Connect with us

Metro

Ananda D. Priantara Direktur PT. Agripana Group Hadir Sebagai Narasumber di Kemenko PMK Seminar Nasional

Published

on

Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023 – Seminar Nasional Kolaborasi Pembangunan Desa Menuju Indonesia Emas 2045 dan Peluncuran Dasbor Desa di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa, (31/10/2023).

Peluncuran Dasbor Desa tersebut bertujuan untuk menyediakan akses mudah, transparan, dan terkini terhadap data yang berkaitan dengan pembangunan perdesaan.

Acara dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy.

Turut hadir nara sumber Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM, Akademisi dari Universitas Negeri Malang, Kepala Desa Totallang Sulawesi Tenggara, dan Pegiat Muda Pembangunan Desa.

Ditemui awak media, Ananda D. Priantara sebagai Direktur PT.
Agripana Group mengatakan terkait pembangunan desa ini,“Menurut saya dasborh desa yang diinisiasi oleh Kemenko PMK sebenarnya yang sangat ditunggu-tunggu oleh lintas generasi kami dari anak-anak muda justru penting mendapatkan karena selama ini kami dari anak-anak muda tidak pernah mendapatkan akses data dan informasi yang transparan merujuk pada poin tadi yang layak di kalangan pemerintahan bahwa ini masih banyak anak muda yang belum turun ke desa,” kata Ananda depri antara sebagai Direktur Agripana Group.

Ananda depri, juga mengatakan,“Apa yang disampaikan oleh Beliau adalah tipe idealnya seperti pemicu ketika sebenarnya anak muda bisa dipicu baik dalam sebuah problem ataupun dalam sebuah solusi maka ia akan memberikan acuan untuk bisa memberikan inovasi ataupun kreativitas yang ada di desa tersebut seperti itu yang sebenarnya kita lihat pada dasbor Desa,” sambung Ananda Defri.

“Antara anak muda itu bisa diberikan peranan strategis desa dan bagaimana dengan anak muda?,” tanya Ananda Defri.

“Sangat banyak sekali,” lanjutnya,” Ananda juga mengatakan bahwa,” Oknum-oknum di kepala desa maupun oknum pejabat di Indonesia banyak sekali ya Bapak ya, Jadi kalau Kami anak muda sebagai agen pengamat juga bagaimana kita bisa karena selama ini ada monitoring dan pengawasan, tetapi bagaimana anak muda di sini bukan hanya sebagai sebuah agen untuk melakukan perubahan dan kita juga bisa ikut mengawasi dengan cara apa?,” tutur Ananda.

“Kemudian Ia pun menjabarkan,1. Kita berpartisipasi dalam sebuah kebijakan maupun programnya, sehingga harus mendidik anak muda untuk memiliki Mitra kritisnya, dimana mitra kritisnya akan terjadi ketika anak muda kritis terhadap terhadap desa tersebut Sehingga tower keperluan itu bisa diciptakan ketika aware saat dia bisa mengambil pemasaran seru di situ. Lalu Apakah bisa mengambil permasalahan seru di situ sebagai sebuah peluang yang akan digarap di desa tersebut?,” jelas Ananda.

Ananda juga menuturkan bahwa,“Sebenarnya ini sedang kita coba dengar dari teman-teman selama inikan Bali diasumsikan sebagai pariwisata, lalu kita coba rubah asumsi itu.

Semua karena ketika pandemi kemarin, Bali kontraksi MIN 12. Nah ini adalah sebuah Trigger bahwa Bali harus memiliki temanya sendiri daripada sektor lain selain sektor pariwisata.

Nah di sini juga contoh lainnya misalnya, Karawang sebagai Desa industri tetapi memiliki juga layernya selama ini banyak Desa koordinator fokus pada kebudayaan Republik selain Dia fokus selama ini desa itu tidak dipersiapkan second layernya antara perangkat-perangkat desa maupun anak-anak desa apa nih anak muda sekarang harus mempersiapkan second layarnya untuk dikembangkan di desa seperti itu,” urainya.

