah bukti bahwa Indonesia yang plural tidak terpecah oleh perbedaan agama. Sebaliknya, perbedaan ini menjadi perekat bagi kita untuk tetap menjaga persatuan,” tambahnya.

Natal sebagai Perekat Kerukunan Sosial Perayaan Natal, menurut Dr. La Ode, tidak hanya menyatukan umat Kristiani, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antarumat beragama, terlepas dari perbedaan yang ada. Hal ini, lanjutnya, sangat penting mengingat Indonesia adalah negara yang dibangun dengan semangat gotong royong, di mana semua pihak bekerja bersama demi kepentingan bangsa.

“Sejarah perjuangan Indonesia dalam merebut kemerdekaan membuktikan bahwa berbagai suku, agama, dan golongan bersatu untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Inilah semangat yang harus terus dijaga hingga saat ini,” ujar Dr. La Ode.

Sebagai penutup, Immanuel dan Dr. La Ode berharap momen Natal ini dapat menjadi kesempatan untuk merayakan kebersamaan dan saling mendukung, baik dalam konteks sosial maupun ekonomi. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga komunikasi dan kerja sama antara semua pihak untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan dan memajukan kesejahteraan bangsa.

Dengan semangat Natal yang penuh harapan dan optimisme, baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, diharapkan Indonesia dapat terus maju sebagai negara yang bersatu, damai, dan sejahtera bagi semua warganya.

Continue Reading

Metro

Berdasarkan Hasil Tes DNA Polisi Pastikan Bayi Meninggal di RS Islam Cempaka Putih Tidak Tertukar

Published

on

By

Jakarta – Polisi menyampaikan hasil tes DNA terhadap bayi berjenis kelamin laki-laki yang meninggal dunia di RS Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih. Polisi menyatakan bayi tersebut merupakan anak dari pasangan M.uhammad Rauf dan Feni Selviyanti.

 

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP M Firdaus menyampaikan informasi mengenai bayi tertukar tidaklah benar. Kepastian itu diperoleh setelah dilakukan tes DNA oleh Laboratorium DNA, Pusdokkes Polri.

 

“Berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik Mister X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti,” kata Firdaus, saat membacakan kembali surat dari Pusdokkes Polri dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat pada Selasa (24/12/2024).

 

Hasil tes DNA itu, kata Firdaus, diperoleh pihaknya pada Jumat (20/12) lalu. Firdaus memastikan tes DNA terhadap sampel dilakukan dengan mengedepankan keilmuan.

 

“Demikian hasil pemeriksaan DNA ini telah kami uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya,” tegasnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Dirut RS Islam Jakarta Cempaka Putih Jack Pradono Handojo mengaku bersyukur atas hasil tes DNA tersebut.

 

“Alhamdulillah, bahwa secara ilmiah dugaan bayi tertukar itu tidak terjadi,” kata dia.

Sebelumnya, kasus bayi tertukar ini berawal ketika istri MR, FS, melahirkan di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, secara caesar.

 

Bayi tersebut lahir pada 16 September 2024 dan dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit pada 17 September 2024.

Dugaan tersebut bermula dari pihak keluarga yang menemukan sejumlah kejanggalan. Termasuk perbedaan fisik bayi yang ada di rumah sakit dengan bayi yang dimakamkan.

Continue Reading

Metro

PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) Gelar Public Expose

Published

on

By

Jakarta – PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) gelar Public Expose

melaporkan peningkatan pendapatan bersih hingga kuartal III-2024 sebesar Rp187,52 miliar, naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp159,78 miliar.di Hotel Clay Blora, Menteng, Jakarta, Senin (23/12/2024),

 

Direktur Utama CLAY, Nany Adriani, menyampaikan hasil kinerja perseroan yang menunjukkan pertumbuhan positif meskipun masih dihadapkan pada tantangan.

 

Laba bruto CLAY juga mencatat peningkatan dari Rp78,56 miliar menjadi Rp98,88 miliar pada kuartal III-2024. Sementara itu, total liabilitas turun dari Rp561,76 miliar pada Desember 2023 menjadi Rp543,95 miliar pada September 2024.

 

Namun, total aset perusahaan menurun dari Rp567,73 miliar menjadi Rp561,23 miliar dalam periode yang sama.

 

Di sisi lain, Rugi Komprehensif Lain Periode Berjalan mengalami kenaikan tajam dari Rp3,70 miliar pada 2023 menjadi Rp11,30 miliar pada 2024. Meski demikian, perseroan optimis dengan strategi yang diterapkan untuk memperkuat posisi bisnis ke depan.

 

Kontribusi pendapatan terbesar CLAY berasal dari dua hotel utama: The Stones Hotel Bali dan Clay Hotel Jakarta. The Stones Hotel Bali menyumbang pendapatan sebesar Rp185,32 miliar hingga September 2024, sementara Clay Hotel Jakarta menyumbang Rp2,19 miliar.

 

Nany menjelaskan bahwa pengelolaan properti berkualitas tetap menjadi fokus utama perseroan. Dengan lokasi strategis seperti The Stones Hotel di Kuta, Bali, dan Clay Hotel di Jakarta, CLAY berkomitmen memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

 

“Visi kami adalah menjadi perusahaan terpercaya di bidang pengembangan dan investasi properti. Kami terus berupaya memenuhi standar kualitas tertinggi dalam setiap lini bisnis,” ujar Nany.

 

“Melalui strategi bisnis yang terarah dan kolaborasi dengan mitra strategis, CLAY optimis mampu memperbaiki kinerja keuangan di tengah tantangan ekonomi global. Perseroan juga berencana mengembangkan produk properti baru yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” pungkasnya.

Continue Reading

Trending