Puncaknya, Ananda dengan mengatakan,“Satu folder sektor milenial sebenarnya yang bisa diakses juga yang memiliki peranan penting terutama bagi desa-desa yang orang bilangnya 3T yaitu, Terdepan, Terluar dan Tertinggal, nah sebenarnya ini akses yang di generasi milenial sebenarnya diberikan akses untuk dia berpartisipasi, Nah itulah sebenarnya yang diinginkan oleh ketika milenial bisa memberikan akses informasi di situlahfile dengan baik atau sebenarnya milenial seperti senior di sini Sebenarnya peranan yang sangat penting kalau kita bisa mengkolaborasikan antara sektor Desa lintas generasi seperti itu,” ucapnya.

Ia juga menyimpulkan bahwa,“Ada sebanyak 14 Desa dan Ke-14 Desa ini diharapkan bisa menjadi wadah independen ini,” simpulnya.

Puncaknya ia mengatakan harapan sebenarnya pada dasbord desa Bisa menjadi wadah independen, Bagaimana akurasi data bisa diambil ketika sebuah perangkat desa ingin mengambil data sebuah desa lalu yang kedua bagaimana mereka bisa menjadi acuan.

Bagaimana nantinya desa tersebutuntuk mengambil keputusan dan mengambil kebijakan di desa tersebut inilah sebuah Trigger dia sering nantinya sebagai pemicu bagi anak muda nantinya dan itu memperlihatkan bahwa bagaimana pemerintah tingkat nasional maupun lembaga bisa peduli terhadap akses modernisasi yang ada di pemerintahan itu,” pungkasnya.

Continue Reading

Metro

SMA Labschool Jakarta Gelar wisuda Tema “Alam Takambang Jadi Guru”

Published

on

By

Jakarta – SMA Labschool Jakarta menggelar wisuda bagi para siswa-siswi yang berlangsung di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara Jakarta, Senin (13/5/2024).

 

Nuansa adat minang sangat terasa di pelaksanaan wisuda yang dilaksanakan oleh SMA Labschool Jakarta kali ini, Dalam sambutannya Kepala SMA Labschool Jakarta Dr. Suparno, SPd, MM,  menyampaikan bahwa pemilihan adat minang ini hasil diskusi dengan seluruh panitia guru dan orangtua. Tema wisuda juga selalu berganti setiap tahunnya.

 

“Wisuda tahun ini kami mengambil latar adat Minang dengan tema “Alam Takambang Jadi Guru” yang merupakan falsafah pendidikan masyarakat Minangkabau sebagai dasar pembentukan karakter melalui kearifan lokal yang bersumber dari alam sebagai tempat belajar.

 

Pepatah Minang ini mengajarkan kita bahwa: Kita dapat belajar kapan pun, dimana pun, kepada siapa pun, sebab semua tempat adalah sekolah, semua orang adalah guru, dan setiap waktu adalah upaya mengambil pelajaran hidup,” katanya dengan semangat.

 

Dr. Suparno, SPd, MM, juga mengatakan bahwa Labschool Jakarta berusaha berpegang teguh dan mewujudkan visi.

 “Unggul di bidang spiritual dan sosial, akademis, kreatifitas, pengembangan diri dan menjadi sekolah berdaya saing internasional”.  Visi tersebut tentunya diturunkan menjadi misi dan strategi-strategi khusus, sehingga dapat mengantarkan siswa ke jenjang perguruan tinggi dan program studi terbaik,” tuturnya.

 

Ditemui usai acara, Suparno mengatakan, SMA Labschool Jakarta tahun ini telah mewisuda 240 siswa angkatan 2024.

 

“Ini menjadi angkatan pertama yang lulus kurikulum merdeka. Hanya 381 SMA di Indonesia yang tahun ini meluluskan angkatannya dengan kurikulum merdeka ini. Dan 67% sampai hari ini sudah diterima di perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Dr. Suparno, SPd, MM, kepada wartawan.

 

Dr. Suparno, SPd, MM, berharap, siswa-siswi SMA Labschool yang telah di wisuda hari ini bisa masuk ke perguruan tinggi yang mereka impikan.

 

“Maka hal ini menjadi yang terbaik bagi mereka, karena bisa diterima di perguruan tinggi sesuai dengan impiannya baik di dalam atau di luar negeri,” ujarnya.

 

Di akhir sesi wawancara, Dr. Suparno, SPd, MM, berpesan kepada seluruh wisudawan dan wisudawati untuk terus mengimplementasikan konsep Iman, Ilmu dan Amal dalam setiap langkahnya dan senantiasa menjaga nama baik SMA Labschool Jakarta.

 

“Pesan saya untuk angkatan Isvaraya Revadhana, semoga kompak, semangat belajar dan terus berprestasi dimana pun mereka berada. Dan menjaga nama baik almamater, keluarga, bangsa dan negara,” pungkasnya.

 

Wisuda SMA Labschool Jakarta, sebagai sekolah dibawah naungan Universitas Negeri Jakarta ini dihadiri lebih dari 800 orang yang terdiri dari siswa, orang tua, pimpinan UNJ dan undangan lainnya.

 

Turut hadir dalam kesempatan wisuda ini adalah Pimpinan I (satu) BPK RI Bapak Nyoman Adhi Suryadnyana, dalam sambutannya Bapak Nyoman menyampaikan pentingnya generasi muda saat ini mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya dengan belajar segiat mungkin dan ditambah memperkuat kemampuan kerjasama untuk mewujudkan generasi emas di tahun 2045.

Continue Reading

Metro

“PINTI Peringati Peristiwa Mei 98 Berharap Tercatat Dalam Buku Sejarah Indonesia”

Published

on

By

Jakarta – Dalam kegiatan napak reformasi untuk memperingati peristiwa mencekam Mei 98 yang ke 26, PINTI menerima kunjungan Komnas Perempuan pada (12/05/2024), bertempat di VOC galangan Sunda Kelapa Jakarta.Tema tahun ini

” Pelanggaran HAM dimasa lalu di Persimpangan Jalan “

 

Turut hadir dalam acara tersebut Ibu Nancy Wijaya pembina PINTI Pusat, Dr Metta Agustina MARS Ketua PINTI Pusat,

Yenny Rosa,SH,MH Sekertaris PINTI Pusat,Dr Widyawati MM Ketua PINTI DKI, Lindawaty Humas PINTI Pusat, Ibu Siu Lie Seni dan Budaya Pinti Pusat, Andy Yentriyani Ketua Komnas Perempuan, Mariana Amirudin Komisioner Komnas Perempuan,

Veryanto Sitohang Komisioner Komnas Perempuan,

Komunitas Ngopi Jakarta dan

Komunitas Aman Jakarta.

 

Dalam sambutannya Widyawati menyatakan salam kebangsaan kita semua merupakan suatu kehormatan bagi saya  menyambut kehadiran bapak ibu saudara, teman-teman sekalian dalam rangka napak tilas  reformasi ke 26 di Galangan VOC.

 

“Sejarah berdiri komnas perempuan diprakasai oleh Prof Saparina Sadeli, dr. G Melly Tan , Prof Tuti Herati dan diakui oleh Presiden Habibie dengan keluarnya Kepres no 181 tanggal 9 Oktober 1998,”ujar Dr Widyawati MM selaku Ketua PINTI DKI Jakarta seperti release yang diterima Media Jakarta, Senen (13/05/2024).

 

Seperti diketahui PINTI adalah Perempuan Perhimpunan Indonesia Tionghoa yang merupakan sayap organisasi dari INTI ( Indonesia Tionghoa)

PINTI berdiri pada tahun  2004 dengan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Alm Bapak Eddy Lembong ( Ketua INTI Pusat Pertama).

 

Masih menurut Widyawati saat ini PINTI sudah mempunyai 10 Pengurus Daerah dan 16 Pengurus Kota yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

“Salah satu visi misi PINTI adalah keberagaman antar etnis,”imbuhnya.

 

Lebih lanjut Widyawati bilang kegiatan PINTI banyak di bidang kebudayaan, sosial, kesehatan khususnya Ibu dan anak.Beberapa kegiatan kami antara lain

baksos ke berbagai tempat yang sedang terjadi bencana semisal di Sumatra Utara PINTI membuat sumur bor untuk mengatasi bencana kekeringan di Pulau Samosir.

 

“Kemudian di Jawa Barat PINTI membuat seminar tentang TPKS dengan KEMENPPA,Di Bali bersama KEMENPPA Ibu Bintang Puspayoga bersama-sama menyelenggarakan  peringatan  hari ibu ke 92 tahun 2023 dan juga mengunjungi ibu-ibu veteran yang berada di Bali untuk mengenang jasa-jasa beliau,”urainya.

 

Ia juga menyebut setiap tahun PINTI juga berkesempatan  melakukan kegiatan berbuka puasa bersama di berbagai pesantren, salah satunya dengan menyelenggarakan acara berbuka puasa bersama dengan Ibu Sinta Nuriah.

 

“Tahun ini kita menyelenggarakan di dua tempat, Jakarta dan Bogor dan di bulan Ramadan tahun ini pula Kami mengadakan pertunjukan seni dan budaya serta memperkenalkan makanan khas Muslim Tionghoa di Baywalk mall pluit,”terangnya.

 

Tak ketinggalan tambah Widyawati sebelum tahun 2004, pada waktu terjadi tragedi Mei 98

PINTI telah banyak membantu melakukan pendampingan kepada keluarga korban tragedi peristiwa Mei.

 

“Saat itu Komnas perempuan selalu bergandengan tangan dengan PINTI untuk bersama menuntaskan peristiwa tragedi Mei 98

 

Tahun 2009 Ibu Hartati ( Dewan Pembina PINTI ) mendesain selendang persahabatan PINTI yang  bercorak batik dengan ragam hias dan simbol-simbol yang penuh makna,”ungkapnya.

 

Namun demikian menurut Widyawati selendang persahabatan itu menjadi bagian dari upaya merawat ingatan publik terhadap peristiwa Mei 1998.

 

“Sesuai namanya, selendang itu diharapkan memperkukuh persahabatan umat manusia di Bumi Pertiwi tercinta ini,”tegasnya.

 

Kami mengapresiasi pernyataan dari Bapak Presiden Jokowi atas nama Negara Republik Indonesia dengan tulus telah mengakui dan menyatakan penyesalannya telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang berat dalam peristiwa Mei 98.

 

“Kami PINTI mewakili komunitas etnis Tionghoa, membuka pintu maaf selebar-lebarnya kepada para pelaku tindak kekerasan saat itu,”ungkapnya.

 

MEMAAFKAN  bukan berarti, MELUPAKAN kita tidak boleh mengabaikan luka-luka para korban kita tidak boleh melupakan peristiwa kelam ini

 

Untuk itu, Widyawati  mengharapkan dan menyarankan agar peristiwa Mei dijadikan bagian dari sejarah bangsa ini .

 

“Kami meminta agar peristiwa Tragedi Mei 98 tercatat dalam buku pelajaran sejarah di sekolah untuk mencegah agar peristiwa ini tidak terulang dimasa depan .

 

Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan dan rahmat kepada Bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia,”tandasnya.

Continue Reading

Metro

Launching Partai Negoro (Nasional Gotong Royong)

Published

on

By

Jakarta – Partai Nasional Gotong Royong diresmikan oleh Faizal Assegaf (Inspirator Partai Negoro), Chairul Aminudin (Sekjend Partai Negoro) dan Rusdi Setiawan Putra (Jubir Partai Negoro) di Restoran Handayani jakarta timur Minggu, (12/5/2024)

 

Menurut Inspirator Partai Negoro, Faizal Assegaf, partai ini akan jadi kendaraan untuk menyalurkan kemarahan masyarakat terhadap elite parpol yang hanya makan upah gratis dari rakyat.

 

“Tidak mudah membentuk partai baru. Tetapi berdiam atas perilaku partai-partai yang semakin korup, arogan, dan hipokrit tentu tidak elok. Sebab itu, Partai Negoro sebagai gerakan politik terbarukan dihadirkan,” kata Faizal.

 

Kader Partai Negoro hampir 30 persen merupakan wartawan atau penulis. Partai Negoro pun akan menggunakan kekuatan menulis dan konten kreator untuk membangkitkan rakyat.

 

“Sampaikan kepada seluruh elite partai itu, mereka akan berhadapan dengan arus kekuatan pemikiran,” tandas Faizal.

 

Sebenarnya sudah ada gambaran struktur kepengurusan itu. Siapa-siapa yang memimpin organisasi ini.

 

Tapi dari suara yang masuk ke kita, mengerucut kepada nama kritikus politik Faizal Assegaf. Sepertinya aklamasi, mereka mendorong ada sekitar 1.200 orang dari berbagai elemen, terutama aktivis, budayawan yang tertarik, bahkan (ada) politikus yang tidak mau disebut namanya itu (juga ikut) mendorong, memberikan apresiasi.

Continue Reading

Trending